“Menurut Mas Pandji, siapa yang akan bawa perubahan yang baik untuk Indonesia? Jokowi atau Prabowo?”
“Sama saja Pak.. Gak jauh beda”
Itu adalah jawaban paling jujur dari saya terkait Pemilu Presiden. Saya utarakan di Assembly Hall kemarin ketika jadi pembicara seminar tentang wirausaha.
Saya terus terang kesulitan untuk percaya 100% pada Jokowi. Saya jelas tidak 100% yakin Prabowo ini buruk.
Agama saya mengajarkan untuk berkhusnudzon, dan nurani saya selalu terbiasa memberikan ruang untuk keraguan.
Orang yang terlalu yakin biasanya adalah yang tertimpa masalah belakangan.
Saya lebih senang mencermati & berpikir sebelum bertindak. Olahraga membantu mempercepat pengambilan keputusan sehingga saya tidak perlu jadi orang seperti SBY yang mikirnya katanya kelamaan.
Saya hanya 100% yakin kepada Anies Baswedan.
Alasannya sudah saya ungkap berkali kali di blog ini juga.
Saya masih kuatir akan kepatuhan Jokowi terhadap Megawati.
Tapi saya juga masih kuatir dengan tempramen Prabowo yang suka menggampar orang (Saya dapat kesaksian dari orang pertama beberapa kali soal ini).
Saya tidak suka lihat koalisi Prabowo dengan orang orang yang korup.
Tapi saya juga tahu dalam koalisi Jokowi yang digembar gemborkan sekurus Jokowinya sendiri ini ada orang orang seperti Wiranto & Hendropriyono yang terkait kasus HAM.
Kami menolak lupa.
Saya masih ingat ucapan JK tentang preman.
Saya juga masih ingat spesialnya anak Hatta Rajasa di mata hukum Indonesia
Saya rasa kalau Prabowo jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa. Sama halnya dengan kalau Jokowi jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa.
Masalah dalam kepresidenan itu muncul kalau sudah lebih dari 10 tahun. Sukarno & Soeharto 10 tahun pertama bagus kerjanya. Lebih dari itu, ketika Sukarno mulai cetuskan “Demokrasi Terpimpin” & Soeharto mulai lebarkan bisnis, mulailah seorang Presiden jadi berbahaya.
Kecenderungan yang tidak terjadi sekarang karena tidak boleh lagi seseorang menjabat jadi Presiden lebih dari 2 kali masa jabatan.
Saya mengagumi terorganisirnya kubu Prabowo. Tapi saya juga mengagumi kreativitas tanpa batas komando dari kubu Jokowi.
Sering saya terganggu dengan tidak jelasnya aturan kampanye Jokowi sehingga aksi pemukulan bisa terjadi di Jogja dilakukan oleh massa pendukung Jokowi yg konvoi dengan bising & meresahkan.
Tapi saya sering terganggu juga “dipukuli” massa pendukung Prabowo yang ada di jejaring sosial.
Lucu deh.
Dulu waktu masih bantu Mas Anies di konvensi, saya tidak pernah merasakan sama sekali serangan di socmed dari kubu Prabowo. Sama sekali.
Saya ingat pernah bicara live di KompasTV berkata bahwa pendukung Prabowo relatif santun & tweetnya seragam.
Justru ketika mulai ada koalisi dari PKS, PPP termasuk rombongan FPI bergabung ke kubu Prabowo, barulah saya merasakan gempuran ini.
Gempuran ini cukup familiar. Nama nama yang menggempur juga saya hafal. Ini mesinnya PKS sedang bekerja.
Ironis, karena saya pribadi merasa satu dari segelintir partai yang benar benar menjadi partai politik adalah justru PKS.
Mas Anies Baswedan pernah bilang “Partai di Indonesia itu kerjanya cuma kalo ada pemilu aja. Kalo ga ada pemilu jumlah pelaku & pekerjanya langsung menyusut”. Memang betul. Dari jumlah yang menyusut tadi, beberapa melakukan aktivitas pengumpulan dana utk partai, sisanya kumpul kumpul ga jelas.
Harusnya, partai itu bekerja sepanjang tahun. Melakukan pengkaderan. Sebuah pekerjaan, yang saya tahu persis dilakukan oleh PKS.
Ironisnya, justru yang kerjanya benar ini perilakunya ga enak.
Mungkin karena masih proses belajar. Entahlah.
Yang pasti saya senang senang saja diserang kubu itu di socmed. Kenapa?
Karena ketika mereka fokus kepada saya, berarti mereka tidak mengganggu orang orang lain yang justru akan goyah iman politiknya. Para swing voters.
Saya tidak akan terpengaruh.
Mereka hanya seperti pendukung Chelsea atau Liverpool atau Arsenal yang menggonggongi pendukung ManUtd.
Gak akan membuat kami pindah tim kesayangan sekeras apapun mereka menggonggong.
Merekapun tahu itu. Mereka tahu gonggongan mereka tidak akan buat saya pindah kapal. Mereka hanya ingin memuaskan nafsu mereka saja. Semacam masturbasi.
Ya biarlah. Nanti saya sediakan tissue untuk mereka.
Lalu dengan semua yang sudah saya tulis di atas, kenapa saya lalu memilih Jokowi atas Prabowo?
Sederhana. Cenderung dangkal. Tapi yang penting jujur:
Pertama, saya berpegangan pada pilihan orang orang yang saya tahu layak dipercaya: Faisal Basri & Anies Baswedan. Saya tidak malu untuk bertanya kepada orang yang saya percayai, daripada nyasar karena memutuskan untuk jalan sendiri.
Kedua, saya lihat orang orang yang menyatakan siap ikut bekerja bersama Jokowi kalau beliau jadi presiden. Orang orang ini, hebat hebat. Saya tahu orang orang ini. Mereka baru mau terlibat sekarang ketika Jokowi maju jadi capres. Sayang sekali kalau orang hebat ini tidak dimanfaatkan untuk Indonesia.
Ketiga, saya ingin bisa mempertanggung jawabkan pilihan saya.
Prabowo itu, jelas jelas dicopot dari jabatannya & dikeluarkan dari TNI. Mau secara hormat ataupun tidak, tidak ada yang
bisa dibanggakan dari dicopot jabatan Jendral & diminta keluar dari TNI.
Kubu Prabowo bilang, Prabowo tidak bersalah. Tidak ada buktinya. Lalu mereka lemparkan dokumen, tulisan & alasan mengapa Prabowo menurut mereka tidak bersalah. Tapi mari kita pakai akal sehat deh. Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle?
Kata kubu Prabowo bukan Prabowo yang salah tapi atasannya yang memerintahkan.
Tapi kita pakai akal sehat lagi aja deh, kalo ada atasan yang suruh bawahannya korup, ya dua duanya salah juga lah.
Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?
Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?
Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.
Nah kalau yang pernah menculik orang bisa jadi Presiden, bagaimana caranya mendidik anak saya jadi orang yang baik?
“HEH!! Ngapain kamu mukulin anak tetangga nak? Jadi anak yang baik, yang soleh, nanti kamu ga bakal jadi apa apa kalo kelakuan kamu kayak gini…”
“Ah Ayah, Prabowo nyulik orang aja bisa jadi Presiden” ujar anak tersebut sambil bakar ban mobil tetangga.
PS: Yang berpikir kenapa Pandji kerjanya menjelek2kan saja, silakan baca tulisan saya terdahulu tentang kenapa Negative campaign itu justru secara moral, benar -> klik
bang, boleh gw copas gak ?? ngasi sedikit pencerahan buat para pemilih nih
Hahaha…. point of interestnya ada di 3 paragraf terakhir. Lucu-lucu mendidik 😀
wii keren ini blognya objektif banget!!!
Jujur sampai saat ini bingung akan memilih siapa.
Jika akhirnya nanti tgl 9 juli kata hati msh belum tau akan siapa yg dipilih. Sy akan dtg ke TPS, lalu memilih kedua-nya agar surat suara tak disalah gunakan.
Anw, tulisan yg menarik mas Pandji.
Kereeen om!! Ijin copas yaa
Menarik, saya cukup tercerahkan, tapi seperti statmen mas pandji, saya pun tidak akan pindah klub kesayangan, mari bersama membangung!
plis deh panji, km tuh udah boongin hati nurani km…., udah tau sebenernya kalau udah dibohongi jokowi dan malu atau kenapa nggak tau deh utuk mengakuinya…. dan akhirnya cuma ikut ikutan aja pendapat orang lain…. bagi saya seorang pemimpin itu kejujuran no….. dan joko widodo tidak masuk kriteria itu.
seenggaknya ikut ikutan yang bisa dibilang lebih “jelas” lah, lagipula bukannya hak nya orang sendiri sendiri ya mau dibohongi atau ga?
🙂
Mbaknya lucuk banget 🙂
plis deh panji, km tuh udah boongin hati nurani km…., udah tau sebenernya kalau udah dibohongi jokowi dan malu atau kenapa nggak tau deh utuk mengakuinya…. dan akhirnya cuma ikut ikutan aja pendapat orang lain…. bagi saya seorang pemimpin itu kejujuran no 1 dan sangat penting….. dan joko widodo tidak masuk kriteria itu.
“Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle?”
dalem bgt bang 🙂
dukung jokowi dulu sekarang, mas anies nanti 2019.. walau masih belum iklas #ABW2019 #menolakMoveOn
Dulu.. Saya pilih JKW-JK ,tetapi setelah membaca Tulisan ini (yg sy pikir sangat rasional)dengan ini saya putuskan Untuk Tetap dan semakin mantap memilih JKW-JK untuk menjadi Presiden -Wakil Presiden R1 2014-2019…
sok netral d paragraph awal d tengah mulai memilih d akhir tetep mengarahkan, anak muda bs ketipu to sy ngga, ga menarik
well, setelah saya baca beberapa komentar dari para om dan tante, saya takjub. Ada yg mengaku cerdas yg tidak akan terpengaruh omongan orang lain, ada yg men-judge orang lain munafik atau bahkan bodoh. Apakah anda (yang mengaku cerdas atau pintar) menyuarakan pendapat anda disini bukan karena pengaruh orang lain? Pastinya anda terpengaruh oleh “seseorang” yang anda jagokan dan pastinya saya tidak tau faktor “x” apa yang telah mempengaruhi anda karena kita ketahui bahwa politik bukanlah kepastian layaknya matematika.
Apakah anda (yang men-judge orang lain) bukan orang munafik? Sebagai manusia harusnya tau kalo semua orang itu munafik hanya saja dibedakan oleh “kadar” yang tidak bisa diukur oleh manusia, Jika anda berani bilang bahwa si A bukan manusia munafik, saya akan melemparkan 2 pertanyaan simpel untuk anda. Yang pertama adalah, kok anda bisa tau, gimana cara mengetahui hal tersebut? Apakah anda ingin menyaingi Tuhan dengan kemampuan anda mengetahui “kebenearan” dari seorang manusia?
Yang saya tangkap dari Om Pandji adalah sebuah pola pikir dimana melihat sesuatu DIMULAI dari yang simpel dulu, yang ada di depan kita dulu,
“Nah kalau yang pernah menculik orang bisa jadi Presiden, bagaimana caranya mendidik anak saya jadi orang yang baik?
“HEH!! Ngapain kamu mukulin anak tetangga nak? Jadi anak yang baik, yang soleh, nanti kamu ga bakal jadi apa apa kalo kelakuan kamu kayak gini…”
“Ah Ayah, Prabowo nyulik orang aja bisa jadi Presiden” ujar anak tersebut sambil bakar ban mobil tetangga.
Mungkin analoginya seperti ini, kalo anda tidak bisa melihat sesuatu yang jelas-jelas ada di depan anda, bagaimana anda bisa melihat lebih jauh lagi. Mulailah dari hal yang simpel sebelum terjun ke hal yang rumit.
sok netral d paragraph awal d tengah mulai memilih d akhir tetep mengarahkan, anak muda bs ketipu to sy ngga, ga lucu dan ga menarik
Salam Mas Pandji
Visi yang paling visible adalah yang TAMPAK MATA. Mas Pandji telah menggambarkan dalam bentuk cerita. Nyata dan sangat membumi.
Salut, Mas
Salam kenal,
@rudicahyo
Paragraf terakhirnya menurut sy..maaf..tdk menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdasan saudara sperti pda paragraf2 sbelumnya….tpi itu hak saudara utk bicara…sprti hak kami jg utk comment kn?..tpi 100% yakin sma Anies Baswedan jg musyrik namanya…hehehe
Mpiss…
panji kan emng komedian, setiap tulisannnya selalu ada twist buat lucu2an
pengen nanggepin andi, (boleh doonk)
kayak nya 100% yakin bukan musyrik deh
100% yakin sma Anies Baswedan bukan musyrik deh krn konteks nya disitu bukan ketuhanan
*nambahin diatas
*kepotong
kan ngomongin anak kecil om, mana ada anak kecil yang bisa langsung pinter, lingkungan mempengaruhi perilaku manusia
artikel ini bagus, tapi sebaiknya tidak dicopas. kalau mau mencerahkan, kasih aja linknya dari artikel aslinya ini. kalo dikopas, seolah2 nanti yang nulis orang lain. jadi beda rasanya
salam sukses, salam dua jari 🙂
setujuuuu..
#tegaspilih2
Wow Bang Pandji, saya selalu kagum dengan kejujuran Bang Pandji. Tulisan ini gamblang dan apa adanya, ngga juga seperti orang yang cinta buta.. Saya juga menghargai sekali keteguhan hati Bang Pandji terhadap pilihannya.. 🙂 Seneng banget malah… Dan tentang ruang keraguan di hati Bang Pandji, saya pernah juga di ajari hal itu sama dosen saya, beliau bilang kita itu harus belajar the art of mistrust, seni mencurigai. Bukan untuk mengajari kita suudzon, tapi esensinya adalah kita ga boleh pecaya berlebihan terhadap sesuatu/seseorang.. Yang hakiki itu percaya pada Tuhan. Tulisannya ketje banget (^^)v
the art of mistrust, wew
brati bisa diterapkan pada orang lain, termasuk bang pandji 😀
what an honest opinion
yg begini yang harusnya di tiru pendukung capres
karena pada akhirnya salah satu dari mereka bakal jadi pemimpin kita
dann kita juga tetep harus memperjuangkan hidup masing2 siapapun presidennya
“Prabowo itu, jelas jelas dicopot dari jabatannya & dikeluarkan dari TNI”
“Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? ”
keluar atau dikeluarkan? salah, tidak bersalah atau serba salah.. hehe
tulisan yang bagus bang
as expected
tapi ada yang bikin saya tergelitik untuk komen bang
” Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle?”
kyaaaaa Anisaaaa #loh #salahfokus
okay kembali fokus
gimana kalau kita lihat dari sudut pandang berbeda bang
Kenapa Pak Prabowo dikeluakan dari TNI
apa mungkin dia dianggap ancaman?
kenapa dianggap ancaman?
apa dia berbahaya?suka perang atau psikopat?
atau dia tahu rahasia2 besar dalam tubuh TNI?
tahu kebusukan2 TNI sehingga dianggap berbahaya sehingga harus disingkirkan?
just my 2cents bang hehehe
saya juga masih banyak belajar dan cari tahu bang
jadi kita jangan pernah menutup mata dari kebaikan atau keburukan suatu hal
and keep open minded with all possibilities
anyway thanks bang buat tulisannya
keep writing and being inspiration bang
untuk Indonesia yang lebih baik
salam Indonesia Satu!
Menarik pertanyaanya.
Saya pun tergelitik untuk mencoba fokus. Seandainya berbahaya, dengan dipecat/dikeluarkan, bukankah dia dengan gampang untuk membongkar kebusukan? Mengapa tidak? Bukankah sipil dan tidak terikat sumpah satpa marga lebih mudah untuk membongkar? Bukankah dengan membuat marah seorang macan yg terluka jauh lebih berbahaya?
Hanya penasaran. Salam 3 jari.
kalau pribadi, ngarepnya juga gitu, KALAU DIA NGOMONG. masalahnya ga ada tuh usaha Prabowo “membela” dirinya.
hehe
walau saya nanti tgl 9 Juli akan coblos nomer 2, tapi saya juga pernah berpikiran sama dengan anda, soal alasan pemecatan PS dari TNI. Karna kalo di liat di Indonesia, orang-orang yang benar kadang justru yg dikorbankan.
nimbrung ah, gara2 auto focus nih *eh loh emang hape*
alasan pemberhentian ya?
masuk akal sih, kata satuindonesiasatutapi ada faktor lain juga,
misalnya,
pilihan pemberhentian dan pengadilan
dri 2 opsi itu, mana yg lebih buruk
misal nya jaman itu, (98)
ke jaman(presiden) siapa?
mertuanya bukan?
dari 2 opsi itu, opsi yg terpilih itu lebih menguntungkan siapa?
sepertinya, tidak cuma ABRI deh yg keseret.
itu aja sih….
Selalu suka tulisan bang Pandji ini, selalu ada isi yang di sampaikan dengan simple.
Kata kubu Prabowo bukan Prabowo yang salah tapi atasannya yang memerintahkan.
Tapi kita pakai akal sehat lagi aja deh, kalo ada atasan yang suruh bawahannya korup, ya dua duanya salah juga lah.
Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?
Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?
Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.
Paragraf di atas menampar dengan halus, pendukung yang tertutp akal sehat nya..
Tulisan yg bagus sekali. Ciri khas pandji.. Kereeen. Tapi memang kita tidak bisa selalu netral (karena ini negara bukan band). Kalau mau Netral tulis juga dong bang, Kalau Jokowi jadi Presiden saya juga Malu cerita ke anak cucu, Jokowi sudah bohongi Masyarakat Jakarta karna janjinya ga ikut Copras Capres.”Jokowi aja bisa ingkar janji, masa saya ga boleh pak.” Sambil cengengesan..
Betul sekali mas… Jd sy yakin klo mereka berdua bukan putera terbaik bangsa, tp krn mekanisme demokrasi lah yang penuh intrik di luar logika yang membuat mereka menjadi capres saat ini. Yang pasti kita tetap harus menentukan satu pilihan, karena realitanya mereka berdua yg menjadi capres. Logika Mas Pandji juga sangat masuk akal, ketika 2 pilihan tersebut banyak minusnya ketimbang plusnya, akhirnya kita mengikuti pilihan org/tokoh yang punya integritas teruji.
saya setuju sekali mas, tapi kalau kita tidak bisa memilih yg terbaik karena mekanismenya seperti itu paling tidak pilih bukan yg terjelek.
kalau masih susah juga pilih yg paling sedikif efek merusaknya.
Tulisan yang begitu menginspirasi. Sangat bermanfaat bagi saya yang awalnya masih sedikit ilmu tentang politik, setelah membaca tulisan-tulisan bermanfaat seperti ini, saya menjadi lebih tau. Terima kasih Mas Pandji.
Awalnya saya tertarik dengan blognya mas pandji menuju paragraf akhir sejenis jenis menghakimi prabowo. Saya sangat pro pak anies baswedan menjadi menteri pendidikan. Lebih baik tak ada yang harus di jelekean menang kalah salah satunya bakalan jadi presiden kita
Suka sama statement kamu mas. Bahasa-nya lugas Bahasan-nya cerdas. Saatnya kita memilih dg kecerdasan. #salamduajari
Saya mengagumi kecerdasan tutur kata Mas Pandji yang selalu bisa ditangkap dengan mudah oleh orang-orang awam seperti saya ini. Salam dua jari Mas Pandji!
Menambah kemantapan 🙂 SuperPandji
“Kata kubu Prabowo bukan Prabowo yang salah tapi atasannya yang memerintahkan.
Tapi kita pakai akal sehat lagi aja deh, kalo ada atasan yang suruh bawahannya korup, ya dua duanya salah juga lah.
Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?
Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?
Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.”
Kata2nya wuanjing.,. sangar deh pandji. kata2 ini yg harus dikasih ke kubu 1. Thx bang.. tetep pada pilihan.
Menurut saya tulisan yg cerdas, tegas dan lugas ga heran banyak pendukung capres sebrang banyak yg ‘kepanasan’ . Bravooo mas pandji
setuju *speechless
panji brsan ngetweet blg ada yg masturbasi d kolom comment blognya, eh bukannya dia sndri yg masturbasi dsni memuaskan diri dgn pilihannya kpd jkw trs ngundang orang2 yg sepihak sm dia bwt nonton dia masturbasi dan dtepokin ama org2…
ckckck.. kasian deh lu
#kasihtisusekotak
at least dia jantan, ga anonim kaya kamu..
Seperti yang mas panji bilang , saya juga gak akan pindah tim kesayangan.Janji adalah hutang.Janji ngurusin Jakarta 5 taun aja belum lunas , sekarang mau ngutang keseluruh rakyat Indonesia.Bukan patuh sama konstitusi , tapi sama mbok Mega.Bukan tipikal pemimpin yang oke.
Yth. Mas Bodo
Setiap orang bebas berpendapat dan menurut saya tulisan Pandji ini masuk akal…
Jadi kalo anda tdk sependapat yaudah, ga perlu berkoar-koar disini…
Karena sadar atau tidak, anda sedang mempermalukan diri sendiri
:))
“Setiap orang bebas berpendapat dan menurut saya tulisan Pandji ini masuk akal…
Jadi kalo anda tdk sependapat yaudah, ga perlu berkoar-koar disini…
Karena sadar atau tidak, anda sedang mempermalukan diri sendiri
:))”
Ya, setuju atau tidak, pro atau kontra, Mas Bodo juga punya haknya untuk berpendapat, mas/mba cicitcuit.. 🙂
Dan menurut saya, yang masuk akal pun belum tentu benar.
Jadi, sebaiknya dalam memilih capres/cawapres untuk Pemilu nanti jangan cuma baca (mempercayai) dari blog sini aja. Tapi cari berita-berita lainnya, tonton acara debat capres/cawapres, dan ikuti kata nurani Anda sendiri, karena ini “kata nurani”nya mas Pandji.
Kata bang Pandji gini, “Saya terus terang kesulitan untuk percaya 100% pada Jokowi. Saya jelas tidak 100% yakin Prabowo ini buruk.”
Iya bang, saya juga ragu untuk percaya pada Jokowi. Dan saya juga yakin Prabowo punya sisi baik.
Pada akhirnya, yang dapat kita andalkan ya hanya kata nurani kita masing-masing.
Dalam agama saya (Islam), rumusnya ada dua: berusaha dan berdo’a.
– berusaha mencari info sebanyak-banyaknya dan sebenar-benarnya.
– berdo’a semoga apa yang telah kita usahakan memberikan hasil yang terbaik bagi kita semua.
Aamiin.
kader PKS iu dukung Prabowo karena karena figur atau karena janji jatah kursi menteri ya?
wahahaha, ekstrim sambil bakar ban mobil tetangga. Jujur, saya pun sama dengan mas pandji. mendukung jokowi karena faktor banyaknya goodguys seperti Anis B dan Faisal B. mengenai mengapa saya tidak ikut `turun tangan` karena saya tahu lah (walau konvensi sangat baik sekali untuk mempromosikan nama Anies Baswedan) gimana watak pak beye
hahaha, menarik buat dibaca
keren ya, mas pandji biar dukung jokowi tapi ttp objektif, ya emg ini ngarah nya dukung jokowi, tapi ga menghina seperti org2 kampung di socmed, pandji negative campaign soal prabowo, tp bukan black campaign… beliau mngkritik prabowo sesuai dgn fakta dan porsinya, tdk dilebih2kan
Dua”nya punya kelemahan, tapi karna ujung”nya harus milih,
Mending milih yang kelemahannya paling dikit dan bisa diterima.
Thanks bang.
Mayan bikin melek. :))
Anis baswesan for president2019 wakilnya kang ridwan kamil boleh ya?
tendensius sekali kalimat-kalimat terakhir Anda mas.
saya setuju point of view dan kejernihan pemikiran Anda untuk memilih calon yg bagi Anda tepat.
tapi rasanya Anda tetap menjelekkan ya, punchline? saya rasa itu bentuk negative campaign, padahal saya baca tweet Anda katanya no campaign.
terakhir saya kasih applause deh buat mas pandji, Anda mahasiswa bukan waktu orba? tau kekuatannya bagaimana, desakannya, dan chain of command dalam militer kan mas. jelas sekarang yg perlu dibuktikan untuk perkara HAM adalah siapa otaknya dan siapa yg paling bertanggung jawab.
Sah-sah saja bukan jika saya bersebrangan? santai saja mas pandji, saya tidak main gampar, tidak jg memancing terbentuknya stereotype macam tulisan Anda 🙂
Tulisan ini cukup sederhana dengan jokes2nya ciri org cerdas bgt. Tapi saya kurang sepakat kalo dibilang jokowi yg jd presiden tidak terjadi apa2 juga padahal di paragraf2 akhir mas pandji bilang org2 hebat siap kerjasama ketika sekarang pak jokowi nyapres. Masalah kepatuhan jokowi saya rasa perlu dikhawatirkan tp gausah berlebihan. Kembali lg kita harus berkhusnudzon untuk hal2 yg sifatnya belum terjadi beda halnya kalo sesuatu sudah terjadi kita bisa menyimpulkannya. Dan menurut saya wajar aja kalo kita melihat jokowi seakan ‘manut’megawati selaku ‘pemilik’ partai di AWAL pencapresannya, sama halnya kalo kita dapet modal bisnis dr investor saya yakin pd awal bisnis kita masih suka minta wejangan dr investor tsb. #IndonesiaHebat
artikel ini amat sangat KURANG AJAR bagusnya. enam jempol!! (ada yg mau minjemin saya jempol??)
Kalau saya sih gak mau ngedukung capres yang diusung oleh partai yang pernah mengusung prabowo (sang penculik) menjadi wapres.
Seperti satuindonesiasatu bilang,gmn kalau pake sudut pandang lain. Teman diskusi sy bilang soal pepatah “polisi terbaik adl preman insyaf”. Tentunya pepatah ini abstrak bagi org selain preman itu sendiri ataupun guru yg berhasil membuatnya insyaf.
Bagi para pencari,tentunya ruang penasaran perlu dibuka lebar dg tetap kedepankan moralitas.
Nice post bang…salut.
nice story…
sekedar mau nambahin utk orang2 yg masih aja nyari alesan mengenai pemecatan om Wowo..
ada yg bilang dia dikorbankan krn merupakan ancaman utk atasannya..
Tapi yg pasti Amerika udah ng’BLACKLIST (mencekal) om Wowo jika mau masuk negara mereka dgn alasan melakukan pelanggaran HAM.. gak peduli walaupun om Wowo telah menjadi pengusaha skala internasional..
BlackList itu dikeluar tanpa ada tekanan dr para jenderal yang “katanya” merasa terancam dgn keberadaan om Wowo.. dan memang hanya TERTUJU utk om Wowo aja.. adiknya om Wowo yg notabene pengusaha, tetap bisa jalan2 di Amerika tanpa kesulitan..
Jadi alasan pemberhentian om Wowo dr TNI dgn kasus pelanggaran HAM bukan cuman bualan..
Bang, dukung Chelsea yuk 😀
ayook
Cuma pengen tahu kalau saat itu bang Panji berada pada posisinya prabowo (1998) apa yang bakal dilakukan? Disatu sisi abang dapat perintah dari atasan, disisi lain keadaan semakin kacau terutama karena ada indikasi bom di jakarta..
Tulisan yang sangat bagus mas pandji . Tapi saya ingin memberitahu buat teman-teman disini .Masih simpang siur soal kasus penculikan 98 . Lucu kalau selalu memojokan Prabowo, sedangkan ada banyak nama besar di balik semua itu , wiranto . Mengapa Prabowo selalu mengelak setiap di tanyai hal 98 ? Jawabannya adalah janji prajurit no .3 dan no.5 : no. Taat pada atasan dengan tidak membantah perintah putusan . No 5 .memegang segala rahasian tentara sekeras-kerasnya . Saya jujur juga masih ragu melilih siapa Jokowi dengan politik loncat-loncatnya atau Prabowo dengan koalisi nya yg bobrok . Tapi SAMPAI saat ini saya masih menaruh harapan di Prabowo . Salam sejahtera untuk kita semua .
Kan sekarang prabowo udah warga sipil, ga terikat sumpah apapun kan? bongkar saja, dengan tanpa beban, kalo emang beliau ga bersalah. Lagipula, lucu deh logika anda ini. Anda lebih percaya pada koalisi bobrok dengan segudang rekam jejak kelam, dibandingkan politik loncat dengan beberapa prestasi dan minim korupsi 😀
Aaaah keren banget tulisannya :’) bedanya, mas Pandji pingin pak Anies B ikut nyapres. Klo aku Ahok! Bweheehe. Ahok di 2019 aja ya klo gitu \m/
kasihan pendukung prabobo yang coli di sini
kesehatanmu lho
Lucu baca comment-commentnya.. Yg gak setuju diulang-ulang sampe 2x.. Bravo mas Pandji, puncline keren..
Kenapa artikel yang ini penuh kebencian ya, mas? Sampai bilang ada yang masturbasi segala di twitter. 🙂
Berbeda pilihan itu wajar kok mungkin, mas. Sama seperti mas membela pilihan mas di artikel ini, orang lain juga mungkin membela pilihannya. Mereka tidak masturbasi karena membela, mas Panji juga tidak masturbasi karena membela.
Semoga komen ini tidak dihapus.
terus terang habis baca tulisan ini saya jadi pengen bakar motor tetangga yang knalpotnya meraung-raung kalau ikut kampanye heheheeh peace mas Pandji 🙂
awalnya bagus mas, sayang akhirnya agak memihak. saya sih netral hehe
Saya sebagai seorang muslim, tentunya tidak hanya melihat fisik dan pribadinya, sebagai muslim tentunya saya akan berfikir kira2 apa yang akan diterapkan nantinya ketika dia itu jadi seorang presiden?maksudnya hukum apa yang akan diterapkan. nah setahu saya dalam visi misinya tidak ada satupun kata bahwa kedua ketika terpilih nanti akan menerapkan syariat islam,,ya tentunya pilihan bagi saya yang paling tepat adalah Golput, karena dalam islam menerangkan Pemimpin yang tidak mengambil hukum dari islam dia dikategorikan Fasik, dholim dan kalau dia menolak hukum islam dengan kesadarannya maka dapat dijatuhi sampai kategori kafir,,bahkan Allah SWT mengatakan tidak ada yang berhak membuat hukum kecuali Allah SWT..bayangkan ketika saya milih salah satu presiden dan ternyata dia terpilih terus dia tidak amanah, menyengsarakan rakyat dengan kebijakannya,,misalkan, subsidi dihapus, kesehatan diserahkan ke swasta, kekayaan rakyat di kasikan asing dan pribadi, pabrik miras terus jalan, prostitusi terus jalan, diskotik masih berjalan, narkoba dll, bagaimana tanggung jawab saya dihadapan Allah SWT, karena setiap langkah kita, perkataan kita, prilaku kita, pilihan kita akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah SWT.. Indonesia milik Allah harusnya diatur oleh hukumnya..
Menarik pertanyaanya @satuindonesiasatu.
Saya pun tergelitik untuk mencoba fokus. Seandainya berbahaya, dengan dipecat/dikeluarkan, bukankah dia dengan gampang untuk membongkar kebusukan? Mengapa tidak? Bukankah sipil dan tidak terikat sumpah satpa marga lebih mudah untuk membongkar? Bukankah dengan membuat marah seorang macan yg terluka jauh lebih berbahaya?
Hanya penasaran. Salam jarijemari.
Bang,saya adl org yg mengagumi bang pandji yg sllu berani menyampaikan pendapat dgn cara santun.saya juga 100% percaya dgn pak anies krn kita sama2 tau karyanya.
Saya sebagian besar sependapat dgn bang panji,dan saya ini bagian dr swing voters lho.tapi mgkn ada baiknya di bagian akhir bang panji memberikan judge yg tepat pada prabowo terkait sepak terjangnya di dunia militer.rasanya bang panji sudah tahu betul kalo militer,yg namanya perintah atasan harus dilakukan.benar atau salah adalah urusan atasan.krn sebagai tentara yg harus dilakukan adalah melaksanakan tugas pimpinan.coba abang tanya ke semua tentara yg abang kenal.mana ada yg berani melawan perintah atasannya.karena hukumannya jauh lebih berat.
Mgkn saya harap semuanya lbh adil dalam memandang,khususnya melihat orang2 yg berlatar belakang militer.saya pernah diingatkan bahwa mereka itu adalah org yg bertaruh nyawa tiap hari agar tiap malam kita bs tidur nyenyak.
Mohon diingat,dan lebih objektif lagi dalam menyampaikan pandangan.abang itu panutan banyak orang,termasuk saya
pencerahan banget nih bang Pandji hehe
gak suka emang kao gempuran di socmed tuh
banyak katanya yang bilang
pendukung nya tuh bahasa kayak enggak pernah ketemu sekolah aja
ya ampun merinding padahal kalo emang
mereka percaya mbok jangan ke gitu yah
makasih bang buat pencerahan kedepan 😀
salam kenal bang..
jujur aja, setelah baca postingan ini justru semakin tergoda buat nggak milih 😀
dan sedihnya saya tau kalo nggak milih itu salah… 🙁
“Mereka hanya seperti
pendukung Chelsea atau Liverpool atau Arsenal yang menggonggongi
pendukung ManUtd.
Gak akan membuat kami pindah tim kesayangan sekeras apapun mereka menggonggong.”
ini nyesek buat ane :’)
overall… Nice artikel gan & pecah! 😀
#Salam2Jari
Agak sedih sama PKS, dimana orang2 pengikut partai tersebut mengaji bersama setiap minggunya, di beri motivasi agar menjadi penganut agama yang baik, santun, takut dengan Tuhan, tapi yang di atasnya sudah lupa ketika ia masih berada di bawah, masih di beri motivasi, lupa ketika berjam-jam sujud dan berdoa di masjid sampai mata sembab.
Gw masih bingung mau milih yang mana,
kl no.1 jd presiden, gw ngebayangin negara ini balik lagi ke jaman soeharto, iyaa negara ini tenang pada jamannya, tapi siapa yg tau kl keadaan sebenarnya itu menegangkan? Dimana rakyat tidak bisa mengeluarkan pendapatnya, harus manut ini itunya. Ga bisa berekspresi.
Kl nomor 2 jadi presiden, ntahlah jadi apa negara ini kl di pimpin dengan orang yg akan bekerja demi partainya, bukan demi negaranya. hehehe semoga boneka ini bisa berubah jadi robot yang lebih pintar dari pada orang yang memainkannya.
Yang paling penting,
harap di ingat, kita hidup dan lahir di negara yang sama, satu tanah, satu air, satu ibu pertiwi, jangan saling bertengkar.
SALAM
Baca dari awal masih netral, tapi ujung-ujungnya tetap mengarahkan ya mas. Masalalu Jokowi kok gak dibahas? Noh, Jangan menjelekkan dari masa lalunya dong, kapan mau maju Indonesia ini. Toh setiap pasangan punya sisi negatif dan positifnya masing-masing. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, salah satu dari mereka bakalan mimpin kita kok hehe.
Setuju nji…gw juga lebih milih jkw,lebih karena banyak orang yg gw percaya integritasnya ada di belakang jkw…btw banyak yg nyoli jg disini bro…
cuma dongeng…berpihak 1 kubu aja bilang netral/sama saja….
saya juga galau mau pilih siapa.
Jokowi bagus, tp ga sreg sama partai pengusungnya.
Prabowo, kadang sy bingung, kl memang dia sebegitu tercelanya, kenapa Bu Mega berani gandeng beliau sebagai capres di Pemilu 2009?
Kalau tidak sreg sama partainya ya jangan pilih partainya Mas. Cukup pilih caprenya saja. Hari gini masih percaya sama partai??? Ayo lihat sosok, jangan partainya. Seperti contoh Anies Baswedan, kalau orang lihat partai, mana mungkin ada yg bergabung dg relawan turun tangan.
Masalah penculikan belom pasti mas pandji
Keren nih punchline’nya “Ah Ayah, Prabowo nyulik orang aja bisa jadi Presiden” ujar anak tersebut sambil bakar ban mobil tetangga.
Berarti secara tidak langsung mas Pandji meng’amini seorang Penculik bisa jadi Presiden. LOL!
justru kebalikannya mas
Assalamu’alaikum… Mas Pandji… Keren tulisannya. Walaupun saya sebagai pendukung nomor 1 ada kurang berkenan, maaf ya, dibagian yang katanya soal tentara itu. Mungkin kalau mereka yg ga di lingkungan tentara gatau. 🙂 Alhamdulillah… Saya berasal dari keluarga tentara. Coba deh cari teman tentara dulu, biar tau cerita sebenarnya. Tapi saya ga ingin mas Pandji merasa saya cuci otak. Tetap aja pada pendirian mas Pandji, kita saling hargai pendapat kita masing-masing. Lagian hanya Allah yang tahu siapa yg pantas buat negri kita kan. 🙂 Semoga mas Pandji dan keluarga selalu dalam lingkungan-Nya. Aamiin…
Overall…kompor gas!!!
gapapa cuma satu org doang yg bilang tulisan ini gak keren..
yg lainya cuma bisa membaca dan kabur lalu mencari kelemahan2 yg lain yg omong kosong :))
Salam respek Mas Pandji!
Saya suka tulisan2 anda seorang entertainer tp sangat konsen dengan politik dan punya keinginan untuk memperbaiki bangsa dengan caranya sendiri, soal capres saya kira dua2nya yang terbaik dari yang muncul saat ini dan tentunya bebas dan sah2 saja mau pilih siapa pun dengan referensi dan keyakinannya masing2.
Soal 9 Juli nanti sudah bulat untuk memilih Prabowo, alasannya sederhana saja terlepas dari apa yang sudah terjadi dan tuduhan orang2 terhadap dia, saya liha dan sudah lama mengamati dia sangat punya keinginan yang kuat untuk berbakti dan memajukan negeri ini, dari beberapa pemerintahan dan presiden belum ada yang dia rasa memuaskan makanya dia terjun ke politik membuat partai untuk mendapat kekuasaan secara damai dan konstitusional padahal kalau mau bisa saja dia rebut kekuasaan itu pada tahun 1998 tapi dia tidak lakukan karena menghormati konstitusi dan Insyaallah kalau mandat itu didapat dari rakyat akan dia gunakan untuk kemajuan bangsa ini, soal patriotisme dan kecintaan terhadap NKRI sudah tidak perlu diragukan lagi lahir dari keluarga pejuang itulah darah yang mengalir padanya.
Kalau Jokowi saya rasa dia memang ada potensi untuk jadi pemimpin nasional tp sekarang masih belum saatnya biar dimatangkan dulu di Jakarta sampai tuntas dan berhasi maka yakin 2019 kalau dia maju 90% rakyat Indonesia akan mendukungnya
mungkin akan lebih baik klo tulisan seperti ini semakin banyak. setidaknya lebih memperkenalkan siapa yang akan dipilih. tapi, jangan subjektif lah.
Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle? #Salam2Jari
Mas, anaknya ntar ngikutin ga amanah nya jokowi, tukang bohongnya jokowi dong..kasian ntar temen2 anaknya…ditipuin ama anaknya mas pandji
Saya dulu juga sempat berangkat dari pemikirian ini (akibat terlalu banyak nonton film Hollywood kali ya), bahwa Prabowo dilenyapkan dari TNI karena jadi ancaman utk intern TNI. Semacam Edward Snowden dengan baju doreng gitu ya?
Tapi kemudian saya teringat bahwa beliau adalah mantu Suharto, anak emas yang naik pangkat dalam sekejap. Dia dapetin apa yang dia mau di dlm TNI. Apa privilege ini yang jadi ancaman?
Kedua, kalo emang Prabowo nyimpen kebusukan TNI, kebusukan itu bisa dia bongkar pas dia dipecat. Kenapa itu gak pernah terjadi? Dia bisa jadi wistleblower dan menarik simpati masyarakat. Seperti yang Edward Snowden beneran lakukan. Toh sedari dulu Prabowo terbiasa tampil di depan. Kenapa dia malah kabur ke Yordania?
Ini yang so far plausible dan logis bagi saya. Anak yang dikeluarin dari sekolah bisa jadi sekolah yang bermasalah atau emang anaknya yang bermasalah.
Selamat mas pandji dan teman2 semua.. tulisan nya keren sangat kreatif dalam penyusunan kalimatnya. Saya 1000% salut..
Mas pandji dan teman2 boleh berpendapat brarti saya juga donk.. heheheheheee..
Alangkah baik nya kalo kita menilai sesuatu atau seseorang dari kebaikan dan kelebihan nya bukan dari keburukan dan kekurangan nya..
Prabowo baik kalau kita lihat dari kebaikan,Jokowi baik kalau kita lihat dari kebaikan nya begitupun sebaliknya..
dan alangkah baiknya apabila kita tidak mengatakan org lain buruk apabila diri kita sendiri belum baik “Yang tau diri kita ya kita sendiri”..
Paragraph awal2 seneng banget baca nya,kesan nya jujur,tapi sudah ke tengah sampe akhhir,sama aja seperti black campaign.katanya harus khusnuzon,nyata nya.dalam agama saya hakim yg paling adil hanya ALLAH.semoga tulisan2 nya bisa lebih bijaksana lg.kalau kata2 anda tidak bijak,lebih menjelek2 kan org lain,bagaimana anda mendidik anak anda.
Tulisan dan pendapat anda tetap tdk bisa merubah karakter yg kami lihat dari anda bahwa anda tdk jauh dari seorang comedian yg ingin dan berusaha kelihatan pintar..
mas pandji….selamatkan ban tetangga dong 🙂 yup…pokokmen melu mas anies…
Hmm..yg nulis adalah Panji..org yg dr jaman sekolah aja gagal..selalu di deret terbawah..tdk pernah serius belajar, ngerjain tugas, yg tau panji tentu taunya dia ‘badut’. Prestasinya gak jelas selain nyari duit serabutan loncat2 jd presenterlah, bertahun2 jd penyiarlah. Lalu mau sok2 analisa politik? Milih jokowi silahkan, gak suka prabowo silahkan. Tp prestasi prabowo tentu jauh lbh signifikan dibanding anda yang..hmmm..BADUT. Tonjolkan kelebihan capres anda dgn tidak menghina, mengejek dan memfitnah capres lain. Itu lebih terhormat dan tidak menimbulkan karma dan penyesalan bagi anda sendiri di kemudian hari. Yg senang menghina, akan terhina di lain kesempatan. Yg senang menghujat, jg akan merasakan dihujat di kemudian hari.
Yaelah capek capek gue baca bos, kirain netral… Ujung-ujungnya tetep nyela salah satu pasangan.
Jujur, saya sebenarnya juga masi bingung, milih si wowo ato wiwi, krena 2″ nya ga jauh beda, yg satu di besarkan di lingkungan feodal, yg pastinya eksklusifitas nya tinggi, yg dua terlalu nurut sama “ibunda”-nya yg menurut saya tirani, dan tanggal 9 nantinya hanya akan ada 2 pilihan, dan golput itu juga bukan sebuah pilihan
hahahha kocak bang
gue suka part yang
“ngapain dia sampe di keluarin? mau solo karir ?? emang anisa cherybelle? ”
haha
jgn di jadikan alasan seorang anak boleh bakar ban tetangga untuk menggiring opini, dan bukan tepat untuk menganalogikan antara birokrat yang korupsi dengan militer yg patuh atas perintah atasan, itu tidak sama, antara pendukung Chelsea atau Liverpool atau Arsenal yang menggonggongi pendukung ManUtd. Gak akan membuat kami pindah tim kesayangan sekeras apapun mereka menggonggong krn memang nilai ato Brand Image sudah melekat (mie instan pasti dibilang = indomie, pembalut wanita dibilang = softex, air mineral = Aqua sepeda motor = Honda) hanya itu yang ada dibenak para pendukung (proses iklan/pencitraan) dengan tidak menginginkan rasa produk lain, walaupun banyak lain produk lebih baik dengan nama lain dengan kemasan yang tidak menarik
retorika yg menarik tarik ulur, pertama menyanjung kemudian menjatuhkan, dan pada akhirnya memprovokasi satu calon, dengan membuat cerita yang hanya ada dlm sinetron dan mengankat dlm dunia nyata, ribut kasus HAM 98 pada saat sekarang pilpres apa maksud dan tujuannya klu tidak kampanye hitam, kenapa semua sibuk dengan HAM 98, 13 nyawa melayang semua org kebablasan omongin, mslh ham 4000 kaum muslimin di bantai di tj priok gk ada yg ngeributin dan ratusan muslim lepas sholat subuh dibantai di talang sari lampung gk ada yg komentar, konspiracy theory extreem tapi itu fakta
Yup setuju dengan pendapat anda , ,
HAM 98 terus digembar gemborkan , ,,
mslh ham 4000 kaum muslimin di bantai di tj priok gk ada yg ngeributin dan ratusan muslim lepas sholat subuh dibantai di talang sari lampung gk ada yg komentar,
untuk yg belum tau , ,
Coba googling deh , ,
masalah” pelanggaran yg mungkin lebih kejam dari 98 , ,
ga ada yg mau ngebahas , ,
atau memang benar” dilupakan???
Bagian atas dari tulisan Anda, semuanya OK.
Sy juga fans dari Anies Baswedan.
Tapi ini dunia dunia nyata politik bung, yang terkadang “logika normal” tidak belaku, hari ini teman, semenit kemudian adalah lawan.
Anda ingat apa yg dilakukan Soeharto terhadap Sukarno, memutarbalikkan fakta, mengkambinghitamkan Soekarno,
Butuh waktu puluhan tahun untuk membersihkan nama Soekarno..,
Sejarah tidak selamanya benar, tidak mutlak, hanya agama yang mutlak.
Saya sangat menyayangkan logika berpikir Anda di awal yang cerdas, ditutup dengan ending yang tidak elegan, analisa yg dangkal.
Salam hormat & damai
Pertama-tama saya salut dengan tulisan anda yg isinya dari berbagai sudut pandang ,awalnya netral dan semakin kebawah semakin kelihatan jati diri anda yg saya rasa gak jauh beda dengan orang” yg berkoar” di berbagai macam sosmed dan media-media yg terkena politik money..anda bukan seorang pengamat politik dan seorang motivator, apakah anda tau hukum yg diterapkan TNI pada masa soeharto dulu..mengenai anies b beliau emang orang yang pintar dan menjadi panutan bagi pelajar dan mahasiswa ,tapi beliau pernah berkata jika jkw jadi presiden jadi presiden indonesia akan hancur dan saya rasa emang akan hancur ..salam hangat dari saya !
halo om pandji 🙂 selama ini aku cuman jadi silent reader blog mas pandji aja. tapi tulisan yang kali ini bikin aku gatel pengen ngasih comment :p aku mau ucapin selamat dulu karena tulisannya keren (dan memang selalu keren sih, haha), dan absolutely tulisan yang kali ini ngasih pencerahan (kalo buat aku, ga tau deh yg lain :p) dan aku salut om kok bisa sih nerima comment2 negatif dari para pembaca, yang kadang suka kurangajar juga comment nya -_- hehe anw keep the good work, om pandji!! 🙂 terus berkarya!
Minta ijin copastnya ya mas pandji
“Kubu Prabowo bilang, Prabowo tidak bersalah. Tidak ada buktinya. Lalu mereka lemparkan dokumen, tulisan & alasan mengapa Prabowo menurut mereka tidak bersalah. Tapi mari kita pakai akal sehat deh. Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle?”
itulah Indonesia tercinta bang.. secara hukum de facto pun blm di vonis bersalah melakukan pelanggaran,tp tindakan tetep diambil , masih inget gusdur? apakah beliau terbukti bersalah dlm kasus bulog gate n brunei gate? tp biarpun vonis hukm blm pernah di jatuhkan pada beliau tetep aja kan beliau di lengserkan? penyakit konspirasi ini lah yg harusnya di lawan, tp menurut saya siapapun presiden nya yg berusaha membuat rakyat indonesia sejahtera tp akn percuma kalo kita sendiri gag mau sejahtera dan gag mau berusaha,bijak lah memilih tp bertanggung jwablah dengan pilihan anda.. semoga Indonesia kedepan lebih baik… amien
g setuju nih bro…anies so far yg paling keliatan pintar dan santun
dan g pilih jokowi karena emang pilihan yg satu lagi sudah bener2 ga masuk akal g…koalisinya yg bikin eneg
Ah, bullshit kau bang.. Sekali bullshit tetap bullshit.. BULLSHIT!!
punten ieumah mang…ceuk sayahmah….ini bukan buat pencerahan, cuma asal jeblak aja…..pencerahan tidak untuk menyudutkan seseorang titik(.)
satuju mang , ,
PENCERAHAN tidak menyudutkan , ,
kalo mau lurus Khusnudzhon di awal , ,
kenapa Su’udzhon di akhir , ,
semoga bang panji bisa lebih bijaksana , ,
boleh ngedukung salah satu , , tapi jngan menjatuhkan yg lainnya ,,
mungkin itu JAUH lebih ELEGAN , , ,
dibandingkan tulisan di paragraf akhir nya , ,
Hehehe, diawal saya baca terkesan netral. Masuk ketengah mulai menjurus. Diakhir sudah ketebak. Saya sangat kagum sama mas pandji apalagi klo lagi stand up. Saya juga kagum sama pak anis baswedan, beliau masih muda tapi mempunyai gagasan2 yang luar biasa. Tapi mohon maaf mas diagama saya diajari juga untuk tidak percaya sama orang munafik meskipun kita tetep harus berpostip thinking sama orang tersebut. Saya cuman berdoa saja agar kita diberikan pemimpin yang terbaik dari yang paling baik untuk memimpin negara kita. Amin!
-salam lima jari-
mas, ijin copas ya…. nice topik nya
banyak yang bilang di akhir akhir tulisan, pandji mulai menjurus memihak… hehehheh padahal dari awal kok…
tak bisa 100% percaya jokowi… berarti 99% udh percaya
tidak bisa yakin 100% kao prabowo buruk… brarti 99% yakin..
hehehhehehheh…
mariiiiii….
Awam akan bilang postingan lo keren lah, mencerahkan, ending cool and bla…bla…bla…wajar,mrk suka tulisan dgn nuansa pop spt itu.
Tp buat gw sih so so aja (sorry to the point).
Lo blg selalu ada ruang keraguan buat lo, tp 100% dukung anies baswedan,ironis (is he a flawless saint or something?)
Anies seorang akademis ternama terjebak dlm politik praktis, apa bedanya dia skrg dgn ruhut sitompul? Hehehee
Hehe keren bang. Ciyus 🙂
kamu tau??? orang paling aneh sedunia dalah kalian para comic.
berdiri di depan orang, menceritakan keburukan diri sendiri, keluarga, orang lain, kampung halama, dll.
kalian aneh, komedy kalian nda lucu, garing, kalian malah kelihatan seperti badut.
Lepas Dari pilpres.. Cobalah tanya kpd KomnasHam, tanyalah kpd keluarga korban yg telah berjuang jauh hari bertahun-tahun, datanglah di depan istana presiden setiap kamis (aksi kamisan) minggu ke 355. Kepentingan mereka bukan politik. 13 bukan sekedar angka, 13 adl anak manusia Indonesia yg blm kembali dihilangkan paksa. Tim Mawar di hukum atas 9 org aktifis yg kembali…13 yg hilang blm sama sekalipun disentuh! Itulah yg kami perjuangkan!
aneh
Waduhh mas pandji sok netral tapi pragrap akhir mulai mengarahkan memilih salah satu capres tp ngak ngapa ngapah itu hak lu mas
Menurut sy siapapun presidennya tdk ada perubahan krn tdk ada satupun partai yg menang diatas 50%, pemerintahan dan parlwmen hrs sama2 kuat krn program akhir hrs persetujuan parlemen
Jd siapapun yg menang tetap kerja dan cari makan sendiri-sendiri
Waduhh mas pandji sok netral tapi pragrap akhir mulai mengarahkan memilih salah satu capres tp ngak ngapa ngapah itu hak lu mas
Menurut sy siapapun presidennya tdk ada perubahan krn tdk ada satupun partai yg menang diatas 50%, pemerintahan dan parlwmen hrs sama2 kuat krn program akhir hrs persetujuan parlemen
Jd siapapun yg menang tetap kerja dan cari makan sendiri-sendiri
Taruhan yukk jagoin mana klo
Brasil
Tulisan yg bagus bang pandji! Setuju bgt deh yakali orang pernah nyulik aja bs jd presiden. Tambah hitam aja nama politik di Indonesia ini :). Bagus banget buat gimana cara lo membandingkan kedua kubu di awal2. Buat yg msh bingung buat milih Jokowi karena dia nurut sama Megawati atau karena dia dari PDIP. Come on guys, kita milih orang nih, bukan Partai. Toh gua jg yakin ketika di kursi presiden Jokowi juga punya akal rasional lah buat memimpin Indonesia dan ga nurut aja gitu sama Megawati kalo emang dia salah. Oke? So #salam2jari
Pemilu itu kebangkitan para oportunis. Yg dulunya bilang blusukan cuma pencitraan, sekarang merapat. Yg dulunya ditolak setelah main kuda2an bareng, sekarang banting harga asal dapet kawan.
Netral ya netral. Itu sudah.
Selamat mas Pandji. Anda dikomentari robot2 cyber :D. (asumsi)
Kalimat replikasinya serupa : “di awal saya baca terkesan netral dan di akhirnya … bla bla bla.”
Kalo gak salah itung ada 8 komentar yg awal tulisanya semacam itu.
berarti yang komentar2nya mengandung replikasi serupa (lebih pendek malah), misal: “keren banget tulisannya bang”, “ijin copas bang”, “setuju, nice post” juga bisa diasumsikan sebagai robot2 cyber dong 😀
😀 hahaha..
sungguh menggelitik..
jujur, saya tidak begitu mengerti dan tidak mau mengerti politik, karena menurut saya banyak orang munafik disana..
tapi karena ini untuk masa depan Indonesia 5tahun ke depan, mau tidak mau saya juga mesti membuka pikiran tentang asal-usul dan sejarah para CaPres kita..
Tulisan mas Pandji ini cukup membuka pikiran saya lebih dalam lagi tentang para CaPres, tapi seperti mas Pandji sendiri yg bilang tidak akan pindah kubu apa pun yg terjadi, saya pun begitu..
saya dan semua pasti cuma bisa berharap semoga yg terpilih nanti bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dr sekarang.. 😀
Sayang ya di awal nulis kubu prabowo ngomong tanpa bukti tapi dianya di akhir paragraph melempar pernyataan tanpa bukti juga
Pandji Vergogna!!!
Hanya kampaye! Cuma kemasannya ada rasa anak muda dan memaksakan citra diri yang bijak.
Tergelitik, harusnya di akhir juga ada:
(*) “Nak, harus cinta produk Indonesia ya?” | “Ah, ayah aja dukung dia yang beli bus & Monorel dari China, karatan lagi busnya!”
atau
(**) “Nak, janji harus ditepati ya…!” | “Ah, ayah, jokowi ingkar janji aja bisa jadi presiden”
atau
(***) “Pak, anak bpk tadi mukulin anak saya, ayo bapak tanggung jawab!” | “Maaf mas, anak saya kaya gitu atas kemauan sendiri, sy tidak ikut2an tanggung jawab, nanti dia sy pecat jadi anak”
makasih mas pandji atas pencerahannya, tadinya saya netral (cenderung golput) hehe, setelah baca blog ini saya memantapkan utk pilih no 1, 😀 hehe karena melihat faktor orang2 dibelakang pak jokowi cenderung pintar (bahkan cerdas) tapi munafik., maap mas pandji..,matur suwun nggih
Saya suka pendapat yg cerdas seperti ini…
Saya juga memilih Jokowi karena ada pak Anies…
Saya yakin beliau tidak salah pilih.
Saya percaya dgn prograam2nya pak Anies, bukan pak Jokowi…
Bahkan sbelum pengumuman cawapresnya jokowi, harapan saya pak Anieslah sang cawapres tersebut…
keren banget tulisannya bang pandji, apalagi pas bagian “emang anisa chibi mau solo karir haha”
emang bener sih kalau dipikir akal sehat yang namanya dikeluarkan baik secara hormat ataupun tidak itu pasti bersalah, tapi sayangnya hukum di indonesia belum bisa dipikir pakai akal sehat menurut saya bang, ya miris sih emang 😀
sama dengan bang pandji saya rasa keduanya sama aja, saya ragu kedua2nya.. tapi entah kenapa hati nurani saya lebih meragukan nomor 2 daripada nomor 1 🙂 #indonesiabangkit
prabowo atau jokowi? saya lebih pilih jokowi atas prabowo. Karena saya gak mau hidup balik lagi di masa “ORDE BARU” yang sebenernya hidupnya “serba susah” dari masa sekarang. Apalagi susah dalam mengeluarkan pendapat dan pandangan terhadap sesuatu. Lagipula Jokowi jelas2 gak tersandung masalah HAM. pak Hatta, anaknya nabrak orang kenapa gak dihukum sama kaya apriyani yang nabrak orang di tugu tani??
hahahaaa…solo karirrr?? wkwkkwkwaaaa…
but salut mas panji pilihannya tepat..kita sama2 percaya anies baswedan dan pastinya percaya pak jokowi.
sebarrr salamduajari 🙂
Memang ban tetangga lebih hitam daripada ban sendiri
katanya ny pemerintahan SBY banyak dana yang bocor sehingga ekonomi kita melemah, dan kalo pemerintahan prabowo nanti bakal dapet keadilan hukum setiap warga negara??
lantas saya mau tanya mentri ekonomi pemerintahan SBY siapa?? anak mentri yang menabarak mobil grand max sampai ada korban meninggal apa sudah mendapat hukuman yang sama seperti supir truk yang menabrak orang??mang tu anak, anak nya sapa??
koq muka nya mirip kaya pasangan ny prabowo??kembar ya
Sekadar nambahin nih. Prabowo bilang jangan pilih pembohong dan orang yg mencla mencle. Itu karena prabowo merasa ditipu krn megawati janji akan mendukung prabowo saat pilpres krn prabowo sudah mendukung jokowi jadi Gubernur. Beberapa saat kemudian muncul berita prabowo dipecat dari TNI. tetapi prabowo mengatakan tidak dipecat, eh tiba2 muncul surat pemecatan di sosmed. Jd menurut sy jika megawati menipu prabowo dan prabowo menipu rakyat mana yg lebih parah kalo begitu? Sedangkan jokowi belum ketahuan berbohong. Jadi pilih jokowo aja deh.
Terserah apa kate lu dah, emang lu siapa? Mau naikin popularitas?
Apa hebatnya jokowi?
1. Jadi metro mini yg disopirin megawati
2. Apa2 pencitraan, dibalik nya penuh kemunafikan. Palagi orang2 dibelakang dia.
3. Hanya modal blusukan ketemu rakyat miskin yg gampang dikadalin. Elu juga…
4. Mati2an keluar masuk pasar, got atau kali hanya karna pengen nampang di metro tv.
5. Prestasi terhebatnya memimpin jakarta cuman bikin acara PRJ meriah. Lainnya?????NOOLLL BESAARR….
Gua orang cerdas ngga bakal pilih capres yg kaya gini. Dia cocok nya memimpin jakarta bukan sebuah negara.
Akibat kebanyakan ngelawak yg dipaksain, padahal lucu juga ngga. Bacaaaa yg banyak sejarah dulu, dalang 98 sebenarnya tuh wiranto, seorang kutu loncat yg bersembunyi di ketiak jokowow. Dia takut kalo prabowo jadi presiden, lo tau sendiri lah maksudnya..
SALAM SATU JARI…
KALO ADA NOMOR 1 NGAPAIN PILIH NOMOR 2
SATU kan indONEsia
P FOR PRESIDEN
J FOR JAKARTA
bagus banget pencerahan nya, menurut gw sih jika sudah terpaksa harus memilih saya akan memilih pak jokowi saja, prabowo terlalu kejam, sedangkan pak hatta hanya bulshitt aja, mengenai anaknya saja, belum jadi presiden sudah begitu….
Mas Panji mungkin mengenal sejarah Sahabat Nabi Muhammad SAW , Abu bakar Siddiq RA, beliau dikenal sbg preman kelas kakap dan penjagal manusia sebelum beliau memeluk Islam…..namun beliau bertobat dan masuk Islam..bahkan diakhir hidupnya beliau dikenal sbgai sahabat Nabi yg Sholeh…jadi kita sbg manusia tidak bisa mengklaim seseorang tetap dalam ahlaknya….klo orang tsb mau bertobat dan memperbaiki diri…Alloh maha mengijinkan utk merubah ahlak orang tsb 100 %..jadi judgment anda terhadap seorang hamba manusia yg ingin memperbaiki diri perlu di luruskan..semua bisa berubah atas ijin Nya
kita tidak boleh menytakan prilaku seseorang tidak bisa berubah…monggo pikirkan mas
Penilaian kita sama bang. Tadinya saya juga bingung, Tapi ketika melihat tokoh tokoh yang mendukung Pak Prabowo dan tokoh tokoh yang mendukung PAk Jokowi kog lebih sreg sama yang dukung Jokowi ya?
Setelah nonton debat barulah teryakinkan.
Saya memilih melihat melalui mata & pemikiran ‘tokoh-tokoh yang baik” untuk memilih capres. yang pasti saya tidak mau milih capres yang berkoalisi dengan pengusaha yang nyusahin rakyat banyak terus bilang itu adalah bencana alam dan tokoh tokoh yang rata-rata pernah terlibat masalah korupsi, dsb..
saya dukung Pak Jokowi untuk membawa perubahan bagi Indonesia.
Salam dua jari bang ^_^v
emang anak2 ada yg mikirin presiden yaa? anak2 kan bisanya cuma main. mana sempat mikirin presiden…
kayal
Gile lu pandji, analisisnya keren banget, anak muda banget
Tapi gw belum menentukan sikap nih, mungkin yang lu sebut swing voter itu ya gw…
Gw juga tadinya swing voter. Tapi akhirnya gw nentuin pilihan dengan ngeliat hal-hal yang kliatan di depan mata aja, kayak:
– Gw mau presiden yg dihormati oleh dunia internasional, tanpa ada cap negatif apalagi sampe di-banned
– Gw mau presiden yg walaupun gak pinter2 amat, tp punya pembantu2 yg pinter, profesional & bersih, tanpa digantungi kepentingan politik
– Gw mau presiden yg bisa dan mau denger langsung suara rakyatnya, bukan yg cuma dengerin laporan dr dalam istana
– Gw mau presiden yg bukan cuma ngomong doang, tp hrs terbukti bisa ngelaksanain apa yg sdh di-plan
– Gw mau presiden yg bisa jadi panutan gw dalam berkeluarga
Se-simple itu… Dan insya allah tanggal 9 Juli nanti gw udah mantap dgn pilihan gw…
Sekarang tuh bebas mau dukung 1 atau 2. Nanti dukunglah yang menang, se’bejat-bejatnya’ prabowo atau se’boneka-bonekanya’ jokowi, salah satu dari mereka akan jadi presiden kita. Itulah kenyataan!!!
Mas sorry anda punya tuhan.. Saya tidak mengatakan anda punya agama klo agama itu hanya ada di ktp mas.. Klo anda berketuhanan dan siapun tuhan anda pasti menurunkan kitab suci.. Lah sich joko itu udah mengingkari sumpahnya di atas al qur’an apakah anda masih bisa percaya omongannya.. Sebenarnya saya dukung jokowi mas waktu itu sekarang saya pindah haluan mas.. Wassalam
Dari walikota ke gubernur dan nanti jd president itu prestasi jd bukan tidak amanah krn klo jd president otomatis memimpin JKT jg Mas. open mind Bro
Saya hanya setuju dengan kalimat ini “Saya rasa kalau Prabowo jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa. Sama halnya dengan kalau Jokowi jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa.”
aher (gub jabar) pernah bilang kalo politik itu last minute. makanya saya ambil keputusan untuk window shopping dulu. soal memutuakan ke siapa, toh nunggu box-nya jadi dulu.
Saya yakin Mas Panji sudah berusaha sekeras mungkin agar tulisan ini tidak bersifat personal attack. Saya salut dengan keberanian Mas Panji untuk mengutarakan dukungan pada salah satu calon presiden. Kalau saya ini bisanya comment di blog orang aja, maunya mencari pembenaran terhadap diri sendiri kalau masih wajar, hari gini belum menentukan pilihan.
Teman pernah ada yang berkata, pilih calon presiden yang kemungkinan melakukan kesalahannya paling sedikit. Because people make mistakes.
Semoga orang-orang kayak saya ini pada saatnya nyoblos capres, udah paham mau nyoblos yang mana.
Oke mantap.. Cara memilih itu gampang liat aja statistiknya.. Jika memang pengusaannya baik maka dia yg bakal menang.. Gua pegang belanda.
awas lo kena bawaslu 😀
Bijaklah Pada Dirimu sendiri, Yang di urus ini bukan Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK
Tapi INDONESIA BROOO!!!! ,
#PadaMuNegeriKamiBerbakti
Anda bilang di twitter, yg berkomentar negatif thd anda disini adalah scr tidak langsung berarti setuju dengan Anda. Hmm..? Coba lagi deh analisa yg lbh cerdas. Gak ngandalin gaya ngejek gak dewasa2 yg seperti selama ini anda display selama jadi pelajar, mahasiswa, dan sekarang..apa sih profesi anda? Jadi musisi nanggung, stand up komedian jg penontonnya sedikit. Mau jadi penulis dan menganalisa di blog, karena kurang cerdas, jadilah analisa dengan konten murahan, dangkal, tendensius dan BELUM TENTU BENAR. Menghujat seorang Prabowo tanpa anda sadari diri anda gak ada sepersepuluh Prabowo, Jokowi dan Anies B. Udah balik lagi aja ke panggung, do your thing. Cari nafkah dgn cara yg paling anda tau saja.
Artikelnya keren bang untuk orang sekaliber bang panji…
Tapi saya kok jadi bingung ya bang dengan statement yang abang tulis di atas…
”
Kata kubu Prabowo bukan Prabowo yang salah tapi atasannya yang memerintahkan.
Tapi kita pakai akal sehat lagi aja deh, kalo ada atasan yang suruh bawahannya korup, ya dua duanya salah juga lah.
Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?
Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?
Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.
”
Lah kalo dengan pak jokowi dan bu mega gimana bang? Pak jokowi diberikan mandat untuk maju di pilipres 2014 yang notabenenya membuat pak jokowi melanggar sumpahnya saat dilantik menjadi gubernur DKI… Nah kalo atasan memerintahkan bawahannya melanggar sumpahnya maka sumpahnya bakalan dilanggar gitu ya bang… Lalu bedanya apa ya bang dengan yang abang tulis di artikel abang mengenai pak prabowo?
*mohon pencerahannya ya bang panji
Simpel. Yg satu disuruh untuk hal negatif, yg satunya positif. Mikir.
cie om pandji banyak yg merhatiin yah, sampe banyak yg bela2in bolak balik liat twitter terus komen di blognya om pandji :p (padahal kalo ga suka tinggal unfollow) (tapi ya udah deh terserah mereka om) (pusing juga kalo diladenin) (aku makan martabak aja)
btw tulisannya bagus om!!!!!!!!!!!!!!!
Awalnya sok netral.
cuma jawab, ah.. sama aja pak. gak jauh beda.
Ujung2nya kampanye juga.
Pake jelek2in si wowo lagi.
Btw, si joko juga memang gak perlu kita jelek2in, karna dia memang udah jelek juga.
Saya suka orang sederhana, namun saya lebih suka orang yang jujur.
Dan saya paling benci orang yg munafik. Cuih!!!
salam mas pandji!
gatel juga mau komen :))
gue setuju dengan bang pandji kalau mas anies baswedan merupakan tokoh yang di idolakan anak muda saat ini (termasuk saya). tapi mohon maaf saya kurang berkenan dengan cara mas negative campaign. kalo gue pribadi sih lebih mengunggulkan salah satu calon yang gue pilih tanpa menjelek jelekan calon presidan yang satu lagi. kenapa? karena bagaimanapun salah satu dari mereka akan memimpin negara kita. bersyukur capres yang kita bela naik menjadi presiden. tapi kalau yang satunya lagi naik sayapun bersyukur karena 2 capres ini merupakan 2 putra terbaik bangsa dengan perbedaan pribadi.
#Salam2Jari
Kau tau, orang baik itu, orang yang tidak menjelek jelekan orang lain,
gunakan hak pilih mu dg baik, tidak perlu munafik
Bagus banget pemikirannya… kenapa gk jadi penjaga ponten aja bang
copas, smg bermanfaat…
SEBELUM 9 Juli nanti, para calon memilih
masih punya waktu untuk menimbang-nimbang
calon presiden mana yang lebih baik buat
Indonesia hari ini dan ke depan. Bagi pemilih
rasional dan pemilih yang belum memutuskan,
masih bisa berubah pilihan, termasuk saya,
kalau anda bisa meyakinkan bahwa visi
Prabowo lebih baik dari Jokowi atau
sebaliknya. Sedangkan untuk pemilih emosional,
yang berprinsip “Pokoknya no satu; pokonya no
dua”. Tulisan ini tak banyak gunanya.
Pemilihan rasional tidak bisa dibombardir
dengan janji-janji: Kami akan membebaskan
biaya sekolah, kami akan menyediakan
lapangan kerja bagi sekian juta rakyat, kami
akan menaikkan gaji buruh, kami akan
menurunkan harga pangan, dan semacamnya.
Pemilih rasional akan bertanya: bagaimana
caranya, umpamanya, membebaskan biaya
sekolah itu? Nah, kita perlu bersama-sama
menelaah apakah program masing-masing
calon cukup realistis, bernilai strategis atau
sekedar keinginan. Kita pilih program ekonomi,
sebab bidang ini paling penting dan sangat
menentukan. Program-progam lain tidak akan
terwujud bila program ekonomi tidak berjalan.
Kita mulai dari Jokowi-JK. Inti program
ekonomi pasangan adalah: Ekonomi Berdikari
Mencapai pertumbuhan ekonomi 7persen.
Pembangunan Koperasi dan UMKM Membangun
industri Maritim, Membangun pasar-pasar
tradisional dan pertanian Membangun jalan
baru sepanjang 2000 km di Sumatra dan luar
Jawa. Kartu Sehat untuk seluruh rakyat
Indonesia. Kartu Pintar untuk seluruh usia
sekolah. Untuk mewujudkan ini, strategi
Jokowi-JK adalah: Meningkatkan investasi
pengusaha nasional dan daerah; memudahkan
perizinan usaha; Membangun pendidikan, yang
akan menghasilkan manusia-manusia produktif.
Produktifitas yang meningkat akan meningkat
daya saing ekonomi. Penghematan APBN lewat
E-budgeting, E-auditing, E-purchasing.
Sedangkan inti program ekonomi Prabowo-
Hatta adalah: Ekonomi Kerakyatan Alokasi
minimal satu milyar rupiah untuk setiap desa
dan kelurahan Menaikkan penghasilan rata rata
rakyat Indonesia dari Rp3 juta per bulan
menjadi Rp6 juta per bulan, di ujung masa
pemerintahan 5 tahun. Menambah lahan sawah
dua juta hektare Menyiapkan dua lahan juta
hektar untuk bio-ethanol Membangun 3 ribu
kilometer jalan, 4 ribu km jalan kereta api,
delapan pelabuhan Mendirikan bank tani dan
nelayan, bank koperasi dan lembaga tabungan
haji Prabowo-Hatta merancang strategi:
Ekonomi jalan tengah berdasarkan pasal 33
UUD 45, yakni penguasaan sumber-sumber
daya alam. Perlindungan terhadap golongan
rakyat yang tertinggal Membuka investasi asing
yang tidak memaktikan ekonomi rakyat
Pengalihan dana secara besar-besaranf dari
kota ke desa-desa, antara lain melalui dana
bergulir. Mari kita beri apresiasi kepada
keduanya. Program ekonomi keduanya bagus.
Bagi kita, rakyat yang ingan pintar dan memilih
secara rasional, pertanyaannya adalah: Apakah
program kedua calon itu bisa dilaksanakan?
Tentu, kedua calon akan menjawab bisa. Tapi
kita tak ingin pengyakinan, kita ingin melihat
alasan yang masuk akal. Pertanyaan bagi
program ekonomi Jokowi-JK adalah, darimana
duit untuk membiayai program-program itu?
Jokowi dalam presentasinya sama sekali tidak
menjelaskan darimana dananya . Kartu sehat
yang dibawa rakyat untuk berobat ke
puskesmas atau rumah sakit itu kan harus ada
nilai duitnya; harus ada yang bayar.
Pemerintah yang membayar. Tapi duitnya dari
mana? Karena Tuan Jokowi tak menjelaskan,
kita beasumsi yang paling realistis saja: dari
APBN. Dengan demikian APBN perlu beban
tambahan, karena APBN sekarang saja tekor
(defisit) Rp209,5 triliun atau 2,24 persen, alias
lebih besar belanja daripada pendapatan.
Meningkatkan besaran APBN yang tekor itu
pasti perlu dana sangat besar. Darimana?
Pendapatan negara sudah jelas kurang.
Penghematan lewat e-budgeting, e-auditing
dan e-purchasing tidak akan mengubah angka
besaran APBN, yang tahun 2013 tercatat
Rp1.683 trilyun (data Kemenkeu). Langkah
paling mungkin dan realistis untuk meningkatan
pendapatan negara yang adalah dengan
menaikkan pajak dan menambah jumlah wajib
pajak. Langkah ini pasti akan membebani
rakyat. Makan di resto kelas menengah yang
tadinya hanya dikenai Pajak Pembanguan
Daerah (PBD) 10persen, akan naik jadi
15persen atau 20persen. Demikian pula
sejumlah transaksi barang dan jasa, pajaknya
akan lebih tinggi. Juga PPN dan pajak harta
kekayaan. Kalau saya dapat proyek bernilai
Rp10 juta, bayaran saya akan dipotong sekitar
Rp2 juta. Maka, semakin tinggi dan ‘wah’
program ekonomi Jokowi-JK, semakin berat
beban rakyat nantinya. Mereka tak punya
sumber ekonomi di luar APBN. Maka lagi,
program-progam mereka menjadi tidak
realistis. Tidak bisa dilaksanakan. Sekedar
contoh kecil, Mas Joko menyatakan akan
membeli kembali Indosat yang dijual tantenya
Megawati dengan harga obral. Harga saham
Indosat sekarang sudah sangat tinggi. Hanya
selang satu tahun setelah dilepas, harga saham
Indosat naik 25persen [2005] – entah sekarang.
Kalaupun Tuan Joko bisa mendapat uang
untuk itu, belum tentu si pemilik Indosat
sekarang mau menjualnya. Kartu sehat dan
kartu pintar masih bisa dibuat, tapi tak bisa
dipakai berobat dan bayar iuran sekolah. ***
Sekarang, pertanyaan yang sama kita ajukan
untuk program ekonomi kerakyatan Prabowo.
Program-programnya cukup ambisius dan
membutuhkan biaya besar. Dari mana duitnya?
Jawabannya: Dari kebocoran kekayaan negara
sebesar 1000 trilyun per tahun. Dengan
mengutip data KPK, ini angka sangat moderat.
Sebab, kata Prabowo, nilai kebocoran menurut
KPK adalah 7.200 trilyun rupiah. Ada sekitar 70
ribu desa dan kelurahan di Indonesia, kalikan 1
milyar. Hasilnya: Rp70 trilyun. Bandingkan
dengan tingkat kebocoran kekayaan nasional
yang akan diselamatkan: Rp1000 trilyun.
Sisanya cukup untuk membiayai program-
program yang disebutkan pasangan Prabowo-
Hatta. Orang sering mengacaukan kalimat
‘kebocoran kekayaan nasional’ dengan
‘kebocoran APBN. Sama sekali berbeda.
Kebocoran nasional adalah mengalirnya
kekayaan alam, laut, udara Indonesia keluar
negeri karena sifat rendah diri, pencundang, dan
malas. Lihat: Para penambang gas asing
mengisap gas-gas alam Indonesia. PLN,
Pertamina, PGN lantas membeli gas-gas itu
dari para penambang asing dengan harga sama
dengan pembali asing. Ini praktik bisnis macam
apa? Saya tak bisa menemukan kata lain selain
bodoh dan rendah diri. Mungkin saya masih
bisa memaklumi karena kita tak punya
kemampuan menambang gas sendiri, menyuling
minyak fosil sendiri, menggali emas timah dan
tembaga sendiri, tapi saya tak bisa memahami
bagaimana air minum pun dikelola asing!
Indonesia punya sumber air mineral yang
berlimpah, mata-mata air murni di Sukabumi
yang segar dan sehat, Aqua Danone
mengambilnya dan menjualnya kepada rakyat
Indonesia – pemilik sumber-sumber air
tersebut! Bayangkan orang Sukabumi harus
membeli minuman kemasan produksi asing. Ini
sama saja orang memetik buah-buahan di
kebun kita, lalu kita mengeluarkan uang untuk
membeli buah-buahan itu. Jangan salahkan
orang yang memetik itu, tapi lihat betapa
bodohnya kita! Itulah yang dimaksud kebocoran
kekayaan nasional yang ribuan trilyun pertahun
itu. Prabowo-Hatta akan menutupnya dan
mengalihkannya untuk membiaya program-
program ekonomi mereka. Atas dasar ini, saya
memilih Prabowo-Hatta — masih bisa berubah
pilihan bila anda bisa menjelaskan secara
rasional, bahwa bahwa pasangan Jokowi-JK
lebih baik.?
ini baru bisa dijadikan alasan yg tepat untuk memilih salah satu capres , ,
rincian nya lengkap , ,
ga sekedar analisis haha-hihi
1. Dalam Keprajuritan itu ada satu motto (yg lebih pas dikategorikan sbg HARGA MATI) yaitu: “JALANKAN PERINTAH TANPA MEMBANTAH!” dan itulah yg dilakukan PS saat itu. Harga mati kedua, seharusnya adalah: Pimpinan bertanggungjawab penuh atas apapun yg dilakukan bawahan/anak buahnya. Maka silakan runut baik2, kala itu siapa posisi di atas PS?? Dan ngumpet di kubu mana orang itu skrg?
2. Jika isu HAM ini memang sebuah masalah, kenapa Mega menyandingkan PS sbg wakilnya di Pilpres 2009? Kenapa saat itu Mega membelanya mati2an? Kenapa saat ini kubu Mega malah mengangkat isu yg dulu dikuburnya sendiri itu? Orang macam Mega inilah yg jadi ki dalang bagi sang boneka. Silakan dipikir 🙂
oia satu lagi. Di “Debat Pilpres” yg kedua kemarin, saat disinggung soal penjualan aset2 negara oleh Maha Guru Suhunya, Jkw membela dg agak emosionil “Bagi saya, saya ga mau lihat/mempermasalahkan yg sudah lewat. Saya maunya ngurus yg ke depan aja…” (kurang lebih gitu)
tapi kok mottonya itu ga diterapin kalo ke orang lain? Kok kubu anda hobinya ngungkit2 soal fitnah isu kerusuhan 98 melulu ya? 😀 walk the talk, will yah….?
Suka dengan kalimat ini: “Prabowo itu, jelas jelas dicopot dari jabatannya & dikeluarkan dari TNI. Mau secara hormat ataupun tidak, tidak ada yang bisa dibanggakan dari dicopot jabatan Jendral & diminta keluar dari TNI”- Pandji Pragiwaksono.
mental berkebangsaan yang masih tempe lu semua.
masih saling menjelekkan satu sama lain.
yang beda lu “tai – tai”in.
kenapa ga bisa saling respek gitu terhadap pilihan orang.
mau pilih satu atau dua, ya udah ntar pilih langsung tanggal sembilan juli.
ngapain ribut – ribut dari sekarang,
ngapain si ribut masalah perbedaan pendapat?
ga tau bhinneka tunggal ika?
unity in diversity?
walaupun berbeda tetep satu.
dan ini juga berlaku di pilpres ini.
disini udah keliatan nih,
lu semua pada ngeluh dan nanya kenapa indonesia ga maju – maju.
ya itu karena bigot – bigot macem lu semua yang ribut karena masalah beda presiden gini, tot.
tai lu yang bela – belain presiden pilihan lu masing – masing.
satu nusa satu bangsa, satu nusa saling mangsa.
Artikel pembodohan masyarakat
Tanpa ada pilihan
Apa nunggu serangan fajar baru memilih
Kalo gak mau d ganggu ya jangan maen d politik
keren ini bang.. Ya iyalah keren orang sependapt cpba ga sependapat mesti takbilang lain.
saya tadinya mau pilih jokowi,
tapi melihat orang orang di belakang jokowi, saya malah gak jadi milih jokowi..
mau milih anisa cherrybelle, ternyata dianya gak nyalon..
pada awalnya keliatannya netral ,tp akhirnya kok gitu..ada udang di balik pandji jg nihh..tp gpp emg pandji mau main safe aja, harusnya pandji lebih banyak referensi (katanya smart),kdg cm ketawa aja liat pendukung jkw mrasa di koalisi bersih,ingat kasus kardus durian di kantor cak imin? uang segede itu ada di kantor mau buat apa?,http://politik.rmol.co/read/2014/04/16/151592/PDIP,-Ingat-Kasus-Kardus-Durian-Imin!- ..ini politik bung, yg paling lucu ya waktu mega ajak prabowo jd capresnya dulu, yg bilang HAM HEM itu dulu pade kemana bung? tidurr..? a
Gak ada jatah2 bagi menteri utk koalisi di jkw..? ahh yg bener, gak ada makan siang gratis bung..!! ada lagi nih yg bilang saat ini pilih orang bukan partai..hahaha,jangan oon2 amat jadi orang boss bagaimanapun jkw itu petugas partai,kader jd mana mungkin dia berani keluar dr garis ideologis PDIP..mikirrr !! (cak lontong mode on).
Masalah orng dicopot dari jabatan banyak boss,persaingan jg bs,saling sikut dg memanfaatkan moment,baca saja
Tindakan pertama ABRI segera setelah Soeharto lengser ialah berusaha mengungkap kasus penculikan para aktivis pro-demokrasi. Begitu Pangab Jenderal TNI Wiranto mengumumkan tujuh oknum anggota Kopassus sebagai tersangka kasus penculikan, banyak pihak memuji langkah tersebut, menilai bahwa ABRI tengah menuju perkembangan yang menggembirakan, karena sudah mulai transparan jika ada anggotanya terlibat dalam perkara besar.
Wiranto lantas seakan-akan hendak memuaskan tuntutan masyarakat dengan membentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP), yang diketuai Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo H.S. DKP kemudian memeriksa Letnan Jenderal Prabowo Subianto, Mayor Jenderal Muchdi P.R. dan Kolonel Chairawan. Hasilnya, Prabowo Subianto diakhiri masa dinasnya (istilah lain dari diberhentikan dengan hormat) di ABRI. Sedangkan, Muchdi dan Chairawan dibebaskan dari semua tugas dan jabatan struktural di ABRI. Mereka terkena sanksi sehubungan dengan kasus penculikan yang dilakukan oleh Tim Mawar Kopassus, antara bulan Februari 1998 hingga Maret 1998. Tercatat belasan aktivis pro-demokrasi diculik, tiga di antaranya dapat meloloskan diri, yaitu Desmond Mahesa, Pius Lustrilanang, dan Nezar Patria.
Namun belakangan terbukti bahwa langkah Wiranto tersebut lebih bermakna politis—kalau tidak boleh dikatakan mengelabui publik—ketimbang kesungguhan institusi ABRI sendiri untuk mengungkap satu per satu kasus yang mengemuka di masyarakat, sebagai cermin kesungguhan ABRI untuk memperbaiki citra buruk dirinya. Kasus orang hilang sampai sekarang tidak terjawab tuntas. Padahal, Prabowo sudah mengakui perbuatannya. Di depan DKP, Prabowo mengungkapkan mengenai daftar sembilan aktivis yang harus diculik yang ia dapat dari atasannya, seraya mengatakan bahwa kesembilan orang itu menjadi tanggung jawabnya dan telah ia lepaskan serta semuanya masih hidup.[3] Bahkan, Haryanto Taslam (politisi PDI pro mega waktu itu) kabarnya mengakui bahwa ia masih hidup karena Prabowo yang melepaskan.
Mengapa setelah DKP memeriksa Prabowo dan kawan-kawannya, pengusutan kasus penculikan lantas berhenti. Bukankah yang bersangkutan sudah bersedia dan menyatakan lebih senang bila kasusnya diselesaikan di mahkamah militer, sebagaimana keinginan masyarakat luas yang sangat berharap agar kasus ini dapat dituntaskan di mahkamah militer. Dalam kamus tentara tentu saja mustahil ada operasi tanpa perintah atasan. Atau dengan kata lain, tidaklah mungkin seorang tentara berani mengambil inisiatif untuk melakukan operasi militer tanpa diperintah atasannya, apa pun pangkatnya. Berarti yang mesti ditelusuri lebih jauh ialah siapakah yang memberi perintah kepada Prabowo untuk menculik, KSAD-kah, Pangab atau Pangti-kah? Dengan mengikuti alur pertanyaan ini, maka tidak dilanjutkannya kasus Prabowo ke mahkamah militer adalah karena bila diungkap maka kemungkinan akan melibatkan banyak jenderal atau membongkar rahasia di Angkatan Darat sendiri.
Kalu pandji bs buktiin prabowo mmg melanggar HAM,loe bw aja bukti ke pengadilan,loe buka semua,itu baru bener bukan cm katanya-katanya doang, dan dijamin loe jadi makin terkenal boss, jk tdk itu bagian dr menyebar fitnah,suudzon, saya cm ingat kata2 Prabowo waktu diwawancari tv one,”jika rakyat percaya saya silahkan pilih saya, jika tidak silahkan pilih yang lain,saya tetap akan berjuang untuk rakyat Indonesia”..
Syuper bang, gue juga yakin sama Pak anies
nice bang pandji, tulisnnya netral. Dan tetap mas Anies dong, walaupun saat ini mas Anies belum bisa naik. Mungkin periode berikutnya. 😀
Setidaknya pada postingan ini dihadapkan berimbang antar Prabowo dan Jokowi, sama-sama ada keraguan yang beralasan. 😀
Manusia memang tidak ada yang sempurna. Tapi kalau ada pilihan yang lebih baik, mengapa tidak? That’s why I stand on the right side *wink. Tulisan yang bagus, mas Pandji (y) . Salam dua jari 🙂
Ijin share ya bang ^_^
bang pandji menggunakan anisa cherybelle sebagai analogi lucu2an bagi kasus dikeluarkannya Prabowo. sangat2 awam ya bang sampe mudah diterima nalar orang2 awam. saking awamnya sampe2 ga relevan dg kasus yg dianalogikan. militer dg idol2an??
#senyumelegan aja deh :))
simple aja deh, emng jokowi jago, pinter, berwibawa? gue sbnrnya gk prabowo2 bgt, cm klo banding ojokuwi, the showdown is clear. dia cm terlihat hebat, terlihat pinter, terlihat berwibawa, make up doank kq, dan make up tdk bertahan lama sob.
next, yg smakin memberatkan ojokuwi adalah org2 di belakang nya yg berkepentingan spt nya tdk baik dgn RI. kembali lg, ini jg #IMO. selain dr track record partai pendukung ny yg pernah berkuasa dn jual2in aset bangsa. itu aja dl 😀 slmt ramadhan
sangat insepiring, dulu sy milih prabowo… setelah baca artikel keren ini… sy tetap teguh pada pendirian sy yaitu Salam DUA jari, Jgn lupa pilih no 1… hahaha nyimnyim
Mbelung : “Aku milh nomer 2…..gitu aja kok repot tho mas mas…!”
Pandji : “lhooo …menyampaiken pendapat itu ada ilmunya Lung…!”
Mbelung : “wooo..pake ilmu tho mas? Kok repot juga ya…ilmu apa itu mas?”
Pandji : ” Ilmunya asal kamu mau repot Lung…contohnya kayak kamu sekarang ini…mau- maunya repot2 koment”
Mbelung : ####$$$$$@@@@&&&€€€£££¥¥¥…?????!!???
Itu yang dicopot dari jabatan jenderal sumbernya mana?.ngarang deh.gini ni kalo temennya ulil absar abdala JIL.
Ini panji yg pelawak itu yah?
tertulis di atas “Agama saya mengajarkan untuk berkhusnudzon”
dari situ saya tertarik buat membaca lebih lanjut..karena nampaknya penulis berusaha berprasangka baik.
tapi di akhir hmmmm, yang nampak si penulis ini lupa dengan tulisannya di paragraf awal tentang khusnudzon.
begitu saja menerima berita-berita tak baik atas pak Prabowo hanya karena teman dekatnya ada di kubu Jokowi. (lumrahe memang begitu).
berita-berita yang disampaikan oleh kubu pak Jokowi ya jelas ‘cenderung’ menjatuhkan pak Prabowo. (dan sebaliknya). tapi si penulis nampaknya juga tidak berusaha untuk tabayun setiap mendengar berita-berita tentang pak Prabowo meski kebenarannya juga masih diragukan.
salam damai.
semoga yang jadi presiden indonesia mendatang adalah orang yang bertaqwa kepada Tuhan.
Saya sependapat sama Mas Panji. Saya juga nggak mau nanti ketika Jokowi jadi Presiden anak saya sering bohong. Misal ketika dia janji Mau Puasa penuh satu bulan ternyata dia cuma puasa 10 hari, waktu saya tanya: “Katanya kamu mau puasa 1 bulan? Kenapa jadinya cuma 10 hari?”, kemudin anak saya jawab: “Jokowi, Presiden kita aja dulu janji mau pimpin jakarta 5 tahun eh ternyata bohong, cuma 1,5 tahun”, kata anak saya sambil cengar cengir. 😀 :V
Logis, Bro. 🙂
susah memang memilih presiden kalau mereka berdua punya keistimewaan masing-masing
curiga yg bales coment disini mas Panji sendiri ….hehehe. tebakan sy biasanya benar lho mas Panji…tp selamat deh dah bikin lapak Anda jd kliatan rameee..,wkwkwk
Mantap bang, setelah gua baca apa intisari dari tulisan lu, gua baru paham kita harus bener-bener pilih presiden yang mana.
Ane yakin kalo memang pak jokowi seharusnya meneruskan tugasnya yang belum ia selesaikan, biarkan saja capres no 1 menjadi capres. Yang penting pak jokowi jujur, bersih dan amanah. Tidak plin plan dan ragu ragu dalam suatu jabatan penting.
Amanah? ga bisa direvisi kata-katanya?
“Saya terus terang kesulitan untuk percaya 100% pada Jokowi. Saya jelas tidak 100% yakin Prabowo ini buruk.
Agama saya mengajarkan untuk berkhusnudzon, dan nurani saya selalu terbiasa memberikan ruang untuk keraguan.
Orang yang terlalu yakin biasanya adalah yang tertimpa masalah belakangan.”
“Saya hanya 100% yakin kepada Anies Baswedan.”
Gimana kalo di ganti jadi 99% saja.. 😀
Anda ini munafik. Pilpres ini berbeda dg dukungan suatu club bola bung! Mungkin anda ini orangnya dari awal memang sdh mendukung jokowi ,,,, TAPI pura2 galau… bukannya anda bilang kalau Jokowi jadi presiden tidak terjadi apa2 ? hahahaha, anda ini pemain sandiwara yang gagal dan tidak jujur. Tidak penting mendukung capres hanya melihat siapa yg dibelakangnya ? faisal basri ? hahaha bgmna mahfud m. d apa gak masuk kualifikasi ? yg jelas banyak pemberitaan anda tidak berimbang, Artikel anda sangat kerdil. Saya dulu pendukung Jokowi, tapi saat ini hati dan akal sehat saya piih PRABOWO!
Mau nulis comment lumayan pr juga karena banyak yang comment panjang-panjang (scroll-nya bikin pegel). Saya idem sama Mas Pandji, dukung Jokowi karena berat hati kalo Prabowo terpilih jadi Presiden. Bukan karena kasus penculikan, karena ini serba ga jelas, takutnya fitnah. Tapi saya merasa seberingas-beringasnya orang yang “lemes” lebih mending dari selemes-lemesnya orang yang “beringas” :p
1.Nurani saya mengajarkan untuk memberi ruang pada keraguan.
2.Saya hanya 100% percaya sama anies baswedan..
pernyataan 1 dengan 2 menurut bang pandji terjesan kontradiktif gak sih?
Tulisan yg sangat Bagus!pencerahan ato tidak,tp tulisan ini bermakna!
Saya Seorang Guru Honorer Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bandung!
Saya tidak menyukai sosok Jokowi,Saya pun tidak menyukai sosok Prabowo!
Tapi setelah Jokowi mencetuskan visinya tentang REVOLUSI MENTAL, Saya sudah bisa memastikan pilihan Saya,untuk #TEGASPILIH2 bukan krn Jokowinya,bukan krn JK nya tapi karena adanya Revolusi Mental,andaikan yg mencetuskan revolusi mental ini Bang.Ruhut Sitompul,Saya psti pilih dia!
Untuk Saya Bangsa yg Besar,adalah ketika Rakyatnya Cerdas,BerMental kuat dan BerAhlak Baik!percuma pintar tp ahlaknya buruk,percuma ahlaknya baik,dan dia cerdas tapi bermental lemah,Gampang terpancing,menyikapi perbedaan dgn iri dan dengki,Sangat terlihat jelas di masa sekarang ini,Hal” ini yg harus segera dirubah!
Saya Tahu itu semua karena Saya setiap hari melihat anak” Bangsa Indonesia yg skrng ini mentalnya sangat lemah,gampang d masuki doktrin” yg salah tentang KeBangsaan,tentang Perbedaan!Siapapun Presidennya nanti,Saya hanya Ingin melihat Bangsa Indonesia yg lebih Cerdas dan berpikir positif dlm menyikapi apapun di masa depan!
Jokowi,Tidak akan bisa Mewujudkan Revolusi Mental Sendirian,krn itu jg saya semakin Yakin pilih no.2 krn orang” yg ada disekitarnya!Saya melihat orang” yg mndukung Jokowi orang” yg Cerdas dan mmpunyai Keinginan untuk Membangun Bangsa Indonesia tanpa embel” apapun,tanpa kepentingan apapun selain MeMajukan Bangsa Indonesia!para pesohor yg mndukung Jokowi pun,orang” yg selama ini,sbelom ada pilpres adlah orang” yg sangat konsern tentang keMajuan Bangsa Indonesia dgn karya” yg mrka buat,bukan para pesohor yg mencari Ketenaran dgn Sensasi murahan!
Intinya Siapapun Presidennya,Kita sebagai Warga Negara Indonesia Wajib Bahu Membahu mewujudkan Cita-cita Bangsa! Bangsa tidak akan Maju hnya krn Presidennya,Bangsa akan lbih baik bila Rakyatnya,Kaumnya yg mau Berubah!
*buat yg komen buruk,mngkin itu salah satu contoh knp hrs ada REVOLUSI MENTAL!
tai, presiden boleh siapa aja, yang penting indonesia tetap satu, gara” kampanye tidak sehat antara dua belah pihak, bisa menimbulkan perpecahan. . . .
membutuhkan presiden yang mau bergerak, tidak munafik, tidak hanya bisa menghimbau dan memberi komando, serta yang terpenting, tetap membuat persatuan negaraini.. . .
emg bukan Prabowo yg salah bang,yg salah Anisa Cherrybelle..harusnya Anisa masuk TNI #Absurd
Yaelah.. Ini yg coment pake anonim kalo laki gak punya titit. Kalo lo dukung prabowo comentnya pake nama asli dong, trus websitenya diisi link twitter. Lo aja dukung prabowo masih malu-malu, terus mau nyerang yang terang-terangan dukung jokowi. #pffftt
Tentang PKS, setuju sekali. Saya juga orang yang respek dengan gerakan mereka, tapi juga benci cara kerja mereka memfitnah. Saya selalu golput selama ini, dan baru pemilihan presiden ini saya akan pilih Jokowi. Gerah juga lihat fitnah-fitnah membabibuta mereka. Padahal kalau mereka mengamati dengan jujur apa yang sudah dikerjakan Jokowi, pasti hati nurani mereka bergerak. Saya sudah mengamati Jokowi sejak jadi Walikota Solo dan saat itu berharap ada seorang presiden seperti Walikota itu. Apapun hasil dari pemilihan presiden ini, saya tetap menganggap Jokowi sebagai orang langka yang harus dihormati.
Paling suka bagian akhir..ban tetangga. 😀
Hahahaa,,blognya intinya menjelekan prabowo,,sama aja
Yg sono jelek2an si bowo,yg sini jelek2kan si joko?
Jadi sapa yg bener?? Eluuu?
Mikirrrr…. Donk !
dasar haters.!!!
sampah lu panjii..
gak usah banyak komentar kalau masih haters..
koreksi diri dulu..
baru ngomong..
Anda ga tau sama sekali ttg TNI. Perintah atasan itu MUTLAK Harus dikerjakan. Kerahasiaan MUTLAK Harga mati. itu kenapa para TNI ga pernah ngomong ttg perintah atasan yg bener2 sifatnya rahasia. Karna itu udh ada di sapta marga TNI
Setelah sy membaca ini saya jadi salut dan angkat topi utk kemampuan menulis anda, hebat kemampuan menggiring emosi dan nalar anda sangat baik, terutama dengan ajaran agama sebagai mukadimah yg lgsg menegaskan posisi anda sebagai pemilih awam nan netral. hanya saja ada beberapa yg juga masih menjadi tanda tanya buat saya…anda menjadikan anies baswedan beserta faisal basri sebagai acuan yg terpercaya…buat saya sah2 saja namun tdklah fair saat kita meminta pendapat dan masukan dari org yg merupakan bagian dr salah satu team…sebijak apapun maka tdk akan fair…saya pastikan sy akan memilih 2 seandainya mereka berdua dlm posisi netral memberikan pandangannya, dan satu lagi penegasan anda yg mengatakan bahwa 100% hanya percaya kepada anies baswedan maka sdh merepresentasikan kearah siapa tulisan ino di tujukan…apapun apalasannya…lagian kl 100% percaya itu pada Tuhan jgn kepada makhluk selain itu…hehe…
Dalam islam janji itu adalah hutang..
Nabi muhammad aja g mau menyolatkan jenajah yg memiliki hutang..
Jokowi bru memimpin jakarta aja udh ingkar janji..
Trus mau jadi pemimpin negara ini.??
Mau janji apa lgi dy?? Trus kalian mau di bhongin lgi sma dy??
Org” yg di belakang joko g ngaruh..kl msalkan krja mreka bnar pling joko yg membanggakan dri nya sndri..seakan” itu kinerja dy,, tp kl slah malah nyalahin org” itu..
Coba dong brfkir?? Jgan mau di bhngin dy trus..
#1.prabowo
Gw setuju sama bang pandji. Dua2 capres ini sbnrnya banyak keraguan di dlm nya.
Gw sih berharap suatu saat pak anies baswedan dan prof.hikmahanto juwana akan menjadi pasangan capres dan cawapres
tolong baca tulisan ini yg bilang kalau jokowi tidak amanah dalam memimpin jakarta. tolong buka di youtube sumpah jabatannya seperti apa. apakah salah saat orang kinerjanya baik. dia naik pangkat? bukan yang waktu 4 tahun kebelakang ini di gunakan untuk kampanya.
tolong dibaca ini supaya bisa lebih terbuka.
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/01/1020300/Lagi.Balasan.Surat.Terbuka.untuk.Putri.Amien.Rais.soal.Jokowi
Hanya sedikit menambahkan hendaknya lebih selektif kembali dalam menentukan pilihan,terlepas siapapun itu pilihannya. Jangan sam[ai nyoblosnya 5 menit menyesalnya untuk 5 tahun….
keren abis brooooohhh…
tdk akan berpaling dr tim kesayangan.. :D:D:D
jempoooooooool…
Keren, dari dulu saya suka Panji dan lebih suka setelah baca pencerahan ini, Salam 2 Jari dari Brisbane ….
Dalam sumpah jabatan kemarin, tidak ada kalimat di dalam sumpahnya yang menyatakan ia harus menjabat selama lima tahun. Dia berjanji untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih naik serta memajukan Jakarta. Tentunya kalimat tersebut tidak perlu saya buktikan ya? Kehebatannya pun sudah diakui oleh majalah-majalah hebat dunia, bisa cari sendiri majalah2 yang bahkan menempatkan dirinya di cover majalah.
Apakah kemunafikan seseorang diukur dari apa yang Jokowi lakukan? Ia hanya berusaha membawa perubahan secara keseluruhan, tidak hanya di Jakarta. Dan kalian yang mengatakan dia sudah ingkar janji, apa kalian tidak ingin Indonesia maju sepenuhnya, termasuk masyarakat Timur?
Saya juga sejujurnya takut sekali jika Prabowo berkuasa di negeri ini, kekhawatiran terulang kembalinya masa orde baru sangat besar. Dia mengatakan bahwa pemilihan langsung tidak sesuai dengan karakter bangsa Indo. Seperti yang mas @ernestprakasa bilang di twitternya, Suharto bisa berkuasa selama 32th itu karena mereka tidak mempunyai kebebasan untuk memilih pada saat itu. Jangankan memilih, mereka tidak punya kebebasan berpendapat seperti kita sekarang ini.
Tolonglah masyarakat menjadi bijak dalam memilih, apa yang anda pilih sangat mempengaruhi.. Jangan sampai salah pilih, belum tentu bisa memilih lagi 5 tahun kedepan jika pilihan yg salah yg terpilih…
wah ini mah namanya kampanye terselubung atuh mas panji:) cocok lho jadi timses:)
Pengennya sih milih bu risma soalnya bu risma merakyat juga tegas gabungan jokowi+prabowo kayanya *lohhh
Anies Bawedan? Dulu dia kritik pemerintahan SBY, tapi akhirnya dia dekat dengan istana (entah kenapa) lalu ikut dalam konvesi PD. Tak lama kemudian dia sebut Jokowi adalah aktor, cari perhatian lewat blusukan, dan metode “caper” (karena selalu diikuti pasukan jurnalis) ga efektif. Tetapi, lagi2 pada akhirnya Anies ada dikubu yang dia kritik sebelumnya (malah jadi timses).
Saya kira, kekagukam saya akan Anies karena penggagas Indonesia Mengajar kian luntur dengan inkonsistennya sendiri..
Peace
thanks sob untuk postingannya…
article yang menarik,saya tunggu article berikutnya yach.hehe..
maju terus dan sukses selalu…
salam kenal yach…
kunjungi blog saya ya sob,banyak tuh article2 yang seru buat dibaca..
http://chaniaj.blogspot.com/
bang pandji..diawal posting bilang harus berkhusnudhon.. kok ditengah tengah posting malah nuduh PKS yg enggak enggak? gimana ni bang??
menarik mas Panji .. tapi alangkah baiknya jika pendapatnya itu didasari dengan riset atau referensi yang mungkin lebih bisa mendukung ..
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/484377-kisah-persahabatan-prabowo-dan-raja-yordania
Mengomentari tulisan ini :
“Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?
Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?
Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.”
Bung, ini institusi militer. Jangan disamakan dengan institusi lainnya. Kalau pimpinan perintahkan bunuh, ya anggota harus bunuh. Tanpa mempertanyakan mengapa.
bener banget ini
Khusnuzhon, dan melihat kedua sisi dari setiap orang, gampang untuk diucapkan, tapi susah untuk dilakukan, bahkan kita tidak sadar kalo apa yg kita ucapkan tidak sesuai dengan yg kita lakukan. Itulah kalo fanatisme telah mengalahkan akal sehat dan logika.
apa disini cuma saya yg ga paham kenapa tulisan ini dikasih judul ‘ban mobil tetangga’?
dah 2016 dan sekarang terbukti indonesia makin amburageul aja kan,, gimana ni danya ada, tinggal kitanya yg mau utang lagi ke cina apa gak,, gampang progammer roketnya ada 2 minggu ekonomi pasti meroket ( mentekor ke bawah