MemBieber…

SBY memang bukan Presiden terhebat Indonesia, setidaknya terlalu dini untuk menyebut demikian. Tapi mengatakan bahwa Soeharto lebih baik daripada SBY adalah pernyataan yang mengada ada. Saya akan coba jabarkan mengapa

Alasan utama, Soeharto katanya lebih baik adalah

  1. Ekonomi
  2. Stabilitas dan keamanan
  3. Pembangunan
  4. Minim korupsi

Mari kita telaah satu persatu..

EKONOMI.

Betulkah era Soeharto lebih baik daripada SBY? Tolok ukurnya apa? Harga yang lebih murah? Kenaikan harga, sesungguhnya adalah efek dari pertumbuhan ekonomi. Kalau anda lihat Jepang, harga di sana tidak naik naik sejak lama. Tapi itu juga karena ekonomi Jepang sejak lama berantakan. Pertumbuhan ekonominya minus. Saya bukan ekonom sehingga tidak bisa menjelaskan mengapa, namun fakta tadi dengan mudah anda bisa temukan apabila anda rajin baca baca majalah luar atau situs berita dari luar negri.

Kenyataan bahwa harga harga naik, sesungguhnya diikuti oleh daya beli masyarakat yang juga meningkat. Tidakkah anda memperhatikan pertumbuhan kota kota di Indonesia? Ataukah anda berkesimpulan tanpa benar benar melihat kenyataan di lapangan. Saya sejak 2004 sudah mulai berkeliling Indonesia dari kota ke kota dan pertumbuhan kota di Indonesia begitu luar biasa. Kehidupannya melaju dan roda perekonomiannya berputar kencang. Terlihat dari aktifitas masyarakatnya.

Saya sebenarnya juga enggan untuk mengakui ini mengingat saya sangat keras mengritik SBY, tapi kenyataannya dalam 2 kali periode kepemimpinannya, secara makro ekonomi kita bukan hanya membaik tapi menguat.

Banyak yang bilang, terakhir kali ekonomi Indonesia tumbuh 7% adalah pada era Soeharto, dan itu memang benar. Tidak ada lagi Presiden yang bisa mencapai seperti itu hingga hari ini, tapi 97 kita mulai merasakan krisis ekonomi gila gilaan dan 98 ketika akhirnya krisis ekonomi tersebut mulai mencekik kelas menengah Indonesia, maka desakan agar Soeharto turun semakin keras.

Para pendukungnya melihat keadaan sudah tidak memungkinkan, akhirnya lompat ke sekoci dan meninggalkan Soeharto.

Apa bedanya, krisis ekonomi global 1997 dan 2008 terhadap Indonesia?

Pada 97 kita roboh, pada 2008 kita bertahan bahkan, tumbuh!

Mengapa krisis ekonomi yang sama sama melanda dunia, berdampak beda terhadap Indonesia? Karena tim ekonomi kedua pemerintahan beda kualitasnya. Yang satu masih jadi kantong partai, yang satu lagi professional non partai.

Yang satu membuai rakyat dengan kemakmuran semu sementara tim ekonomi di 2008 berhasil membuat perekonomian Indonesia kuat karena dirinya sendiri. Bukan karena aliran uang dari luar. Konsumsi dalam negeri Indonesia tinggi sehingga tidak terpengaruh banyak terhadap krisis luar.

Justru ini juga yang menjadi Indonesia daya tarik bagi Negara Negara lain.. “Indonesians are still buying? At this time? Well, since we cant sell these to our people, might as well sell these to the Indonesians”

Dan itulah bagaimana Indonesia pada akhirnya jadi pasar bagi luar negri. Sah sah aja bagi mereka, ini perdagangan. Kuncinya ada di tangan pemerintah untuk menggenjot produksinya Indonesia juga. Melindungi pedagang pedagang Indonesia dari hajaran produk impor.

Sesuatu yang masih jadi Peer bagi pemerintahan SBY

Tapi secara keseluruhan, mengatakan SBY lebih buruk dari Soeharto secara ekonomi, adalah pernyataan yang nyasar.

 

STABILITAS DAN KEAMANAN

Katanya di era Soeharto semuanya lebih stabil, lebih aman, tidak ada terorisme, tidak ada pemboman, tidak ada gangguan terhadap keamanan.

Ya jelas.

Ibaratnya, kalau para penjahat jadi penguasa sebuah daratan dan menjadikannya rumah, maka daratan itu akan tentram . Kalau daratan itu direbut kembali oleh para jagoan, maka penjahat akan lakukan segala macam hal untuk merebut kembali. Termasuk, dengan serangan serangan.

Ketika Soeharto memegang Indonesia, tidak ada yang bisa melawan. Media semuanya dibawah sensor Mentri Penerangan dengan kalimat saktinya “Atas instruksi bapak Presiden”. Kalau ada media yang membandel, dibredel dan ditutup. Siapapun yang berani menentang, dihilangkan, kemungkinan besar dibunuh.

Ini bukan keamanan, ini pengekangan.

Ini pembungkaman.

Musti diingat, karena ini sejarah dan buku pelajaran sejarah jaman sekarang tidak mengajarkan ini, bahwa ketika bulan Mei 98 BBM dinaikkan, lalu protes bermunculan oleh para mahasiswa, tanggal 12 mei atas nama stabilitas dan keamanan, peluru membunuh 4 aktivis Trisakti. Peluru tajam. Peluru tajam aparat kita sendiri, menembus tubuh rakyat kita sendiri.

Bisa keluar dari markas mereka membawa peluru tajam untuk menghadapi mahasiswa Indonesia saja sudah patut untuk dipertanyakan. Ini mahasiswa Indonesia. Bukan tentara Belanda yang ga bisa move on dan pengen menjajah kita kembali. Ini rakyat Indonesia. Ini rakyatnya Soeharto.

Setelah itu selama 3 hari berturut turut dari 13 sampai 15 mei, kerusuhan terbesar yang jadi bagian tergelap dari Indonesia pecah. Pemerkosaan. Pembunuhan. Penjarahan. Pembakaran.

Ini stabilitas yang dipuja puji tersebut?

Belum lagi nama nama aktivis yang hilang pada masa tersebut dan tidak pernah kembali, bagaimana nasib orang tua mereka? Istri dan anak mereka? Untuk setiap orang yang bilang bahwa Indonesia lebih enak di era Soeharto, beranikah mereka berkata demikian di hadapan seorang Ibu yang tubuhnya lemas, kuyu tapi matanya masih tajam membara menuntut kejelasan dan keadilan karena anaknya hilang?

Di era SBY, kebebasan berpendapat memang membawa bingkisan bau amis. More freedom sometimes means more problems. But as you grow, you realize that the more problems we face AND dealt with, the more we grow better as a person

Kuncinya memang, menyikapi kebebasan dengan kedewasaan dan kecerdasan. Bukan hidup dalam kekangan sangkar emas bertuliskan “BEBAS” dari untaian berlian.

 

PEMBANGUNAN

Soeharto disebut “Bapak Pembangunan”. Katanya tidak ada orang lebih hebat dari Soeharto soal pembangunan.

Menurut saya, siapapun Presidennya, kalau punya waktu 32 tahun untuk menjabat ya pasti bisa melakukan pembangunan yang signifikan.

Lagi pula pertanyaannya, dalam 32 tahun pemerintahan Soeharto, memangnya yang dibangun Indonesia atau Jawa?

Bukankah pasca era Soeharto yang disayangkan semua orang adalah pembangunan yang tidak merata dan sentralistik. Makanya Jakarta jadi kota tujuan semua orang dari seluruh pelosok Indonesia.

Ini kan sebuah permasalahan yang mudah untuk dipahami: Why does everybody goes to Jakarta? Because that’s where the money is. In other words, there are no money in other places in Indonesia.

Lagipula, bicara pembangunan infrastrukut, yang merasakan jembatan layang, jalan tol, sekolah sekolah bagus, fasilitas kesehatan yang mumpuni, dll kan Jakarta. Bukan kota lain

Sekarang justru kota kota seperti Semarang, Solo, Palembang, Medan, Makassar, Pekanbaru, Padang, termasuk Bandung dan Surabaya yang dari dulu sudah dianggap maju, dan masih banyak lagi kota kota lain di Indonesia, mengalami pertumbuhan infrastruktur yang hebat

 

Lagipula, mengatakan Soeharto adalah bapak pembangunan, memberi kesan lupa bahwa 30% dana pembangunan Republik Indonesia selama 32 tahun Soeharto memimpin, menghilang ditelan Soeharto dan kroninya total sebesar 350 Triliun dari APBN

Ini bukan hanya fakta yang ditemukan oleh kita sendiri di Indonesia, fakta ini ditemukan oleh Transparency International, majalah TIME asia, dan masih banyak lagi. TIME asia bahkan sampai dituntut oleh keluarga Soeharto yang berakhir pada kekalahan keluarga Soeharto

Dalam konteks pembangunan, Soeharto inc (julukan majalah TIME asia untuk Soeharto dan kroninya) menguasai property seluas 3.6 juta hektar. Tahu ga itu sebesar apa? Itu sebesar Negara Belgia -_-*

 

MINIM KORUPSI

Sebenarnya tidak perlu dijelaskan lagi setelah keterangan di atas, tapi untuk menambah warna pada bagian ini, saya mau mengingatkan mengapa hari ini korupsi kesannya merebak dan dulu tidak.

Perhatikan baik baik: Bedakan antara tidak ada korupsi, dan korupsi tidak pernah diberitakan.

Tidak ada berita tentang korupsi, bukan berarti tidak ada korupsi. Seperti yang tertulis di atas tadi, jaman dulu pemberitaan dikontrol rezim Soeharto. Kalau ada yang memberitakan, dibubarkan.

Hari ini, justru kita harusnya bahagia dengan adanya segala pemberitaan korupsi di media. Karena itu berarti, korupsinya ketauan dan diproses. Tentu prosesnya tidak sempurna, karena tidak mudah membongkar dan menghilangkan kebiasaan yang sudah dibenarkan selama 32 thn oleh Soeharto

Korupsi sudah jadi kebiasaan dan dianggap benar. Orang jaman skarang susah untuk terima bahwa “mark up” adalah korupsi. Kenyataannya ya memang mark-up itu korupsi. Supaya gampang memahami mark up adalah korupsi, tanyakan saja diri anda sendiri: Ketika anda me-mark-up sesuatu, orang lain tahu tidak? Atau klien anda tahu tidak? Kalau anda diam diam melakukannya, maka ada unsur pembohongan disitu.

Perlawanan terhadap korupsi jadi perjuangan bersama, karena prakteknya sampai kepada sekitar kita.

 

Sepanjang tulisan ini, jelas bahwa merasa era SBY lebih buruk dari era Soeharto adalah benar benar kesalah pahaman yang cenderung aneh. Belum tentu prestasi SBY tentunya, tapi yang pasti ERAnya SBY lebih baik. SAya rasa era ini hasil kerja sama rakyat Indonesia yang memperjuangkan kebaikan untuk Indonesia, di bawah kepemimpinan SBY

Lets be real here.

Masak iya SBY lebih buruk daripada Soeharto? Dosanya SBY adalah: Cemen. Tidak bisa tegas menindak dosa dosa orang lain yg merusak Indonesia. Diam di saat banyak gangguan terhadap kebhinnekaan, gangguan dalam bentuk korupsi (termasuk di bawah hidungnya sendiri) Sementara, dosanya Soeharto adalah: Dia pelaku dosanya. Bersama kroninya, hingga kini telah menghilangkan 350 triliun uang rakyat dan tidak pernah kembali

TAPI

Menutup tulisan ini, saya mau mengumumkan bahwa Soeharto menang atas SBY dalam 2 hal:

  1. Senyum. Soeharto senyum mulu kerjaannya (then again, joker laugh all the time too) sementara SBY mukanya selalu manyun.
  2. Hobi. Soeharto, hobinya adalah main burung perkutut dan menyalakan mesin koleksi Harley-nya (hasil gratifikasi tentunya) tapi hanya didengarkan suaranya. Kadang sesekali keliling rumahnya, dibonceng. Sementara SBY hobinya bikin album. Sampe 4 album pula -_-* Di sini Soeharto menang, hobinya Soeharto rada membumi, sementara hobinya SBY rada membieber.

67 thoughts on “MemBieber…”

  1. di era soeharto kita tidak pernah diLECEHkan malaysia…

    sekarang……………..????????????????????????

    1. di era sekarang malaysia gentar akan militer Indonesia, jaman soeharto?? CANGKEMAN isinya…. malaysia tidak akan melecehkan Ina di jaman soeharto krn soeharto temennya malaysia… malaysia itu licik…. orang licik cuma mau berteman dgn orang licik… pak harto juga licik… jadi cocok deh

    2. dilecehkan Malaysia?

      udah lupa sama Fre*port mas? mereka udah menguasai pertambangan di Papua lho. dan itu karena persetujuan siapa? you-know-who lah 🙂

    3. malaysia mulu lo.. justru klo lo mau telaah musuh indonesia itu bukan malaysia atau singapura.
      tapi AS, Inggris dan Australia. Banyak kepentingan mereka yg merusak ekonomi dan kedaulatan bangsa kita dari dulu.
      Sedang malaysia kebanyakan teman perdagangan kita yg bahu membahu mencapai ekonomi maju, walaopun indonesia masih tertinggal. dan juga sama2 satu rumpun, saudara kita sendiri bro

  2. Bang Panci eeh Bang Pandji,, kalau pendapat ente kaya gituw ane gak bakal kritik itu kebebasan pendapat dan yang disertai FAKTA.. Tapi coba lihat YANG SEBENARNYA di lagi abang bilang kenapa Kami tidak takut abang sebel kanye west lompat langsung ke ausie dari singapore??
    kalau abang lebiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhh turun lagi kerakyat ke tukang2 ojek, becak, pedagang dipasar jangan cuma di jakarta kalau abang mau coba dari sabang sampe marauke,, coba abang dengerin pendapat mereka soal soeharto..
    Ane kira abang itu seseorang yang kritis tapi realistis dan intelek nyatanya sama aja kaya orang-orang yang sok berpolitik tapi aslinya otaknya isinya bokep dan korupsi semua uupppppssss FAKTA nih dikepemimpinan SBY,, bang ALquran aja dananya di korupsi,, MAU JADI APA NIH NEGARA?????????????????????????????????????????

    1. tapi lo bisa tau kan siapa pelakunya. dan bisa liat dia ditangkap. coba dulu mana ada berita model begitu. sekarang kita ga setuju sama sby bisa kritik dia. bebas coy.. bahkan bisa via twitter beliau. dulu soeharto itu kaya voldermort namanya ga boleh disebut sembarangan.

    2. jangan menangis
      jangan bersedih
      semuanya akan berlalu
      anak yang baik
      selalu dilindungi
      engkau akan tertawa lagi

      yoyo si yoyo tetaplah tersenyum
      yoyo si yoyo sambutlah hari hari dengan senyum nyum
      yoyo wa wa yoyo

      jangan menangis
      jangan bersedih
      semuanya akan berlalu
      anak yang baik
      selalu dilindungi
      engkau akan tertawa lagi

      yoyo si yoyo tetaplah tersenyum
      yoyo si yoyo sambutlah hari hari dengan senyum nyum
      yoyo wa wa yoyo

      jangan menangis
      jangan bersedih
      semuanya akan berlalu
      anak yang baik
      selalu dilindungi
      engkau akan tertawa lagi

      yoyo si yoyo tetaplah tersenyum
      yoyo si yoyo sambutlah hari hari dengan senyum

      yoyo si yoyo tetaplah tersenyum
      yoyo si yoyo sambutlah hari hari dengan senyum

      yoyo si yoyo tetaplah tersenyum
      yoyo si yoyo sambutlah hari hari dengan senyum

      la la la la la la

  3. setiap pemimpin itu pastilah ada plus minusnya.. ada kekurangan dan kelebihannya, ayo lah..jangan hanya mengkritik, tapi kita berikan saran-saran yang membangun. ‘urun rembug’ kasih solusi. buat bang Panji” aku suka sama sikap kritis kamu, tetap kreatif! dan mungkin bisa di share juga kelebihan-kelebihan Suharto dan SBY yang telah mereka lakukan buat bangsa ini. aku rasa nggak ada salahnya melihat dari sisi yang lain. sisi2 yang positif tentunya..biar Rakyat kita bisa menghargai Wakil Rakyatnya. nuwun.

  4. buat yoyo, al-quran dananya dikorupsi kata lo???? coba bayangin kalo dijaman soeharto lo bahkan gak bakal tau itu dikorupsi. Pikir pake otak, dijaman SBY bukan korupsi yg makin merajarela tapi pengungkapannya yg makin banyak. Korupsi dari dulu lebih parah. Sekarang korupsi cuma beberapa ratus juta rupiah aja bisa langsung terungkap ke media karena rakyat juga bisa ikut turun tangan, coba kalo dulu, ratusan triliun aja gak ada yg berani ngungkap!!!!! pake otak lo!

  5. Tulisan yg sedrhana dan menarik. Bila di kaji lagi lebih mendalam sangat baik. Bukan untuk menjelek2an. Tapi untuk menmbah khazanah perjalanan bangsa.

    Yg sangat di sesalkan saat ini yaitu ketidak beranian bapak presiden sby dalam ketegasan dan mengambil sikap. Terlalu bnyak hitungan politik. Terutama dalam kesempatan memajukan ekonomi. Kesempatan iti sangat terbuka lebar, syang situasi politik yg menyebabkan semuanya jadi main aman.

    Tugas bangsa kedepan memang akan lebih berat. Karna mewarisi masalah yg sudah di gores sejak 32 tahun. Juga harus meneruskan kesuksesan slama 32 tahun yg sudah terjadi.

    Belum ditambah cita2 bangsa dri jaman kemerdekaan.

    Tinggal bagaimana perjalanan ini bisa lebih baik tergantung pada apa yang dilakukan hari ini dan diwariskan kedepan.

  6. Bener juga lu nji,tidak ada korupsi beda dgn tidak ada berita korupsi. Dua komentar diatas membuktikan hebatnya regime soeharto dlm mengendalikan arah komunikasi negara.soeharto tau betul,sebagai 4th estate,komunikasi perlu dikontrol,dari situlah,dia bisa dibentuk…bagian bagian bagus langsung die yg tampil,klompencapir,hari abri,panen raya,defile hari abri.

    Bagian bagian beresiko,serahkan harmoko atau moerdhiono si mulut getar. Misal kenaikan bbm,inflasi tinggi…gerakan tanpa bentuk…hehehe serahkan bakorstanasda…

    Jaman soeharto,kita persis seperti korut sekarang. Semua dipegang militer,mending korut punya rudal nuklir…aing punya crita lucu,temen Aing masuk akabri karena mau jadi bupati…begitu klaar soeharto ancur…stress die,karirnya mandeg di kodam cendrawasih sana…mana ken getah pembunuhan theys lagi…

    Anyway, minjem oom indro, Neraka ji !

  7. tulisannya membuat saya sadar kalau ternyata era soeharto sebenarnya tidak lebih baik dari era pak sby, dan ini membuat saya lebih tahu tentang sejarah negara indonesia pada era pak soeharto.

  8. wtf “membumi” means? hoby ya hoby, ga ada urusan sama bumi. jangan sampe ente kaitin sama pluto atau mars pula.

    sok suci lo bos, basi.

    1. Emang lu suci? Emang lu ngerti lebih banyak dari bang pandji? Haha-in aja orang kayan elu mah

  9. untuk yang lahir tahun 70 – 80an… sangat setuju dengan pendapat anda Nji….
    mereka yang seneng dengan era Soeharto, karena tidak mengalaminya sendiri, hanya berdasar cerita sejarah doang… Ingat, dulu TV saja hanya ada TVRI, dan beritanya hanya yang baik-baik semua, yang jelek dan mengkritik pemerintah tidak pernah muincul…

  10. postingan lu bs di pertanggung jawabkan ga? yang katanya suharto korupsi aja sampe skrg blm pernah ada buktinya cuma isapan jempol belaka

  11. kalau dilihat lebih kritis lagi emang masuk akal sih, saya sependapat artikel ini membuat kita lebih menghargai jasa2 bpk sby, yg belakangan ini kita hanya bisa melihat sisi negatifnya, dengan menganak tirikan sisi positifnya . (untuk para kritikus artikel) kalau menurut kalian, kritik kalian benar beri solusi dong buat bangsa kita, buktikan kalau kita sebagai kader bangsa bisa berkontribusi buat memajukan negeri kita ini.

  12. menurut gw perkambangan indonesia dibanding masa soeharto bukan karena SBY, tapi karena adanya reforrmasi. reformasi membuat orang bisa bebas menyuarakan pendapat dan ga ada lagi sentralisasi ekonomi dan kekuasaan. okelah ga gw pungkiri SBY ada jasanya juga. cuma kalau mau adil bandingin SBY sama mega dan gusdur yang juga ada di era reformasi, atau habibie (meski dia cuma sebentar dan di masa peralihan).

  13. Bahasa orang awam memang seperti ini, lugas.
    kelemahan sby jg satu lg bang, beliau gk punya media tv buat bombardir tv kepunyaan bakrie cs, sp cs, dan HT cs..

  14. Melihat kekritisan masyarakat Indonesia saat ini, sangat jauh berbeda dengan keadaan ketika zaman Soeharto, berkat perjuangan para mahasiswa Indonesia menuntut kebebasan berpendapat, kini masyarakat desa pelosokpun kritis terhadap kebijakan pemerintah.

    Kebayang gag sih klo kita comment kayak gini di zaman Soeharto, mungkin saja pistolnya para petrus sudah ada di belakang kepala kita, atau mungkin besok di depan rumah kita sudah dipasang bendera putih, saya setuju sekali dengan pendapat bang pandji
    More freedom sometimes means more problems. But as you grow, you realize that the more problems we face AND dealt with, the more we grow better as a person. Ini benar – benar terjadi pada masyarakat Indonesia!

  15. Kalo dipikir2 bener juga ya bang. Di tempat gue di gorontalo masyarakat yg kalo gue ajak ngomong ttg presiden, mereka bilangnya lebih enak rezimnya soeharto, masyarakat damai, aman, Makmur. (-_-“)

    Makasih bang, sudah memberikan pengetahuan baru lagi.. 😀

  16. era soeharto dan sby sama. sby masih anak didik soeharto. turunnya soeharto skenario bahkan hingga naiknya sby. semua sudah diatur. oknum penembakan 98 masih bercokol hingga hari ini. bahkan memiliki kekuasaan cukup tinggi di satuan pengamanan.

  17. Setuju bang, masa itu umur saya baru 8 tahun dan semua orang seumuran saya yang baca dari berita rata2 bilang lebih suka jaman Soeharto, karena jelas yang busuk-busuk nggak boleh dikasih lihat, tapi kalau dengar cerita dari orang-orang yang saat itu sudah dewasa, terutama soal peristiwa Mei, rasanya gak tepat untuk bilang bahwa era Soeharto lebih baik. Menggarisbawahi kata-kata bahwa SBY jelas bukan presiden terbaik, itu jelas, saya juga yakin artikel ini bukan untuk memuji SBY, tapi cobalah secara relistis melihat betapa banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di era soeharto, bukti jelas sulit dicari, lah wong media aja dibredel, tapi saksi2 kan banyak 🙂

    1. yang dukung artikel ini berarti temenyya Gayus, najarudin, berarti…………

      pak harto pernah lawan penjajah langsung bung…..lha ELU…????

  18. belajar dari Soeharto, SBY saat ini “kelihatan” sudah akan membangun “kerajaannya” sendiri….bisa dilihat dengan apa yang terjadi dengan partai yang didirikan…penempatan para “penggemarnya” di posisi penting partai tersebut sekaligus di kabinet Indonesia BErsatu jilid II…..ada besan yang jadi menteri, anak yang jadi sekjen partai-pastinya akan dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih…dan yang terbaru kesediaan adik ipar untuk terjun ke bidang politik setelah pensiun dari TNI…belum lagi istri yang masih “malu-malu” untuk maju di pilpres 2014 mendatang……….SBY selain cemen, juga ga punya visi yang “menendang” untuk Indonesia lebih maju dan setara atau lebih powerfull dari negara-negara di dunia!!

  19. Dari kecil yang nenek dan guru IPS saya selalu ceritain adalah bagusnya Soeharto terus. Mungkin karene sekarang gak sebebas dulu ya? Jadi masih banyak orang yang sampai saat ini gak tahu kebusukan Soeharto.

    Temen-temen sekolah saya harus tau tentang ini, biar mereka gak terus-menerus buta akan masa lalu hingga berimbas pada masa kini dan masa depan 🙂

    Saya setuju banget sama om pandj 🙂

  20. bener banget kata pandji… menurut gw kayanya kita sekarang terlalu terpengaruh oleh pemberitaan di media. padahal sebenernya kita ga tau fakta dilapangan. gw juga belom pernah sih hidup dijaman suharto.. masih balita gw. tapi dengan ngeliat sejarah, kayanya sereman hidup jaman suharto dibanding jaman sekarang yah ga sih??

    kalo jaman suharto rakyat disajikan berbagai macam terrorisme, dengan adanya pengekangan” berpendapat dan pembunuhan misterius, ngerangsang orang untuk “ngelawan”.
    kalo jaman SBY rakyat disajikan keprihatinan rakyat kecil, keprihatinan toleransi yang seharusnya bisa ngerangsang orang untuk “berempati dan berpikir”. iya ga sih?

    gw sih lebih mending dirangsang “berempati dan berpikir” dari pada “ngelawan”

  21. for your commentator. sebelum memberi komentar kenapa sih ga search dulua artikel lain yang ngebahas soal soeharto atau sby? lo kumpulin dulu datanya bener apa engga. sama apa engga. akurat engga. silahkan anda komentar. orang yang berani menulis sebuah artikel didunia maya gue yakin dia ga sembarang nulis doang, dia punya data, observasi. gue yakin lo semua jijik kan ngejilat ludah sendiri? think smart aja sih

  22. Menurut saya, satu hal yg kurang anda nilai bro.. Soeharto sangat detil! Kalo anda besar pd jaman orba, mungkin ingat acara klopencapir? Pada acara yg ada di satu2nya “tv” pd saat itu, soeharto tahu persis bgmana menanam padi yg baik, beternak sapi, mnanam jagung, dll. Sampai2 soeharto tahu persis bgmana membudidayakan alga utk kosmetik.. Terlepas dr ada tim ahli yg dibelakangnya, tapi jelas tahu bagaimana bbertindak dan besikap untuk mencounter semua permasalahan rakyat dan negara.

    Terlepas dr semua kekurangannya, era itu Indonesia sgt berjaya. Pertamina jauh di atas Petronas pd peringgkat asia. Olhraga kita berprestasi. Industripun begitu hebat.. Jawa barat dgn konveksi nya (yg skrg sudah banyak gulung tikar), ekspor rotan kita yg mengangkkat ekonomi rakyat (skrgpun sdh byk yg glg tikar), dll.

    Tapi bukan berarti jd jawaban untuk pernyataan Soeharto lebih baik dari SBY. Atau sebaliknya..

    Kita ga akan pernah dapat tolok ukur yg obyektif.. Klo satu sisi berpihak dan satu sisi tertanam kebencian.

    Begitu mungkin bro.. Terimakasih (@eys_bejo)

  23. asli ini orang cerdas banget, dan anehnya saya baru sadar kecerdasan anda bung
    Yapp, mungkin tambahan kenapa SBY lebih baik dari Suharto, SBY kan jago banget plagiatnya, tuh lihat di twitternya, 99 % mirip banget sama Barrack Obama
    Pemerintahan Suharto itu bisa diibartkan fatamorgana, kelihatannya nyata, namun nyatanya…….

  24. bagian Ekonomi, menurutku juga alasan kenapa SBY saat itu menggandeng Boediono sebagai wapres. Karena Boediono memiliki latar belakang sebagai ekonom dan non-partisan. Makanya menurut saya, SBY tidak gagal dalam membangun ekonomi Indonesia. Saat krisis 2008, Indonesia bertahan dan menguat sementara US dan Eropa gonjang-ganjing. Seharusnya kita bangga,,

    Dan yang lainnya, benar. Bukan berarti jaman Pak Soeharto negara aman damai. Justru saat itu sedang dibungkam. Sekarang media bebas, orang-orang bisa menyuarakan pendapat, kasus-kasus banyak terkuak, itu bukan karena kasusnya nambah tapi juga kinerja pemberantasan kasus korupsi meningkat.

    Tulisan yang bagus 🙂

  25. saya kelahiran 90 dan jadi gak merasakan era-nya Soeharto, hanya dengar cerita2 orang aja. Dan artikel mas pandji ini membuka pikiran dan wawasan banget. Thanks 😀

    dan saya dari awal bertanya, kenapa judulnya MemBieber, dan sudah terjawab lewat kalimat terakhir. *sukses ngakak*

  26. drpada nulis artikel banyak seperti itu.. sekarang lihat knytaan nya aja dech…. 🙂 semangat buat merubah indonesia.. merdeka.

  27. liat kenyataan aja bang pandji…….pendapat lu emang subjektif…..

    tolak ukur lu mungkin jaman pak harto gak jadi artis , jaman sekarang jadi artis ya suseehh,,,,,,,,

    perbandingan gak fair..
    krisis 97 – 98 kenapa roboh, lha jabatan belum selesai kok dirobohkan, emang bisa melihat hasilnya..???
    krisis 2008 akan gagal roboh juga jika pak SBY di jatuhkan juga di tengah jalan (untungya saat itu ada pengalihan isu kek teroris dll, jadi rakyat tertidur nyenyak)

  28. Misi bang panji, mau pindahin coment yg salah t4 kemaren :
    Sedikit mengingatkan, walau saya juga tidak suka dengan rezim suharto, tapi saya tidak setuju pernyataan bahwa era suharto pembangunan hanya dilakukan di pulau jawa, saya orang jawa yg dilahirkan di sumatra, orang tua saya sebagian dari program transmigrasi era suharto, jika penilaian dilakukan 20thn lalu, memang daerah kami belum terlihat berkembang, karena pada masa itu sebagai petani perkebunan, kami sedang memulai,sedang menanam,sedang beradaptasi, wajAr kalau pembangunan masih belum terlihat, tapi lihat sekarang, kalau anda pernah pergi ke sumatra selatan, daerah kab. OKU dan OKI, anda mungkin akan tercengang ketika seorang petani berangkat ke kebun naek FORTUNER, bahkan kendaraan pribadi warga di sana rata2 roda 4, tapi anehnya, jalan2 di daerah kami masih sangat buruk, bahkan jalan yg berAspal kebanyakan masih hasil peninggalan rezim suharto.. Jadi?? Siapa yg tidak membangun ?? Rezim suharto atau??? Ituu sedikit contoh saja.. Mungkin komen ini aka lebih tepat jika diletaKan di tulisan bang panji tentang perbandingan rezim suharto dgn SBY.. Sekalilagi maaf kalau pandangan saya salah

  29. Kalo kita mau obyektif,,ternyata memang bener,,,gw dah coba sendiri,,waktu naik taxi,waktu naik ojek,waktu makan di warteg,,waktu ktm dgn pedagang kecil,di jakarta,,gw tanya ke mereka enak jaman pak harto atau jaman sekarang,,,jawab mereka : ♈ªª enak jaman pak harto lah,,terus gw tanya gi:kan jaman pak harto banyak korupsi,,mrk jawab:♈ªª memang,,terserah aja korupsi ygg diatas,,tp yang masyarakat kecil gak susah,,,,coba deh,,jd memang faktanya begitu,,,jd salah juga yg menyatakan kl masyarakat non politik gak tau kurangnya jaman suharto,,,intinya jd begini,,masyarakat anggap ‎​‎​ yg berpolitik sampe sekarang memang cenderung korupsi,,tp yg parah korupsi jalan trs,,keberpihakan utk rakyat kecfilnya hilang,,,SBY menurut gw presiden terbaik setelah sukarno,suharto,,SBY itu murid terbaik suharto,,krn situasi kondisi nya beda saat suharto berkuasa,,SBY menerapkan strategi yg berbeda,,tp intinya SBY jago strategi spt suharto…sayangnya,,kepiawaian sukarno,suharto,SBY,,,tidak diimbangi kekuatan politik dalam negeri,,jika sudah berhadapan dengan kekuatan politik liar negeri,,,jatuhnya sukarno,suharto kan krn kekuatan luarnegeri,,SBY kita liat apakah akan smooth mengatur perpindahan kekuasaan RI1,

  30. Inti’a ya bang. Untuk kalangan bawah, yg mungkin hanya tau dapet uang tanpa tau sumber’a, soeharto itu hebat. Sebener’a ya kasih contoh simpel. Misal soeharto minta duit ke ibu’a 100rb. Nah dya ngasih uang ke temen’a 25rb, dya bilang “bro ni gw dikasih uang 50rb, qt bagi 2 ya wat makan bakso”.
    Tapi kalo untuk kalangan menengah pasti tau gmn aslinya dpet itu uang.

  31. kebodohan orang Indonesia adalah selalu takjub dengan pemberitaan media-media barat. Seperti Times , CNN.

    10 tahun terakhir saya di SIngapura, dan sering traveling ke kawasan Indochina,- di Thailand, seorang biksu ketika dengar saya dari Indonesia berkomentar.. Oh, Indonesia.. I like Suharto, he’s the great man.

    Begitu juga waktu saya di Kamboja,- kalau dengar saya dari Indonesia, generasi Kamboja yang ngerti politik negaranya, akan sangat senang mendengar kita dari Indonesia, mereka akan lebih segan dibanding ke bule. Kenapa?? Karena SUharto sangat berperan penting dalam membantu politik di negaranya saat Kamboja di sudutkan dunia..

    Lalu, ketika saya ke Batam. Saya menemukan Camp pengungsian Vietnam disana….. perkampungan Vietnam di sebuah pulau kecil di Batam, di sana ada gereja, sekolah, rumah sakit dsb. Sekarang orang Vietnam itu sudah dipulangkan ke negaranya sejak tahun 95 an. Ketika saya baca sejaranya, presiden Suharto berperan penting dalam memberi kehidupan ke pengungsi Vietnam, yang di kenal dengan manusia perahu mengapung2 di lautan Indonesia ketika perang saudara tahun 75 an. Bersama UNHCR, Suharto memberi kehidupan ke pengungsi Vietnam… Bayangkan, bagi orang Vietnam , Suharto dan Indonesia itu ibarat pahlawan…..

    Lalu ketika Suharto meninggal, channel news asia menayangkan beritanya 24 jam penuh, bahkan siaran langsung acara pemakamannya.. Dan Lee Kuan Yew, sebelum pak Harto meninggal langsung buru2 ke Jakarta menengok Suharto, karna baginya Pak Harto adalah sahabatnya.

    Di medianya, saya baca… Pak Lee Kuan Yew sangat sedih, kenapa rakyat Indonesia menghukum pak Harto yang sangat besar jasanya ke Indonesia…. Jatuhnya ekonomi Indonesia bukan karena Suharto, tapi, karena bunga Bank yang tinggi dan IMF. Suharto jatuh bukan karena demo… Saya miris dengan hal tragis yang terjadi ke sahabat saya, Suharto…

    Lalu, pak Mahathir Mohammad memberikan suaranya ketika diwawancara langsung ole TV singapura… Saya dan segenap warga Malaysia sangat kehilangan Suharto, tanpa Suharto.. Asia Tenggara akan menjadi negara seperti di Balkan, saling perang, ngirim Bom… Suharto sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan di Asia Tenggara, jasa Suharto sangat besaaaarr bagi Asia Tenggara…

    Ehhhh.. di Indonesia sendiri, lebih percaya dengan media barat, Times, CNN yang jelas2 karena IMF kita collapsed!!! Bodohnya… tentulah Times menang!!

    Saya sih lebih percaya dengan apa yang saya lihat secara langsung daripada hanya tulisan subjective di sini.

    1. 1. Soeharto menyetujui freeport membuka tambang di papua lewat perjanjian dengan IMF
      2. Soeharto memberikan penyakit yang sampai sekarang ga sembuh sembuh “Asal Bapak senang” dan mengajarkan korupsi di kalangan kroni dan pejabatnya
      3. Besar jasanya buat asia tenggara tapi dosa nya lebih besar untuk Indonesia, buat apa ?

      Dan satu lagi channel asian news juga portal media luar

  32. Mau siapapun jadi pemimpin, tetap aja ada sisi positif dan negatif. Tidak ada yg 100% bagus sesuai dengan keinginan rakyat, lha wong rakyat nya banyak jd keinginannya juga banyak. Yang terpenuhi di zaman soeharto, lalu menganggap zaman itu terbaik. Sementara yg terpenuhi keinginannya di zaman SBY, juga menganggap zaman ini terbaik. Padahal kedua2 masa kepimpinan tetap melalu masa emas dan masa terpuruknya. Soeharto dan SBY bisa dibandingkan karena kita sudah melewati kedua masa kepimpinan itu. Nanti jika sudah terpilih presiden baru, pasti akan dibandingkan dengan SBY. Tetap aja ada enak dan tidak enaknya. Lain pemimpin, lain pula model kepemimpinan, lain pula kebijakannya. Jadi tetap saja, siapapun pemimpinnya tetap aja ada ENAK dan TIDAK ENAK nya. Tergantung dilihat dari sisi mana.

  33. Kakek saya pernah cerita, untuk urusan Pemilu saja dulu para PNS diwajibkan untuk memilih partainya pak Harto. Pada hari pemilu, para tentara berjaga-jaga dimana-mana, membawa senjata, untuk menjaga keamanan dan memastikan bahwa semua orang (terutama PNS) memilih partai beringin itu. Kalau sampai ada PNS yang ketahuan memilih partai lain, mereka akan diintimidasi habis-habisan. Entah diperlakukan seperti apa.
    Itu era 70-80an ya. Ga ada tuh penerapan asas bebas dan rahasia yg harusnya ada dalam sebuah pemilu.
    Trus buat yg masih nyela2 korupsi di jaman pak Harto itu ga ada, mungkin ga tau tentang tangan kanan Pak Harto ya, Pak Ali Moertopo? Dia dan anak buahnya bisa melakukan apa saja untuk menutupi sebuah berita buruk agar tidak tersebar bebas, atau nyuruh media untuk nulis yg bagus2 aja tentang Pak Harto dan keluarganya. Dia bahkan memanipulasi berita yang dimuat di salah satu harian di Semenanjung Melaka, yg tujuannya adalah untuk mengadu domba.
    Jadi, yakin lo masih pengen kayak jaman Pak Harto dulu? Mau dikontrol sama penguasa? Mau kebebasan bersuaranya diambil?
    Gue sih enggak.

  34. gak papa.. udah saya skrinsut kok,. ntar saya tulis di blog saya aja ah…. komen bagus dan informatif nggak di approve

  35. Tukang ojek dan tukang yg lain lain selalu mengucapkan jaman soharto selalu lebih enak,lebih aman..padahal mrka jaman soeharto beli motor,tv aja gak kesampaian…sekarang motor mrka lebih dari satu,tv juga begitu..Biasalah orang orang pinggiran selalu membuat penyataan YG DULU SELALU LEBIH ENAK,LEBIH BAIK,Padahal mmereka menikmati jaman skrg dgn sejahtera..Namanya juga kaum yg tidak mepunyai visi kedepan! ha ha ha

  36. Kebodohan rakyat Indonesia adalah memelihara kebodohannya. Kebodohan pemimpin Indonesia adalah membiarkan rakyatnya bodoh. Bodoh memang, belum pintar pasti.

  37. Percayalah mengurus negara itu tidak semudah membalikan tangan, tiap orang punya keinginan dan harapan masing-masing, bayangan bagaimana susahnya menyatukan begitu banyaknya keinginan dan harapan tiap orang dalam satu wadah yang bernama negara?? Indonesia negara yang begitu luas tidak sekecil negara Belanda ataupun negara-negara Eropa lainnya, sungguh salut terhadap para pemimpin Indonesia dalam membuat dan tetap mempertahankan wilayah Indonesia dalam satu wadah negara, bandingkan dengan negara super power Uni Sovyet yang sekarang tinggal kenangan saja dan telah terhapus namanya di peta Dunia atau pun negara Yugoslavia yang ada di balkan sekarang pun hanya tinggal kenangannya saja, karena itu sadarlah bahwa tiap jaman berbeda kondisi dan situasinya secara kondisi global atau secara nasional, tapi percayalah semua keadaan sesuai jamannya adalah yang terbaik buat Indonesia karena terbukti negara Indonesia masih tetap survive sebagai satu negara hingga saat ini dan semoga Indonesia tetap dalam satu negara selama-lamanya hingga akhir dunia.

  38. Kita bangsa pelupa bang, cuma berpikir enaknya diri sendiri, gak pengen tahu kesusahan orang.
    Jakarta enak banget segala ada
    Pas ke daerah terutama yang pernah merantau dari Jakarta keluar daerah bakal tahu bedanya Jakarta /Jawa dengan luar Jakarta/jawa.
    Jujur sampe sekarang gw yakin Jakarta masih merupakan lampu petromax untuk laron laron perantau ….
    Mencari rejeki di Jakarta namun malah terbakar karena minim keahlian.

  39. Tulisan ini jadi ironis kalo dibaca sekarang.. soalnya panji sekarang ada di barisan pendukung neo orba..
    Seperti lagunya alanis morisette.. Ironic..
    Atau lagunya cheribell.. dilema.. 😁

  40. Lalu kenapa sekarang elu serombongan sama gerombolan Soeharto? Cuma tanya.. 🙂

  41. ndji…., lau skrg jd timses si anu yg agak merapat ke neo ORBA, gmn dgn ketikan lau diatas???

  42. fenomenanya : jika soeharto benar2 buruk di mata rakyat….. lihatlah faktanya pada saat dia meninggal……..dan sekarang anda membandingkan dengan SBY ?? hmmm sedangkan beliau belum meinggal masyarakat indonesia seperti sudah tidak menganggap dia pernah menjadi presiden indonesia….. coba mikir kenapa ???

  43. Please deh, Banyak bacod yg comment palingan umurnya baru 18-19 tahun kebawah … sok sok an tau zaman orba puuft

  44. Kalo menurut gua, banyak yang salah dari tulisan itu. Mungkin fakta2 tulisannya bener, tapi penarikan kesimpulannya yang kurang tepat. Kesimpulannya itu subjektif gitu, gak pake teori2 yang ada. Kayak misal disitu bilang ekonomi Indonesia lebih baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu meningkat itu salah besar. Indonesia itu negara berkembang, sedangkan Jepang itu negara maju. Ya kalo Jepang menekan harga biar gak naik atau turun (inflasi) ya berarti dia berhasil, bukan berarti gagal. Kalo dianalogiin kayak jumlah kelahiran aja. Kalo Indonesia kalo kelahiran dikit berarti bagus kan, soalnya penduduknya udh banyak, kalo negara maju???

    Terus dizaman SBY itu ekonomi emg bagus, tapi korupsi di zaman SBY emg gak bisa disangkal. Mungkin SBY gak korupsi, tapi liat partainya, semua pejabat partainya korupsi. Kalo diliat seberapa besar memang kalah dari zaman orde baru, tapi kalo liat efeknya gmn? Ekonomi zaman SBY yang katanya baik gak bisa dirasakan sama masyarakat, coba liat pengangguran meningkat, distribusi pendapatan jga makin timpang.

    Bukan mau belain pak Harto sih cuma emang setiap presiden emang punya kelebihan dan kekurangannya masing2. SBY punya kelebihan, Soeharto jga. Kalo kita mau bilang presiden A lebih baik dri presiden B sebenernya tergantung sudut pandangnya aja sih. Mau liat dri sisi mananya? Karena setiap presiden punya fokus kebijakannya masing2, dan kondisi negara disetiap presiden jga gak sama. Itu sih yang saya dapet di mata kuliah perekonomian Indonesia bang. Maap kalo saya jga salah hehehe

  45. Saya setuju dgn bang pandji, saya dulu merasakan jamannya pak harto, dimana semuanya serba dikekang, mau milih partai aja harus golkar, krn klo gak golkar nti dipecat dari jabatannya, blm lagi klo kritis dgn pemerintah, jadi hilanglah nyawa, msh untung ada jasadnya, makanya jaman dulu petrus naik namanya, enak2 seh enak tapi terkekang hidupnya.

  46. setiap orang punya perbedaan dalam memimpin dan pasti ada baik buruknya, baiknya soeharto ada yaitu bisa menciptakan “kedamaian” dalam masyarakat meskipun duit yang seharusnya untuk rakyat entah kemana. baiknya SBY juga ada yaitu bisa “mengendalikan” harga bahan-bahan pokok agar tidak semakit meroket meskipun jumlah hutang luar negeri Indonesia entah berapa di akhir masa Beliau. intinya, coba deh Mas Pandji. lebih dalamlah melihat kehidupan yang hidupnya di bawah garis kemiskinan dan daerah tertinggal. jangan hanya di daerah yang Mas diundang jadi jubir ataupun comica. jujur sejak saya kenal stand up, saya kagum sama Mas Pandji.

Comments are closed.