


Betapa rindu gue sama sensasi seperti ini. Gue ga begitu suka bulutangkis jadi gue ga begitu semangat mendukung mereka.
Dan gue rasa begitu juga perasaan mayoritas masyarakat Indonesia yang memang menyukai sepakbola.
Indonesia bermain dengan begitu KEREN!
Gue ga mau menggunakan kata “indah” karena nampak kewanitaan.
Im not sexist or anything, tapi kalau elo liat Indonesia bermain melawan Bahrain, maka elo akan melihat agresifitas, semangat, ngotot, keberanian, kreatifitas yang luar biasa.
Ada yang bilang mereka main seperti itu karena di iming imingi bonus 50juta per kemenangan (kalau masuk babak 2 bonusnya jadi 100juta per kemenangan)
Tapi itu hanya omongan orang orang skeptis.
Dari dulu juga sudah ada bonus seperti itu.
Gue rasa memang ini isinya pemain pemain dengan mental yang satu negara harapkan.
Andaikan elo liat Ponaryo Astaman membentak pemain Bahrain.
Membentak?
Ya, membentak.
Walaupun itu bukan hal yang baik untuk dilakukan, tapi penting sekali untuk menunjukkan sebuah statement
“WE WILL NOT BE BULLIED”
Nampaknya pemain Bahrain ngomong sesuatu yang dinilai Ponaryo menghina.
Sehingga Ponaryo menggonggong balik.
Here’s what i think about last night’s game:
Captain Ponaryo Astaman was solid. Strong Leader. Nampak seperti Roy Keane. Sayang babak pertama ditarik keluar karena cedera
(pemain Bahrain saking kasarnya, waktu babak 1 selesai jumlah pelanggaran yang mereka lakukan 13! sementara Indonesia 8)
Budi Sudarsono sangat menakutkan lawan, dia tidak terlalu tenang dalam eksekusi walaupun gol pertamanya betul betul hebat.
Dia punya minimalnya 2 lagi kesempatan besar utk mencetak gol tapi gagal karena terburu buru.
Bambang Pamungkas is a STEALTH.
Sepanjang pertandingan gue menunggu kesempatan dia untuk menunjukkan Bahrain betapa menakutkannya dia.
Tenang selama babak 1 namun dibabak 2 andalannya muncul.
REAKTIF TERHADAP BOLA REBOUND.
Tendangan Firman Utina sebenarnya luar biasa (5 meter dari luar kotak pinalty)
Even though it could have been a goal, kiper Bahrain berhasil membuang bola, membentur tiang dan jatuh tepat di depan Bambang Pamungkas yang melesat meninggalkan 2 markernya dia yang bengong.
Btw, entah disadari atau tidak, Bambang melakukan “branding” yang sangat baik. 2 wrist band putih ditangannya membuat dia mudah dikenali.
It’s like Cantona’s popped collar.
Elie Aiboy betul betul tidak bisa dihentikan.
Dia kecil tapi kemampuannya melewati lawan betul betul kelas dunia!
1 pemain belakang Bahrain sempet dikecoh 3 kali berturut turut dan sangking (mungkin) paniknya dia hanya bisa melanggar Elie dengan tangannya dan membuahkan pelanggaran.
He was amazingly fun to watch.
Firman Utina patut mendapatkan Man of the Match.
He really was.
He was an inspiration by means that he way he plays create opportunitites for others.
Assistnya ke Budi Sudarsono had perfect timing.
Tendangan jarak jauhnya membuka kesempatan untuk Bambang Pamungkas mencetak gol.
Ada 2 fakta tentang timnas yang menarik.
1. Mereka dandan. Perhatiin gak? Mereka pakai WAX RAMBUT!
2. Nama di punggung bukan nama belakang, tapi nama depan.
Semua pemain internasional akan memasang nama belakangnya. Misal, Rooney, Keane, Beckham, dll
Kita pake nama depan di punggung. Pertama mungkin karenamemang kultur kita tidak biasa utk manggil nama belakang. Kedua mungkin biar lebih akrab dibenak pendukungnya.
I promise i will write more about our team.

Even if they lose.
I have such high hopes on them.
They are the best yet.
Gue pernah liat timnas main.
Kebanyakan gue kecewa karena larinya pelan, umpannya kepotong, mainnya ga semangat, permainannya tidak kreatif dan ketebak.
Kemarin sama sekali beda.
Kemarin gue bangga.
Dibawah ada lagi foto foto timnas.
Maaf kalau kecil fotonya. Gue ngambil dari pssi-football.com
Mereka pelit banget ngasih fotonya.
SEMUA KECIL KECIL.
Padahal situs itu adalah senjata marketing timnas yang ampuh.
Kalau saja foto fotonya di update cepat, foto fotonya bagus bahkan ada wallpaper mreka yang bisa di download, bayangkan berapa banyak layar monitor anak Indonesia yang berhiaskan foto timnas.
Apa lagi sekarang dengan momen Piala Asia.
Now is the right time.