Always

Sekarang jam 6 pagi waktu Amsterdam. Sejak London, Berlin & kini di Amsterdam saya selalu bangun pagi pagi. Mungkin karena tubuh saya masih mencoba menyesuaikan dengan waktu Jakarta. Di Jakarta saat ini jam 12 siang. Bedanya kini 6 jam antara Jakarta & Amsterdam. Tadinya beda 5 jam, tapi menjelang pergantian musim ada Day Light Saving sehingga kini bedanya jadi 6 jam. Fenomena alam yg sejak saya pertama kali tahu hingga sekarang masih membingungkan.

Ketika terbangun saya tiba tiba ingat ucapan Kaka Slank ketika ditanya alasan dibalik dirinya yang sekarang rajin ngegym sehingga badannya kayak begitu. Dia bilang “Suatu hari gue sadar, bahwa tanggung jawab kita kepada fans adalah supaya kita tetap bugar, sehat, supaya bisa terus bikin karya yang bagus”

Saat itu saya langsung paham yang dia maksud, namun belakangan ini perjalanan Mesakke Bangsaku World Tour membuat saya menyepakati ucapan Kaka tadi.

Kemarin malam saya baru merampungkan rangkaian World Tour Eropa: Amsterdam, Berlin & London (tapi orang Eropa tidak menganggap UK bagian dari Eropa karena mereka ga pake mata uang Euro & selalu ingin lebih tinggi dari negara negara Eropa lainnya)

Dalam setiap kota tadi saya terkejut ketika menemukan banyak penonton datang dari jauh.

Waktu di London, ada yang datang dari Liverpool & Manchester yang jaraknya 2 jam dari London. Ada juga yang datang lebih jauh lagi seperti Bournemouth yang 3 jam naik kereta
Waktu di Berlin ada yang datang dari kota kota lain. Ada yang dari Frankfurt, ada yang dari Munchen, Hannover, juga yang mengejutkan ada yang dari Damstaadt yang jaraknya 7 jam naik bis. Itu kalo naik pesawat dari Jakarta udah sampe Papua tuh.

Di Amsterdam ada yang datang dari Enschede yang jaraknya 2.5 jam naik bis. Juga Groningen yang 2.5 jam naik kereta & Delft 1 jam naik kereta
Bahkan waktu di Amsterdam ada yang datang dari Jerman. Tepatnya dari Dusseldorf yang jaraknya 2 jam naik bis. Mereka memilih untuk nonton di Amsterdam karena jaraknya lebih dekat ke Amsterdam daripada Berlin. Saking jauhnya tuh dari Berlin.

Lalu saya pikir pikir lagi, selama tur Nasional juga ada yang seperti itu. Waktu Mesakke Bangsaku Jakarta, ada yang datang dari Semarang, Jogjakarta & ada yang datang dari Makassar untuk nonton.

Semua orang orang tadi melakukan sejumlah pengorbanan untuk nonton saya melawak. Mengorbankan uangnya, waktunya, tenaganya, untuk datang dan menonton saya melawak secara langsung.

Kekaguman saya bercampur dengan rasa tanggung jawab untuk tidak membuat mereka kecewa.
Itulah mengapa kini saya mengamini ucapan Kaka.
Saya punya tanggung jawab kepada para penikmat karya saya untuk tetap sehat, bugar, tetap membuka wawasan agar terus terinspirasi dan bisa terus menelurkan karya karya.
Kepercayaan & hubungan baik saya dengan mereka yang menikmati karya saya akan terus saya jaga dengan terus memberikan karya terbaik bagi mereka.

Gamila selalu mengucapkan kalimat yang sama sebelum saya manggung “Give them your best, Mas”
Dan jawaban saya selalu sama “Always”

IMG_7903.JPG

12 thoughts on “Always”

  1. Itu ketawanya kayak setting-an, ya, Bang!? 😀 Btw tulisannya inspiratif. Suka. 🙂

  2. Saya sebagai penikmat karya mas Pandji juga selalu mendoakan mas Pandji biar selalu sehat, terus berkarya, dan terus menginspirasi.

  3. SELALAU SEMANGAT, Kak Pandji Pragiwicaksono. Semua pengen nonton totalitas lawakanmu, dan menghargai karya anak bangsa. terus bekarya ya, Makasi Banyak

  4. Makasi mas tulisannya di Nasional.Is.Me ma Berani Mengubah. Saya ma temen saya Panji ketularan inspirasi jadinya :).
    Oh iya mas saya sebenernya niat nanya. Gimana sih biar program sosial saya ma panji bisa lanjut terus? soalnya kalo gak ada yang nyumbang gak bakal jalan programnya

Comments are closed.