“Some people are not ready yet for freedom
For what freedom produces, depends on the wisdom of the behold.”
Saya sudah main twitter sejak April 2008, seiring perjalanannya semakin banyak yang bermain twitter dan saya mulai melihat sebuah fenomena yang menyebalkan..
Kebebasan yang kebablasan.
Banyak yang tidak cukup bijak dalam memanfaatkan kebebasan.
Dalam kenyataannya, tidak ada kebebasan mutlak. Karena pasti berbatasan dengan kebebasan orang lain.
Bahkan Hukum, di desain untuk menjaga agar kebebasan seseorang tidak bersinggungan dengan kebebasan orang lain. Baik hukum adat, hukum sosial maupun hukum Negara. Mari kita akui saja, manusia tidak cukup sempurna untuk bisa menimbang dengan baik hak dan kewajibannya. Karena itu sejak dulu diciptakan aturan.
Begitu tergantungnya kita dengan hukum dan aturan, di daerah daerah yang belum ada hukumnya, keadaan pada umumnya berantakan.
Tidak terkecuali: Social Media.
Kalau anda merasakan hal yang sama dengan saya, maka anda akan merasa sebal melihat kebohongan disebarkan dan kebenaran dipaksakan. Kesal, setiap kali ada orang yg tidak kita kenal tiba tiba menghina hanya karena dia bersembunyi entah di mana di balik avatar tanpa wajah dan akun tanpa nama. Males setiap kali ada twitwar di linimasa. Sedih melihat foto foto yang tidak pantas disebar luaskan. Bingung ketika melihat seseorang menyebarkan informasi penting tentang dirinya yang seharusnya pribadi.
Sebenarnya, terutama di twitter, setiap orang bebas ngetweet apapun yang dia mau. Masalahnya, kadang kebebasan dia bersinggungan dengan kebebasan kita. Ketika itu terjadi, muncullah masalah. Maka lahirlah sebuah inisiatif yang disebut “Anak Asyik”
Anak Asyik adalah sebuah inisiatif kolektif. Ada praktisi hukum, pekerja kreatif, netizen, termasuk brand seperti Acer Indonesia, untuk mencoba merangkum bagaimana perilaku yang “asyik” di dunia internet terutama di jejaring sosial. Tujuan akhirnya adalah mengurangi perilaku “nggak asyik” di internet dan menumbuhkan lebih banyak anak anak asyik yang bisa memanfaatkan sosial media tanpa harus melanggar kebebasan orang lain
Hasilnya menarik sekali, inisiatif ini berhasil merangkum dengan efektif apa itu “Anak Asyik” dan bagaimana berperilaku yang asyik di Internet.
Daftar ini akan jadi sangat penting. Saya ingat sekali, George Carlin seorang komika legendaris dunia berkata dalam salah satu bit komedinya “The problem with bad words is they never give us a list. Wouldn’t it be better if they just tell us the things they don’t want us to say? (without it) we’d have to say it, to know it”
Dengan daftar ini, maka jelaslah aturannya bagi mereka yang ingin tahu bagaimana baiknya bersikap di internet.
Setidaknya bagi kita, manfaatnya adalah membantu kita menjaga perilaku agar tidak menyinggung orang lain dan membantu kita lebih bijak.
Remember, wisdom will give impact towards how we choose to use our freedom
Kebebasan memang harus dijaga, terkadang, dari kebodohan diri kita sendiri.
Jangan mau jadi anak bodoh, kalau mau, mending jadi anak asyik