Saya tidak merokok.
Saya adalah pembina di Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, dimana kami membantu anak anak dengan kanker.
Sejak lama terutama sejak saya semakin aktif di yayasan, saya tidak pernah ambil pekerjaan dari sebuah acara yang sponsor utamanya perusahaan rokok.
Baik itu sebagai MC ataupun rapper.
Tapi, saya disini mau mengungkapkan pendapat saya berhubungan dengan fatwa haram merokok.
Saya, tidak setuju dengan fatwa haram tersebut.
Terutama dengan dasar, merusak tubuh atau membahayakan kesehatan dan membawa manusia kepada kebinasaan.
Kalau itu dasarnya, terus terang, makan nasi juga bisa merusak tubuh kalau terlalu banyak.
Kadar gula darah yang tinggi bisa muncul karena kebanyakan makan nasi.
Bahkan, (mungkin anda pernah baca) kebanyakan minum susu, bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut overcalcium.
Artinya, apapun, baik rokok ataupun nasi, kalau berlebihan pasti tidak baik.
Saya peminum Coca Cola.
Orang bilang, Coca Cola kan ga baik untuk kesehatan?
Saya akan jawab, “Ya kalau elo minum Coca Cola sehari 3 kaleng setiap hari ya jelas lah bahaya, gue minum coca cola juga jarang jarang kok” Lalu saya melanjutkan tentang nasi. Banyak makan nasi, bahaya juga.
Banyak makan kambing? Bahaya juga
Banyak makan sop konro? Bahaya juga
Banyak makan emping? Bahaya juga (untuk yang asam urat)
Banyak makan berjemur? Bahaya juga (kanker kulit)
Banyak bengong? Bahaya juga (hehehehe)
Lalu, apakah semua itu juga akan difatwa haram?
Yang menurut saya bisa jadi pilihan adalah, diatur oleh Pemerintah.
Tanpa perlu dijadikan haram.
Memang, Mas @Nukman pernah bilang. Merokok itu adalah satu penyebab pemiskinan.
Data yang sangat sangat jelas mengatakan bahwa untuk keluarga miskin, pengeluaran UTAMANYA, pengeluaran TERBESAR ternyata untuk merokok. Urutan kedua adalah makan.
Agak aneh memang , tapi ini bukan fakta yang mendukung bahwa merokok harus dibikin haram.
Di luar negeri, salah satunya di malaysia, orang kalau beli rokok ada gambar / foto foto penyakit yang muncul karena merokok.. hehehehe.. katanya lumayan bikin orang agak males untuk merokok.
Salah satu senjata yang sudah diterapkan beberapa negara adalah harganya yang tinggi.
Beberapa club di luar negeri termasuk amerika serikat sendiri, sebagai negara yang memiliki perusahaan rokok terbesar di dunia, tidak memperbolehkan orang merokok.
Saya sih suka dengan peraturan seperti itu, karena bahkan teman teman saya yang merokokpun sering tidak nyaman ketika clubnya isinya asap rokok semua
Intinya,
berhubung ini bukan negara islam, harusnya aturan yang berlaku adalah yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Rakyatnyapun tidakmau Indonesia jadi negara Islam. Walaupun 90% dari warga Indonesia pemeluk agam islam, kemarin partai partai islam Cuma dapet 30% suara.. Itu menandakan sesuatu..
Dan sebenarnyapun, pemerintah sudah mulai bekerja kearah sana, walaupun ada cerita bahwa ada pasal yang menghilanglah atau apalah dalam rencana undang undang, kenyataannya
sekarang perusahaan rokok tidak sebebas dulu dari sisi berpromosi.
Teman teman gue yang bekerja di perusahaan merokok mengakui itu.
Bahkan mereka mengakui penurunan penjualan.
Itu cukup menandakan sesuatu.
Itu menandakan bahwa masyarakat Indonesia semakin pintar dalam mengetahui apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk dirinya
Tanpa perlu diberi fatwa haram.
Karena terus terang…. aneh aja.