Di antara perjalanan 14 kota yang saya lakukan dalam tur Mesakke Bangsaku, Medan adalah salah satu kota yang paling familiar bagi saya.
Saya sering ke kota ini dan belum pernah sekalipun saya pulang dengan keadaan sebal atau kesal.
Di kota yang warganya selalu apa adanya, rasanya kecil prasangka curiga. Karena warga Medan nampaknya lebih memilih untuk jujur walau nyelekit daripada manis dan bergunjing di belakang.
Orang Medan juga kayaknya ga bisa bergunjing diam diam, karena suaranya keras kalau bicara.
Makanya setiap kali saya ke Medan, ada rasa nyaman yang menyenangkan karena saya bisa bicara apa adanya tanpa harus memikirkan ini dan itu. Termasuk ketika saya mau sikat Pancake Duren, tidak pernah pikir ini dan itu. Yang penting sikat.
Stand-up di Medanpun selalu menyenangkan. Merdeka Dalam Bercanda begitu menyenangkan sehingga saya ingin kembali lagi di tur Mesakke Bangsaku. Untung, para sponsor juga memilih Medan sebagai destinasi promo. Klop.
Sayang, tidak lama waktu yang kami miliki di Medan, keesokan paginya harus beranjak pulang. Tapi tidak ada rasa kecewa, karena kami tahu, masih panjang perjalanan 14 kota dalam tur Mesakke Bangsaku ini.
Satu hal yang pasti, Medan akan selalu jadi prioritas destinasi.