Pagi ini, berita di koran membuat gue sebel..
So this is how its going to be huh?
Gue sudah jelaskan di twitter ataupun di blog ini.
Gue meyakini kapasitas Sri Mulyani dan gue yakin beliau serta Boediono bersih.
Satu satunya alasan kenapa Sri Mulyani digoyang adalah karena SMI tidak mewakili kebutuhan partai dan sedang mengusut mafia pajak yang akan mengarah kepada seorang tokoh besar di pemerintahan 🙂
Gerah karena terancam, maka si tokoh besar ini menerapkan strategi favorit gue di dunia basket
“Offense is the best defense”
Diseranglah Sri Mulyani, dengan bantuan media yang dimilikinya dibentuklah opini masyarakat.
Masyarakatpun mulai merasa SMI dan Boediono adalah orang yang bersalah.
Padahal hingga hari inipun Pansus Century tidak bisa membuktikan SMI dan Boediono bersalah.
Dont get it twisted, this IS the fact. Pansus sampai hari ini TIDAK BISA membuktikan SMI bersalah.
Coba aja cari pemberitaannya atau apapunlah. Hingga hari ini, SMI dan Boediono tidak terbukti bersalah. Tapi DPR dan terutama BamSat sering banget meneriakkan atau dengan bahasa mereka mengajukan rekomendasi bahwa SMI dan Boediono bersalah. Karena itu strategi mereka. “Kebohongan yang didorong terus menerus akan jadi kebenaran”
Kini, SMI pergi meninggalkan Indonesia untuk bekerja di World Bank Group sebagai Managing Director.
TIBA TIBA (dan kalau elo baca koran elopun sadar dengan hal ini) Golkar menyatakan SETUJU kasus century di Peti Es-kan
WTH?
Sebegitu gencernya nyecer sekarang dibiarkan bebas?
Iyalah, wong selama ini cuma ingin SMI pergi mengosongkan kursi menteri keuangan dan berhenti mengusut kok..
Kemudian, SBY menyatakan bahwa Abu Rizal Bakrie (ketua partai golkar btw) menjadi Ketua Harian Koalisi dan ikut andil dalam penentuan kebijakan kebijakan.
WTH???
Benar kata Faisal Basri dalam tulisannya ini
Keputusan SBY melepas SMI ke WBG ini bukan sebuah keputusan ekonomi, tapi keputusan politis.
Karena secara ekonomi, melepas SMI adalah keputusan buruk untuk Indonesia.
Seluruh DUNIA bahkan menyatakan begitu seperti yang ditulis oleh Faisal Basri:
The Wall Sreet Journal menjulukinya ”Top Reformer” dan ”Respected Finance Minister”, Financial Times menyebutnya ”Reform Champion”.
International Herald Tribune menilai kepergian Sri Mulyani ke Bank Dunia dengan kalimat: ”..could be a major setback for a crackdown on graft and tax evasion in Indonesian country, which has the biggest economy of Southeast Asia.”
Dua koran Singapura menurunkan berita yang senada. Bahkan, The Straits Times memuat artikel dengan judul agak provokatif: ”Sri Mulyani: World’s gain, Jakarta’s loss”.
Tapi secara politis, keadaan memang lebih adem.
Liat aja kalau nggak percaya, sebentar lagi pemerintahan SBY tidak akan ada lagi goyangan isu dana kampanye dari century-lah, Boediono terhadap century-lah.. HILANG semuanya..
Kenapa?
Karena Golkar sudah dapat apa yang mereka inginkan.
Gue memilih SBY dan gue konsisten dengan pilihan gue. Gue ga kayak orang kebanyakan yang merasa setiap presiden adalah rezim baru..
Tapi harus gue akui, gue mengharapkan kejelasan dari SBY. Gue ga buta. Gue tau ada yang salah dengan peta politik kita saat ini.
Mulai hari ini, SETIAP pidato SBY akan jadi pidato yang penting. Setidaknya untuk gue dan mayoritas bangsa Indonesia yang memilih beliau menjadi presiden.
Lalu, apa yang akan terjadi sekarang dengan Indonesia?
Orang orang sih pada bereaksi pesimis.
Its like they’re watching a movie titled “Indonesia” and now that they see the badguys win, they’re leaving the theatre.
Well i say, go ahead. But this movie isnt over yet.
Indonesia akan ada untuk SELAMANYA.
Masih banyak waktu untuk memperbaiki ketidak adilan.
John Mayer bilang “Someday our generation will rule the population so lets keep on waiting. Waiting for the world to change“
Gue memastikan akan jadi bagian dalam film “INDONESIA” ini, film ini masih akan berlanjut dan kita harus bisa pastikan bahwa kelak kebaikan yang menang.
Dan kalau elo mau bersabar, kelak adegan kemenangan itu akan datang.. Baru kemudian credit title-nya mulai muncul
Perhatikan credit title-nya.. akan ada nama elo disitu
🙂
Diakhir film-pun tulisannya bukan THE END.
Tapi TO BE CONTINUED 🙂