come out and play…

Suatu hari, seorang sahabat yang juga komika, Adriano Qalbi berkata “Tau ga yg menarik dari elo apa? Elo berani banget nyoba nyoba, berkali kali gagal tapi nyoba lagi”

Dia kemudian bertanya apa yang membuat saya bisa jadi seperti ini. Saya sendiri ditanya demikian tidak bisa menemukan jawabannya. Karena saya tidak selalu seperti ini, bahkan saya dulu sangat takut utk mencoba karena takut gagal.

Tapi baru baru ini, saya menyadari alasan mengapa saya tidak takut untuk gagal.
Saya menyadari alasan mengapa saya kini justru suka bereksperimen
Mengapa saya tidak terlalu pusing memikirkan kesalahan dan kegagalan
Saya mengerti mengapa.

Jawabannya adalah, karena kini saya tidak insecure dgn kecerdasan saya.

Kini, saya tidak kuatir disebut bodoh, karena saya tahu persis saya tidak bodoh.

Ini pola pikir yang tidak saya miliki dulu.
Dulu, saya insecure dgn kecerdasan saya. Saya takut disebut bodoh kalau saya mencoba dan salah atau gagal.
Dulu, nampaknya saya sendiri tidak percaya, tidak secure dgn kecerdasan saya
Saya jadi demikian, karena begitu banyak orang pada jaman kecil yg menyebut saya bodoh. Dari teman sampai bahkan guru.
Yang tidak pernah dan sangat menjaga mulutnya dari mengatakan saya bodoh, adalah orang tua saya.
Ayah saya yang jagoan fisika dan matematika hanya bisa terdiam ketika lihat anaknya dapat nilai 2 di raport utk matematika.
Ibu bahkan kalau kekesalannya memuncak atas kelakuan saya, paling ekstrim mengucap STUPID tapi dieja
“Mas Pandji! Kok gitu sih? Jangan ES TI YU PI AI DI dong!”

Tapi sialnya, dulu dalam sehari, saya lebih sering bertemu guru guru daripada orang tua dan ucapan mereka bahwa saya bodoh, meresap ke benak dan bawah sadar

Diam diam, saya meragukan kecerdasan saya. Saya mulai berpikir, jangan jangan saya memang bodoh.

Orang minder mudah tersinggung

Dan karena saya minder dgn kecerdasan saya, saya mudah tersinggung ketika disebut salah, ketika gagal, ketika kalah. Tersinggung karena seakan semua itu pertanda bahwa saya bodoh.

Kini, saya tidak merasa demikian.

Orang bisa berkata apapun tentang saya, dan saya tidak akan tersinggung.

I know who i am.

I am not what they say.

A stupid person, does not achieve the things i have achieved.

Rasanya itu kuncinya.

Pencapaian.

Sedikit demi sedikit, pencapaian akan menambah kepercayaan diri.

Kuncinya ada di pencapaian pertama. Dibutuhkan keberanian untuk bisa mencoba dan mengusahakan sesuatu utk pertama kalinya. Dibutuhkan keberanian untuk bangkit dari kegagalan.
Bahkan dibutuhkan motivasi,
Drive, yang begitu besar untuk bangkit dari kegagalan, untuk mengkoreksi kesalahan.

Saya selalu berkata “Saya terlalu ingin sukses, untuk membiarkan ketakutan membuat saya gagal”

I wanted to win so much that i overcame fear of losing

Saya rasa basket menyuntikkan pola pikir ini pada saya. Untuk tidak berhenti bertanding hingga peluit berbunyi dan kalaupun kalah, ada pertandingan selanjutnya.

Sekarang, pola pikir ini membantu saya dalam mencapai banyak hal
Setiap kali saya mencoba hal baru dan gagal, saya punya ilmu lebih daripada orang lain
Sebagai orang yg kompetitif, punya sesuatu yang orang lain tidak punya adalah aset.

Tentu kegagalan akan terasa pahit.
Pasti akan berdampak.

Tapi seburuk buruknya hari akan berakhir, kalau saya tidur, bangun sudah ketemu hari yang baru

Makanya saya tidur mulu, hehehe

A new hope
A new game

Time to come out and play

11 thoughts on “come out and play…”

  1. Assalamualaikum bang pandji.
    Saya cuman mau bilang.. INI EMAS.
    kenapa ketika saya butuh pencerahan yg cocok dgn masalah saya , saya bisa nemu tulisan ini.. Terimakasih.

  2. keren banget! rasanya tulisan ini WAJIB dibaca semua orang Indonesia supaya punya mental yang lebih baik lagi.

  3. gue koq sedih bacanya, terharu.. betapa perkataan “BODOH” yang keluar dari mulut bisa menghancurkan potensi dan masa depan seorang anak

  4. Ini ….bagus!!!( gk tau mau nulis paan yg mewakili, pokoknya gw manggut2 aje) hehe…
    Note: post comment pertama gagal nulisin captcha,(nutup muka) eh tapi gw gak bego, kurang teliti doang…ah sudahlaahhh…

  5. Thanks buat tulisannya Mas…bikin aku jadi makin sadar bahwa kecerdasan juga butuh berproses…seperti juga kecerdasan anakku yang belum stabil dan butuh proses…dan sebagai ibu seharusnya aku bisa lebih bersabar, memahami, dan membantunya…terima kasih…

  6. yah sudahlah.. itu kata-kata punya babe bang 🙂
    Omongan itu doa kali ya bang, makanya jangan sembarangan ngomong..
    Salam damai aja…

  7. Well said.
    Tapi kalo nanti makin banyak lagi yang suka, jangan dipake bwt jualan kaya EM TE GE WE yah…
    Ur word is knowledge.., and knowledge should be free of charge.
    Tengkyuuuw…

  8. Mantap ini!! Menginspirasi sekali,ketika kebanyakan org bilang kalo gagal itu berarti hancur. Disini ngasih pandangan,gagal gagal gagal gagal gagal pasti bakal ketemu berhasil. Om pandji buktinya.

Comments are closed.