Kemarin gue kerja di Bali.
It was fun.
After 3 weeks of recording, it was like the perfect closure.
Ngemsi rapi punya waktu juga untuk babalian 🙂
Gue ngajak Gamila dan Dipo kesana dan nginep di Risata.
But the point of this blog post is when we were at the airport goin home.
Gue keluar dari gate 15. Disana ada kafe yg cukup gede sehingga gue dan Gamila memutuskan untuk istirahat disana. Berhubung gue bawa laptop, tas kamera dan handy cam, dan tas Dipo yg isinya segala keperluan anak gue berisi susu kaleng, sejumlah botol, baju ganti, mainan, popok, etc.
Baru 15 menit disana, Gamila nggak nyaman dengan asap rokok orang orang yang pada duduk deket situ. Maka Gamila dan Dipo jalan keliling area tunggu untuk menemukan tempat enak untuk Dipo.
10 menit menghilang, mereka kembali. Gamila bilang “Seblah sana udaranya lebih enak”
Pindahlah kami dan memilih duduk di sebuah warung kecil…
Here comes the story…
Belum 10 menit kami duduk dan ngaso, serombongan orang datang.
Mayoritas wanita.
Mereka kayaknya peserta acara yg geu emsi-in malam sebelumnya.
Gue denger mereka ngomong “Wah, tapi ada bayi bo. Ga enak gue (kalau ngerokok disini)”
Mereka tahu ada gue, Gamila dan Dipo yang baru berumur 8 bulan.
Ga lama setelah itu, semua rombongan merokok. Sekitar 5 orang mungkin.
Gamila langsung berdiri dan pergi bawa Dipo.
I know she’s upset.
She didnt show it.
But i know.
Salah seorang wanita kemudian nengok ke gue dan bilang “Duuh, maaf ya”
Otomatis, jiwa melayu penuh kesopanan gue menjawab “Oh iya gapapa”
Dalam hati gue kecewa dengan keputusan mereka.
How ignorant ??!!!
They KNEW Dipo was there, yet they still decided to SMOKE???
THEY KNEW!
Saying Sorry is nice, but it doesnt mean its goin to make my son any safer.
Maaf tapi tetap merokok, serombongan, tetap akan membahayakan anak gue.
Mereka bisa bilang “Tapi kan asapnya ga kearah sana”
Come OOOOOoooooonNNN!
Mereka bergerombol ga sampe 1 meter dari tempat kami duduk.
Kalau gue komplen ke mereka, di kepala mereka pasti “Ih, rese banget sih”
Padahal, gue duluan disitu dengan keluarga gue, MEREKA TAHU ADA ANAK BAYI disitu, dan tetap merokok.
Gue memutusukan utk ga komplen.
They’re ignorant.
They are not going to care.
Kecewa gue.
Kecewa dengan keputusan orang lain.
Yang egois, dan membahayakan anak gue.
….