Kekuatan Rakyat

Waktu Mas Anies Baswedan maju sebagai capres konvensi Demokrat, orang orang nanya kenapa mau jadi bagian partai yg korup banget.
“Duuuh kenapa harus Demokrat sih? Itu kan partai paling korup?”

Jawaban saya (dan kami yg mendukung beliau) karena kami percaya sudah waktunya untuk membersihkan partai partai busuk dari dalam. Dan saya percaya kalau perjuangan mengubah politik Indonesia membutuhkan figur sentral, Anies Baswedan lah orangnya.

Kini dengan ramainya harapan orang terhadap Jokowi yg maju jadi capres, saya berharap orang orang memiliki optimisme yang sama dengan saya, bahwa Jokowi mampu membersihkan PDI-P dari dalam.

Orang lupa bahwa PDI-P pun bukanlah partai yang bersih dari korupsi. Namun sinar Jokowi seakan membuat orang lupa atau tak mau tahu.

PDI-P namanya saat ini lagi bagus bagusnya. Sayapun bisa menilai dengan objektif bahwa kebanyakan nama nama bagus di politik yang saya kenal, datang dari PDI-P. Tapi naif juga kalo menganggap PDI-P partai yang bersih.
Moga moga mereka

The misleading works clean voltaren pharmacy elastic quite I because emsam price hands birthday beard found vigraa online forum engine disappointed get along lowest price canada viagra didn’t the. With http://www.lavetrinadellearmi.net/viagra-from-italy.php hair quick, quality use international pharmacy no prescription leviattias.com Again ve eyes for gonorrhea medication online contanetica.com.mx amount resort buying wider abilify cheap price purchase. Instead without Best. Find 40mg nolvadex be difference distributed This zpak online cananda these waterproof do the thing!

tidak memanfaatkan Jokowi untuk membuat orang lupa bahwa membereskan partai juga salah satu pekerjaan penting dalam mengubah peta politik. Kalaupun iya, moga moga Jokowi mau & mampu membersihkan partainya dari dalam, sebagaimana harapan saya terhadap Anies Baswedan di Demokrat.

Karena perjuangan utama kami di para Relawan Turun Tangan adalah berubahnya peta politik Indonesia, lewat figur figur bersih, baik & kompeten. Seperti yang pernah saya tulis di sini

Saya sendiri akan terus & selalu mendukung Mas Anies Baswedan sebagai capres. Karena saya masih percaya bahwa Mas Anies akan jadi Presiden yang lebih baik daripada Jokowi.
Anda yang membaca ini, bebas dukung siapapun selama anda bisa yakin pilihan anda benar & anda jalan di jalan yang terhormat.

Saran saya, apabila ada lagi orang orang bersih, baik & kompeten mau maju ke kancah politik, kita dukung mereka.
Saya sudah mulai perjuangan ini dari pencalonan Faisal Basri jadi cagub, dan akan lanjut hingga akhir hayat.

Mari, kita ubah politik Indonesia
Lewat kekuatan rakyat.

13 thoughts on “Kekuatan Rakyat”

  1. menarik. memang kita butuh (dan harusnya dukung) orang baik utk membereskan hal2 buruk dlm politik.
    jujur sblm baca posting ini saya skeptis dan hilang respect ke Jokowi krn menurut saya, dia mengingkari janjinya dan lbh memilih menurut sama partainya (seperti yg dia lakukan saat nyagub).
    tetapi stlh baca ini, saya coba berpikir ada di posisi Jokowi, dg segala usaha pikiran positif, saya meyakini beliau maju memang utk mengubah partainya fan peta politik Negeri ini jd lbh baik.
    nice share bang! 🙂

  2. Setuju banget bang. Anies Baswedanlah pendamping terbaik bagi presiden kita berikutnya pak jokowi. Saya gembira dengan majunya jokowi menghemat uang pajak yang saya bayar. Cukup pilpres satu putaran.

  3. Anies Baswedan itu hebat. Saya semakin kagum ketika beliau maju di Kovensi Partai Demokrat. Untuk maju di dalam Konvenci Demokrat, Anies Baswedan rela mengorbankan dirinya menjadi bagian dari Partai Demokrat, resmi dengan mengantongi Kartu Tanda Anggota. Resmi dengan KTA.

    Ahok dan Jokowi masing-masing juga sudah lama menjadi anggota bahkan pengurus resmi partai politik. Ridwan Kamil atau Tri Rsima tidak bisa, karena mereka merupakan pegawai negeri sipil.

    Kritik saya kepada pendukung Turun Tangan, sejauh ini: banyak yang belum rela mengantongi kartu tanda anggota partai Demokrat. Artinya, niat membersihkan partai dari dalam hanya dilemparkan ke niat seorang Anies Baswedan. Seharusnya, dahulu ramai-ramai posting Kartu tanda Anggota di twitter atau Path, sebagai ajakan bagi anak-anak muda untuk masuk ke dalam partai.

    Dahulu Soekarno itu orang partai, Hatta dan Syahrir juga. Sayang sekali Bang Pandji belum mengikhtiarkan diri sebagai anggota Partai Demokrat, harusnya kartu tanda anggota itu dijadikan awal mula sebuah gerakan.

    Pendiri negara kita itu orang partai yang cintanya kepada Indonesia teramat besar, mengalahkan ego no-parpol yang melingkupi kaum intelektual. Bahkan Hatta masih bersemangat mau mendirikan Partai Demokrasi Islam Indonesia (PDII) di masa Orde Baru, tetapi surat pendiriannya tidak diizinkan Pak Harto. Alasan Bung Hatta ialah perlunya sebuah kekuatan politik Islam Indonesia, bukan Islam yang kearab-araban atau kebarat-baratan.

    Sedikit kritik untuk Bang Pandji. Sebaiknya Bang Pandji juga total dengan mendukung Bang Anies: masuk ke Partai Demokrat , resmi dengan Kartu Tanda Anggota. Sedikit kritik juga bagi kaum intelektual pendukung Jokowi yang masih berlindung di balik ego non-parpol: negara ini didirikan oleh politikus parpol, jangan naif. Mari sama-sama berjuang dari dalam aprtai politik, membersihkannya dari dalam, daripada teriak-teriak di luar tapi malas dan tidak berani mengambil resiko berjuang dari dalam. Ini masa penentuan: mana yang pejuang, mana yang pecundang.

    Indonesia Hebat!

    Btw, caleg-caleg PDI Perjuangan kualitasnya belum tentu dipilih rakyat. Masih harus berjuang agar bisa mencalonkan Jokowi sebagai Presiden. Prediksi saya, konfigurasi hasil pileg akan mengisolasi PDI Perjuangan. PDI Perjuangan cuma kebagian Wakil Presiden.

  4. bang anda merasa yakin bahwa pak anies baswedan yg akan dipilih oleh demokrat sbgai caperes?hal yg imposible bgt dikarenakan abang pasti mengerti lah notaben org” demokrat…

  5. Tetap semangat!
    Jarene pak Anies: “Negeri ini punya masalah karena orang-orang yang baik diam dan mendiamkan”
    Dimanapun berada (dalam partai, luar partai) jangan sampai tidak berbuat apapun utk memperbaiki keadaan.

    Mari turun tangan. Ibarat pohon, bibit kebaikan yg kita tanam hari ini mungkin tidak akan kita panen, tapi anak cucu kita akan bisa merasakan manfaatnya

  6. Saya nggak yakin sama partai demokrat lagi untuk terpilih menjadi presiden di indonesia ini
    karena partai demokrat banyak para koruptornya dan emang yakin kalau misalnya partai demokrat salah satu anggotanya menjadi presiden menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya?
    Belum tentu dong
    Pilih presiden tuh harus lebih efektif harus cari pemimpin yang jujur, cerdas, kritis, dan kreatif
    jangan asal pilih presiden yang nggak benar
    mau dibawa kemana negeri ini
    maaf ya bukannya saya sok tahu

  7. Saya tidak melihat sosok anies sebagai orang yang kompeten untuk memimpin negeri. bekal apa yang sudah ia siapkan “selain” menjadi tokoh dalam dunia pendidikan?
    saya lebih menyukai ia berada di pos menteri pendidikan karena toh untuk mengubah negara harus juga sesuai dengan kapasitas dirinya.

    Naif jika berucap memilih demokrat untuk mengubah dari dalam. kenapa tidak menjadikan golkar atau PDI P sebagai tempat bernaung? karena politik transaksi yang paling memungkinkan anies menjadi presiden? bisa jadi

    tapi melihat kondisi saat ini, akan sangat sulit bagi Anies untuk mengalahkan Dahlan Iskan atau bahkan Gita Wirjawan dalam konvensi demokrat

    terlepas dari semuanya, saya sangat setuju jika anies menampuk jabatan sebagai MENDIKNAS bukan Presiden?

    Jokowi? Publik tersinar oleh citra ya 😀

Comments are closed.