Kenapa Coba?

Kadang, saya suka terima tweet yang isinya “Manggungnya di depan orang Indonesia kok disebut World Tour” atau “Lho, pake bahasa Indonesia? Itu sih bukan World Tour!”

Saya mau bahas ini dari 3 sudut pandang.

Pertama, secara Etimologi: World + Tour.
Tour, secara definisi adalah sebuah rangkaian pertunjukan yang dilakukan di beberapa kota.

IMG_0681.PNG

Jadi jelas kegiatan yang saya lakukan, pertunjukan Stand-Up di Singapore, Melbourne, Adelaide, Brisbane, London, Amsterdam, Berlin, Guangzhou, Beijing, Los Angeles, San Fransisco adalah tur.

Nah skarang mari kita bahas lingkup turnya. National Tour? Nggak juga, wong keluar negri kok. Regional Tour? Nggak juga, kan ke 4 benua.
Ya “World Tour” adalah jawaban yang paling betul.

Kedua, secara pengakuan. Bukan hanya saya yang menyebut ini sebagai World Tour, tapi juga media media terpercaya.
Kalau anda tidak percaya saya, boleh lah. Tapi bagaimana dengan majalah Rolling Stone?

IMG_6618.JPG

Ketiga, saya mau bahas tudingan bahwa kalau World Tour penontonnya harus warga setempat & harus pake bahasa Inggris.

Setiap kota (kecuali Singapore kayaknya) pertunjukan saya selalu ditonton warga lokal, jumlahnya sekitar 10-15% total penonton. Siapa sajakah mereka? Warga lokal yang menikah dengan orang Indonesia sehingga bisa bahasa Indonesia. Atau pelajar lokal yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia di kampus mereka seperti di Belanda, Australia, Tiongkok.
Saya memang tidak menutup pertunjukan saya hanya untuk orang Indonesia, siapapun yang mau menonton boleh selama bisa bahasa Indonesia.

Nah, terkait bahasa Indonesia, saya tidak habis pikir ucapan orang orang yang bilang bukan World Tour kalau tidak pake bahasa Inggris.

P (Pandji): “Kenapa harus bahasa Inggris?
D (Dia): “Ya biar warga sana bisa nonton elo”
P: “Jadi kalau gue manggung di Australia, Inggris & Amerika gue harus pake Inggris?”
D: “Iya lah”
P: “Katy Perry pernah World Tour?”
D: “Pernah dong”
P: “Kalau di Indonesia, dia nyanyinya pake bahasa Indonesia?”
D: “Ya enggak lah”
P: “Kalo dia manggung di Jerman nyanyinya pake bahasa Jerman?”
D: “Ya enggak sih… Tapi kan bahasa Inggris dipelajari semua orang! Makanya semua orang ngerti!”
P: “Artis Korea yang manggung di Indonesia liriknya diubah jadi bahasa Inggris?”
D: “Engga…”
P: “Kenapa nggak kita bikin karya yang bagus & bikin orang orang jadi belajar bahasa Indonesia sebagaimana orang orang Indonesia pada belajar bahasa Korea supaya ngerti lagu lagu & serial TV Korea? Kenapa nggak kita sekali sekali menawarkan sesuatu kepada dunia? Kenapa kita tidak bangga & percaya diri saja dengan bahasa Indonesia?”

Hayo. Kenapa coba?

PS: Mau nonton bukti bahwa stand-up pake bahasa Indonesia bisa ditonton orang asing? Silakan klik di sini 

IMG_7668-0.JPG

IMG_8037.JPG

IMG_6831-0.JPG

22 thoughts on “Kenapa Coba?”

  1. Sukses terus mas Pandji! Kalo bisa album barunya ini juga ada tour, sampe world tour lagi. Aamiin. FAIGK!

  2. Kecerdasan seseorang bisa di nilai dari pertanyaan yg dilontarkan…jd kalo masih ada yg nanya kenapa nama nya world tour…?
    Ga usah dijawab…biar waktu yg mengajar nya utk menjadi manusia cerdas.

  3. Semoga sukses terus mas Pandji! Kalo bisa album barunya ini juga ada tour, sampe world tour lagi. Aamiin. FAIGK!

  4. Mau nambahin satu pertanyaan percakapan tadi:
    Tapi kan mayoritas tetep orang indonesia penontonnya, jadinya tetep aja berasa lokal (kurang afdol world tournya), kecuali kebudayaan indonesia sudah mencapai taraf hype yang mungkin setara korea dll sehingga bisa lebih banyak penduduk lokalnya

  5. Bener tuh bang,
    kenapa orang Indonesia ngga pernah mau membuat bahasa/kebudayaannya/pesona alamnya
    valuable di mata negara lain ya ?
    Padahal sebagai WNI yang baik harusnya kita cinta tanah air dan seluruh isinya.
    Indonesia kaya banget, dari segi bahasa, kebudayaan, pesona alamnya, dan cita rasa makanannya. .

  6. Ga bisa bayangin ekspresi orang ketika orang yang diajak ngobrol itu ga bisa ngejawab pertanyaan mas pandji. Pasti gokil bangeeeet, hahahaha..
    Tapi aku malah tertarik sama wawancara mas pandji sama soleh solihun. Bisa di publish disini ga, mas pandji?

  7. Teruslah berkarya Mas Pandji. Jangan dengar kata orang selama argumen kita benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Wongsoyudan takdirnya berjuang!

  8. Mas, gw suka degnan tulisan lo. cara cerita lo. tapi ketika lo upload sebuah foto/gambar di situs lo ini, gambarnya gede banget..

    gak bisa di-scale otomatis ya Mas gambarnya?

  9. haha.. kenapa coba? mungkin karena ingris dulunya penjajah kali bang.. bahasa ingrisnya juga jadi ikut menjajah bahasa yg lain.. 🙂

  10. saya malu kalo bilang “bang saya pengen ikut world tour ato ajakin saya bang” saya merasa belum tahu betul ttg Mas Pandji biapun saya juga selalu ngikutin tulisan2 nya, dan hamper selalu setuju dengan isinya.. tapi beneran saya pengen ikut dan pengen tahu lebih banyak lagi lewat stand up, buku dan juga lagu2 nya

  11. Anjingvtidak alan menggongkong orang yang mereka kenal?? So terus berkarya bang tentu dengan bahasa indonesia yang mendunia….

Comments are closed.