14 Kota. 9 negara. 4 benua. 1 tahun.
Bayangkan dari April 2014 sampai April 2015 saya pergi ke Singapore, Sydney, Melbourne, Adelaide, Brisbane, Hongkong, London, Amsterdam, Berlin, Guangzhou, Beijing, Tokyo, Los Angeles, San Fransisco. Semua bersama Garuda Indonesia.
Bahkan ketika berliburpun saya memilih bersama Garuda Indonesia
Destinasi tadi ada yang dalam rangka berlibur (Hongkong, Tokyo), ada yang karena diundang untuk ngemsi (Sydney), kebanyakan dalam rangka World Tour Stand-Up Comedy saya yang berjudul Mesakke Bangsaku.
Seringkali saya mengungkapkan keinginan untuk menjajal kecintaan saya terhadap Indonesia dengan berjalan jalan keliling dunia dan melakukan perbandingan.
Apakah kecintaan saya buta? Pantaskah saya mengaku cinta Indonesia tanpa pernah membandingkan? Namun pertanyaan terbesarnya adalah: Apakah saya akan dapat kesempatan itu?
Jawabannya datang dari candaan yang terjadi antara saya dan rombongan Mesakke Bangsaku National Tour di awal 2013. Kami sedang di terminal 1, tepatnya di restoran cepat saji sambil menunggu rombongan lengkap dan mulai bergegas masuk bandara. Saat itu kami bercanda “Tahun depan kita nunggu kayak begini tapi di Terminal 2”. Terminal yang dimaksud adalah terminal tujuan internasional. Jelas itu merupakan sebuah candaan karena itu berarti setahun dari tahun 2013, kami akan tur dunia. Siapa yang benar benar berpikir itu akan terjadi? Siapa kami? Siapa saya, berharap akan bisa tur dunia?
Tapi candaan itu menempel di kepala. Pertanyaan di kepala saya sejak itu “Benarkah tidak mungkin?”. Siapa sih yang tidak bermimpi untuk tur dunia? Apalagi untuk orang yang berkarya. Musisi, solois maupun band, juga stand-up comedian tentu memiliki mimpi yang sama. Saya pernah menonton Stand-Up Specialnya Chris Rock “Kill The Messenger” yang disebut sebut sebagai “The biggest comedy tour on the planet” dan terkagum kagum melihat nama nama kota yang didatangi oleh Chris Rock dalam tur tersebut: Edinburgh, Jacksonville, Sydney, Manchester, Auckland, London, Johannesburg, Honolulu. Kota besar dan kota kecil, luar negeri dan dalam negeri, dilalap oleh Chris Rock. Perenungan saya akhirnya mencapai sebuah keputusan: Tidak ada salahnya mencoba.
Percobaan tersebut, gagal.
Saya mendapatkan kontak untuk pihak Garuda Indonesia yang dikatakan tepat untuk diberikan pengajuan kerja sama. Saya email ajakan kerja sama, saya jelaskan misi dan tujuannya, saya lampirkan proposalnya.
Seminggu setelah e-mail tersebut saya kirim, balasannya masuk ke dalam inbox. “Mohon maaf Garuda Indonesia belum bisa berpartisipasi dalam program ini”. Membaca balasannya, tentu saya kecewa. Tapi entah apa yang ada di benak saya, keinginan untuk terus mencoba masih ada. Penasaran, saya cari jalan yang berbeda. Singkat cerita, rasa penasaran saya tadi akhirnya berbuah hasil yang menyenangkan. Daniel Tumiwa yang saat itu menjabat sebagai Vice President E-Commerce Garuda Indonesia menyambut baik tawaran kerja sama, dan akhirnya beban terbesar melakukan Tur Dunia, tiket, terselesaikan.
Setelah penjelajahan keliling dunia, saya menjadi mengerti apa artinya Menjadi Indonesia & memiliki pengalaman cukup untuk tahu apa saya yang dibutuhkan kalau mau berkeliling dunia.
VISA
Anggap saja Visa sebagai surat ijin untuk masuk Negara orang. Tidak semua Negara mengharuskan Visa. Biasanya negara yang tidak mengharuskan visa adalah Negara yang betul betul butuh orang dari luar Negara tersebut datang dan “buang” uang di Negara itu.
Negara seperti Singapore, Hongkong contohnya hidup dari pendatang yang membawa uang dan memutar roda ekonomi Negara tersebut. Jepang yang sempat mengalami krisis ekonomi pasca Perdana Menteri Junichiro Koizumi akhirnya menemukan kestabilan setelah urusan visa dipermudah (beberapa Negara diperbolehkan masuk Jepang Visa dan Negara seperti Indonesia bisa tanpa visa selama menggunakan e-passport) turis turis berduyun duyun datang dan meninggalkan uang banyak di kota kota Jepang.
KOPER
Kecuali anda mau nenteng nenteng kantong plastic sampah hitam yang berisi baju baju anda seperti gembel di New York, maka Koper adalah benda wajib untuk dibawa. Satu yang terpenting untuk diingat adalah, bahwa banyak bandara di dunia mulai mewajibkan koper anda untuk menggunakan kunci TSA. TSA adalah jenis kunci koper yang sudah pasti menempel di koper koper keluaran terbaru. Kalau koper anda system kuncinya bukan menggunakan kunci TSA, anda bisa beli saja gembok TSA dan gunakan di koper anda.
Mengapa TSA ini penting? Karena ada kalanya, keamanan bandara akan membongkar koper anda kalau dirasa mencurigakan, mereka sudah punya kunci universal untuk membuka TSA. Kalau koper anda tidak menggunakan TSA atau tidak memakai gembok TSA, koper anda akan dibongkar paksa. Kejadian ini sering sekali terjadi
TAS RANSEL
Untuk kepraktisan, beberapa barang sebaiknya dimasukkan dalam tas terpisah dari koper, ransel paling nyaman untuk kita bawa berjalan jalan. Tas ransel juga bisa digunakan untuk membawa barang barang ke dalam kabin pesawat. Charger ponsel, laptop, colokan multinegara, bantal leher, obat obatan, dompet, passport, dll
HEADPHONE
Bayangkan perjalanan ke misalnya kota Los Angeles dari Jakarta selama total 16 jam. Punya headphone atau ear phone benar benar jadi penyelamat. Anda bisa menggunakan yang wireless maupun yang menggunakan kabel. Masing masing ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan menggunakan headphone dengan kabel adalah anda bisa menggunakan headphone anda sendiri untuk menikmati tayangan atau music yang ditawarkan oleh maskapai pesawat. Karena biasanya headphone yang diberikan maskapai kurang enak digunakan. Termasuk punya Garuda Indonesia sekalipun. Tidak enaknya, kabelnya kadang jadi sumber malapetaka ketika tersangkut dan melintir. Sering kali dari posisi duduk di kursi pesawat, anda harus berhati hati dan membereskan serta mengamankan kabel sebelum berdiri dan bergegas ke toilet. Di sinilah headphone wireless berkuasa. Selama duduk di pesawat atau berjalan jalan menjelajahi kota, anda tidak harus kuatir kabel mengganggu anda. Tapi gak enaknya ya terpaksa menggunakan alat pendengar yang diberikan maskapai ketika di pesawat.
PONSEL dan JARINGAN
Ponsel sudah jadi alat handal yang tidak lepas dari tangan kita. Ketika berperjalanan ke Negara Negara lain, ponsel anda memegang peranan teramat penting. Pertama karena ada kamera dan videonya. Tidak perlu lagi membawa 3 alat terpisah, ponsel, kamera, handycam. Semua sudah jadi satu. Beberapa ponsel kameranya super canggih seperti yang saya gunakan saat ini Sony Xperia Z3. Kalau foto gambarnya bagus sekali saya sampai kagum sendiri dengan hasil jepretan saya. Anda juga bisa merekam video dengan kualitas gambar layak tayang bioskop. Sumpah, saya nggak bohong. Namanya kamera 4K. Tapi tentunya mengambil jatah kapasitas memori lebih besar daripada video biasa. Soal gambar, Xperia Z3 memang paling bagus sejauh yang saya rasakan sendiri, tapi kecepatan dalam mengambil momen pemenangnya iPhone. Xperia Z3 suka nge-lag kalau foto. Dari momen kita pencet tombol ke gambar beneran diambil ada sekitar jeda 1 detik. Yang seperti ini bikin runyam kalau anda tiba tiba ingin memfoto ketika di atas kereta atau mobil atau ingin foto objek yang bergerak. Paling handal kameranya iPhone dalam hal seperti ini.
Selain kamera dan video, ponsel anda bisa memberikan informasi yang penting seperti jam setempat serta jam di tanah air. Ini jadi penting terutama untuk anda yang tidak bisa meninggalkan beberapa kerjaan di tanah air. Di ponsel juga anda bisa cek suhu kota tersebut baik sebelum anda datangi maupun ketika sedang di sana. Berhubung angin sering kali membuat cuaca terasa lebih dingin, jangan lupa ketika anda cek suhu, cek juga “real feel” atau “Feels Like”-nya. Di ponsel juga anda bisa simpan di google calendar jadwal kegiatan anda supaya tidak ada yang terlewat. Saya juga sering menyimpan catatan oleh oleh yang harus dibeli di notes.
Nah tapi namanya telfon, tentu digunakan untuk menelfon. Jangan lupa buka roaming international sekitar 1-2 hari sebelum keberangkatan. Karena untuk beberapa telko, untuk buka roaming international dibutuhkan waktu 1 x 24 jam. Saya pengguna indosat dan telkomsel, untuk Jepang partner terhandal adalah docomo, di Amerika T-Mobile, di Tiongkok, di Eropa, di Singapore, di Inggris, di Hongkong, dll
COLOKAN MULTINEGARA
Sekarang, anda sudah bisa beli benda ini. Saya menyebutnya colokan multinegara, karena 1 benda bisa mengeluarkan beberapa jenis colokan berhubung tiap Negara colokannya beda beda. Anda tentu tidak mau jauh jauh ke luar negeri dan tidak bisa nge-charge ponsel atau laptop atau batere kamera SLR anda. Bisa sih anda beli di Negara tersebut tapi kan males banget kalau akhirnya numpuk di rumah berbagai macam colokan.
BANTAL LEHER
Ke London 8 jam. Ke Amsterdam 9 jam. Ke Los Angeles 16 jam. Leher akan terasa super pegal kalau tidak mendapatkan bantalan yang enak untuk tidur. Saya sendiri paling suka bantal leher yang isinya seperti ada bola bola gabus kecil. Saya tidak suka yang beneran bantalan atau yang harus ditiup. Yang ditiup memang praktis, bisa dikempesin dan masuk ransel tanpa memakan tempat. Juga ketebalannya bisa diatur oleh tiupan kita.
GARUDA MILES
Sebelum anda merasa ini adalah iklan, coba bayangkan dulu.
Anda sedang mengantre masuk pesawat, antreannya panjang dan membosankan. Maju hanya selangkah selangkah. Lalu di kanan anda, di balik garis pembatas ada orang yang jalan melengang santai tanpa harus antre dan masuk duluan ke pesawat. Orang itu adalah saya. Saya tidak duduk di kelas bisnis, saya punya Garuda Miles dengan tulisan Sky Priority di kartu yang membuat saya bisa masuk jalur Sky Priority. Layanan ini ada terutama untuk pengguna maskapai Garuda Indonesia yang sudah tergabung dalam Sky Team. Semacam aliansi maskapai maskapai penerbangan. Kerja sama inilah yang memungkinkan Garuda Indonesia terbang setiap hari ke Amerika Serikat. Mereka bermitra dengan salah satu anggota Sky team juga, Delta Air. Nah kalau anda punya Garuda Miles dan sudah kelas Gold ada banyak keunggulan bisa anda nikmati termasuk masuk ke business lounge bermodal kartu tersebut. Percaya deh, kalau lagi jalan jalan ke luar negeri, apapun kenyamanan yang bisa anda dapatkan, sebaiknya anda manfaatkan.
Satu lagi manfaat memiliki Garuda Miles adalah ketika mau check in dan memasukkan koper, anda bisa mengambil antrean paling sepi. Yaitu antrean Garuda Miles Platinum atau Sky Priority Elite. Beberapa kali (terutama 2 kali ketika kami di Hongkong) kami bisa menggunakan lajur tersebut walaupun sebenarnya Garuda Miles saya masih Gold. Oiya, kalau anda juga punya Garuda Miles Gold seperti saya, jatah berat koper anda naik jadi 30 kg. Lumayan, oleh oleh bisa nambah banyak.
VITAMIN DAN OBAT OBATAN
Sepanjang Tur Dunia, setiap pagi, setiap hari kami selalu disodori vitamin oleh Zaindra. Karena kami semua tidak mau ada yang sakit dan menjadi beban rombongan. Lagipula males kan jauh jauh ke luar negeri untuk bed rest. Beberapa obat yang wajib bawa adalah, obat pusing, obat flu, obat untuk kondisi biduran mendadak. Juga yang kami selalu bawa adalah Tolak Angin. Jamu satu ini mujarab banget ketika ada indikasi masuk angin. Selain itu, obat oles seperti Minyak Tawon, Minyak Telon, Minyak Kayu Putih juga perlu dibawa selama ukurannya adalah yang kecil. Karena anda tidak diperkenankan bawa cairan dalam jumlah banyak ke dalam pesawat.
SAMBEL DAN KECAP
Kalau memang tidak bisa makan tanpa sambel, saus tomat, saus sambel dan kecap, sebaiknya bawa dari rumah dan taruh di koper (karena kalau di ransel yang akan di bawa pasti disita kecuali anda bawa dalam kemasan sachet). Alasan kenapa sebaiknya anda bawa dari tanah air karena di beberapa Negara, untuk dapat saus sambel / saus tomat anda harus bayar. Bayangkan, di Indonesia kita sering main pencet sepuasnya di restoran restoran cepat saji. Di luar negeri, anda harus bayar.
SARUNG TANGAN
Jari jari dengan mudah membeku kalau anda berjalan jalan di luar negeri di musim gugur apalagi musim dingin. Tim MBWT di Australia ketika bulan Agustus, masih baru saja keluar dari musim dingin. Saya ingat jogging di Melbourne dengan kondisi 2 derajat celcius. Kami di Eropa bulan Oktober, dinginnya juga sampai 7 derajat celcius. Di Beijing kami merasakan musim dingin karena kami di sana akhir November dan tubuh menggigil ketika di Tembok Cina karena mencapai – 4 derajat celcius. Saya selalu bawa 2 pasang sarung tangan kalau pergi ke tempat dingin. Karena biasanya, selalu ada di rombongan yang tidak terpikir untuk bawa sarung tangan dan biasanya sepanjang perjalanan tangannya masuk kantong. Mulai bingung ketika dia harus nenteng belanjaan.
BOTOL AIR MINERAL UKURAN SEDANG KOSONG
Seluruh destinasi tur dunia saya punya 1 persamaan: Toiletnya tidak ada semprotan. NAH… untuk anda yang seperti saya, tidak bisa hanya menggunakan tissue untuk membersihkan bokong setelah “nyetor”, siapkan 2 jenis botol kosong. Botol air mineral kosong ukuran 1.5 liter untuk di kamar mandi hotel / rumah tempat anda menginap & botol air mineral kosong ukuran 600 – 800 ml untuk disimpan di ransel dan di bawa ke mana mana. Yang 1.5 liter tidak efektif untuk anda bawa kemana mana, karena di toilet anda akan mengisi dari wastafel, sementara botolnya terlalu besar untuk mengisi di wastafel. Jadi bawalah yang ukuran 600 – 800 ml dan akan lebih baik kalau tutupnya ada semprotannya gitu. Jadi airnya gak boros. Kan, males kalau “nyetor”nya belum selesai, tapi airnya udah habis. Masak kita harus mindik mindik keluar, dengan kondisi celana masih turun di betis, lalu isi botol di wastafel, sambil senyum senyum ke orang di samping yang lagi cuci tangan”?
Saya seperti baru saja lulus kelas percepatan mengenal dunia. Berkat kesamaan visi antara saya & Garuda Indonesia , tur dunia yang menjadi sejarah tersendiri bagi Indonesia akhirnya terwujud.
Bangga rasanya bisa bekerja sama, semoga ini bukan kali trakhir kita bekerja sama 🙂
Haahahahaaa, yang elo tulis, gw sedang alami sekarang ni bang. Gw lg di AS. TSA, headphone, botol buat cebok, sarung tangan, tolak angin, kecap, saos, bantal leher..Cuma satu mungkin yang belum disebut, ABON…
Daniel Tumiwa bukannya dulu pernah di Multiply, ya, mas Pandji? Mungkin karena itu (tokonya mas Pandji dulu pernah dapet penghargaan dari Multiply juga, kan?) jadi mudah di-acc sama Garuda.
ahhahaha, kocak banget deh bang Pandji, iya bener itu barang2 yang wajib banget klo ke luar negeri, kirain mas pandji bakal endorse Indom*e atau pop*ie buat bekal di luar negeri, hehehhe
auw auw auw… ini dia orangnya, dengan segudang provokasinya. aku selalu terprovokasi olehmu, berharap suatu saat kita bisa ketemu dan sekaligus kerjasama bareng. hehehe, kita bekerja sama?? siapa saya? tp candaan ini akan terus menempel di kepala saya sampai terwujud nanti. amin…