“The glow in the dark left a mark…” (L.A.W.)

I was standing, closing my eyes, the kick from the loud ass speaker sent shocks to my heart.

Literally.

But it was the concert that moved me.

When i opened my eyes i looked around. Thousands were enjoying a moment of hiphop.

Semua ini berawal dari sebuah perjalanan panjang.

Gue udah megang tiket Kanye dari bulan Agustus.

Waktu di relauch gue, tgl 31 agustus di La Piazza, gue udah memberi sinyal akan keberangkatan gue kesana.

Kemudian, konser tersebut di tunda.

Jadinya 29 Oktober.

Gue menunggu, gue bersiap dan gue menabung…

Kemudian… gue kembali menunggu.

Hingga tiba tanggal 29 oktober.

Singapore punya makna khusus buat gue, sejak gue tinggalkan tempat ini 24 tahun yang lalu gue belum pernah kembali lagi.

Kini, gue kembali untuk membayar janji gue.

Janji yang muncul 1 hari setelah gue kehilangan kesempatan nonton Bobby Caldwell, James Ingram, Manhattan Transfers, dll.

Gue janji, kalau ada 1 buah konser yang gue pastikan tidak akan gue lewatkan, itu adalah konser Kanye West.

Ketika kabar bahwa dia akan ke Singapore sampai ke kuping gue, gue lagi mempersiapkan relaunch gue.

Gue pikir “Sinying ga akan ke Indonesia pasti… kapan lagi gue tonton Kanye?”

Jadi niatlah gue untuk nonton.

Di Singapore, ternyata hype-nya tidak terlalu kuat.

panitiablegugpanitiablegugpanitiablegugpanitiablegug

Entah kenapa.

Gue pikir, ga ada masaalaaaaah, karena ini berarti saingan gue sedikit untuk mendapatkan posisi strategis. Hehehehe

Gue, Gamila, Dondi Hananto dan Kenny Kartasasmita adalah tim yang akan berangkat nonton Kanye.

Kenny berjasa mendapatkan gue tiket Kanye, Dondi yang dapetin tiket pesawat murah 🙂

Gue? Modal passport doang. HAHAHAHAHA

Kami berangkat jam 6 dari hotel gue, Royal Plaza on Scotts. Konser dijadwalkan jam 8.

Kata orang orang Singapore Indoor Stadium rada jauh dan jalanan macet karena itu jam pulang kantor.

“Jam 6 cukuplah” pikir gue.

Ternyata ketika naik taksi, sampe sana baru jam 6.15!!!

Gue salah memperkirakan skala.

Jelas ukuran jauh dan macet di Jakarta dan Singapore bedanya cuman urusan skala…

Jauhnya singapore ga ada apa apanya dibanding dengan jauhnya Bandung! Apalagi Jakarta.

Ketika sampe sana, antrian menuju pintu masuk kami cuma sekitar 30 orang. Jadi kami cukup beruntung jadi orang orang awal, tapi kurang beruntung karena harus menunggu lama.

Tapi toh menunggupun tidak jadi masalah.

Dondi sibuk mencari siapa kira kira diantara penonton yang lebih tua dari dia.

Kenny sibuk mondar mandir, foto foto…

Gue dan Gamila sibuk ngomongin orang 😛

Tiba tiba, antrian mulai panjang dan bermunculanlah orang orang dengan dandanan serba warna terang dan light stick berbentuk gelang yang siap beraksi.

Kacamata khas yang ditenarkan Kanye West juga dimana mana… sampai gue berpikir “Apa deket sini ada RAN mau manggung ya?”

Honestly, i was expecting familiar faces would show up.

Entah mungkin Rayi, atau Macang atau siapalah dari manajemen 2313 atau siapapunlah …

Nggak ada tuh.

Malah gue merasa kok kayaknya cuma kami orang Indonesia disana.

Ketika jam 19.30, penonton sudah dibiarkan masuk kedalam.

Rombongan kami berjalan biasa tanpa sedikitpun berlari… ketika kami masuk… masing teramat sangat kosong.

Kami bahkan tidak ada perasaan harus buru buru…

Kami sempet foto foto dengan suasana kekosongan tersebut…

Didepan panggung cuma ada 20 orang yang berdiri pas di depan panggung.

Tadinya gue pikir gue harus berlari larian mendapatkan tempat paling depan.

Ternyata gue jalan biasa aja dapet dapet aja tuh.

Hehehehe.

Posisi gue paling depan sebelah kanan (kalau menghadap panggung)

Gue siap menghadapi konser Kanye. Sambil menunggu, imajinasi gue terbang membayangkan keindahan apa kira kira yang akan terjadi…

TIBA TIBA!

Gue melihat wajah yang sangat familiar.

Wajah yang ngakunya ga mau nonton.

TAPI TERNYATA HADIR!

Gue melihat STENY AGUSTAF!!!!

Gue panggil panggil ga nengok. Gue lambai lambai ga liat.

Giliran liat gue ajak ngobrol malah sok ga kenal.

Ternyata…

Emang bukan Steny deng.

Cuma mirip doang.

HAHAHAHAHAHAHA

Setelah sekian lama menunggu dan entah berapa kali nanya panitian konser mulai jam berapa.. akhirnya di panggung ada aktifitas juga.

2 orang MC lokal yang merupakan seorang penyiar radio membawakan acara The 2nd Singapore Beatbox Competition.

Menampilkan 2 finalis yang bernama entah siapa gue lupa.

GOKIL.

Pertama gokil karena 2-2nya punya skill beatbox yang keren banget.

Kedua gokil karena baru beatbox aja, hentakan speakersnya kenceng banget.

Kami mulai kuatir dengan hempasannya nanti ketika konser benerannya mulai.

Setelah ditemukan juaranya (yg ditentukan dengan tepuk tangan penonton) seorang DJ lokal berkolaborasi dengan seseorang yang disebut MC sebagai legend beatboxer Singapore.

Hasilnya, cukup menyenangkan walaupun lama lama orang mulai meneriakkan nama Kanye.

🙂

Sekitar jam 9 malam lebih, setelah kolaborasi tadi lama usai, akhirnya panggung gelap gulita.

Satu stadion bergemuruh tidak sabar menanti mulainya konser.

Dari kegelapan terlihat para pemain dan backing vokal masuk satu persatu…

kemudian.. suara musik intro menelan teriakan penonton…

Permainan lsejumlah ampu sorot berwarna biru menghiasi panggung…

Dari tengah tengah panggung sebuah cahaya sorot berwarna putih, smoke gun, dan muncul dari belakang, siluet Kanye West… seisi stadion langsung berteriak.

Kanye memulai dengan GOOD MORNING kemudian penonton langsung disikat dengan THROUGH THE WIRE yang membawa desibel teriakan penonton semakin tinggi lagi, ditambah lagi dengan lagu CHAMPION dan disambung dengan I WONDER sebelum kemudian HEARD EM SAY berkumandang…

That was quite an intro.

It was overwhelming.

It was a big intro.

Baru kemudian gue sadar “Bajunya aneh banget …”

Kayak pake pijama mau tidur… Maksud gue, gue ga ngerti fashion, jadi bisa aja gue salah, tapi kok rasanya ada yang aneh dengan penampilannya…

Satu yang gue sadar, dia manggung sambil pake Air Jordan.

Itu khas sekali dari Kanye West. Selalu Air Jordan.

Lagu demi lagu berkumandang dan gue sangat sangat terkesima dengan bagaimana lampu lampu yang bermain di konser ini betul betul luarbiasa.

Lagu lagunya bukan hanya sesuai dengan keadaan dan semangat lagu, tapi lampu lampunya seirama dengan ketukan lagunya…

Nampaknya, untuk setiap lagu, permainan lampunya juga dikhususkan…

Again, to be honest, i was expecting something that glows in the dark are going to dominate the stage.

Apparently, nothing on stage was glowing.

I thought “Where’s the glow in glow in the dark tour?”

Gue baca bahwa konser ini didominasi banyaknya permainan benda benda glow in the dark.

Mungkin tergantung budget kali ya? 🙂

Sebenarnya gapapa juga sih karena kalau kita menoleh keliling, banyak diantara penonton yang bawa apapun yang bisa nyala nyala.

So in essence, its still a glow in the dark concert 🙂

I must say, Kanye was very very energetic.

He ran, he danced, he jumped, he screamed, he yelled at people when they didnt throw their hands up in the air.

i was lost in his performance.

I was so lost that i didnt care if Kanye didnt really talked much to the audience.

Kanye kurang komunikatif diatas panggung.

Bahkan, ada satu momen yang aneh sekali (dan sangat Kanye West).

Di salah satu lagu, dia salah lirik.

Tiba tiba dia nengok kesamping kearah band dan sound engineernya dan berkata “Hold up hold up, i messed up, bring it back to the top, i messed up”

??????

Kanye salah lirik dan band-nya di stop!

Disuruh ngulang dari awal.

Penonton reaktif dan sempet berteriak dan tertawa…

Rasanya Kanye tidak begitu peduli juga. He went straight back to the song and rapped.

Mungkin itu juga yang membuat saya sangat terkesan…

Dia begitu hanyut dalam lirik liriknya ketika sedang membawakan lagunya…

Seperti sedang trance.

Dan beberapa kali ketika dia sedangngerap, dia kadang berhenti dan tersenyum melihat kearah penonton.

Kami semua ngerap bersama lirik demi lirik…

It must feel great to have people rapping his lyric word for word.

Gue sampai sekarang masih berharap ada orang orang yang bisa ngerap lirik demi lirik ketika gue manggung,

Hehehehe, khayalan tingkat tinggi.

Setelah TOUCH THE SKY, DIAMONDS FROM SIERRALEONE, setelah LOVE LOCKDOWN, setelah All FALLS DOWN, setelah begitu banyaaaaaak lagu yang dia bawakan…

Kanye berkata “Ya’ll better be ready, we’re going to party right now”

Kemudian Kanye membuka mulut dan lirik ini berkumandang “Better than the life i live, when i thought that life was gonna go crazy…”

GOODLIFE berkumandang dan seisi stadion seperti siap diajak merobohkan bangunan ini.

“Like we always do at this time, i go for mine, i got to shine. Now throw your hands up to the sky.”

Aransemen terhadap GOODLIFE diperpanjang… dan betul betul dimanfaatkan untuk mengajak semua tangan diangkat ke udara.

Megahnya lagu ini seakan akan dibuat sebagai penanda akhir konser.

Ketika lagu ini usai, panggung kembali gelap dan Kanye beserta band menghilang, turun dari panggung.

Penonton sudah hafal, its time to yell for encore.

Paduan suara memanggil manggil Kanye muncul lagi “KANYE, KANYE, KANYE, KANYE, KANYE”

Sekitar 7 menit mungkin teriakan itu berhenti berganti sorakan pas melihat band bermasukan satu persatu.

Akhirnya encore dimulai dan lagunya adalah JESUS WALKS.

Intro lagu tersebut yang begitu dramatis menambah histeris para penonton.

Ketika itu usai, intro STRONGER-pun mengudara.

It was the icing on the cake.

Those who previously didnt feel like dancing, danced.

Those who previously didnt feel it, felt it.

Those who previously didnt believe in Kanye, worships him.

It was brilliant.

Kanye ga bawa dancer, ga bawa featuring, ga bawa apa apa kecuali sound dan lighting yang luarbiasa.

Memang gue rada kecewa ketika tidak ada featuring.

Memang gue rada kecewa ketika tidak ada apapun diatas panggung yang glow in the dark.

Memang gue kecewa ketika ternyata khayalan gue akan konsep keren yang akan disuguhkan Kanye tidak terjadi (hmmm mungkin konsep khayalan itu gue aja yg pake kali ya?)

Tapi gue akui…

Dia berhasil.

Dia berhasil membuat kita fokus pada bagaimana indahnya aransemen yang bagus, sound yang tanpa cacat, dll.

And then before i know it. Selesai acaranya.

Kanye pamit dan berjalan menuju backstage menghilang dari panggung.

Dia berteriak “I LOVE THIS CITY”

🙂

Peresss…

Ketika dia sudah menghilang…

Begitu pula band-nya.

Lampu stadion langsung menyala kembali…. inilah pertanda encore sudah habis.

Selesai sudah Kanye West The Glow in the Dark Tour.

Gue sangaaat bahagia.

Sangat terinspirasi.

Efek dari konser ini adalah:

I no more feel like a loser.

I feel like a champion.

Comin out the building i thought:

“If i cant handle stress, i dont deserve to be succesful”

Maka gue tinggalkan segenap kesal, sedih, bosan, jenuh dilantai Singapore Indoor Stadium.

IM A NEW MAN, and more importantly…

GUE SIAP UNTUK BIKIN ALBUM BARU

🙂

Thx Ken, Thx Don, Thx Gamila.

You guys made my day 🙂

“Welcome to the Goodlife”

– Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo –