Selama Apple fanboy masih tersinggung ketika dikritik Hotradero
Selama pendukung ManUtd masih tersinggung ketika dikritik Benhan
Maka
Kerukunan beragama juga tidak akan hilang dari Indonesia
Krn konflik horisontal kita tidak ada hubungannya dgn intoleransi beragama
Tapi ketidak mampuan utk hidup dlm perbedaan ketika dihadapkan dgn kebebasan berpendapat
Ketidak mampuan utk terbuka terhadap ragam opini, termasuk yg berseberangan dengan kita.
Ketidak mampuan untuk berkata
“Okay, mari sepakat utk tidak sepakat. Saya meyakini kebenaran saya, anda meyakini kebenaran anda. We dont have to agree, and we dont have to be enemies. Say what ever you like, i will oppose you but i will not hurt you . For whatever words you say will never hurt me”
Kita semua masi harus belajar berdamai dgn perbedaan
Baik perbedaan gadget
Perbedaan klub EPL
perbedaan agama
Dan terutama perbedaan pendapat.
Mari terus belajar
Yes, exactly! Gw berharap akan ada lebih banyak orang yang berpikiran kaya gini 🙂
nah, masalahnya, baik dalam konteks gadget maupun konteks agama adalah kita seakan-akan dilempar-lempar dalam 2 kondisi ekstrim :
1. Tak mentoleransi perbedaan sedikitpun, hajar apapun yang berbeda walaupun cuma sedikit
atau
2. Mentoleransi APAPUN, sampai ke level dimana keyakinan kita diinjak2 orang lainpun tetap harus diam.
Saya setuju dengan ide “sepakat untuk tidak sepakat”, toh dari awal sudah tahu bahwa dalam hal ANU kita berbeda, ya ngapain juga sibuk2 ngurusin perbedaan? kenapa yang kita cari bukanlah PERSAMAAN?