Mesakke Bangsaku World Tour: Adelaide #spon

Adelaide

Andai saya ingin pergi ke luar negeri untuk menyepi, menjauh dari kebisingan, menghabiskan hari hari dalam tentram gelak tawa istri dan anak anak, Adelaide akan jadi pilihan saya.

Kalau anda saya minta membayangkan sebuah kota yang rapih, asri, tentram & maju, yang anda bayangkan di kepala adalah kota Adelaide.
Salah satu dari 10 kota terbaik dunia untuk ditinggali.

Kota ini sepi. Sunyi. Bukan kota yang tepat untuk mereka yang doyan clubbing atau shopping. Tepat sekali untuk belajar. Mungkin itu mengapa banyak orang Indonesia yang memilih Adelaide jadi pilihan studi. Salah satunya adalah karena Fakultas Keprofesian University of Adelaide adalah salah satu fakultas keprofesian terbaik di dunia. Waktu saya datang ke sana, sedang ada ratusan guru dikirim oleh Dirjen Pendidikan Jawa Barat untuk belajar mengenai pendidikan.
Bahkan LO saya, adalah mahasiswa S2 & S3 pendidikan.

Saya sampai di Adelaide bersama rombongan pagi pagi sekali setelah malamnya usai MBWT Melbourne, jam 2 sampai Condo, lalu jam 4 subuh bangun & brangkat ke Bandara Melbourne yang dingin.
Sesampainya di sana, perbedaan waktunya 30 menit dengan Melbourne (jarang jarang ketemu tempat yang perbedaan jamnya hanya 1/2 jam) yang berarti bedanya 2,5 jam dengan Jakarta.

 

IMG_6538.JPG

IMG_6539.JPG

IMG_6540.JPG

 

 

Kami langsung menuju tempat sarapan, sebuah lokasi sepi yang menurut Faruk, LO kami, adalah satu dari sedikit sekali tempat makan di Adelaide yang 24 jam.
Kota ini tidak ada keramaian.
Tidak ada kemacetan.
Sepi.
Kontras sekali dengan Melbourne.

Kami harus berpertunjukan jam 14.00 waktu Adelaide. Iya. Mesakke Bangsaku Adelaide dilaksanakan siang karena dijadikan bagian dalam rangkaian perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hari itu tanggal 17 Agustus 1945. Sebelum pertunjukan kami, di Goodwood Community Center, tempat acara dilangsungkan sudah ada Upacara bendera & festival kerakyatan. Ada suguhan kesenian tradisional & gerai makanan khas Indonesia.

IMG_6546.JPG

IMG_6547.JPG

IMG_6545.JPG

Sementara Zaindra, Ben, Danis, Pio langsung bersiap ke lokasi acara, Saya, Krisna & Cindy beristirahat dulu & mandi di rumah Pak Arief Febrianto, wakil ketua AIA SA di Adelaide.

We were crashing in, actually.
Karena Pak Arief tidak tahu kami akan datang ke rumah beliau. Tapi berhubung LO kami sudah akrab dengan beliau, maka kami datang dulu & ijin kemudian

IMG_6537.JPG

Maka terkejutlah beliau ketika bangun bangun (itu jam 7 pagi) di halaman rumahnya ada wajah wajah Indonesia ngantuk
“Eeeh.. Ini… Tamu ya?”
Adalah reaksi beliau saat itu. Anaknya sedang sarapan seketika bengong melihat ada rombongan tiba tiba masuk rumah.

Setelah sekitar 3-4 jam istirahat (tidur ngorok) dan mandi kami menuju venue & bersiap untuk manggung.

MC acara kami yang juga jadi komika pembuka sebelum Krisna adalah Mas Jaka. Seorang difabel. Beliau penyandang tuna netra yang lucu buanget.
Kalimat pertamanya “Kalau ada orang buta stand-up, penonton nunggu 2 hal: Kapan lucunya & kapan jatuh dari panggung”
Lalu ketika banyak anak anak berlarian & berteriak sepanjang pertunjukan, Mas Jaka yg berperan sebagai MC mengingatkan “Tolong yang bawa anak, suaranya di-silent, atau divibrate, tapi jangan dimatiin yaa..”

IMG_6549.JPG

Krisna seperti juga di Melbourne membuka dengan sangat baik. Dia menghangatkan penonton sebelum saya masuk. Tugas dia, Gilang & Awwe memang berat. Mereka pada dasarnya bertugas untuk membuat penonton “empuk” ketika saya naik. Hehe

IMG_6548.JPG

Demografi penonton Mesakke Bangsaku ini menarik.
60% di atas 30 tahun
30% 20-29 thn
10 % anak anak di bawah 10 tahun yang lolos walaupun kami sudah ingatkan ini pertunjukan 15 tahun ke atas.
Usai pertunjukan saya didatangi seorang Ibu WNI yang sudah 30 tahun tinggal di Adelaide. Beliau nampaknya puas sekali.

IMG_6023.JPG

Nah yang menyenangkan dari MBWT Adelaide adalah, ini satu satunya kota di mana kami kerja dulu baru jalan jalan kemudian. Biasanya sampai kota tersebut, jalan jalan, kerja, besoknya pulang.
Enak rasanya jalan jalan ketika kerjaan sudah rampung. Kami bebas ke mana mana, belanja di satu satunya area keramaian Adelaide: RundleMall, napak tilas kehidupan Raditya Dika, foto foto dan menikmati indahnya kota Adelaide.

3 (FOTO) MBWT - Adelaide -18082014 - 551

IMG_6534.JPG

IMG_6532.JPG

IMG_6535.JPG

IMG_6533.JPG

 

 

 

 

IMG_6136.JPG

 

Salah satu bagian dari perjalanan ke Adelaide yang saya niatkan adalah napak tilas kehidupan Raditya Dika. Saya ke apartemen tempat dia tinggal, ke kampusnya dan ke tempat makan favoritnya untuk mencicipi makanan yang dia anggap surgawi. Namanya Absolute Beauty. Wujudnya amburadul. Rasanya luar biasa nikmat untuk anda penggemar kambing atau lamb. Bayangkan kambing guling yang disuguhkan dengan kentang, mayonaise dan saus tomat juga saus sambel. Nah itu kurang lebih rasanya.

IMG_6049.JPG

IMG_6138.JPG

IMG_6070.JPG

 

Adelaide sering luput dari sebutan orang kalau ditanya destinasi liburan, tapi saya setelah datang ke sini, tidak akan absen menyebut Adelaide sebagai salah satu destinasi liburan yang saya akan lakukan. Kali selanjutnya, bersama istri dan anak anak 🙂

Dalam blog post selanjutnya, kota terakhir dalam 10 hari rangkaian Mesakke Bangsaku World Tour Australia: Brisbane.

 

One thought on “Mesakke Bangsaku World Tour: Adelaide #spon”

  1. Selain kotanya yang relatif tenang, menurut info yg gue baca sih penduduk disana juga ramah-ramah, biaya hidupnya juga relatif terjangkau. Jadi pengen lanjutin study di kota pelajar Australia.

Comments are closed.