Mesakke Bangsaku World Tour: Brisbane #spon

Brisbane adalah kota terakhir dalam rangkaian 10 hari Mesakke Bangsaku World Tour. Dari hari pertama sampai ke Australia, kami sudah dapat info bahwa Brisbane ini relatif lebih hangat dari pada Melbourne & Adelaide. Brisbane ini ibukotanya Queensland, state yang dijuluki The Sunshine state karena mataharinya yang melimpah. Tidak seperti Melbourne misalnya yang cenderung berawan.

Tapi dari 4 hari 3 malam kami di Brisbane, 3 harinya hujan seharian. Sunshine state terasa seperti mitos, lucunya Melbourne yang sebelum kami datang selalu hujan seharian justru tidak pernah turun hujan sama sekali ketika kami di sana.

Kami berangkat dari Melbourne subuh karena setelah dari Adelaide kami memutuskan untuk kembali ke Melbourne & menghabiskan beberapa hari kosong di sana dan kalau bukan karena cafe cafe yang ada di setiap bandara, entah bagaimana kami bisa bertahan.

Perlu diingat, selama 10 hari kami naik pesawat 7 kali dan di antaranya kami bongkar-muat koper selama 4 kali. Dengan ditambah dengan kegiatan sepanjang hari termasuk pertunjukan Mesakke Bangsaku, Mesakke Bangsaku World Tour ini benar benar melelahkan.Kopi setidaknya untuk saya jadi alat bantu yang cukup handal

IMG_6571.JPG

IMG_6572.JPG

Perjalanan hanya sebentar dan istirahat di pesawatpun tidak cukup untuk mengembalikkan kelelahan kami. Kami sampai di Brisbane sekitar jam 8 pagi kalau ga salah ingat. Langsung dijemput oleh teman teman PPIA Queensland. Salah satunya adalah Reza (Eja) yang ternyata selalu nonton pertunjukkan Stand-Up saya secara langsung dari Bhinneka Tunggal Tawa, Merdeka Dalam Bercanda, kemudian Mesakke Bangsaku. Waktu kami kirimkan email kerja sama World Tour, Eja dan kawan kawan memastikan diri untuk bergabung.

You see, i told this so many times before “Always give your best because you’ll never know who’s watching”. Penonton setia saya akhirnya jadi penentu saya bisa singgah ke kota Brisbane

Oleh teman teman PPIA Queensland kami diajak sarapan di sebuah tempat lucu. Namanya
La Dolce Vita. Sebuah tempat brunch italia tapi di depannya ada miniatur Menara Eiffel. Jadi ceritanya, dulu ini merupakan restoran prancis yang kemudian bangkrut & dibeli tempatnya oleh kakek kakek italia ini yang menurut legendanya, punya 2 Ferarri

IMG_6574.JPG

Setelah itu kami diajak ke tempat kami tinggal selama di Brisbane. Rumah tempat tinggal seorang WNI bernama Andri yang sudah menetap & bekerja di Brisbane. Rumahnya menarik sekali, karena di sana bersliweran secara liat adalah Kangguru.
Kalau di Indonesia yang suka nyelonong masuk halaman rumah adalah kucing atau anjing, di sini yang suka nyelonong masuk pekarangan adalah Kangguru.

IMG_6146.JPG

IMG_6220.JPG

Sorenya kami diajak ke Coota Summit Restauran di mana kita bisa melihat Brisbane dari atas. Semacam The Peak Bandung gitu deh.
Di sini kami bertemu dengan Aryo Wijoseno, GM Garuda Indonesia Queensland beserta timnya. Kami berbincang sore sambil ngopi tentang misi Mesakke Bangsaku World Tour, tentang Garuda Indonesia & apa artinya menjadi bangsa Indonesia. Walau kesannya berat, obrolan dihiasi banyak tawa.

IMG_6173.JPG

 

Sore menjelang malam kami diajak ke salah satu dari sekian banyak taman di Brisbane. Ini namanya Roma Park. Sebuah taman luas yang dibagi 2 area utama. Area pertama untuk olahraga, area kedua untuk barbeque. Semuanya gratis. Alat barbeque sudah tersedia, kita tinggal bawa bahan masakan & teman teman untuk bersenang senang. Susah kalau mau mempraktekkan ini di Jakarta misalnya sebelum perilaku warganya berubah. Karena bakal kotor & berantakan banget. Brisbane enak hanya 5 juta warganya & relatif homogen. Jakarta 15 juta & begitu beragam. Hehe. Usai dari sini kami pulang untuk beristirahat, besok pagi kami akan menjemput Gilang & Santi yang menyusul dari Jakarta bergantian dengan Krisna yang pulang ke Jakarta & Cindy yang berlanjut sendiri ke Sydney.

IMG_6576.JPG

Paginya ketika kami mau menjemput Gilang & Santi, Pak Aryo sang GM Garuda Indonesia Queensland sudah hadir lebih dulu untuk menyambut Gilang & Santi serta membantu memudahkan mereka melewati proses bandara Brisbane. Beliau kemudian mengajak kami menghangatkan diri di kantor Garuda Indonesia di bandara tersebut. Di sana kami kembali ngobrol ngobrol dan ketawa ketawa.

IMG_6578.JPG

Sulit untuk kami dari tim MBWT untuk tidak berterima kasih yang sebesar besarnya untuk seluruh karyawan Garuda Indonesia yang terlibat, baik di Kantor Pusat maupun di Branch Office.
Di Melbourne kami dibantu Pak Bobby Ahmad Rusyandi (GM VIC/TAS/SA) & Bu Eka Poedi-Winarto (Finance Supervisor for VIC/SA) yang juga ikut bantu di Adelaide walaupun Garuda tidak membuka penerbangan di sana. Dulu Garuda sempat terbang ke sana & sekarang rute tersebut ditutup.
Tapi kedatangan Pak Bobby & tim MBWT membuka banyak kerinduan WNI di Adelaide maupun warga Aussie akan layanan Garuda Indonesia. Saya sempat berbincang santai dengan warga Aussie di Melbourne, Adelaide & Brisbane mereka semua bilang pengalaman naik Garuda Indonesia semua menyenangkan
Bahasa Inggris saya yang relatif baik ini memudahkan saya untuk berbincang dengan masyarakat setempat tentang Indonesia. Saya menyadari sejak lama bahwa saya senang jadi orang yang ditanyai tentang Indonesia. Dulu saya pernah diminta menemani Andy Cole dari Manchester United dalam jamuan makan malam waktu datang ke Jakarta & juga pernah menemani Harlem Magic Masters (KW supernya Harlem Globetrotters) dari New York. Mereka banyak bertanya tentang Indonesia dan saya dengan senang hati bercerita.
Di Australia, saya berbincang dengan masyarakat setempat tentang Australia & Indonesia. Rata rata pernah atau mendambakan untuk ke Indonesia. Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan tentunya Bali jadi destinasi andalan. Salah satu warga Aussie yang salah ajak ngobrol cerita bahwa setiap tahun selama 3 tahun terakhir minimal 2 kali ke Indonesia untuk Surfing.
Destinasi favoritnya adalah di Sumatra Barat.
Untung sebelum saya keliling dunia, saya sudah beberapa kali keliling Indonesia sehingga saya dengan mudah bisa cerita banyak tentang Indonesia & bisa mengimbangi orang asing yang memang doyan ke Indonesia.
Makanya saya selalu menganjurkan ke orang orang, daripada liburan ke luar negeri mendingan jelajahi dulu Indonesia. Malu lho ketemu orang asing yang lebih tahu Mentawai atau Belitung dari pada orang Indonesia sendiri.

IMG_6699.JPG

IMG_6698.JPG

Setelah dari bandara, rombongan MBWT beserta teman teman LO dari PPIA Queensland (Maria, Bella & Thomas) berangkat ke Warner Brothers Movie World yang lokasinya di antara Brisbane & Gols Coast. Di antara Brisbane & Movie World, ada tempat makan pie legendaris: Yatala Pies.
Kami sampai sana jam 11an dan antrean sudah cukup panjang. Katanya jam 12 lebih parah lagi antreannya. Rasa pie-nya, luar biasa. Gede & padat.

IMG_6686.JPG

Setelah kenyang baru kami berangkat ke Movie World yang memberikan pengalaman naik Roller coaster paling seru seumur hidup. Wahana Roller Coaster Green lantern & Superman itu seru banget & terutama yang Superman cepet banget. Unbelievable. Unforgettable.

IMG_6695.JPG

IMG_6668.JPG

Brisbane is unforgettable.
Sebuah kota yang dengan harmonis sukses mengawinkan gedung klasik & modernitas.

Vibe kota-nya juga asik, terasa penuh keramaian dan terasa sekali ini kotanya anak muda walaupun dengan banyaknya bangunan tua nan indah di mana mana. Sebagai perbandingan, di Adelaide dan Brisbane kami sama sama ke kawasan Pecinan. Persamaannya adalah baik di Adeliade maupun Brisbane, China Town-nya jadi kawasan banyak tempat makan dan tempat nongkrong anak muda. Bedanya, China Town Adelaide sepi sekali sementara China Town-nya Brisbane sepanjang jalan isinya bar, nightclub dan tempat makan. Sepanjang jalan, anak anak muda Brisbane club-hopping dari satu club ke club lain.. dalam keadaan mabuk berat. Jalannya ramai dengan teriakan dan tawa anak anak muda mabuk dan seperti yang anda sering temukan di Bali, orang Aussie ini kalo mabok rese :))) Setiap club, di depannya ada antrean panjang dan sepanjang jalan dalam jarak sekitar 500 meter selalu ada mobil polisi. Seru sekali 🙂

 

IMG_6694.JPG

IMG_6696.JPG

IMG_6172.JPG

Salah satu contoh bagaimana Brisbane benar benar menjaga bangunan bangunan tuanya, adalah venue tempat Mesakke Bangsaku Brisbane dilaksnakan: Princess Theatre Woolloongaba.

Salah satu gedung tertua di Australia yang merupakan gedung teater kecil yang indah. Saya baru tahu bahwa gedung ini adalah salah satu gedung tertua di Australia ketika kami pulang dan membaca tulisan blog dari seorang kawan yang menonton kami.

Rasanya campur aduk, bangga dan haru bisa manggung di venue seperti itu.
Malam itu, Gilang berhasil memukau WNI yang tinggal di Brisbane. Ketika saya manggung, penontonnya juga terasa hangat & menyenangkan.

IMG_6669.JPG

IMG_6670.JPG

IMG_6671.JPG

4 (FOTO) MBWT - Brisbane -23082014 - 960

Setelah malam usai, kami makan, jalan jalan lagi, lalu memantapkan untuk istirahat karena besok adalah hari terakhir kami. Saatnya kembali packing.

Lucu, setelah beberapa hari kami selalu bertemu hujan, hari terakhir kami di Brisbane malah cerah.
Kami lagi lagi dibantu oleh Pak Aryo & dipastikan semuanya lancar menuju keberangkatan.

IMG_6693.JPG

Di atas pesawat, saya merasakan sekali lagi kenikmatan terbang bersama Garuda Indonesia di Business class. Semakin sering saya merasakan layanan Business Class, semakin saya yakin untuk mulai mencoba Business Class. People say, Garuda Indonesia is a bit pricey. But i say “You pay peanuts you get monkey”. Garuda Indonesia, adalah maskapai dengan penghargaan internasional yang membanggakan. Keunggulan Garuda Indonesia, kelasnya dunia.

Best Economy Class in the world.

Best Cabin Crew in the world.

Layanan Imigrasi di udara dengan terkoneksi wifi sehingga di bandara Sukarno-Hatta anda tidak lagi perlu antre.

Hanyalah segelintir keunggulan Garuda Indonesia yang membuatnya layak dihargai lebih tinggi bahkan dari maskapai lain. Orang Indonesia itu lucu, ingin produknya kelas dunia tapi sekalinya sudah tembus kelas dunia malah tidak mau menghargai.

Mari saya ceritakan, satu bagian dari layanan Garuda Indonesia Business Class yang bagi saya luar biasa. Kita mulai dari bagian favorit saya.. Makan 🙂

IMG_6288.JPG

Di tengah perjalanan, saya disuguhi hidangan cantik ini. Ketika pertama kali lihat, saya tahu saya belum pernah mencoba ini sebelumnya di darat. Ini saja, sangat impresif bagi saya bahwa Garuda Indonesia begitu memperhatikan hidangannya hingga makanan seperti ini (saya bahkan tidak tahu nama makanannya) disuguhkan untuk penumpangnya. Saya tahu, ini hanyalah hidangan pembuka. Saya tidak sabar menanti apa yang disuguhkan kepada saya selanjutnya dan ketika hindangan itu datang, saya terkagum.

IMG_6286.JPG

Tergiur dengan indahnya penyajian saya habiskan hindangan ini dalam sekejap. Baru saja saya berpikir, ah belum kenyang. Tiba tiba Pramugari Garuda Indonesia datang lagi dengan makanan selanjutnya

IMG_6287.JPG

Saya pikir, ini pesawat atau Restoran bintang 5? Hidangannya begitu luar biasa. Saya tidak bayar sama sekali untuk duduk di kelas Bisnis ini karena semua datang dari Garuda Indonesia sebagai sponsor Mesakke Bangsaku World Tour tapi saya bisa bayangkan tentu harganya pantas sekali untuk semua ini.

Kemudian, datanglah makanan penutup dan pencuci mulut…

IMG_6289.JPG

IMG_6284.JPG

 

IMG_6292.JPG

Usai saya menenangkan perut setelah disuguhkan makanan kelas dunia, oleh cabin crew terbaik dunia saya menyadari ada sebuah kantung kecil yang juga saya dapatkan ketika terbang menuju Melbourne dan Jakarta.

Sebuah tas kecil yang menarik secara desain dan ketika saya balik untuk lihat desain di bagian sebaliknya, terkejut saya menyadari bahwa ini adalah tas toiletries l’Occitane yang isinya dari pelembab kulit, lip balm, handuk kecil, dll semuanya dari l’Occitane

IMG_6270.JPG

IMG_6269.JPG

 

 

 

IMG_6291.JPG

Bahkan ketika saya ke toilet business class, di dalamnyapun saya menemukan merk yang serupa. Betul betul totalitas dalam memberikan yang terbaik bagi pelanggan kelas bisnis yang tentu berharap pelayanan terbaik selayaknya harga yang dia bayarkan.

Sisa perjalanan saya habiskan dengan menonton film film terbaru yang disediakan. Belakangan saya baru tahu bahwa di Kelas Ekonomi pilihan filmnya tidak selengkap dan se-update di Kelas Bisnis

IMG_6290.JPG

4 (FOTO) MBWT - Brisbane - 24082014 - 1025

Perjalanan mencapai rumah diantarai dengan transit ke Denpasar, pindah pesawat kemudian baru terbang lagi menuju Jakarta

4 (FOTO) MBWT - Brisbane - 24082014 - 1028

Saya sempat sedikit panik ketika di Denpasar suara saya HILANG sedetik setelah saya bersin. Sebelum bersin suara saya biasa biasa saja, terasa lelah tapi masih bisa dipakai dengan normal. Tiba tiba lagi nunggu bagasi saya bersin lalu suara saya hilang. Panik melanda karena lusanya saya harus shooting Sebelas 12 di Kompas TV. Setelah minum teh panas dan istirahat dalam perjalanan pesawat ke Jakarta suara saya mulai mendingan. Lalu.. ini sumpah ga bohong.. saya bersin lagi di pesawat, tiba tiba suara saya balik lagi -_-*

4 (FOTO) MBWT - Brisbane - 24082014 - 1035

Ketika sampai di Jakarta, hati merasa sangat sangat senang karena akhirnya setelah 10 hari berpisah saya akan kembali bertemu dengan istri dan anak anak

4 (FOTO) MBWT - Brisbane - 24082014 - 1044

Perjalanan Mesakke Bangsaku untuk sementara waktu rehat dulu.

Oktober kami akan mulai lagi perjalanan menuju 3 kota di 3 negara Eropa. London, Inggris. Amsterdam, Belanda. Berlin, Jerman.

Ngomong-ngomong, siapa tau setelah baca tulisan ini jadi ingin liburan ke London atau Amsterdam (atau dua duanya) naik Garuda Indonesia silakan klik ke link ini & nikmati kemewahan dari layanan kelas dunia Garuda Indonesia 🙂

Sampai bertemu di cerita Mesakke Bangsaku World Tour selanjutnya dari kota London 🙂

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2 thoughts on “Mesakke Bangsaku World Tour: Brisbane #spon”

Comments are closed.