PERFECT FOR ME, NOT FOR THEM (my note on Javajazz Festival)

Sabtu malam, jam 21.55 persis gue turun panggung LobbyStage 2.

I felt proud.

I hugged every person that mattered to the show.

I shook every hand that lend their helping hands for my show.

I took pictures with everyone who wanted to.

I waited.

I waited till there’s no more.

I didn’t go straight away.

I wanted to thank them for coming, by giving them what they ask of me.


Pictures.

Autographs.

Even just a lil talk.

Karena entah apakah gue ge-er atau enggak… rasanya waktu gue manggung, itu adalah penonton lobby stage TERBANYAK yang gue lihat selama 2 hari Javajazz 2009.

Lobby-nya penuh bangett!!!

Jadi gue wajib berterimakasih balik…

Dibalik semua alasan kenapa gue bisa hadir di Javajazz, ada nama nama seperti EQ yang memberikan gue Lobby stage 2 dengan segala keribetan yang dia harus lalui, Dewi Gontha who is in many ways is the boss lady, so im guessing she had a lot to do with my appearance in javajazz, Abun, Icha who had nothing to do directly with my performance but its always nice to know them, juga Sally yang dengan sabar ngurusin gue.. Melihat cara Sally ngurus artis artis Javajazz kayaknya dia siap untuk punya anak banyak. Hehehe

Mereka semua membantu gue hadir di java jazz…

Tapi semua itu bukannya tanpa kerja keras.

Bukannya tanpa masalah.

Dari hari ketika gue terima kabar bahwa Larry (SOVA) ga bisa jadi bagian dari performance… Beberapa featuring yang gue ajak nggak bisa datang… sampai kepada jam main gue berubah gue ga dapet kabar…

Hari Kamis dini hari gue kebetulan ngecek jadwal JJF… tiba tiba gue liat tulisan yang menandakan bahwa jam gue main di JJF maju dari jam 23.00 ke jam 21.00.

This is like 3 days prior to my show.

When all month long I told people to come at 23.00!!!!

But okay, I got my facebook status, I got my twitter, I got www.pandji.com … so it aint a big problem. 21.00 is better anyway..

Till I found out I go head to head with Glen Fredly. We perform at the same time.

But that aint a real problem.

The problem came, just 5 minutes before showtime.

Seorang kru panggung datang dan bilang ke gue

“Mas, saya mau kasi tau, mas punya waktu 50 menit ya… jadi kalau mas keluar dari waktu tersebut, terpaksa mas saya potong mainnya…”

Im like “WHATTTT????”

I signed a Goddamn contract that says I have 60 minutes to perform.

And then a man told me I had 50 minutes or else????

Gue kan ngitung persis bahwa gue akan main utk 60 menit.

Tiap latian gue run thru…

Tiap run thru gue itung 60 menit pas.

I PRACTICED FOR MY HARD EARNED 60 MINUTES.

60 MINUTES OF WHICH I HAD DETAILED EVERY MINUTE!

10 minutes is a life time!

10 minutes is a lifetime for someone who had detailed it to minutes.

So I told the man, “Gue dijanjikan 60 menit, gue akan main 60 menit, yang bisa elo lakukan adalah kasi tanda ke gue gue punya berapa menit lagi utk main… gue coba utk kejer waktu tersebut.. TAPI JANGAN POTONG PERFORMANCE GUE”

Kemudian datang lagi orang stage crew yang berbeda bilang “Dji elo punya 55 menit ya… 55 menit…”

Gue ulangi jawaban yang sama dengan yang gue berikan kepada orang sbelumnya..

Lalu dia mengangguk…

The MC stepped on stage, she announced my name, tha band played, I shook my head trying to let go the problem from my head, I don’t want it to mess my mind… ey, for all I know, I might be wrong myself… maybe I did get only 55minutes

So I threw it all away, and stepped on stage…

And then…

My mic was dead.

First song was SIGNED SEALED DELIVERED, IM YOURS from Stevie Wonder.

Featuring Joeniar Arief.

Ketika Arief main, gue sengaja bikin shout shout diantara supaya orang soundnya bisa ngeraba suara gue apakah keluar dengan bagus atau enggak…

Di monitor gue, suara gue ga keluar… gue kasi tau orang sound dengan isyarat tangan… “Suara gue di monitor ga ada..”

Akhirnya suara gue di monitor muncul, tapi ketika gue ngerap… reaksi di wajah penonton menandakan ada yang salah.. I pushed it thru with that same mic, hoping that the sound people could fix it.

They couldn’t.

Sampe lagu ke 2 adik gue yang ada diantara penonton ngasi tanda, “Suara lo ga ada” .. langsung gue ambil mic-nya Bayu Risakotta yang membantu gue membawakan SUPERSTITION masih dari Stevie Wonder…

pandji dan bayu risakotta


Gue ngerap tentang alasan kenapa orang Indonesia susah maju adalah karena kita terlalu percaya dengan takhayul dan tidak pada realita, fakta dan kemampuan kita.

Kita percaya dengan Dukun cilik, kita percaya dengan kuntilanak yang beranak, kita percaya dengan primbon yang bilang bahwa karir kit ga boleh deket deket dengan air…

The 2 songs were the perfect song to jump my performance up.

Stelah itu, gue langsung bertanya kepada penonton

“Suara gue tadi keluar nggak?”

Penonton langsung berteriak “NGGAAAAAAAAAAAAKKK”

Gue tanya lagi “Salah siapaaa?”

Penonton berteriak sambil menunjuk “ORANG SSOOOOOOUUUNND”

Gue tersenyum dan bilang “Paling nggak elo tau itu bukan salah gue…”

JAVAJAZZ FESTIVAL adalah festival berkelas INTERNASIONAL.

Mereka tidak memperbolehkan check sound..

Yang boleh hanya check line. Check line berarti ngecek apakah di mixer, suara suara setiap alat, dan setiap microphone keluar atau enggak di setiap line pada mixer…

To be honest, im okay with that.

AS LONG AS THEY ARE UP TO IT.

Look man, its an international event!!! If the sound was awful… even worse it was dead.. who’s to blame?

Yang malu siapa?

Gue?

Masalah sound juga dialami oleh Joeniar Arief yang mic-nya juga mati selama 2 lagu.

Juga oleh J Flow yang suara sequencer–nya ga keluar padahal itu bagian yang sangat krusial bagi performancenya…

Waktu gue main untuk Jakarta Broadway Singers mic-nya juga pada mati di awal performance mereka. Padahal bagi mereka, nyanyiannya adalah dialog…

BAHKAN, mic-nya Jason Mraz di hari Sabtu sempet mati… untung pas lagi ngomong sama penonton…

Kalau pas kayak gue kan kasian… kasian gue maksudnya.. hehehe

Lalu gue mendengar hal yang sama dari penonton di panggung lain, juga performance di panggung lain..

Gue tau, pasti mereka (orang sound di tiap panggung) punya alasan sendiri sendiri kenapa soundya ngaco.. tapi secara keseluruhan ketika elo dengar banyak sekali complain tentang sound.. something must be wrong man.

Something from the top.

Someone, maybe.

But forget about that, and lets get back to my stage…

Setelah 2 lagu Stevie untuk membuka, gue sudah memegang mic dengan suara yang okay..

Gue hilangkan kesal karena mic tadi… I have to focus on what’s important.. and the mic issue isn’t mine to think about. Its theirs.

What’s important is the crowd.

Lagu ke 3 adalah ADA YANG SALAH dengan Ms Jay Dee of SOUL ID yang menyanyikan bagian Tompi. She was magnificent.

Stetlah lagu itu gue cek lagi ke penonton

“Suara gue sekarang udah keluar beluuuum?”

Kata penonton “UDAAAAAAAAAAAAHH”

Gue tanya lagi “Berkat siapaaaaaaaa?”

Mereka menyahut sambil menunjuk “ORANG SOOOOOOOOOUUND”

Hehehe, hey, I got to be fair right?

Dilanjutkan dengan ATAS NAMA KEBENARAN dengan Ichsan Akbar mengisi bagian Bayu Adi Soulvibe.

He was banging the song !

Kemudian gue mainin lagi lagu Stevie Wonder berjudul SO WHAT THE FUSS yang dinyanyikan oleh Gamila dengan sangat seksi.

Mr and Mrs


Di tengah tengah gue freestyle sambil melibatkan penonton…

Selesai lagu itu… gue bikin geger panggung…

Gue mainkan lagu Stevie berjudul I WISH, dan gue bawa Tompi untuk membawakan lagu itu.. the crowd went wild…

Tompi was brilliant as ever.

Pandji and Tompi


I don’t even think he was ever nervous anymore.

Kemudian gue freestyle tentang harapan gue akan hiphop.

Harapan akan muncul rapper rapper baru, lagunya menghiasi radio negri ini.. dompet rapper tebel karena anak hiphop sudah bisa menghargai.. ga ada yang saling cela.. ada rapper muncul aja harusnya kita lega..

Kemudian gue bilang “Di javajazz tahun lalu, Macang (bapaknya anak anak hiphop indo) bilang tahun ini (2008) kita bangkitkan diri…

Lalu gue bilang di javajazz tahun ini, Indonesia bersaksi hiphop merdeka kini!

Lalu gue ajak keatas panggung anak anak hiphop indo..

SOUL ID, Yacko (yang sedang hamil), J FLOW, DMUST AKIRA, FARO.

A historical moment. A milestone.

Stelahnya gue ngobrol sedikit sama penonton.. ngajak mereka bercanda sedikit.. memperkenalkan band…

Kemudian gue ngomong… “Sekarang waktunya gue panggil ke atas panggung Guru SKJ Stevie Wonder waktu SD…”

Intro EBONY AND IVORY berkumandang.. dan Steny Agustaf masuk ke panggung..

Penonton histeris… (mungkin karena tertegun gurunya Stevie Wonders masih hidup, hehehe)

pandji dan ray charles hehehe


Steny bernyanyi EBONY AND IVORY, dilanjutkan dengan freestyle gue yang mengajak penonton utk tidak peduli dengan konflik yang ada di negri ini, kalau ajakan anarki masuk telinga, angkatlah kedua jarimu keudara…

Kemudian gue mengangkat tangan membentuk tanpa peace dengan ke 2 jari gue.

Seketika gue merinding bersamaaan dengan naiknya tangan tangan penonton ke udara membentuk tanda peace…

It was a great part of the show.

Setelah penonton dihajar dengan lagu lagu yang upbeat, gue siram penonton dengan lagu yang sejuk dan bisa dinyanyikan oleh semua orang.

Dan semua orang bener bener ikut nyanyi.

Yang tua, muda, bapak bapak, ABG, bahkan bule bule yang gue liat banyak nonton.

Setelah itu gue buka kacamata hitam gue dan melanjutkan dengan lagu favorit banyak orang MULANYA BIASA SAJA

Ichsan Akbar kembali bernyanyi ngambil bagiannya Angga.

Dilanjutkan dengan lagu NGGAK SEKARANG yang membuat gue joged joged diatas panggung..

I just didn’t care. I love the song. I love to move.

Kemudian gue membawakan lagu terbaru gue BABYPLUM

I love that song. I LOVE IT.

Its my favorite song to date.

Gue suka membawakan lagu itu.

Im in love with it.

Im in love with BABYPLUM… 🙂

Hopefully, penonton juga suka

Lalu setelahnya, gue bilang

“Thank you so much its time for me to say goodbye”

Langsung intro BYE BYE BYE dari NSYNC berkumandang..

Semua dipanggung bergaya seperti marionette di video klip tersebut…

Penonton histeris!

Kemudian ketika kami bernyanyi “BYE BYE BYE.. “

DHUAR!

Intro berubah jadi lagu UNTUK INDONESIA.. gue minta semua untuk angkat tangan mreka Untuk Indonesia… Drusteelo dan Tabib Qiu yang dari awal mengiringi gue maju ke depan brsama Joeniar Arief.

I love what I saw.

The sight of I don’t know how many hundred people waived their hands.

For the country they love.

INDONESIA.

I felt like im on top of the world.

Ketika lagu selesai semua backing vocals, backing rappers dan gue turun panggung…

Tapi suara keyboard masih berdengung…

MC panggung itu sempet naik dan hampir menutup aksi gue..

Tapi gue menyiapkan encore…

Gue naik lagi kemudian intro berbunyi

POTS OF GOLD.

Sekali lagi, setelah berkali kali malam itu, penonton histeris..

At this point i really didn’t want to sing..

I want the crowd to sing.

Apalagi suara gue udah abis.. Jadi mic gue lempar ke penonton..

POTS OF GOLD jadi seperti hadiah dari gue untuk penonton

“I don’t wanna waste a lifetime, chasing posts of gooollld…”

Afterwards, lagu KAN KEMBALI bermain mengiringi gue berpisah…

Gue melambaikan tangan kepada penonton berterimakasih karena mereka sudah hadir .. dan terus bertahan hingga akhir…

pandji pragiwaksono wongsoyudo

Like I said…

I felt proud.

I hugged every person that mattered to the show.

I shook every hand that lend their helping hands for my show.

I took pictures with everyone who wanted to.

I waited.

I waited till there’s no more.

I didn’t go straight away.

I wanted to thank them for coming, by giving them what they ask of me.

Pictures.

Autographs.

Even just a lil talk.

For me, it was perfect.

PERFECT FOR ME, NOT FOR THEM

Not for Javajazz festival.

They have a lot to evaluate.

If anyone was making a bad rep on the festival, it wasn’t me, wasn’t the musicians.

It was themselves.

Its ironic… at the technical meeting, the Java Jazz Festival committee seemed very concern on musicians that usually took a long time for their sound check …

Intinya, mereka tidak mau para musisi berlama lama check sound atau check line..

Tapi mengingat kejadian diatas… nggak bisa disalahin juga kalau para musisi pada akhirnya antipati kepada panitia and took matters to their own hands…

I trusted my performance to them. A lot of musicians trusted their performance to them.

TRUSTED THEM!

But yet, they failed.

At the end, I finished in 55 minutes.

I did exactly what they told me to do.

Too bad.

They cant do what they were told to do

Too bad.