I don’t wanna sound like I’m bragging or anything, but its kinda funny how a lot of people and companies are now offering music for free and willingly to be open about it
Its a good thing actually
People are starting to realize that change is inevitable
Gue udah nulis 2 buah buku-e tentang pemasaran musik.
“How I Sold 1000 CDs in 30 days” dan “Menghargai Gratisan”
Keduanya adalah dasar dari yg akhirnya gue sebut sebagai Free Lunch Method
Orang, salah mengartikan Free Lunch Method dgn Freemium
Freemium ada dalam metoda Free Lunch tapi inti dari Free Lunch Method adalah pembentukan komunitas online.
Tanpanya, percuma menggratiskan musik di internet krn tidak akan menarik traffic yg signifikan.
Tidak ada brand yg mau mengafiliasikan diri thd hanya sekedar gratisan
Brang tidak perlu hanya sekedar traffic
Tapi butuh traffic yg spesifik
Gue tau gue menjanjikan utk menerbitkan buku-e tentang Free Lunch Method
Tapi saat ini gue memilih utk menunggu karena gue sedang menggunakan Free Lunch Method utk diaplikasikan ke komik (kolamkomik) dan kepada buku-e
Kelak isi buku-e FLM akan lebih lengkap daripada hanya sekedar diaplikasikan thd musik
Utk sementara, silakan ke https://pandji.com/FL kalau mau baca baca
Intinya, skarang musisi punya 2 pilihan. Menggratiskan musiknya lewat portal2 yg tersedia, atau melakukannya sendiri.
Kalau lewat portal yg tersedia kita tidak perlu capek2 belajar pemasaran, community building, online statistics
Kalau melakukan sendiri kita dituntut utk mau belajar semua hal di atas, tapi, kita terbuka utk menentukan harga sendiri 🙂
Seperti saya yg menentukan harga Rp 100 juta utk 10.000 pageview.
Pilihan di tangan anda 🙂