Tadi gue beli martabak.
Kata Gamila yang terenak di Kelapa Gading.
Gue beli martabak manis spesial DAN martabak asin spesial.
Kemudian kebiasaan lama gue muncul.
Setiap gue beli makan, gue nyaris selalu melihat proses masaknya.
Gue suka nonton orang masak.
Ketika gue makan biasanya lebih nikmat J
Setelah gue ingat ingat lagi, ternyata gue bukan hanya suka proses membuat makanan.
Dalam konteks art work, gue lebih suka melihat ketika masih sketsa daripada ketika sudah jadi hasil akhirnya.
Kalau menggambar komik, gue lebih seneng ketika masih garisan pensil daripada ketika sudah selesai ditinta.
Sketsa Jim Lee dan Todd Mc Farlane jauh lebih indah bagi gue daripada hasinya.
Kalau gue beli DVD yang duluan gue tonton adalah behind the scenes-nya.
Kalau baca artikel majalah gue seneng mencari kisah sukses seseorang atau perusahaan. Gue tahu kisah sukses Jack Welch, Jay Z, Steve Jobs, Phil Knight, dll.
Gue menyukai proses.
Ini adalah andil seorang dosen bernama Bapak Primadi Tabrani.
Beliau yang mengajarkan bahwa proses itu penting.
Entah apa yang beliau lakukan waktu itu, tapi ajaran tadi menempel di kepala.
Kalau saja setiap orang merasa bahwa proses itu penting, maka gue rasa hidup kita secara keseluruhan akan lebih baik.
Tidak ada jalan pintas, tidak ada korupsi, kolusi, nepotisme, tidak ada undian berhadiah, semua orang mau sukses (bukan kaya) dengan usaha dan kerja keras.
Ketika orang melakukan kesalahan, mereka bisa menerima dengan lapang dada karena inilah proses.
You can never jump process.
Karenanya…
Hari ini, setiap kesalahan yang gue buat.
Setiap keputusan yang blunder.
Setiap bentakan dan caci maki.
Setiap omongan di belakang gue.
Setiap sesal dan malu.
Harus mau gue terima.
Karena ketika gue menuai hasilnya, rasanya akan lebih nikmat J
Gue percaya itu.