Saya dibayar Anies Baswedan

“Dji.. Temen temen gue pada nanya ke gue, si Pandji kenapa sih?”

Itu kalimat pembuka yang sering teman teman saya tanyakan. Biasanya duduk mendekat, suaranya tiba tiba memelan supaya yang lain tidak dengar. Lalu mereka mulai membuka obrolan dengan “Gimana Anies?”

Lalu setelah saya cerita tentang situasi pilkada terkini dari kaca mata seorang jubir, baru setelah itu baru mereka melemparkan kalimat tadi…

“Temen temen gue pada nanya ke gue, si Pandji kenapa sih?”

“Nggak kenapa napa” balas saya sembari tertawa. Yang terjadi selanjutnya adalah obrolan terbuka dan apa adanya dari saya kepada siapapun teman yang bertanya. Saya memang selalu senang kalau teman memilih untuk bertanya langsung, karenanya saya akan berikan jawaban seterbuka mungkin untuk apresiasi kebaikan dirinya untuk bertemu saya langsung ketimbang ngomel ngomel secara terbuka apalagi di social media. Nyari 100% pasti tidak saya gubris. Twitter, Facebook, Whatsapp, bukanlah medium yang saya pilih kalau mau berdiskusi. Capek tek-tok-nya. Bales balesin satu persatu nggak selesai selesai, belum lagi yang lain nyamber, lalu orang lain lagi nyamber. Berusaha menjelaskan sesuatu yang krusial di jejaring sosial itu seperti disidang di depan khalayak umum. Argumentasi bukan jadi utama lagi, akan jadi kesempatan bagi orang untuk menghardik dan menghakimi. And im not in any trial. I don’t have to answer to anybody. Tapi kalau mau berbincang langsung, saya jawab dengan senang hati.

Biasanya, setelah pertanyaan “Temen temen gue pada nanya ke gue, si Pandji kenapa sih?” saya jawab dengan becanda, dia selalu lempar pertanyaan sebenarnya “Jadi elo tuh kenapa milih Anies?”

Nah ini saya bisa jawab. Lebih mudah, kalau saya mulai dengan:

“Kenapa saya tidak memilih Pak Basuki”, baru “Kenapa saya memilih Mas Anies”

Setuju? Baiklah mari kita mulai.

Mengapa tidak memilih Pak Basuki?

Karena saya sejak awal tidak memilih beliau. Saya memilih Pak Jokowi. Saya memilih Gubernur yang peduli dengan CARA dia melakukan sesuatu bukan hanya melakukan tanpa pertimbangan dalam tindakan. Gubernur yang memilih pendekatan humanis. Yang berjanji tidak akan menggusur dan memilih menggeser. Gubernur yang ingat sakitnya digusur.

Penggantinya, tidak memiliki pendekatan yang sama. Anda bisa cek di TL akun akun pendukungnya dan anda mungkin bisa tonton argumennya di youtube, setiap kali ditanya soal janji kampanye jawaban mereka selalu sama: “Yang janji kan Pak Jokowi. Bukan Pak Basuki.”

Berarti anggapan saya benar. Semakin kuat alasan tidak berlanjut dengan Pak Basuki, karena beliau memilih jalan sendiri yang berbeda dengan jalan yang diambil Pak Jokowi.

Dampaknya, dalam beberapa bulan Pak Basuki menggusur 8000 kepala keluarga. Coba bandingkan dengan Fauzi Bowo yang menggusur 3200 kepala keluarga dalam 5 tahun!

Sampai sini saja harusnya cukup membuat anda tercengang. 8000 dalam beberapa bulan vs 3200 dalam 5 tahun. Kalau dibilang Pak Basuki bisa kerja, kelihatannya bisa banget bahkan lebih gesit daripada Pak Foke dalam urusan menggusur. Kelihatannya Pak Basuki ingin bekerja dengan cepat agar pembangunan berjalan. Tapi Ayah almarhum pernah berpesan “Cepat, boleh. Buru-buru, jangan”.

Kalau angka itu tidak cukup membuat anda kaget karena anda bilang “Tapi kan dipindahin ke tempat tinggal yang lebih baik, yang dulu begitu nggak?” coba anda baca artikel ini. Kalau anda peduli dengan warga Jakarta dan bukan hanya peduli siapa yang menang pilkada, dengan segala hormat, coba baca artikel tadi.

Selain anda bisa baca cerita mengenai pilunya orang orang yang dipindah ke rusun setelah dicabut dari kehidupan lamanya sehingga tidak bisa berpenghasilan (Ya bayangin aja seumur hidup biasa nyari penghasilan dari laut tiba tiba dipindah 24km dari sana) juga dituliskan di artikel itu bahwa warga gusuran menambah jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan.

Saya tahu ada video penghuni rusun yang bilang hidupnya nyaman dan nikmat di tempat yang sekarang. Okay, berapa orang tuh? Coba bandingkan dengan yang kecewa dan tidak terima digusur.

Kalau memang relokasi itu dilakukan dengan baik dan dengan manusiawi, ya mana mungkin sih sebanyak itu yang protes?

Kan warga itu hanya ingin untuk tetap punya kehidupan. Punya penghasilan. Punya pekerjaan. Kalau hidup mereka nyaman sebagaimana harusnya dijamin oleh pemerintah, mana mungkin sih mereka protes?

Sebagaimana banyaknya warga yang protes dengan reklamasi teluk Jakarta. Sesuatu yang nggak tahu kenapa ngotot dibela oleh banyak pendukung Pak Basuki. Kurang jelas apa, ditolak Greenpeace yang hidup matinya mengenai lingkungan. Ditolak Ibu Susi Pudjiastuti yang jelas jelas adalah Menteri Kelautan dan Perikanan. Ditolak oleh Marco Kusumawidjaja yang reputasinya dibangun sejak begitu lama sebagai ahli tata kota.

Saya tahu banyak yang membela reklamasi di timeline twitter anda, tapi kompetensi mereka dibandingkan Greenpeace, Ibu Susi dan Mas Marco itu apa?

Anda mau membandingkan argumen seorang persona di twitter dengan Menteri?

Itu keyakinan anda?

Mungkin pertanyaan lebih mendasar di Pilkada DKI Jakarta ini adalah: Anda memilih Gubernur untuk anda. Atau untuk seluruh warga Jakarta?

Anda mencari pemimpin yang bisa memperjuangkan kepentingan anda, atau anda mencari pemimpin yang bisa memperjuangkan kepentingan seluruh warga Jakarta?

Karena untuk setiap jawaban, anda akan bertemu dengan nama Gubernur yang berbeda.

Kalau anda mencari Gubernur untuk anda sendiri, maka pilih Pak Basuki, saya tidak akan menghalangi anda. Bahkan saya mendukung anda.

Tapi saya akan ada di seberang anda.

Karena saya tidak perlu dibantu oleh Gubernur DKI Jakarta. Saya terdidik dan saya berdaya. Saya bisa mandiri dan memperjuangkan keperluan saya sendiri. Adalah warga Kampung Akuarium, warga Kampung Duri, dan seluruh warga DKI Jakarta lain yang suaranya tidak ada di social media, yang lebih butuh bantuan dari seorang Gubernur DKI Jakarta.

Mereka butuh dibantu untuk bisa memiliki rumah.

Mereka butuh dibantu untuk bisa memiliki pekerjaan.

Mereka butuh dibantu agar anak anak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Mereka ini yang perlu dibela.

Bukan saya.

Saya mencari pemimpin yang mau bekerja untuk SEMUA warga Jakarta.

Saya mencari pemimpin yang bahkan mengajak SAYA ikut bekerja.

Saya mencari pemimpin yang datang dan bicara “Pandji, mohon maaf tapi saya butuh bantuanmu. Warga Jakarta banyak yang perlu dibela dan diperjuangkan. Kamu punya expertise yang dibutuhkan. Maukah?”

Saya mencari pemimpin yang menggerakkan.

Saya mencari pemimpin yang punya gagasan. Jelas dari sisi pendidikan dia punya dukungan ilmu untuk bisa menemukan gagasan terbaik untuk Jakarta.

Saya mencari Arsitek bagi kota Jakarta. Arsitek itu kan tidak ikut kerja nyusun bata dan nyemen tembok. Itu dikerjakan oleh pekerjanya. Arsitek itu kerjanya adalah menggagas bangunannya. Mendesain. Mengukur. Menghitung. Bahkan di banyak firma Arsitek, sang Arsitek tidak menggambar apapun karena ada lagi yang kerjanya melakukan itu. Kendatipun dia tidak ikut menyusun batu bata, kendatipun dia tidak menggambar apa-apa, tapi kehadiran Arsitek, gagasan seorang Arsitek, menentukan hasil akhir dari bangunan tersebut.

Kalau anda mau memilih pekerja, ya silakan. Tapi di mana-mana, pekerja ya kerja untuk yang punya gagasan.

Saya mencari pemimpin yang bisa memberikan Grand Design.

Saya mencari pemimpin yang punya gagasan.

Saya juga mencari pemimpin yang tahu caranya berhadapan dengan warganya sendiri.

Tahu bagaimana cara berbicara dengan rakyatnya sendiri. Mendengarkan sebagai pimpinan, bukan sebagai atasan yang merasa jadi pemilik kebenaran. Mengerti ketika warganya salah dan mengerti caranya menyikapi kesalahan warganya.

Saya tidak mau punya pemimpin yang bilang dia ingin isi watercanon dengan bensin untuk membakar pendemo bayaran. Lah ketika di jalanan berhadapan dengan watercanon bedainnya mana yang dibayar dan engga gimana?

Saya tidak mau punya pemimpin yang ketika tahu ada warganya yang menangis karena rumah yang dia punya lenyap digusur, karena dicabut kehidupannya, malah disebut nangis sinetron. Kok ya insensitif amat jadi pemimpin. Biarlah cukup Amerika yang punya pemimpin seperti itu (Donald Trump juga pernah menuding senator Schumer pura pura nangis ketika Schumer protes terhadap kebijakan imigrasi Trump).

Saya tidak mau punya pemimpin yang ngebully warganya sendiri di depan awak media.

Saya tahu Pak Basuki dan pendukungnya bilang Ibu Yusri adalah pencuri karena menguangkan KJP sementara KJP tidak boleh diuangkan. Ibu itu salah.

Betul saya setuju Ibu itu salah, tapi Ibu Yusri BUKAN MALING.

Kenapa saya bisa bilang begitu?

Karena mana pernah sih maling komplen ke orang yang baru dia curi uangnya?

Kalau Ibu Yusri itu sadar dia maling, mana mungkin sih dia datengin Pak Basuki untuk protes?

Mana ada orang abis nyuri TV, besoknya nyamperin korban dan protes “Semalem saya nyuri TV Bapak nih, saya pasang di rumah kok gambarnya kresek kresek?”

Mana ada?

Ibu Yusri itu bukan maling. Ibu Yusri adalah warga DKI Jakarta yang tidak mengerti aturannya. Makanya dia datang untuk bertanya dengan nada protes.

.

Kalau Pak Basuki tidak tahu caranya berhadapan dan menjelaskan kepada warganya sendiri yang tidak mengerti aturan, mungkin ada baiknya Pak Basuki ga usah jadi Gubernur sekalian.

Lebih krusial lagi, ketidak mampuan Pak Basuki (dan pendukungnya) mengidentifikasi Bu Yusri sebagai warga yang kebingungan, jadi indikator kuat betapa beliau (dan pendukungnya) jauh jaraknya dengan warga DKI Jakarta menengah ke bawah.

Itulah mengapa, saya memilih pemimpin yang bisa dan mampu bekerja untuk seluruh warga Jakarta.

Itulah mengapa pilihan saya jatuh ke Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

.

Bagaimana dengan segala tudingan terhadap Anies-Sandi?

Bagaimana dengan program Anies-Sandi?

🙂

Saya percaya anda punya cukup kebijakan untuk mencari tau sendiri jawabannya. Anda bisa baca dari berbagai sumber, anda bisa bandingkan, anda bisa perhatikan diskusinya, anda bisa simpulkan sendiri. Saya adalah jubir resmi, apapun jawaban saya sebagaimanapun saya berusaha untuk objektif, tentu saya besar kemungkinannya untuk bias. Silakan cari tahu sendiri.

Sebaliknya, saya mau perlihatkan anda ini.

 

Dari beberapa survey, kelihatan sekali elektabilitas Agus-Sylvi turun sementara Anies-Sandi mendekat ke Basuki Djarot.

Bahkan kalau dilihat trend-nya, Agus-Sylvi terus turun sementara momentum Anies-Sandi begitu tinggi.

Apa artinya? Artinya yang kini punya peluang untuk mengalahkan Basuki-Djarot kini tinggallah Anies-Sandi.

Pasangan underdog yang awalnya bahkan tidak pernah dianggap punya peluang.

Kalau anda percaya dengan yang saya percayai, kita bisa sama sama bergabung untuk memastikan Jakarta kembali punya pemimpin yang humanis.

Yang peduli dengan perasaan warganya.

Yang punya gagasan untuk mengarahkan yang kerja.

Yang bisa jadi jembatan segala keragaman di Jakarta.

Yang bisa berdialog dengan semua kalangan ketika masalah terjadi tanpa perlu minta bantuan orang lain untuk selesaikan.

Yang bisa mempersatukan.

Yang dibutuhkan seluruh warga Jakarta termasuk dia yang suaranya tidak pernah anda lihat di social media.

Sampai di sini, pasti ada yang dibenaknya bertanya tanya

“Gila nih Pandji. Dibayar berapa sih dia sampai seperti ini?”

Demikianlah cara pandang orang orang self-righteous yang merasa hanya dirinya yang benar. Hanya dirinya yang tulus. Yang lain salah. Yang lain pasti bayaran.

Rada arogan menurut saya.

Biarlah mereka berkubang di kolam blunder-nya.

Biar mereka yakini saya dibayar.

Karena kalau dibayarnya dengan “Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya” saya berani bilang, betul, saya dibayar Anies Baswedan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

260 thoughts on “Saya dibayar Anies Baswedan”

    1. Saya nggak perduli isinya karena sudah pasti “begitulah”. Tapi cara nyampainnya bagus. Sistematis👍
      Terpengaruh juga nih.
      Pertanyaan saya: mana yg lbh diutamakan, 3200 orang atau 10 juta warga DKI? Ok, memindahkan korban penggusuran itu ternyata tdk baik bagi mereka. Apa tidak lbh baik fokus bagaimana seharusnya mereka diperlakukan di tempat mereka tinggal sekarang? Daripada menyalahkan penggusuran itu. Ya, jalan tengah lah.
      Tapi keren tulisanmu Pandji. Ada yg nulisin kah?

  1. Mantab Bang Pandji, saya coba mengenal siapa Anies Baswedan dari buku beliau melunasi janji kemerdekaan. Dan waktu itu belum ada kabar bahwa Pak Anies akan maju sebagai calon gubernur DKI JAKARTA. Setelah menuntaskan buku tersebut, dalam hati bicara, andai Pak Anies bisa jadi gubernur DKI, luar biasa. Dia mampu menggerakkan, dia mampu “menyihir” orang melalui kata-kata. Namun beliau juga mampu membuktikan dengan hasil kerja nyata tidak hanya bualan kata-kata. Terus berjuang bang.

  2. Bikin artikel ini pun gak akan mengubah voter ahok jadi voter anies. Yang ada hanya sanggahan “tapi kan”. Emang seberapa banyak sih swing voter yang tergugah baca artikel masing-masing pendukung paslon?

  3. Daripada serang ahok mendingan cari cara supaya voter agus jadi voter anies di putaran kedua. Serang ahok gimana pun gak akan mengubah opini pendukungnya.

  4. Penutup yang indah, Mas Pandji.

    Benar.
    Jakarta butuh untuk warga nya, bukan kita-kita ini yang punya gacoan masing-masing.
    Ada baiknya memang mempunyai pemimpin yang enggak curigaan (Saya pinjam dari kata-kata pak Agus), dan pemimpin yang menyatukan semua nya (Saya pinjam dari kata-kata pak Anies)

    Dari awal saya mendukung, saya semakin yakin pak Anies memang yang dibutuhkan untuk semua nya.

    Terima kasih telah mencerahkan.

  5. Anjirrr. Mencerahkan banget Ndji. Terus terang tulisan lu ini pernah ada di benak gw soal Jokowi-Basuki-Anies.

    Gini.
    Kita pilih Jokowi karena dia tipikal modern leader ; ramah, santun tapi kuat dan disegani.

    Kemudian agak aneh kalo skrng tren geser ke Basuki yg justru sebaliknya dari Jokowi.

    Yang mendekati Jokowi ya Anies. Ini benar-benar jelas hitam putihnya, lalu kenapa masih ngotot pro Basuki sedangkan dalam hati merasa Jokowi is a true role model leader?.

    Sip. Memang, gw tinggal di Jkt tp bukan pemilih pilgubnya, Ndji. Tapi gw akan bantu sebar2in tulisan ini k tmn2 gw para pemilih.

  6. Masya Allah.. semoga mukmin jakarta bersatu memilih pemimpin muslim yang amanah aamiin

  7. Pengalihan pikiran dengan gaya Anies. Retorika politik yang sudah sekian lama membodohi masyarakat. seorang figur yang boleh saja sudah mempunya nama akan tetapi tidak lihat realita dan latar belakang.

    Memang susah kalau jadi pelayan masyarakat, Sudah banting tulang, dimaki, dicaci, dihina, dan diancam dengan segala persoalannya…

    Inilah manusia jakarta yang kurang merasa diuntung, perut sendiri yg lain bodo amat. Yang menang yang penting orang pilihan sendiri.

    Bagaimana mungkin seorang yang “pandai”, “berilmu tinggi”, “Rektor”, “Dosen” tdk mampu menjelaskan program rancangan – Catat “designer” , dalam kampanyanye soal perumahan…

    jawabannya sangat mudah, bahkan anak TK pun bisa, “wakil saya pengalaman dia akan bisa melaksanakanny”… Inikah yang dilihat dari seorang calon pemimpin ???

    Pilihan bebas, tetapi tanggung jawab jakarta bukan spt stand up comedy, menyenangkan semua orang, tetapi membangun mental dan karakter utk dpt bersaing…

    Maaf saya bukan timses, tetapi saya siap debat dengan anda. tolong debat pakai data lapangan jangan seperti paslon anda yg debat datanya sesat semua…

    1. LOL, sama kecewanya dengan Pandji seperti kecewa dengan Anies. Ndji, anda kan orang terpelajar, ada pengemis di jalan raya, minta uang setiap hari, merusak pinggiran jalanan karena tidur disana. Digusur gak? Trus dia bilang, hidupnya susah, dibalikin ke pekerjaan awalnya yang mengemis? Common sense man. Jakarta tuh keras, you adapt or you die. Jangan seenaknya mau hidup enak dengan tinggal di bantaran dan kepentingan umum jadi terganggu. It’s a common sense, saya mendukung anies di awal, semakin kesini semakin bullshit programnya.

  8. Luar Biasa…
    Sungguh Sebuah Analisa Yang Tajam, Teliti, Terukur, Natural Dan Brilian Dari Bang Pandji.
    SELAMAT BERJUANG
    SEMOGA SUKSES.

  9. bang saya mau tanya
    selama anies menjabat mendikbud, apa ada pelajar dan pengajar yg mendatangi beliau dan menyampaikan keluh kesah pada beliau??
    setahu saya, selama ahok menjabat sebagai gubernur, balai kota sering dikunjungi warga yg berkeluh kesah pd ahok, semisal karena susah berobat, dll
    kebanyakan dr warga menengah ke bawah
    ketika ahok cuti, balai kota pun sepi
    orang berbondong2 mendatangi rumah lembang
    apa itu yg anda maksud ahok jauh dr warga??
    mohon pencerahannya
    matur nuwun

  10. Masih tidak bisa diterima.

    Tapi… Bisa dimengerti. Saya pikir ini sebuah pembelajaran politik dari bang Pandji.

    Semoga pilkada cepat usai lah. Berkarya lagi… Libas Radit sama Ernest, lu bisa lebih baik dari mereka. BOOM! Hahaha

  11. Tulisan yg berbau kampanye negatif dan lebih menyerang Pak Basuki, katanya bersikap objektif Tp yg dibahas dari sisi negatif Pak Basuki yg pro-kontra, apakah anda tdk merasakan dan menikmati hasil kerja seorang Pak Basuki selama ini, jgnlah jd orang munafik.
    Reklamasi adalah proyek Pemerintah pusat, dan dilakukan sebelum Pak Basuki jd gubernur, setelah jd gubernur proyek Sdh berjalan dan ada yg Sdh jadi, makanya dia mengambil kontribusi yg besar utk warga Jkt. Bu Susi menolak dan Pak ahok mempersilakan bu Susi membatalkan proyek dan dia akan ikut, tapi tdk ada yg berani membatalkan.
    Dari sisi Pak anies koq tdk ada sisi negatif dan positif yg diuraikan, yg ada hanya kalimat kampanye utk Pak anies. Padahal ada beberapa hal yg anda jg berseberangan dgn pemikiran Pak anies dan banyak hal yg positif Pak anies jd negatif demi Pilkada ini. Dimana obyektifnya?
    Ini Sdh masa tenang masih aja kampanye Bang Pandji.

    1. Maaf mas, ini kan mas pandji ngejelasin kenapa dia ga milih Pak Basuki. Mas Pandji juga ga bilang dia ga nikmatin hasil kerja Pak Basuki. Bohong kalau ada yang bilang Pak Basuki ga berasa hasil kerjanya. Tapi coba dibaca lagi, mas Pandji bilang dia ga nyari pemimpin yg sekedar bisa kerja. Satu lagi, pelajari dulu soal reklamasi. Malu ah anda comment tapi ternyata salah argumen. Apa bener itu proyek pemerintah pusat? Apa bener pak basuki mempersilakan bu susi kalo mau membatalkan reklamasi? Lah wong yg ttd proyeknya aja Pak Basuki, ketika beliau jadi wagub. Jadi ini bukan kewenangan bu susi. Bu susi pernah minta distop. Akhirnya keluar tim gabungan dari pemda, kementrian kelautan, dan kementrian lingkungan hidup buat mengkaji reklamasi yg sudah berjalan. Tapi pemerintah pusat udah nyuruh stop sementara aja sama pemda dan pengembang masih dilanjutin proyeknya. Akhirnya tim bubar karena menko maritimnya diganti sama luhut dan luhut memutuskan melanjutkan reklamasi. Jadi, ada baiknya mas ferry pahami dulu maksud mas pandji sebelum komen. Juga pelajari dulu soal apa yg mau dikomen.

    2. Ha-ha-ha… Ada yang kebakaran jenggot dengan tulisan ente bro… terus dijadikan bahan sebar hoax tuh tulisan ini, dengan penggal judulnya doang, “Pandji Dibayar Anies/Sandy. Sebenarnya tulisan ini bisa menyadarkan kita dari “tidur lelap” yang di hembuskan Ahoak selama ini. Coba deh kita cek dan ricek, turun ke tempat2 kawan2 korban penggusuran, kalau hatinya ga terketuk, bisa jadi ada yang salah tuh …

    3. Yang munafik itu orang islam yang tau bahwa memilih pemimpin kafir itu dilarang dalam agama tp masih tetep ngedukung dan memilih.
      Situ dibayar berapa sama ahok? Wkwkkwkw
      Klo ga mau ngaku berarti situ jg munafik bahkan lebih munafik dr bang pandji :-p

    4. Yang saya tau, mungkin 30-40% pekerjaan yg diakui sebagai pekerjaan pak basuki juga bukan pekerjaan beliau, melainkan pekerjaan pemerintah pusat atau gubernur sebelumnya.

      Sayang di era Anies, beliau belum sempat memperbaiki kinerjanya sudah langsung digantikan oleh pengganti dari sebuah partai, dimana pak Anies adalag independen. Setelah diganti apakah kinerja penggantinya lebih baik. Nggak juga, sama aja.

      Karena semua butuh proses, gak secepat membalikkan telapak tangan. Gak mungkin jakarta bisa bagus seperti yg diceritakan cuma dengan setengah masa jabatan. Too much invisible power behind it.

    5. tulisan ini kan untuk menjawab pertanyaan2 kenapa mas panji pro pa anies alih-alih ahok. ya makanya dia jabarkan alasan2 yang bikin dia pro. kelebihan yang dia dukung, kekurangan yang gak dia dukung.
      mas panji juga kan jubir resmi, dan dia juga udah mengakui pasti pendapatnya bakal ada yang bias. di awal tulisan dia sudah memposisikan dirinya sebagai pendukung lho.
      Objektif? kalo tulisan dia gak berpihak ya gak akan menjawab “kenapa saya pro si A” dong? kalo saya tanya alesan sampeyan yang pro pihak seberang, bisa objektif?
      kampanye? kan dia udah bilang gak masalah siapapun yang akan kita pilih. kalau ternyata beda ya maap, berarti bersebrangan. bukan tulisan ajakan saya kira.

    6. ko malah dibilang munafik, emg dimata mu orang yang peduli dengn sesama itu munafik yah?

      pantas lah kalau anda berada di sisi sana.

      betul lah apa yang dibilang pandji dikhir tulisn.

    7. Untuk hal ini gw setuju sama Pandji, dan dia hanya menyampaikan alasan dia memilih Anies bukan kampanye, kalo mau dibilang kampanye, semua paslon juga masih menggunakan socmed untuk “promosi”, tapi argumen Pandji bisa gw terima dengan akal sehat gw karena memang sesuai dengan alasan dan argumentasi gw selama ini ke temen2 mengenai alasan gak milih paslon 2, mengebai sisi negatif gw yakin paslon 1 dan 2 juga punya banyak kekurangan, tapi yang paling penting adalah apakah kekurangan tersebut bisa diterima oleh hati kecil kita ataukah jelas2 menolak…pemilih presiden Jokowi gak harus dan bukan berarti memilih mantan wagub nya, jadi yaaaa balik lagi, gunakan hati kecil atau kalo kata orang bule sonoh “believe in your guts” dalam pilkada kali ini…

    8. bang pandji jg bukan lg mengevaluasi masing2 paslon, cuma berusaha mnjelaskan alasan dy milih anies, dan mnjawab pertanyaan org2 ke dy, stiap org kn bebas pilih siapapun dgn alasan apapun

    9. Saya baru tahu, kl memang sebelum basuki memerintah Jakarta dan reklamasi sudah berjalan apakah ada Bukti otentiknya.

      Sy tidak membela manapun, berusaha Objecktive aja.

    10. Demikianlah cara pandang orang orang self-righteous yang merasa hanya dirinya yang benar. Hanya dirinya yang tulus. Yang lain salah. Yang lain pasti bayaran.Yang lain pasti buruk…bukalah mata hatimu bukan buka mata kakimu.beginilah kalian ahokers sll bela mati2an junjunganmu wlpn byk kesalahannya didpn mata. jakarta bkn hy milik kalian…warga jkt yg miskin dan menderita lbh byk jmlhnya drpd kalian. ego kalian sangat besar shg menutup hati nurani kalian. cb seandainya kalian berada di pihak warga yg menderita, tdk mungkin ucapanmu seperti yg kamu ulas.

    11. Reklamasi memang adalah proyek peninggalan sejak periode sebelumnya, tapi kalau berjalan sesuai perda semestinya tidak seperti ini, pak basuki setelah mengambil alih pimpinan melakukan akselerasi pembangunan dengan intervensi ego nya, pergub dibuat untuk memuluskan jalan nya. Dia lupa bahwa yg dia tata adalah Ibu Kota dengan jutaan penduduk nyata, iya nyata! . Dia bukan sedang main City XXL, atau empire earth yg kalau main gusur dampaknya tidak nampak secara humanis!!! So, look ahead for the future mas Pandji, jangan dengarkan ocehan orang! Jakarta butuh arsitektur yg humanis

    12. Memang ini adalah opini pribadi dia kan, bukan kanal berita yang harus objektif. Pandji juga cuap-cuap ga asal, tapi dia kasih link berita resmi kenapa dia ga setuju untuk pilih Ahok.

      Kalau orang beda pendapat dengan anda, gausahlah sebut munafik. betul2 persis seperti kata2 di baris terakhir, kenapa harus jadi orang yg self-righteous, merasa paling benar dan tulus sendiri, dan menyalahkan semua orang yang ga sependapat dengan anda…

    13. Coba tanya ke saya yang merasakan sakitnya melihat paman sendiri digusur dan berhari-hari tdk berjualan .

  12. Yang saya setuju dari Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin adalah, Mereka punya gagasan untuk menata kota secara bersama, artinya melibatkan seluruh elemen masyarakat kota untuk ikut urun rembug, untuk ikut berpartisipasi, untuk ikut mangayubagya.
    Pertanyaanya kemudian adalah, apakah selama ini tidak bersama-sama? dalam prakteknya, iya ada Musrenbang. tetapi musrenbang tersebut tidak berjalan sebagaimana konsep bersama nya Anies – Sandi. contohnya saja : Pembangunan fly over Semanggi. siapa dan elemen masyarakat mana yang mengusulkan dan diajak bicara dalam proses pembangunan jembatan tersebut. CMIIW.
    Jakarta, seharusnya sudah mengejar indeks kebahagiaan kota. bukan masih berkutat di pembangunan fisik kota semata.
    Dengan “bersama” ini tentu, harapanya masyarakat menjadi peduli, kalau masyarakat peduli, maka, akan merasa memiliki. dan .. siapa yang tidak bahagaia jika melihat miliknya sendiri tertata rapi dan bagus …

    Salam …

  13. Keren lah pemikiran lo bang 👍
    Sayang gue bukan warga jakarta. Haha
    Siapapun yang menang, kelak akan membuat jakarta lebih baik lagi.

  14. Tlg jelaskan knp ibu Sri mulyani bilang kemendiknas selama dipimpin Pak anies over budget dana tunjangan guru 22 Koma sekian triliun. Tlg jelaskan kata president jokowi knp di zaman Pak anies pegang kemendiknas Dari 8 jutaan ruang jelas hanya 500 ribuan yg layak pakai.

  15. Sudah lama saya kagum dengan anda, tapi setelah baca artikel ini sepertinya harus saya katakan “seorang pandji sudut pandangnya begitu sempit”.

  16. Kalau saya lihat, apapun yang dilakukan Ahok dengan kacamata Pandji akan berbalik arah, karena cuma 1 alasan nya: Pandji adalah teman Anies Baswedan. Anies Baswedan meminta Pandji untuk berkampanye. Jadi, yah balik lagi namanya temen sendiri, di mata apa pun Anies selalu baik….

    Simple nya, Pandji tidak dibayar karena yah memang mereka temenan….

  17. Kasian benerr liat bg panji..hehe..
    Ada pepatah ni buat bg panji, mgkn ini pas utk mnggambarkan anda sekarang.
    Semut di sebrang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak..

  18. Karena kalau dibayarnya dengan “Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya” saya berani bilang, betul, saya dibayar Anies Baswedan

    #LIKETHIZZ

  19. Satu perahu tapi ga satu misi. Mengambil jalan tengah cari aman. Cukup cerdas juga sih.. Yah, semoga tetap di jalan yang lurus aja bang pandji.. 🙂 #salambersama

  20. bagi saya, ahok lebih dari itu, karena dia wakil dari intimidasi yang dilakukan selama puluh tahun bangsa ini (pribumi) ke keturunan, dan kebetulan bukan dari agama islam..

    sebab biasanya chinese akan masuk islam kalau sudah ke level lebih politis. dan ini ahok tetap..

    dan kita tahu indonesia negara tertinggal, dg korupsi yan dilakukan bangsanya sendiri, rasnya sendiri, dan dikamuflasekan disalahkan ras lain yang notabene adalah ras yang sudah globalisasi..

    ini pelajaran bukan masalah jakarta bener atau tidak, indonesia siap globalisasi atau tidak

    karena tekanan sbkri sampai kasus penistaaan yang cenderung SARA, adalah sebuah tekanan perjuangan yang masih harus diperjuangkan bangsa ini, karena banyaknya sumbu pendek.

    sayang di era anies masih mendikbud, borok kurikulum tidak diselesaikannya, malah semakin parah, ada yang evaluasi, implementasinya, visinya, dan kenapa bisa ada program terstruktur perusakan bangsa dibiarkan, dan saya yakin ini akan diulangi beliau saat jadi gubernur.

    1. Ah, Anda terlalu naif dan pura-pura buta tuli menilai koruptor Indonesia. Kita tahulah media mayoritas punya siapa. Jadi berita-berita yang besar jarang diekspos seperti berita ini :

      1. Eddi Tansil alias Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953. Awal 1990an membobol Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebesar Rp 1,5 trilyun ketika nilai tukar rupiah thd dolar Amerika sekitar Rp 1.500,- per dollar. Kini, ketika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sekitar 700 %, berarti duit yg digondol Eddi Tanzil setara dgn Rp 9 triliun, lebih besar dr nilai skandal Bank Century yg Rp 6,7 triliun

      2. Hartati Murdaya. Ketua umum WALUBI (Wali Umat Buddha Indonesia) ini ditangkap KPK karena menyogok Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Arman Batalipu, yg merupakan kader Golkar. Uang suap diberikan agar usaha perkebunan Hartati mendapat konsesi perkebunan.

      Di penghujung tumbangnya orde baru, sejumlah pengusaha dan bankir Cina panen BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Banyak diantara mereka yg kemudian melarikan diri ke luar negeri dgn meninggalkan aset rongsokan sbg jaminan dana talangan.

      3. Menurut catatan Kompas 2 Januari 2003, jumlah utang dan dana BLBI yg diterima Sudono Salim alias Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 triliun, Sjamsul Nursalim alias Liem Tek Siong Rp 65,4 trilyun, Sudwikatmono Rp 3,5 trilyun, Bob Hasan alias The Kian Seng Rp 17,5 trilyun, Usman Admadjaja Rp 35,6 trilyun, Modern Group Rp 4,8 trilyun dan Ongko Rp 20,2 trilyun. Dan masih banyak lagi:

      4. Andrian Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun. Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Andrian kabur ke Singapura dan Australia. Pengadilan kemudian memutuskan melakukan vonis in absentia.

      5. Eko Adi Putranto, anak Hendra Rahardja ini terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS. Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan negara mencapai Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara.

      6. Sherny Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama Eko Adi Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara, in absentia.

      7. David Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu Koruptor di Amerika.

      8. Samadikun Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura.

      Pribumi yang korup itu cuma curut-curut jongos dari tikus got perkotaan 🙂

    2. Apakah Kwiek Kian Gie pernah dipersoalkan soal etnis dan agamanya?
      Apakah Jaya Suprana pernah dipersoalkan soal etnis dan agamanya?
      Apakah Soe Hok Gie pernah dipersoalkan soal etnis dan agamanya?
      Apakah Didik Nini Thowok pernah dipersoalkan soal etnis dan agamanya?
      dan masih banyak lagi..

      Jawabannya mungkin ada. Mungkin pernah di Bully. Tapi kita semua mungkin pernah juga di Bully, karena orang Bekasi, karena orang Jawa (diidentikkan pembantu), orang udik dsb. Apakah bullyan2 itu kita anggap SARA?

      Kalo menurut saya Pak Ahok justru sudah menggunakan isyu SARA itu sejak awal untuk menempatkan dirinya sebagai yang `dizolimi`, playing victim. Persoalan etnis Tionghoa memang sudah ada sejak lama, bahkan sejak jaman kerajaan mataram dan pemerintah Hindia belanda. Di masa menjelang kemerdekaan kelompok Tionghoa terpecah 3 kelompok.
      1. Kelompok yang menolak Indonesia (karena mereka diuntungkan sebagai warga kelas 2 jaman Hindia belanda).
      2. Kelompok yang menerima Indonesia, tapi tetap mengedepankan ekslusifitas etnis Tionghoa.
      3. Kelompk yang menerima kemerdekaan dan mau membaur menjadi bangsa Indonesia.
      (bisa dibaca di buku Peranakan Idealis)

      Artinya laten eksklusifitas dan resisitansi pribumi itu ada akar sejarahnya. Sebagai etnik minoritas seharusnya menyadari dan tidak memancing2 persoalan yang berpotensi membuka sejarah lama.
      Hal itu pernah disampaikan Djaya Suprana, yang kemudian di Bully oleh para pendukung Ahok tanpa memehami konteksnya.

      Playing victim memang manjur dipakai di republik ini. Sejak awal sudah mengangkat isu rasisme, justru dari beliau sendiri, Pak Ahok. Menurut saya itu move politik yang sedikit banyak mempengaruhi persoalan yang dia hadapi sekarang.

      Saya terus terang bukan Pendukung Ahok. Namun saya juga bukan pendukung kontestan lain. Saya mengkritik beliau karena beliau petahana, artinya posisinya paling kuat. Dan diantara kontestan lain beliau yang selalu membuat berita ini-itu yang kalau kita cermati, selalu menempatkan ego beliau di pusat persoalan itu. Entah kenapa banyak yang tidak memahami itu.

    3. Gatel buat reply komentar ini juga, hmmm Bapak, sehat? Apakah dengan anggapan anda bahwa paslon 2 sebagau simbol perlawanan etnis minoritas kemudia beliau berhak untuk bertindak seenaknya dan nyinyir dengan semua yang bertentangan dengan beliau? Beliau adalah seorang pemimpin yang sudah selayaknya bersikap seperti pemimpin dengan mengayomi semua golongan di bawahnya… Mengenai kasus korupsi, darimana anda yakin bahwa beliau benar2 tidak terlibat sedangkan ada kekuatan maha dahsyat yang melindungi beliau dari kasus hukum yang sudah jelas di persidangan (tentang status sebagai tersangka kasus pidana penistaan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun namun tidak ditahan), jadi yaaa saya kembalikan lagi pilihan ke anda, tapi saya tidak akan pernah menerima argumen anda yang berkata bahwa paslon 2 merupakan simbol perlawanan etnis minoritas, namun kenyataannya beliau sering sekali mengeluarkan pernyataan2 kontroversial yang justru membahayakan bhineka tunggal ika dan juga etnisnya sendiri…

    4. “dan kita tahu indonesia negara tertinggal, dg korupsi yan dilakukan bangsanya sendiri, rasnya sendiri, dan dikamuflasekan disalahkan ras lain yang notabene adalah ras yang sudah globalisasi..”

      Emang nt pikir yg korupsi paling gede, yg ga pernah diberitain dimedia, yang kabur keluar negri dari ras mana??

    5. dan kita tahu indonesia negara tertinggal, dg korupsi yan dilakukan bangsanya sendiri, rasnya sendiri, dan dikamuflasekan disalahkan ras lain yang notabene adalah ras yang sudah globalisasi..

      mau hitung2an jumlah koruptor Cina dg jumlah uang yg di malingnya? Silakan anda duluan sebutkan berapa uang sogokan cina kpd ras pribumi agar kita bisa segera bandingkan berapa yg mereka tilep. Silakan

      1. Anti-Maling >>> monggo dihitung

        PROPAGANDA ISLAM YG KORUP OLEH MEDIA KAFIR DAN KOMUNITAS PRO KAFIR MEMBUAT KITA GAK SEMPAT BERFIKIR :

        CATAT, KORUPTOR KELAS KAKAP MAYORITAS CINA DAN NON ISLAM TAPI BANGKAI ITU DITUTUP RAPAT OLEH MEDIA SEKULER.

        ■ Eddi Tansil alias Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953. Awal 1990an membobol Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebesar Rp 1,5 trilyun ketika nilai tukar rupiah thd dolar Amerika sekitar Rp 1.500,- per dollar.

        Kini, ketika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sekitar 700 %, berarti duit yg digondol Eddi Tanzil setara dgn Rp 9 triliun, lebih besar dr nilai skandal Bank Century yg Rp 6,7 triliun

        ■ Hartati Murdaya.
        Ketua umum WALUBI (Wali Umat Buddha Indonesia) ini ditangkap KPK krn menyogok Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Arman Batalipu, yg merupakan kader Golkar.
        Uang suap diberikan agar usaha perkebunan Hartati mendapat konsesi perkebunan.

        ■ Di penghujung tumbangnya orde baru, sejumlah pengusaha dan bankir Cina panen BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia).

        Banyak diantara mereka yg kemudian melarikan diri ke luar negeri dgn meninggalkan aset rongsokan sbg jaminan dana talangan.

        Menurut catatan *Kompas 2 Januari 2003, jumlah utang dan dana BLBI yg diterima
        ■ Sudono Salim alias Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 triliun,
        ■ Sjamsul Nursalim alias Liem Tek Siong Rp 65,4 trilyun,
        ■ Sudwikatmono Rp 3,5 trilyun,
        ■ Bob Hasan alias The Kian Seng Rp 17,5 trilyun,
        ■ Usman Admadjaja Rp 35,6 trilyun, Modern Group Rp 4,8 trilyun dan
        ■ Ongko Rp 20,2 trilyun.

        Dan masih banyak lagi :

        ■ Andrian Kiki Ariawan, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Surya. Perkiraan kerugian negara mencapai Rp 1,5 triliun.
        Proses hukum berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

        ■ Andrian kabur ke Singapura dan Australia.
        Pengadilan kemudian memutuskan melakukan vonis in absentia.

        ■ Eko Adi Putranto, anak Hendra Rahardja* ini terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS.
        Kasus korupsi Eko ini diduga merugikan negara mencapai Rp 2,659 triliun.
        Ia melarikan diri ke Singapura dan Australia.
        Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun penjara.

        ■ Sherny Konjongiang, terlibat dalam korupsi BLBI Bank BHS bersama

        ■ Eko Adi Putranto dan diduga merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Pengadilan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara, in absentia.

        ■ David Nusa Wijaya, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Servitia. Ia diduga merugikan negara sebesar Rp 1,29 triliun. Sedang dalam proses kasasi. David melarikan diri ke Singapura dan Amerika Serikat. Namun, ia tertangkap oleh Tim Pemburu Koruptor di Amerika.

        ■ Samadikun Hartono, terlibat dalam korupsi BLBI Bank Modern. Dalam kasus ini ia diperkirakan merugikan negara sebesar Rp169 miliar. Kasus Samadikun dalam proses kasasi. Ia melarikan diri ke Singapura.

        Total jendral, duit rakyat yg dikemplang tujuh konglomerat hitam (meminjam istilah Kwik Kian Gie) yg enam diantaranya Cina dlm kasus ini sekitar Rp 225 trilyun.

        ■ Pasca Orde Baru, muncul lagi pengusaha Cina yg membawa kabur uang dalam jumlah yg luar biasa besarnya. Misalnya

        ■ Hendra Rahardja alias Tan Tjoe Hing, bekas pemilik Bank Harapan Santosa, yg kabur ke Australia setelah menggondol duit dari Bank Indonesia lebih dari Rp 1 trilyun. Hendra Rahardja tepatnya merugikan negara sebesar Rp 2,659 triliun. Ia divonis in absentia seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hendra meninggal di Australia pada 2003, dengan demikian kasus pidananya gugur.

        ■ Kemudian ada Sanyoto Tanuwidjaja pemilik PT Great River, produsen bermerek papan atas. Sanyoto meninggalkan Indonesia setelah menerima penambahan kredit dari bank pemerintah.

        ■ Lalu Djoko Chandra alias Tjan Kok Hui, yg terlibat dlm skandal cessie Bank Bali, meraup tidak kurang dari Rp 450 miliar. Ketika hendak ditahan Djoko kabur keluar negeri dan kini dikabarkan menjadi warga negara Papua Nugini.

        ■ Maria Pauline, kasus pembobolan BNI. Diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 1,7 triliun. Proses hukumnya masih dalam penyidikan dan ditangani Mabes Polri. Maria kabur ke Singapura dan Belanda.

        ■ Anggoro Widjojo, kasus SKRT Dephut. Merugikan negara sebesar Rp 180 miliar. Dalam proses penyidikan ke KPK. Anggoro lari ke Singapura dan masuk dalam DPO.

        ■ Robert Dale Mc Cutchen, kasus Karaha Bodas. Rugikan negara senilai Rp 50 miliar. Ia masuk dalam DPO, lari ke Amerika Serikat.

        ■ Marimutu Sinivasan, kasus korupsi Bank Muamalat. Kasus ini merugikan negara Rp 20 miliar. Masuk dalam proses penyidikan Mabes Polri. Marimutu melarikan diri ke India.

        ■ Lesmana Basuki, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.

        ■ Tony Suherman, diduga terlibat dalam kasus korupsi Sejahtera Bank Umum (SBU). Dalam kasus ini diduga merugikan negara sebesar Rp 209 miliar dan 105 juta dollar Amerika. Tony divonis 2 tahun penjara. Ia melarikan diri ke Singapura dan menjadi DPO. ICW menyatakan tak jelas perkembangan terakhir kasus ini.

        ■ Dewi Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.

        ■ Anton Tantular, terlibat kasus Bank Century. Kasus ini merugikan negara Rp 3,11 triliun. Kasus tersebut dalam penyidikan di Mabes Polri, Namun, menurut ICW perkembangan kasus tersebut tak jelas. Ia dikabarkan lari ke Singapura.

        ■ Sukanto Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga merugikan negara sebesar 230 juta dollar Amerika. Ia lari ke Singapura. Menurut ICW, Sukanto masih terduga namun diberitakan menjadi tersangka. Proses hukum tidak jelas. (Nama Sukanto Tanoto dicabut dalam daftar ini. Kasusnya telah selesai.

        ■ Pada 2010, mantan kepala ekonom konsultan McKinsey, James Henry, menerbitkan hasil studinya soal penyelewengan pajak di luar negeri (tax havens). Menurut laporan tsb, terdapat USD 21 trilyun (Rp 198.113 trilyun) pajak pengusaha di seluruh dunia yg seharusnya masuk kantong pemerintah, namun diselewengkan.

        Sembilan diantara para pengusaha pengemplang pajak itu berasal dr Indonesia, seperti :
        ■*James Riady,
        ■ Eka Tjipta Widjaja,
        ■ Keluarga Salim,
        ■ Sukanto Tanoto, dan
        ■ Prajogo Pangestu*.

        ■ Ini belum bicara kasus yg melibatkan
        ■ Miranda Goeltom,
        ■ Theo Toemion,
        ■ Freddy Harry Sualang,
        ■ Panda Nababan,
        ■ Max Moein,
        ■ Ni Luh Mariani Tirta Sari,
        ■ Olly Dondokambey,
        ■ Rusman Lumbatoruan,
        ■ Willem Tutuarima,
        ■ Poltak Sitorus,
        ■ Aberson M Sihaloho,
        ■ Jeffey Tongas Lumban Batu,
        ■ Matheos Pormes,
        ■ Engelina A Pattiasina,
        ■ Sengman Tjahja,
        ■ Basuki,
        ■ Elizabeth Liman,
        ■ Yudi Setiawan,
        ■ Artalyta Suryani alias Ayin dsb. Dalam skandal suap impor komoditas pertanian dsb. Panjang sekali daftarnya.

        Kalau media-media sekuler dan anti-Islam, kasus-kasus korupsi yang melibatkan mayoritas non-muslim memang selalu ditutup-tutupi, dikecil-kecilkan, andaipun “terpaksa” diberitakan ya cuma sekilas saja.

        Beda terhadap kasus korupsi yang menimpa tokoh-tokoh Islam. Walaupun terkadang nilainya kecil, alias tidak ada apa-apanya dibandingkan “rekor” skandal BLBI dll diatas, pasti akan selalu diblow-up habis-habisan, diberitakan berulang-ulang oleh kompas cs.

        Dan simbol-simbol keIslaman pelaku korupsi tersebut, apakah gelar Hajinya, Habib, Kyai, Ustadz, Ustadzah, bendahara Majelis Ulama Indonesia, identitas partainya Islam, jilbabnya dsb, sengaja akan selalu ditonjolkan dalam pemberitaan.

        Hati2 terhadap media yg benci Islam

    6. Kenapa selalu merasa minoritas tertindas.. tidakkah kalian merasa saudara kita yang keturunan mayoritas taraf ekonominya lebih lebih baik dari pribumi. Ini berarti warga pribumi tidak melakukan intimidasi. Kenapa selalu menjadikan media sbg tolak ukur bahwa hanya islam yg paling berkuasa. Lihat saja kehidupan bertetangga kita fine fine saja. Kalaupun ada gesekan dan itu pun hanya dalam jumlah kecil yg disebabkan macam faktor entah karena terprofokasi atau bersifat personal.Tetutama di DKI ini warga masih bisa beribadah dengan aman.

    7. Eh ahokdiah, yg nyolek agama duluan siapa? Yg ngomong sara duluan siapa? Ngapain di colek agama muslim kalau gak mau dicolek? Berbau sara? Dia yg colek sara duluan ke pemurkaan, gak malu ya ahoker?

  21. Dannn para ahoker pasti berdatangan.. Membela sang junjungann.. Ga usah ditanggepin mas pandi, bikin capek, bagi mereka ttp ajok yg paling benar.. Tuhan aja salah kok tapi tidak dengan ahok..#salamterdakwa

  22. Ahok Selama mendapat “lungsuran” jabatan dari Jokowi, kita bisa lihat betapa transaksional dan kompromisnya dia dengan Konglomerasi perusahaan besar, tapi begitu kasar dan tanpa kompromi dengan kaum miskin struktural.

  23. Ahok adalah wujud kemarahan warga akan birokrasi dan politisi yang identik dengan korupsi berbalut kata – kata sok puitis sok manis dan berbelit – belit dengan bahasa sok tingkat tinggi yang bisa memiliki banyak makna tergantung posisi politis kita.

    Ahok memang berbeda.

    Bedanya inilah yang mengancam politisi lain yang selama ini terlihat bersih ternyata korupsi juga.
    Politisi yang sudah mapan dengan system korupsi yang dibangun selama bertahun – tahun untuk melindungi orang – orang yang tahu caranya berkompromi.

    Mari kita lindungi Ahok untuk Jakarta dan Indonesia yang lebih maju dan bersih.

    1. Iya… Waktu PLT yg menjabat gak banjir,, tapi… Sabtu kemarin pk basuki dilantik kok banjir lg ya???
      Pasti ada kesalahan faktor X

    2. Ngimpi ya Citra? Banyak baca, banyak jalan.. Diboongin tuh, masa genangan air 70 cm bukan dibilang banjir…Nunggu tenggelam kayak jaman dulu ya dibilang banjir?

    3. Thats exactly the point. Dirumah anda tidak banjir karena penggusuran yg dilakukan ahok? Bagus. Pilih ahok lagi saja. Jumlah orang miskin memang akan makin banyak tapi toh hidup anda makin nyaman karena aman dari banjir. Mungkin yg harus direnungkan adalah, harga dari kenyamanan anda adalah banyak warga tergusur yg hidupnya makin susah. Kita semua tau penggusuran memang solusi yg ditawarkan ahok untuk mengatasi banjir. Tapi. Apa harus seburu-buru itu tanpa solusi memadai untuk para korban tergusur?

    4. Denger2 banjir, itu karena ahok gak masuk kerja karena urusan sidang penistaan agama.
      Bayangin klo ahok cuti selamanya? Jakarta bisa benar2 mengapung.

    5. Mau ditunjukin bukti nya mba? Liat berita tentang kampung pulo deh baru-baru ini.. banyak tuh di media-media.. Jangan takabur nanti dikasih banjir sama Tuhan nangis-nangis minta ampun

    6. Demi jalan lu ga banjir.. begitu bnyk org yg digusur dr rumahnya yg penuh kenangan dan t4 nya mencari nafkah.. dgn kata lain anda berjalan diatas puing2 penderitaan org..

    7. Kalau dilihat dri dampak negatifnya mungkin sekian persen dari 8000 trsbut protes atas penggusuran. Tapi kalau dilihat dari positifnya, bisa dirasakan dari kali bersih sampai pengurangan banjir yang bisa dirasaka n lebih dari 8000 kepala keluarga. Jgn lihat setiap paslon cuma dari sisi negatif atau positifnya saja, tapi lihat dari kedua sisinya. Setiap paslon punya sisi positif dan negatifnya masing2. Karena jika Jakarta menjadi lebih buruk, maka anda ikut berkontribusi di dalamnya. Jadilah pemilih yang pintar. Terima kasih.

    8. Masa si mba ga banjir? Di rumah mba kali ya .. Mbanya ga baca berita ya? Coba dibuka googlenya buat cari berita ya mba

    9. Please banget lah yg bilang jakarta udah gak banjir berarti cuman main di rtnya sendiri aja 😭 Jakarta banjirnya gak ilang , cuman dipindahin ke wilayah jakarta lain. Banyak wilayah yg tadinya gak banjir jadi banjir . Ini namanya mindahin masalah untuk dapet simpati orang hhhh. Saya pemerhati lingkungan dijakarta dan sama sekali gak setuju sama pendapat sarkas tentang “udah gak banjir lagi”. Dan untuk yang gusur gusur , semoga saja next time kamu merasakan digusur rumahnya, sungguh orang yg belum merasakan itu sering seenaknya saja menganggap “biasa”

    10. Banjir mpok citra.. deket rumah saya di cibubur 3 rw banjir padahal ada 2 tempat abis di gusur cuma mau kasih tau mba.. ke tkp aja.. kp mlayu juga masih banjir.. atau air yg tergenang??

    11. Banjir kok. Sma 8 bukit duri yg udah langganan banjir dari puluhan tahun lalu tetap banjir kok. Ga ada perubahan. Banjir hampir sampai lantai 2 bahkan. Katanya sih mau dipindah lokasi, tapi cuma janji aja dari kapan tau.
      Daerah sekitar BKT ga banjir sih alhamdulillah. Tp bkt udah ada dari jaman gubernur fauzi bowo. So…
      Jgn mengeneralisir suatu hal. Jgn ngulang argumen yg itu2 aja. Jakarta ga banjir bla bla bla. News flash: Jakarta masih banjir. Tp giliran banjir ga ada yg mau bahas. Giliran ga banjir sampe dibikin meme 😪

    12. ha,, malu banget ni yang komen. org jkt bukan ya? apa ga liat berita?
      Jangan nantang sama alam, alam itu milik sang Kuasa. Dia Maha Kuasa melakukan apa saja. Termasuk menurunkan banjir setelah sekelompok orang sombong merasa berkuasa menghentikan banjir…

    13. 1 hari setelah komen anda, silakan cek ke bbrp lokasi di Jakarta, banjir ato nggak? paling cuma bilang genangan ya… 😂

    14. Wkwkwkw banjir tuh d sma 8 eh genangan doank deh tp lbh dr 1 meter…

      Urusan bencana tuh bukan kuasa gubernur mbak ee…masih sehat?msh prcaya tuhan mbak?

      Pisss mbak jngan diambil hati tp diambil otak aja…hahaha

    15. Berarti ahok jadi pekerja aja bukan pemimpin, jadi peminpin nya anis, ahok yg kerja jadi bawahan nya anis, gampang kan? Rumah yg kokoh kan yg buat tukang, bukan arsitek

  24. Jadi pandji (dulu gw sebut ‘bang’) lebih memilih pemimpin yg dulu ngomongnya ini, trus skrg ngomongnya itu (hanya demi kekuasaan). Pemimpin yg berdampingan dgn kerabat koruptor reklamasi dan berdampingan dgn ormas agama yg penuh sensasi.

    Sudahlah nji, dulu kau “angkat tanganmu untuk indonesia!” tp skrg kau sudah menurunkannya, sm seperti tenun kebangsaan calon pemimpinmu yg skrg sdh menjadi keset “welcome”.

  25. Ingatkah kita dengan Fir’aun… Seorang raja.. pekerja keras, dan karena terobsesi dengan kerjanya akhirnya ia menistakan Tuhan, sehingga pada akhirnya mengaku pula sebagai Tuhan.

    Kerja dengan hasil baik tanpa dilandasi dengan iman adalah melakukan kebaikan yang tidak benar.

    Tuhan Maha Kasih, ia berjanji bagi siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil. Tapi ingat keberhasilan dengan hasil kerja yang gemerlap tidak akan mendapat berkah Nya, bahkan cenderung melupakannya.

    Hati – hati pada penista agama yang hanya menyakini kekuatan dirinya semata. Awas terbawa arus nafsu kepentingan dunia.

    Ingat La haula wa la kuata illa billahil aliyil adziim…
    Tiada daya upaya kita melainkan kekuatan Allah semata.

  26. Luar biasa bang Pandji!
    Negara ini butuh “politikus” cerdas kayak bang Pandji.
    — politikus pakai tanda kutip loh ya.

  27. Walaupun saya pendukung no 1, saya menghargai dan salut dgn tulisan ma pandji.. semoga yg menjadi pilihan kita masing2x bisa membuat warga jakarta bahagia dan adil

  28. Sepakat dan setuju.

    Tapi serasa masih ada yg ngegantung, bang Pandji.

    Pemaparannya di atas saya rasa baru mencakup di bagian ‘Kenapa saya tidak memilih Pak Basuki?’ sehingga tidak aneh di atas ada yg komen, katanya “lebih menyerang pak Basuki”

    Part ‘Kenapa saya memilih mas Anies’ nya??

    Saya ngiranya bagian itu bakal dibahas detail di bawah, tapi udah beres aja artikelnya 🙂

  29. Kl pimpinannanya tidak bisa memberi contoh kesopanan orang timur…
    Kata comberan di obral dng pongahnya…
    Suatu saat, ane kawater, pagi2 anak kita sblm pamit sekolah dia bilang, buseeet lho bee… jajannya tambahin nape… t*iiiii banget kl cuman segini…

    #buangkejamban

  30. Saya pemuja Anies Sandi, dulu.
    Jujur saya sempat mengidolakan Anies dan Sandi, saya ikutin page nya pak Anies karena menurut saya gagasan dia menarik, terutama saat menjadi mentri pendidikan. Saat Pak Anies di reshuffle pun, saya yakin itu adalah keputusan dengan penuh pertimbangan dari Pak Jokowi & tim. Saya masih mendukung. Saat pak Anies mulai ikut pilkada, saya mau pilih pak Anies.

    Saya keturunan peranakan. Saya juga tidak cocok dengan sikap pak Basuki yang cenderung kasar, nambahin stereotype etnis *itu* yang susah banget di ubah dari jaman jebot.

    Sayangnya, saat saya mendengar dia berbalik tombak dengan slogannya itu, saya kecewa.
    Sayangnya, saat dia memilih untuk menyerang paslon lain dibanding menguraikan gagasan, saya kecewa.

    Dan maaf, saya kecewa dengan slogan “coblos peci nya”.
    Maaf, saya kecewa dia memilih untuk bergabung dengan massa organisasi agama tertentu. Memilih mengucapkan salam salam dalam bahasa agama dibanding salam sejahtera atau kebhinekaan ragam warga Jakarta.

    Saya rasa ada pro kontra dari masing masing paslon. Paslon 1 berani nyalon meski muda, meski kurang pengalaman. Paslon 2 memiliki pengalaman, sayang sikap preman. Paslon 3 ada sosok yang memberi gagasan, sayangnya memberi saya kekecewaan.

    Jadi siapa yang harus saya pilih?
    Saya jg masih mikir*

  31. Ada yang kebakaran kolor ijo bang.
    Semangat bang pandji gue suka elo sejak awal acara jubir di kompas

  32. Kereeen!
    Cadas cara penyampaiannya. Terlepas saya punya ktp dki atau nggak… Tapi saya akhirnya senang, ada oase dalam perpolitikan para jubir politik.

    Sekali lagi, keren!

  33. Tulisan ini membuat saya yang awalnya mau coblos calon lain, sekarang mantap akan coblos nomor 3. Terimaksh Ndji… Sya kayaknya emang trlali cepat terlena dengan media2 mainstream 🙂

  34. Yaealah bro tu artikel yg lu kasih, emg lu dah check sendiri blm ke rusun nya? Jangan bikin opini menyesatkan deh. Gw tanya ke lu klo kga digusur trus digimain dong? Itu msh untung di kasih rusun murah. Pemimpin sebelumnya ngegusur ada kga ngasih fasilitas sebaik skrg? Mikir pke otak, jangan pake peci.
    Bro bro… ampe segitu nya lu belain anies. Dapet ape sih lu. Hahaha..

  35. Let’s check this. Berikut kutipan diatas:
    ¹Kalau anda percaya dengan yang saya percayai, kita bisa sama sama bergabung untuk memastikan Jakarta kembali punya pemimpin yang humanis. (pemikiran ane nih bang…. ibarat kata Bang Panji punya anak nih cakep, baik, sopan santun, sayang keluarga terus Bang Panji coba menyalonkan ke calon Besan dgn cara ‘mengatakan’ hal serupa? kayanya Besan manapun mikir wah ini beneran baik atau omong kosong yah tanpa meliat wujud asli anak yang dibanggakan Bang Panji tersebut seperti apa wujudan nya atau kah hanya wacana belaka.)

    ²Yang peduli dengan perasaan warganya. (sesekali kali abang nih jadi warga nya pernah kaga mikirin perasaan gubernur nya yang kerja untuk rakyat ketimbang abang yang beropini hanya bisa membela rakyat?)

    ³Yang punya gagasan untuk mengarahkan yang kerja. (gagasan aja tidak cukup tanpa adanya Keberanian mengambil resiko dikucilkan atau disalahkan oleh banyak penentang)

    ⁴Yang bisa jadi jembatan segala keragaman di Jakarta. (Keragaman apa dulu nih Pendidikan? etdaah itu K13 apakabar jembatan Menteri nya dengan para Pendidik diseluruh pelosok tanah air, oh iya udah diberhentikan yak menteri nya skip skip. Keragaman Ekonomi? kurang enak apa coba yg tinggal di Jakarta UMR nya udah gede kadang dikasih bonus lagi, cok ko tengok daerah lain bang boro2 umr ump aja kadang kagak full dibayar)

    Jadi pertanyaan ane sekarang abang yakin ama pilihannya nih? oh iyee dijanjiin Dp rumah gratis berapa pintu bang ampe segitu nya banget bagi bagi keleus siapa tau ikut dukung dapat rumah gratis depe juga. depe? *eh hahaa? ✌

  36. Kata yang bijak bang pandji, mereka yang berkomentar tidak perlu panjang panjang karena mereka melihat basic pak anis sebagai mendikbud dulu borok tapi mereka tidak mengerti atau mengetahui bagaimana susahnya menjadi pemimpin ketika anak buahnya membuat kesalahan terbesar dan pemimpinnya yang jadi salah, sekarang kita tarik, bagaimana beliau dahulu memimpin mendikbud apa tidak kewalahan mengurus begitu banyak provinsi di Indonesia yang tiap tahun pasti ada namanya pemekaran wilayah, apa mereka mengerti atau mengetahui bagaimana ide dari pak anis untuk membuat masyarakat sadar bahwa mereka ingin diayomi bukan di buat modernisasi layaknya pak basuki menggusur para masyarakat yang notabene ingin membuat Jakarta menjadi Singapura? Maaf kami ini orang Indonesia khususnya Jakarta, kami ingin juga Jakarta maju akan tetapi, jangan menggusur secara sepihak dikarenakan hanya untuk kepentingan golongan, coba lihat kalijodo dengan Alexis dkk apakah mereka tidak juga menutup? Perbedaannya sudah jelas tapi seakan akan media mainstream memberitakan yang enggak jelas, pengalihan isu yang saya lihat hanya sebatas kacang yang isinya tidak ada. Kami cinta anies sandi karena mereka adalah orang yang tepat karena Jakarta bukan Medan perang, coba deh manusia punya hati dan mereka jikalau disuruh pindah baik baik dan dikasih tempat dan pekerjaan yang baru atau pelatihan pekerjaan pasti mereka akan paham. Bukan hanya digusur suruh tinggal di rusun dan sisanya mereka bayar hingga mereka tidak mampu bayar sedangkan disekitarnya tidak ada tempat pekerjaan untuk wiraswasta itu bukan hal yang bagus untuk membina masyarakat Jakarta, malah mereka akan kecewa dengan keadaan yang ada. Dan sekarang contoh seperti rusun pulogebang dan marunda, tidak adanya busway yang seperti dijanjikan oleh pak basuki, malah beban mereka menjadi berat 2x dari cicilan rusun, terus busway. Masyarakat Jakarta itu juga manusia yang berhak untuk memiliki kesempatan hidup layak dan nyaman walaupun Jakarta sudah dikatakan penuh sesak dengan orang yang tiap tahun menyerbu ibukota.

  37. Agak biased karena jubir tapi dapat diterima. Point 2 bagus untuk menangkap beberapa sisi negatif Ahok tapi juga tidak berimbang beritanya dan hanya mengambil satu aspek

    Dibilang Anies bisa mempersatukan? Menurut saya tidak. Saya sebagai warga jakarta tidak merasa dia merajut tenun kebhinekaan dengan dia berpolitik identitas dan menyatakan harus Muslim sebagai pemimpin. Untuk yang lain artinya menjadi second class citizen dan itu bertentangan dengan pancasila sila ke 5 yakni keadilan sosial bagi SELURUH RAKYAT INDONESIA

    Saya merupakan salah satu korban mei 98 dimana terjadi tragedi bangsa dan diskriminasi karena ras dan agama. Saya mengerti dia hanya melakukan apa yang dia harus lakukan untuk mendapatkan suara tapi dia membakar jembatan penyambung bangsa dengan mengkompromikan nilai keberagaman

    Lalu yang terakhir, sekian lama saya tinggal di Jakarta, baru kali ini benar benar berasa perubahan positif yang nyata terjadi di Jakarta

    Saya respek pilihan mas pandji tapi saya solid pilih Paslon 2. Beliau tidak sempurna dan masih banyak kekurangan tapi menurut saya learning curvenya sudah cukup cepat untuk menutupi kekurangannya dan mengefisiensikan kelebihannya.

    Kanker bangsa terbesar saat ini adalah korupsi dan seperti halnya di kitab suci ada ayat ayat untuk perang yang tidak berlaku di masa damai. Saat ini kita sedang berperang dengna korupsi dan di butuhkan seorang jendral yang berani menghadapi itu.

  38. Sadar gak sih selama ini yg paling dirugikan adalah masyarakat menengah…masyarakat atas menekan dengan uangnya, masyrakat bawah menekan dengan “kami rakyat kecil”,
    Sebenarnya yg paling saya inginkan adalah ideologi “kami rakyat kecil” yg sudah terlalu mendarah daging..no offense to others, tp mental mereka yg merasa rakyat harus didahulukan akhirnya membuat mereka malas. Saya memang tidak ada data pasti yg bisa ditunjukkan, tp coba lihat di pinggir2 jalan, msh banyak yg siang bolong waktu orang bekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya,eh, mereka malah ngopi,merokok, dan tidak bekerja.lalu juga lihat di bandara, di mana masih banyak calo2 liar yang tidak bisa ditertibkan. Jika dgn berkata2 sopan kepada mereka lalu mereka bisa berubah, tentu Indonesia sudah maju dari dulu bung pandji. Saya mengatakan ini no offense,cm ingin menjadi tambahan inspirasi kepada siapapun yang nantinya jadi pemimpin jakarta, kami ingin jakarta maju, bukan hanya mementingkan kepentingan “rakyat kecil” semata, sedangkan untuk “rakyat kecil”, buatlah supaya mereka berpikir mereka tidak kecil,mereka harus rajin bekerja bukan malas2an
    Sekian pak.

  39. Kok ga bandingin apel dengan apel bang. Masa bakti pak Basuki sebagai gubernur DKI dengan masa bakti pak Anies sebagai menteri pendidikan kan hampir sama tuh bang.
    Jadi bahasannya fokus ke hasil kerja kedua orang tersebut yang bisa dirasakan rakyat pemilih seperti saya ini.

  40. Review yang cukup kurang berimbang, sangat subjektif, dan kurang berdasar apabila melihat pak basuki dari sebelah sisi, namun memang untuk aksesibilitas rakyat miskin kepada pemerintah DKI kurang dan mereka ini jumlahnya tidak sedikit, belum lagi soal ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan yang terjadi, maka dari itu saya akan memilih sosok yang lebih humanis, dan memiliki gagasan real dan jelas dalam program-programnya. Dan tetap mengutamakan budaya sopan santun agar dunia melihat, tegas bukan marah2, bukan menghardik, ketegasan adalah mengambil pilihan tanpa ragu kanan dan kiri, #stop Reklamasi

  41. Saya dan banyak teman saya dulu mengidolakan mas Pandji lewat buku-buku dan pendapatnya yang inspiratif, tapi sekarang saya sudah 100% hilang respek ketika mas Pandji nggak lagi objektif. Coba peka terhadap diri sendiri, dan jujur terhadap diri sendiri, 100%. Ini bukan mas Pandji lagi, kalau sudah seperti ini. Saya yakin mas Pandji yang asli tidak seperti ini, dan idealismenya tidak bisa dibeli dengan ‘hubungan baik mantan mentri.’

  42. Saya pernah menulis tentang Pak Basuki. Tulisan saya cenderung memujinya karena saya memang tahu keberhasilan beliau selama di Belitung.

    Tapi tentu manusia tak sempurna.

    Sementara, bagi saya Pak Anies orang baik. Memang membandingkan (hasil kerja) Pak Basuki dan Pak Anies justru tidak ‘apple to apple’. Buat saya, keberhasilan Pak Anies untuk pendidikan bangsa ini jauh lebih besar. Dan Indonesia harus jadi bangsa yang terdidik.

    Semoga Allah menakdirkani kita dipimpin oleh orang yang juga Dia ridhoi.

  43. Setuju bang panji..,abaikan aja komentar2 diatas saya, gak penting ,buang2 waktu dan tenaga 😊

  44. Setujuu mas pandji…
    Biar org berkata apa, saya dan warga jakarta lainnya tetap butuh pemimpin humanis dan dekat kpd warganya…
    Semacam justin trudeau gt bukan kang donald trump..hehehe

  45. pas banget bang panji!
    apalah arti keindahan dan kerapihan jika ribuan jiwa sengsara. (bahkan kalo doi lanjut berpotensi jumlah masyarakat yg sengsara nambah)

  46. Saya bukan warga Jakarta, tapi salut sekali dengan tulisannya. Banyak yang harus dipertimbangkan dalam memilih calon gubernur. Semoga Allah memberi pemimpin yang paling baik.

  47. Kayanya yg ditekankan disini lebih ke arah gusur menggusur…anggaplah nda semua korban gusuran itu indah hidupnya setelah digusur.Tapi apakah benar tinggal di dekat bantaran sungai,tinggal di tempat jalur hijau,mempertahankan “red district” yg kebetulan dan mungkin saja itu tanah pemerintah (dengan artian lain,mereka penghuni liar)….Penggusuran yg dilakukan Pak Basuki,saya rasa nda sembarangan pilih tempat kok.Dan dimadsdukan memang untuk membenahi kota Jakarta (untuk membuat sesuatu yang lebih baik,pasti akan ada pengorbanan…sudah hukumnya)

    Masalah dia berkomunikasi dengan masyarakat yg dibilang pandji “kelas bawah” ok memang dia ketus (baguslah🤔).Tapi,coba Pak Pandji bayangkan,kalo jd gubernur didatangin sama warganya ngeluh itu itu aja.Padahal di sisi lain masih banyak yg lebih penting diurus.Kita ini masih banyak yang kurang dengan budaya membaca.Apa2 nanya,dikit2 nanya..padahal sudah di berikan keterangan yang jelas (contoh konkrit, saya sebagai salah satu penjual online shop,kadang sebal dan jawab agak ketus kl yg beli nanya terus,yg jelas2 saya sudah terpampang nyata keterangan barang dagangan saya secara detail).Mungkin saja ibu yg dimadsud Pak Pandji salah satu yang kurang menyerap informasi..

    Untuk reklamasi,kayanya Pak Basuki hanya meneruskan peninggalan sebelumnya.Kalo tidak setuju,monggo presiden putuskan menolak (yang nyatanya sampai sekarang tidak ada penolakan)..

    Banyak hal yg lebih kritis untuk diprotes daripada pandangan yang dianggap “negatif” sama Pak Pandji…Memberantas korupsi,mafia hukum,pungli,mengatasi banjir,macet banyak hal yg seperti itu yg mesti diperjuangkan..buat mental tempe dan pengemis memang nda suka cara Pak Basuki.Sampai kapan kita seperti itu? Pemimpin humanis yang diperlukan?diperlukan untuk siapa? KORUPTOR Atau orang2 yang berkepentingan? Masalah kesejahteraan warga ntar aja deh,yang penting pemimpin santun.Iya in aja deh,habis masa jabatannya udah bodo amat (yang penting uang udah kekumpul banyak)

    -suara hati dari warga yang udah jengah dengan janji2 pemerintah-

  48. Pandji, saya agak males membaca tulisan semacam dari pasangan manapun. Tapi, saya scroll sampai bawah tulisan Pandji. So well said. Smg cita-cita terkabul dg ketulusan utk bekerja.

  49. Biarlah mas Pandji, mereka yg merasa selalu benar. Tampaknya mereka sulit melihat secara netral. Kalau udah gtu ya kita doakan saja. Smoga bang Anies dimudahkan menjadi gubernur jakarta yg santun aamiin

  50. Saya pengen berpartisipasi di pilkada dki ini,sayangnya skrg saya sudah bukan warga dki lagi
    😢 smoga pak anies & pak sandiaga,terpilih jadi pemimpin DKI periode 2017-2022 aamiinn yaa rabb 😊

  51. Nji…ga salah Jonru ngamuk2 di awal kampanye dulu, karena ternyata lu tuh nelan ludah sendiri. Lu nulis begini:

    “…..karenanya saya akan berikan jawaban seterbuka mungkin untuk apresiasi kebaikan dirinya untuk bertemu saya langsung ketimbang ngomel ngomel secara terbuka apalagi di social media. Nyari 100% pasti tidak saya gubris. Twitter, Facebook, Whatsapp, bukanlah medium yang saya pilih kalau mau berdiskusi….”

    Lu sadar ga sih apa yang lu lakukan ke Jonru,….? Podo wae mas …situ mempermalukan Jonru via medsos instead of mengajak diskusi langsung. Saat itu lu merasa punya banyak followers so bisa ngoceh apapun tentang Jonru, dan disahut berame-rame oleh your followers.

    Sekarang lu merasa sendiri, karena mayoritas followers lu ternyata ga sejalan dengan dukungan lu, lalu lu nulis begitu?? Bicara ama tembok Nji…. Berkaca!

    Lu berkreasi bagus dengan “Mesakke Bangsaku”…kritik sana, kritik sini…lalu pakai act menangis saat mendengar lagu “Tanah Airku” di San Francisco,….well ternyata itu sekedar aksi panggung. Apa yang lu sampaikan toh juga ga selalu sama dengan apa yang lu praktekan. (ps: btw kalau gua putar ulang lagi video itu, mau munteeee gua….)

    Itu mah ga beda dengan para anggota DPR yang terhormat, yang berbeda saat kampanye dengan pelaksanaan.

    Maka ga salah kalau Jonru tertawa melihat lu Ndji….at least followers dia yang jutaan itu masih tetap sejalan dengannya. Sementara lu…..hehehehehe…..kacian deh lu!

    1. Yang lebih menyedihkan ya anda, ‘bukan siapa-siapa’ ‘gak punya karya apa-apa’ menilai seorang Pandji seakan lebih rendah nilainya dari anda. Terlihat jelas anda kurang porsi pendidikannya, let say Pandji memiliki pemikiran yang salah (karena berbeda dengan anda) tapi dia hidup jauh lebih baik dengan anda, mendukung pasangan calon gubernur berbeda sah-sah aja tapi bersikap seperti yang anda lakukan hanya membuat pasangan yang anda dukung terlihat bernilai rendah.

      Mempertanyakan “tidak membahas kekurangan pak Anies” dianggap tidak objektif, sepertinya terlalu bodoh untuk dipertanyakan. Bagaimana jika diputar juru bicara pak Basuki yang membahas kekurangan pak Basuki sendiri? tentu akan sangat banyak datanya 🙂

    2. Laaahhh kalo lu ga suka sama panji ngapain buka situsnya dia? Gausah baca lah tinggal lu tutup. Sorri disini gw bukan fanatiknya panji tapi dgn dia ikut berpartisipasi membangun jakarta ato bahkan indonesia dgn lebih baik dgn kritik2nya dia knp tidak? Daripada lu hobinya nyacad kebanyakan bacod ga mutu, tolol jgn dipiara tong mending miara kambing bisa gede trs buat kurban

  52. Bahkan ditulisan Mas Pandji pun sebagian komentatornya pun masih merasa paling benar…heran dengan dikaitnya isu SARA…setau gw Indonesia diskriminasinya ga parah…mau belajar yg elegan itu gimana? Tonton tuh Upin Ipin bagaimana gambaran minoritas (Tionghoa & India) menghargai adat mayoritas (Muslim Melayu) dimana tanah dijejak, adat dijunjung, sebaliknya jg menunjukkan betapa mayoritas menghargai minoritas dengan tradisinya…lo tau gak kalau di Malaysia, semua itu udh diatur…Melayu utk politik dan birokrasi, Tionghoa utk perekonomian, India utk teknologi…gimana ga lebih terkotak..tp ingat kita sebagai tetangga melihatnya harmonis..

  53. Saya pun setuju, bayaran kita adalah “jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya” bahagia untuk semua kalangan. Bukan bahagia untuk kalangan tertentu saja. Anies-Sandi Bisa!!

  54. Sy percaya Pandji ga dibayar, dari awal sy percaya Pandji karena sy sadar dan peduli politik juga dari tulisan2 pandji sejak 2012. Sy juga sama dg Pandji yg ga punyakepentingan pribadi, sy ga butuh bantuan gubernur, sy bisa berdaya sendiri. Ahok menang atau kalah ga ada untung ruginya buat saya. Tapi saya melihat, menonton, memperhatikan, mambaca, menilai.. dan sy simpulkan Ahok msh layak pimpin Jkt, Ahok ga sempurna.. tapi layak utk diperjuangkan. Kalau soal tutur kata dan sikap kasar… dia layak diberi kesempatan utk berubah.
    Tetap Ahok!!

  55. Saya bergabung dengan anda dari dulu bang Pandji, sdh kelihatan dgn jelas siapa ke 3 paslon kita nanti, hanya “MATA HATI YANG BUTA” yg masih memilih paslon 2, apakah dibutakan oleh berita pencitraan atau malah oleh uang.
    Ada yg memberi saran : Mending nyari pemimpin yg tidak korup, dan sdh jelas kerjanya (Maksdnya PasLon No.2)
    Sy jawab : Iya bener, jelas kerjanya, yaitu menggusur rakyat kecil tanpa solusi perbaikan nasib, membeli rs. Sumber Waras dgn NJOP yg di markup lebih 200%, Lalu melanjutkan reklamasi pantai yg nantinya akan dijual ke cina (lihat youtube : iklan podomoro group promosikan pulau G di china).

    Silahkan anda mikir kalau memang cinta JAKARTA apalagi cinta NKRI.

  56. Mas Panci sehat?? Eeh Pandji..

    Ciye masih kampanye aje.. ciye jelek2in Ahok aje..Hahaa

    #gwdua

  57. Sebaliknya dengan anda menulis seperti diatas, terlihat bahwa anda sendiri yang membuat paslon 3 merasa paling benar. Uraian anda hanya sebagian kecil, dengan hasil survey pun terlihat bahwa rakyat jakarta puas dengan kinerja gubernur ahok. Anda pun menulis dengan data yg nihil, data dari warga yang anda bilang tidak senang digusur pun tidak ada, hanya menurut beberapa orang. Anda sendiri apakah sudah survey langsung bagaimana warga yang dipindahkan ke rumah susun? Pasti belum, anda hanya membaca dari sumber-sumber berita tanpa tahu pasti lapangan seperti apa. Dengan anda sebagai seorang yang menurut saya cukup membangun karakter bangsa dengan buku-buku anda, tulisan ini tidak mencerminkan tulisan-tulisan pada buku-buku anda.

  58. Ada yang ngerasa FOKE itu buruk saat menjadi Pemimpin DKI? Gue tunjuk tangan!!

    Gue nilai FOKE saat menjabat sbg Pemimpin DKI itu buruk. Tapi dia tidak membuat kegaduhan seperti sekarang ini. Sebelum ini gue ngerasa hidup kaya nya tentram2 aja, tapi dengan kata2 yg 1 org tidak bs jaga, kita seperti di adu domba, cela sana sini, tuding sana sini, lapor sana sini.

    Gue setuju dgn tulisan Pandji “Yang peduli dengan perasaan warganya” , kita hidup di berbagai macam sifat manusia. Maka jagalah kata2.

    Lo semua beruntung bisa hidup layak, pegang hp, nongkrong sana sini, beli ini itu. Banyak sebagian dr lo semua yg gk ngerasain itu.

    Pandji said “Anda memilih Gubernur untuk anda. Atau untuk seluruh warga Jakarta?”
    Itu pertanyaan yg sangat krusial, karna Jakarta bukan untuk kalangan menengah ke atas yg biasa bermain di gedung2 besar. Kalo lo semua ngeliat dari sisi diri lo sendiri dan mungkin dgn teman2 sepermainan lo, ya lo pantas memilih no 2.

    1 lagi permasalah dari diri lo semua, ketika Pandji keluar dari zona nyaman nya dia, dan beralih ke arah berlawanan dr lo semua. Itu hak warga negara yg bebas memilih siapa yg pantas. Kalo ngomongin masalah beralih. “Calon” yang lo pilih dan yang lo banggakan skr, inget gak? sebelum nya “dia” memilih untuk maju sebagai calon independent? Kalo lupa gkpp. Sebelumnya para pendukung nya kerja keras untuk ngebantuin ngumpulin ribuan ktp supaya dia bs maju sbg calon independent karna tidak ada parpol yg mengusung nama “dia”. Akhirnya mantap maju sebagai calon tanpa parpol, sama seperti parpol yg mengusung nama “dia” saat ini, benyanyi dgn lantang “dia pasti tumbang”. Tapi sekarang? (Nyata)
    Banyak contoh lain sebenarnya.
    Jadi, ketika pandji memilih beralih itu bukan jadi olokan atau cibiran dr pendukung no 2 dan lo semua.

    Gue bukan warga Jakarta, gue tidak mencoblos utk Jakarta pada hari ini. Tapi setiap hr gue menikmati Jakarta, tapi gue disini gak sendirian. Banyak warga lainnya yg ingin Jakarta bs di nikmati bkn dari kalangan menengah ke atas saja. Banyak warga yg ingin perasaan nya dihargai.

    Kutipan yang sama
    Gue butuh pemimpin yang bisa mempersatukan.
    Pemimpin yang tahu caranya berhadapan dengan warganya sendiri.

    Tahu bagaimana cara berbicara dengan rakyatnya sendiri. Mendengarkan sebagai pimpinan, bukan sebagai atasan yang merasa jadi pemilik kebenaran. Mengerti ketika warganya salah dan mengerti caranya menyikapi kesalahan warganya. Bukan menjudge/berkata kasar kepada warganya di depan media, sehingga membuat warga nya menangis krna perkataan nya.

    Cuma Anies yang gue tau mempunyai program untuk warga diluar dr pemerintahan. “Indonesia Mengajar”, diluar dari pemerintahan loh.

    Jadi kita judul nya “si Pandji kenapa si?”
    Balik ke kalian “Lo semua kenapa si?”

    1. kalangan menengah atas mana yang menikmati Ruang Terbuka, taman2, dll yang dibuat Ahok?? kalangan menengah atas mana yang menikmati rumah susun??
      kalangan menengah atas mana yang menikmati Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat dll??

  59. Salam basamo! 2 putaran nih kayaknya ya… Ayo deh skrg kita saling rangkulan, mau pendukung agus sylvi, fans jonru, pandji n friends, kita bersama2 pilih anies sandi untuk Jakarta milik bersama!

  60. Luar biasa, analisanya tajam sekali, semoga membuka mata hati saudara saudara di Jakarta yang mungkin hari ini masih tertutup oleh silaunya media dan pengusaha.

  61. Semoga aja Jakarta mendapatkan pemimpin terbaik. siapapun yang terpilih semua nya atas takdir Allah.
    Semoga Anies-Sandi merupakan takdir Allah untuk memimpin Jakarta.
    Aamiin.

  62. simple aj d kalau pejabat yang udah nelen ludah sendiri awalnya blg fpi ormas perusak ehh deket pilkada malah sowan kesono beuhhh najizzz gw ditambah wakilnya yang termasuk pengemplang pajak yang terdaftar di panama paper!!! gileee lu? buta mata hati n nurani bisa milih mereka!!!

  63. Tulisan yang menarik…. YG slalu di tanyakan pendukung ahok ke org lain yg berbeda darinya adalah “kamu di bayar berapa?” .. Tidak mudah menjadi seorang pandji yg awalny bergaul dgn org2 pro ahok tiba tiba mengambil jalan berbeda dari lainny… Teruskan perjuanganmu… Dari seseorang yg bkn warga Jakarta…

  64. Kalau pengikutnya saja rata-rata tukang bully, apalagi idolanya, dan mana ada tukang bully yang punya perasaan, peduli sama orang lain yang lebih rendah dari dia?

  65. Lucu ya betapa data bisa dimainkan sekehendak penulisnya. Ahok menggusur 8000 org hanya dlm bbrp bulan, tapi tdk diberikan data berapa titik banjir yang berkurang? Berapa banyak orang2 yg harus pindah ke rusun itu yg sebenernya gak punya surat rumah alias menempati tanah negara secara ilegal? Berapa banyak masyarakat menengah ke bawah yang selamat gara2 jakarta gak banjir lagi?
    Gak ada solusi yang 100% bs menyenangkan semua pihak, kalo bapak yang satu lagi pengennya dialog terus gak akan ada actionnya.

    Bener kata komen2 diatas, bilangnya mau objektif tapi gak objektif sama sekali. Sayang bakat nulisnya mas kalo dipakai sebagai mesin politik.

  66. Saya penggemar mas, menurut saya mas seorang yang jenius. hanya satu pertanyaan saya,menurut mas mengapa mantan gubernur pilihan mas yang skrg menjadi presiden memecat calon gubernur pilihan mas yang skrg ketika menjabat menteri?

  67. Bang, gw masih inget awal post lo untuk dukung Pak Anies. Di situ lo bilang ga bakal pakai kampanye negatif atau ngejelekin paslon lain. Menurut gw, meski posting lo yang pertama itu tetap memiliki unsur negatif terhadap Pak Basuki, tapi masih dalam batas wajar. Emang tricky untuk betul-betul melakukan kampanye positif di dunia yang makin gila ini.
    Tapi, di post ini kok gw merasa lo ga konsisten ya? Lebih banyak negatif ke paslon lain daripada positif ke paslon yang lo dukung. Gw berharap lo bakal tetap bisa pegang nilai-nilai baik yang selama ini ada di dalam diri lo. Menang atau kalahnya Pak Anies nanti, semoga ngga mencemarkan pandangan lo yang selama ini banyak menginspirasi orang lain termasuk gw. Jangan sampai gengsi (kalau Pak Anies kalah) menggerogoti kebesaran hati lo. Jangan sampai pongah (kalau beliau menang) menggerogoti kerendahan hati lo.

  68. Yg menjadi Top of mine yg keren dr Panji sebagai jubir kampanye disini jelas “Kalo pilih Pemimpin itu bukan untuk kita saja”

  69. sangat intelektual mas Pandji.

    Saya bukan orang Jakarta, tapi saya tinggal di Jakarta.

    Saya tidak dapat memilih, tapi saya geram sendiri, ingin rasanya menyelamatkan dengan satu suara pilih, karena saya tidak mau kota tinggal saya menjadi kota blunder, saya butuh pemimpin yg merancang dengan hati, tenang, berhati-hati dengan suara karena didengar dengan jutaan hati yg tidak mau disakiti.

  70. Emang cuma yang terdidik dan tercerahkan yang bisa paham sama tulisan lo, Bang..
    Gua pikir lo juga bakal ikut-ikutan milih calon yang didukung sebagian besar komika (mungkin karena pengaruh pemilik Komp*sTV and Metr*TV), haha..

  71. saya bukan warga jakarta, tapi ijinkan saya berkomentar di sini,, karena ini ibu kota negara saya.
    saya cukup mengikuti ‘perang’ yang sedang panas ini. dan jika saya merupakan warga jkt saya akan tetap pilih basuki dari sejauh yang saya lihat melalui media.

    Sekarang kita lihat dari cara berkampanye. Paslon no satu dan tiga menggunakan dana pribadi hingga puluhan miliar. sedangkan paslon nomor dua hanya menggunakan dana pribadi sebanyak ‘satu juta rupiah’, sisanya merupakan dana yang mereka dapatkan melalui sumbangan dari rakyat. pernah ada paslon yang seperti mereka? dapat disimpulkan di sini, mereka KREATIF. dan jelas mereka dapat dukungan langsung dari rakyat.

    Dari cara memimpin, basuki mungkin tipe pemimpin yang keras. tapi apalah artinya? sekarang saya tanya, anda pernah dimarahi guru? pernah dimarahi orang tua? bahkan pernah dimaki? pernah dipukul ? jangan munafik . saya tahu persis bagimana kebanyakan cara orang tua mendidik anak di tahun 90 ke bawah, dan itu membuat anda lebih hormat pada orang tua maupun guru. cara memimpin basuki ini tidak lebih hanya karena rakyat dan pejabat lainnya taat hukum dan aturan. lihat cara orang tua mendidik jaman sekarang, terlalu dimanja, dan berakhir pada narkoba, pergaulan yang negatif, dll.

    kemudian yang saya lihat, pak basuki ini tidak semata mata hanya ingin duduk di kursi gubernur, bekerja untuk membenahi jakarta. berbeda dengan paslon nomor 1 yang jelas sekali tidak memikirkan visi dan misi mereka alias asal jadi. sedangkan paslon nomor tiga, saya tidak tahu persis, namun bukti kerja mereka belum ada. tapi dari cara mereka berbicara, saya akui pak anis ini bagus sekali, pandai sekali dalam ‘mempersuasif’ orang. dan tipe2 orang seperti itu, terkadang merupakan tipe yang hanya ‘ngoceh saja’ seperti MLM. dan orang seperti ini biasanya hanya mendalami dan fokus dalam satu hal sedangkan hal lainnya dia tidak peduli.

    menggusur, anda bandingkan foke dan ahok , 5 tahun dan 8 bulan. pertanyaannya pada saat foke menjabat, apa yang anda rasakan? dan pada saat ahok menjabat, perubahan apa yang anda rasakan? banjir ? sekarang begini. mungkin agak kejam mengatakannya, tapi menggusur ini bukan untuk kepentingan ahok, tapi untuk anda mas pandji, untuk warga jakarta. anda dan warga jakarta setiap hari bayar pajak, tapi jakarta semakin semrawut dan gak karuan, padahal ini ibu kota lho. masa setiap tahun banjir sampai seperti itu berhari-hari, bersyukur sekali saya tidak tinggal di jakarta, saudara saya banyak yang tinggal di jakarta. mungkin tempat anda tidak kena banjir dan bagi anda pajak yang tidak seberapa, tidak masalah. anda mungkin kalangan atas tapi jangan lupakan, selain ‘menengah ke bawah’, ada juga rakyat ‘menengah’ alias pas2an, yang gajinya hanya memenuhi kebutuhan sehari2, motor masih kredit, mobil pun mungkin gak punya. dan ini merupakan salah satu solusi untuk mereka kalangan ‘menengah’, dengan memindahkan warga yang digusur ke rusun. diberi tempat tinggal loh, inget. dan untuk masalah pekerjaan untuk mereka saya rasa hanya tinggal tunggu waktu saja bagi ahok untuk mencari solusi untuk mereka. jika tidak menggusur, tidak hanya rakyat menengah bawah saja yang rugi, tapi semua warga jakarta, anda paham sekarang? mau bilang susah bersama, mati bersama ? halah bullshit, udah nyumbang berapa milyar sama rakyat miskin ?
    saya pikir hanya ahok yang bisa mengubah jakarta setelah sekian lama.

    nah sekarang saya tanya, apakah anda merasakan benefit selama ahok menjabat? jika tidak, mungkin anda buta, dan jika anda mengatakan jika anda memilih anis – sandi hanya karena ahok suka menggusur, saya rasa anda telah ‘DIPERSUASI’ atau bahkan DIBAYAR oleh mereka. karena jadi JIKA ANDA BILANG PEDULI PADA RAKYAT golongan bawah YANG TELAH DIGUSUR, anda itu BULLSHIT. YOU DON’T EVEN HELP THEM WHEN THEY’RE FUCKED UP! sama seperti paslon number 1 and 3.

    1. Top!

      Yang pasti jakarta bbrp titik jadi lebih indah, daerah kumuh berkurang, normalisasi sungai jadi lebar2 dan enak dipandang, kalijodo sih jadi keren banget ada skatepark segala! Salah satu contoh penggusuran untuk kepentingan publik, siap menciptakan atlit2 x-games lokal untuk internasional.

      Ngatur orang tuh susah, apalagi ngatur orang susah! Berkelompok lagi! Contoh; coba pagi2 jam 5-6 pagi lewat pasar kebayoran lama, dari 2 jalur bisa jadi 1 jalur sempit + angkot ngetem, diisi para pedagang lapak kagetan yang milih disitu karena lebih laku, banyak yang beli, gampang aksesnya tapi kalo diusir biasanya pake kalimat sakti “kami rakyat kecil selalu digusur!”, mereka mengharapkan pengertian walau sudah pasti mereka tidak mau mengerti dampak dari menutup 1 jalur yang menyambungkan ciledug dan jakarta selatan.

      Kebayang gak gemesnya ngadepin rakyat2 yang macam ini? Minta dimengerti tapi ga mau mengerti (kaya wanita… Curcol*) 1 aja gemes apalagi buanyaggg? Kalo da gemes kadang suka jadi ngomel gak?

      Kalau saya sih iya…

  72. bro pandji slalu bicara soal objek
    bukan bandingin buah apple sama buah kudu, smua orang juga tau buah aptivitas, which part yang bro pandji yg objektif?
    ga ada bro.
    sisi objektif adalah membandingkan apple to appleple lebih gede.
    gw salah satu pendukung karya lu, gw cukup mengagumi gimana cara lo mencoba menggiring orang yang ga kenal lu untuk larut dalam jokes lo dan mencoba mengerti hal yang lu maksud, but sadly lo juga praktekin hal yang sama di politik, tapi ga secara objektif.
    okelah gw coba ngertiin, namanya juga “politik”, tapi sadly kita uda bukan di zaman dimana kita bisa meraih hati orang dengan terlihat keren dan indah, uda keras hati ini untuk yang begituan, sudah terlampau lama kita dipimpin oleh orang-orang dengan karakter seperti itu.
    Apa ya kita butuh itu yang terealisasi secara nyata, dan benar-benar dirasakan semua orang.
    bro, jakarta kita uda punya borok sekian tahunan bro, kalo cuman 5 tahun bisa clear smua, walah bro luar biasa sekali ahok ini bro. Tapi sayangnya ini realita bro, 5 tahun belum cukup, 5 tahun ini juga ga semuanya berjalan mulus, ada aja belatung” yang mencoba menggerogoti borok” ini bro dan satulagi jangan lupa, ahok manusia bro pandji, ga ada manusia ini yg bisa do 100% right even a great king make mistakes, mulut dia kasar? ya setuju, apakah dia belajar dari kesalahannya yang jadi pertanyaanya, dan ya, bapak ahok belajar bro, perlahan dia berubah. Jakarta sudah jauh lebih baik di tangan bapak Ahok, perubahan butuh pengorbanan, bukan berarti yang gw maksud kita ngorbanin warga kecil bro, yang di korbanin dr warga kecil adalah karakteristik yang selama di kasih makan sama pemerintah instead of coba mancing sendiri. Sebelum mau gegayaan coba ngerubah kayak pesulap ngerubah kain jadi merpati di topinya, kita realita harus menyadari bahwa yang dilakukan bapak Ahok adalah perlahan mendidik karakter (pasti bentar lagi ada yg ga stuju bilang karakter mana? tukang gusur? kasar? balik ke statement even a King sometimes make mistakes)

  73. bro pandji slalu bicara soal objektivitas, tapi kenapa ketika bicara soal ahok, ga pernah ngasih sebuah perbandingan yang apple to apple? cobalah bikin sebuah perbandingan yang emang sama, sehingga memang objektif, bukan seakan2 terlihat objektif, bukan bandingin buah apple sama buah kudu, smua orang juga tau buah apple lebih besar dari pada buah duku, so which part yang bro pandji yg objektif?
    ga ada bro.
    sisi objektif adalah membandingkan apple to appleple lebih gede.
    gw salah satu pendukung karya lu, gw cukup mengagumi gimana cara lo mencoba menggiring orang yang ga kenal lu untuk larut dalam jokes lo dan mencoba mengerti hal yang lu maksud, but sadly lo juga praktekin hal yang sama di politik, tapi ga secara objektif.
    okelah gw coba ngertiin, namanya juga “politik”, tapi sadly kita uda bukan di zaman dimana kita bisa meraih hati orang dengan terlihat keren dan indah, uda keras hati ini untuk yang begituan, sudah terlampau lama kita dipimpin oleh orang-orang dengan karakter seperti itu.
    Apa ya kita butuh itu yang terealisasi secara nyata, dan benar-benar dirasakan semua orang.
    bro, jakarta kita uda punya borok sekian tahunan bro, kalo cuman 5 tahun bisa clear smua, walah bro luar biasa sekali ahok ini bro. Tapi sayangnya ini realita bro, 5 tahun belum cukup, 5 tahun ini juga ga semuanya berjalan mulus, ada aja belatung” yang mencoba menggerogoti borok” ini bro dan satulagi jangan lupa, ahok manusia bro pandji, ga ada manusia ini yg bisa do 100% right even a great king make mistakes, mulut dia kasar? ya setuju, apakah dia belajar dari kesalahannya yang jadi pertanyaanya, dan ya, bapak ahok belajar bro, perlahan dia berubah. Jakarta sudah jauh lebih baik di tangan bapak Ahok, perubahan butuh pengorbanan, bukan berarti yang gw maksud kita ngorbanin warga kecil bro, yang di korbanin dr warga kecil adalah karakteristik yang selama di kasih makan sama pemerintah instead of coba mancing sendiri. Sebelum mau gegayaan coba ngerubah kayak pesulap ngerubah kain jadi merpati di topinya, kita realita harus menyadari bahwa yang dilakukan bapak Ahok adalah perlahan mendidik karakter (pasti bentar lagi ada yg ga stuju bilang karakter mana? tukang gusur? kasar? balik ke statement even a King sometimes make mistakes), karakter yang gw maksud adalah menjadikan seseorang menjadi manusia yang mandiri dan ga manja
    (post pertama ga tau kenapa kepotong kata2 awalnya)

    1. Ndji, gw se almamater sama elu, gw jg alumni DP ITB’16. Dari dulu yg gw liat elu cuman ngoceh ngoceh dan ngoceh. Jgn kebanyakan victim lah Ndji, lu nangis waktu di SF pas kebetulan disitu lg muterin lagu Tanah Airku. Tp skg? Elu gak lebih dr mereka mereka yg suka ngoceh tanpa ada solusi. Elu kaya anak bayi Ndji, minta orang yg nyari elu untuk punya gagasan sedangkan elu gak aktif untuk cari gagasan dan duduk bareng mereka yg ada di pemerintahan. Sorry aje Ndji, baiknya elu gausah nyandang alumnus ITB jurusan Desain Produk.
      Omongan sama ocehan elu cuma jadi guyonan buat kita.

      Koe seng mesakke.

  74. Setiap orang punya pemikiran sendiri dan menjadi batu kepala serta hatinya. Tidak bisa dirubah jika diberi pendapat orang lain selama pendapat itu masih dipaksakan walaupun sedikit dan diperhalus.

    Tuhan membuat kejadian sekarang atau yg akan datang karena ada alasan dan Tuhan tau yg terbaik, Manusia tidak (apapun pemikirannya).

    Cari saja kebahagiaan yg belum didapat dengan tidak membuat orang lain berburuk sangka dengan kita.

  75. pa basuki udah rela berkorban. difitnah lawannya pake tameng agama.
    sebagai manusia yang humanis saya mendukung pak basuki cahaya purnama untuk meneruskan menata ibukota. biarlah dia jadi contoh. baik buruk manusia semua punya penilaian masing2.

    liat medsos ga sih mas, timeline isinya sumpah serapah orang islamis ekstrimis gitu karena pak basuki videonya di edit captionnya.. kalo warganya jalan pikirannya gitu ya gimana mas? apa harus pilih anies baswedan yang agamanya islam juga biar jakarta aman?

    coba mas anies jadi cagub di wilayah lain, mas.
    saya pasti pilih. kenapa? banyak yang lebih terbengkalai loh dari jakarta. duit apbd banyak bocornya. Jakarta makin maju sejak jokowi sampe di tangan pa basuki sekarang ini.. ngerasa ga sih mas panji sebagai kalangan ‘atas’?

    gbu

  76. Dalam putaran pilkada dki saat ini menurut amat saya,
    Kenpa no. 2 bsa mmimpin smntara ???

    Sebab suara umat islam terpecah pda psangan 1 dan 3,
    Sedangkan suara untuk no. 2 tetap !!!

    Andaikata paslon 1 mengundurkan diri, maka kemungkinan terbesar paslon 3 yg akn menang !!!

    But, selamat memilih pemimpin lah buat warga jkt,
    Saya mah warga borneo cuma bisa mengamati untuk pilkada yg katax terviral sampai disiarkan begitu hebohx oleh media !!!

    Silahkan memilih sesuai dengan kebutuhan umat banyak,
    Jgn untuk kepentingan anda dan para elit !!!

  77. Saya khawatir korban gusuran sekedar jadi komoditas di masa pilgub ini. Kalau bicara atas nama masyarakat marjinal, adilnya tentu kita perlu lihat berapa banyak warga yang mendapat akses lebih mudah ke pendidikan, kesehatan, transportasi yang lebih baik karena program2 Ahok. Jangan bilang itu sudah tugas gubernur ya. Gubernur lain belum tentu bersedia kalah suara karena melakukan kebijakan tidak populer.

    Kekurangan Ahok adalah dia sama sekali nggak bakat pencitraan. Andai ingin jabatan saja, seperti politikus lain, tentu dia tidak akan melakukan penggusuran jelang pilgub. But he didn’t. Dia melakukan yang perlu dilakukan, tanpa peduli akibatnya untuk diri sendiri.

    Sementara sebagai orang yang juga mengidolakan Anies, kekecewaan terbesar saya adalah beliau – pencetus tenun kebangsaan- gembira ria menggunakan agama sebagai sarana diferensiasi. Terlalu rendah untuk orang setinggi beliau. Mengutip pertanyaan Anda: “Anda memilih Gubernur untuk muslim atau untuk seluruh warga Jakarta?”

    Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.

    PS: “Anda” adalah kata sapaan, jadi A-nya pakai huruf besar ya. hehe.

  78. Panji, sebelumnya memang saya respect sama kamu, tapi ga tau kenapa karena kamu membela dan dibayar Anies, you look so opportunistic like him. Yes right, money can buy anything.

    You always try how to give the bad look for Pak Basuki and gives the good thing for Pak Anies. Selalu mencari – cari kesalahan orang lain.

    Iya, intinya memang you are an artist yang bisa melakukan drama, when someone pay you more higher, you will follow it.

    Dulu memag saya respect terhadap Pak Anies, namun benar memang yg dibilang oleh Agus HY mengenai inkonsistensi terhadap Pak Anies, ini makin memperlihatkan bahwa kamu dan dia adalah orang yang opportunistic. Kamu tau dengan inkonsistensi tersebut, makin terlihat bagaimana leadership dari Pak Anies itu.

    Kamu dengan Pak Anies memang cocok, sama2 orang yang suka banyak memberika teori, cuap2.. dan memang itulah kelebihan kalian.

    Cuap2 kalian memang bisa menghipnotis rakyat, kalau ini saya acukan jempol utk kalian berdua.

    So, please stop untuk memberikan masukan2 negatif, informasi2 negatif, yang hanya bertujuan utk memenangkan pilkada.

    I am not in part of Pak Basuki, Pak Anies or AHY. But your writing yg hanya bisa menjudge sangatlah memuakkan. Please be positive, bertarunglah dengan sehat.

    Thanks

  79. Terimaksih atas blog nya bang panji,

    saya mangkin mantap memilih no. 3. semoga dapat mempersatu NKRI yang kita cintai ini. No SARA… dan lebih memilih pemimpin yang satun dan mempunyai akhlak yang bagus dalam menjaga lisan dan perbuatannya.

    INSYALLAH NOMOR 3 ( PASTI MENANG ).

  80. Saya sebelumnya adalah orang yg respek dgn bang panji,tapi untuk kali ini respek saya menurun drastis kenapa bisa begitu,karena menurut saya pribadi yg bukan KTP jakarta ketika seorang komedian menjadi sebuah corong politik apalagi berafiliasi dgn kegiatan politik tertentu maka kita sudah tidak bisa lagi tertawa bersama kawan,bukankah fitrah sebagai komedian adalah menyentil tanpa mengarahkan,mungkin kali ini bang pandji sedikit terpleset,semoga lekas berdiri lagi

  81. Kalau mau jujur dan masing2 mau mengakui, buka hati dan pikiran ketika orang berbicara atau mengeluarkan pendapat maka akan ada hal baik yg bisa ditangkap…
    Yg saya tangkap adalah pemimpin yg baik untuk semua golongan…

    Pembangunan itu harus Trus menerus dan berkesinambungan..
    Gak mungkin seorang pemimpin tiba2 bagus dan merubah semuanya apalagi cuma dalam waktu 5 tahun..
    pasti masih ada keterkaitan dengan pemimpin sebelum nya..
    Kalau memang sekarang semakin bagus ya Alhamdulillah
    Yg terjadi sekarang ketika ada keberhasilan saat ini selalu Menafikan orang sebelumnya selalu begitu..
    Sepertinya bangsa ini kehilangan jati dirinya bangsa yg menghargai orang lain, teposliro nya sudah ilang…
    Keberhasilan pak Ahok pasti juga ada keterkaitan dengan pemimpin sebelumnya..
    pemimpin akan hebat pada masanya..
    Luar biasa mas panji..
    yg berani berpendapat di tengah komunitasnya yg sangat berseberangan, pasti akan kehilangan banyak hal…
    semoga prinsipnya akan terus terjaga. Amin

  82. Emg ga ada org yg sempurna Mas Pandji. Susah klo pgn dpt pemimpin yg komplit spesial pke telor ky nasgor…pst ada aja yg kurangnya…cm sjauh yg sy pribadi tw ya Pak Ahok lah yg kliatan kerjanya. No sacrifice, no victory. Klo mw lbh baik, pst ada yg dikorbankan. Smuanya serba pilihan. Cpt slse tp ada korban atau lama slse tp ga ada korban? Sy rasa Pak Anies mengerti pilihan itu saat menjabat Menteri. Slalu yg terbaik utk Jakarta

  83. Alhamdulillah msh Ada artist yg punya hati nurani melihat kebenaran,smoga terus dikuatkan utk Jkt lbh baik n humanis

  84. Mungkin gagasan bisa membangun Mas di panggung komedi, tapi gagasan doang ngga bisa membangun Jakarta.. ga cukup Grand Design kalo gubernurnya ngga bisa kerja, maaf aja Mas..
    Kalopun kepilih Mas Anies mu bakal sibuk sendiri ngga sih ngegilir upeti buat antek2 ormas yang ngerasa sudah mensukseskan doi.

    Mas Pandji kok mau jadi bonekanya boneka. Mungkin kita salah. Tapi kemungkinan kita benar itu lebih besar. Maaf Mas..

    Ngga jadi ngefans.

  85. Saya menghargai pilihan Anda. Tapi agak kurang fair kalau Anda hanya menyebut negatifnya Ahok tanpa membahas positifnya. Sejujurnya, saya dulu pengagum Anies juga. Tutur katanya sangat santun dan baik. Dan karena itu, selama kampanye/debat, saya menanti-nanti Mas Anies untuk sekali saja mengapresiasi salah satu kerjaan Ahok. Nyatanya? Tidak pernah. Semua tentang Ahok diserang, termasuk kerja nyatanya (malah bilang bahwa prestasi Ahok itu karena pendahulunya, yang kita tau sendiri sebelum jaman Jokowi-Ahok, Jakarta seperti apa). Saat ditanya moderator soa kelebihan paslon2 lain, Mas Anies malah tidak menjawab dan mengatakan “Ini bukan tentang kami, tpai tentang Jakarta”. Saya akui itu kata-kata yang bagus, tapi itu seperti ditanya “Berapa 1+1?” tapi dijawab dengan “Tidak penting angkanya, yang penting jawabannya” Setidaknya Agus mengakui bahwa Ahok itu lugas, embel-embel “tapi kasar” sah-sah saja.

    Saya ingin paslon penantang petahana yang bisa meyakinkan masyarakat kalau dia punya program yang jauh lebih baik. Terus terang, program paslon 3 menarik. Ok Oce disebut di mana-mana, rumah DP 0% sangat menggiurkan. Tapi silakan jelaskan langkah konkritnya. Kalau makes sense, saya juga mau mendukung Anies-Sandi. Siapa yang tidak mau?

    Keputusan/policy apapun selalu akan ada pro kontranya. Seperti kata Anda, ada yang justru senang dipindahian ke rusun. Berapa jumlahnya? Nah, yang bisa ngumpulin data ini, ayo muncul. Biar jelas. Kalau emang jumlahnya lebih banyak daripada yang tidak senang, berarti argumen Anda tidak valid. Karena kalau mereka tidak dipindahkan, Anda puas dengan kesenangan orang2 yang tidak mau direlokasi tapi tidak memperdulikan orang2 yang justru harus/senang direlokasi.

    Anda bilang pendukung Ahok milih Ahok untuk diri mereka sendiri, sedangkan pendukung Anies milih Anies untuk seluruh warga Jakarta. Tapi itu cuma opini kan? Saya bisa beropini sebaliknya dengan bilang Anies-Sandi selama kampanye jarang mendekati/berdialog dengan minoritas. Jadi apanya yang untuk seluruh warga Jakarta? Those are good quotable words, tapi menurut saya ya (sekali lagi, menurut saya), mayoritas pemilih itu “egois” atau memikirkan diri sendiri dulu sebelum memikirkan orang lain. Sori nih, bukan nyindir, tapi kalau misal pemilih itu memikirkan semua warga Jakarta, harusnya tidak ada dong pemilih yang berkoar-koar “Saya tentu pilih yang seiman”. Karena kalau dia memikirkan seluruh warga Jakarta, ya gak seluruh warga Jakarta itu seiman juga.

  86. Ahok banyak kekurangan, tetapi to be fair, Anies Baswedan dan apalagi Sandiaga Uno lebih banyak lagi kekurangannya dan ini yang tidak mungkin diungkapkan oleh Pandji sebagai juru bicara paslon no 3.

    Sungguh sedih jika rakyat Jakarta dipimpin oleh seseorang yang munafik dan hanya mengobral janji sorga yang tidak realistis.
    – Bagaimana bisa mengayomi masyarakat Jakarta yang plural kalau Gubernurnya merangkul ormas radikal dan terus menerus jualan agama mayoritas demi mendulang suara?
    – Bagaimana bisa mengatasi kemacetan kalau Sandi Uno punya dealer mobil murah yang menjadi salah satu sumber kemacetan? Melarang mobil Rp 3M berkeliaran di Jakarta? Solusi yang benar-benar DUNGU!!
    – Mengecam “program gusur” Ahok, tetapi Anies-Sandi sendiri tidak memberi solusi lain untuk menertibkan rumah liar. Ide DP rumah nol%??? Come on, saya gak nyangka kalian serendah ini ngecapnya.
    – Dll

    Saya bukan pendukung Ahok-Djarot, sungguh! Tetapi membaca artikel ini benar-benar lucu dan sekaligus memprihatinkan (baperSBY mode on) karena cara berpikirnya yang sempit. So, yang bilang Anies-Sandi adalah Gubernur untuk seluruh Rakyat Jakarta. Please deh ahh…

  87. hebat mas pandji, yang baca tulisan mas pandji banyak sekali dari orang2 yang ga sepaham dengan mas pandji, padahal tulisannya panjang bin lebar, bahkan mereka juga rela ngetik panjang lebar buat nanggapi tulisan mas pandji. Awalnya saya ga bgitu kenal sama mas pandji, awal ngfans ketika bulan desember lalu liat mas pandji nyanyi lagu Tanah Airku (https://www.youtube.com/watch?v=cVfJVDAtg38).. Sukses selalu, Semoga Allah selalu ridhoi segala usaha baik mas pandji

  88. Politik tidak konsisten, sejarah sudah membuktikan anies sendirin ngga konsisten sama omongan nya, apalagi ketika jadi gubernur, ketika momen itu terjadi apa mas panji masih akan bicara seperti ini,.
    Yah kita liat saja

  89. Seolah Pak Ahok gak pernah berbuat apa2 untk warga jakarta..jgn gtu donk.

    Emang program kerja Pak Anies aja yg masih kalah sm petahana kok. Kl mau dipilih ya tinggal perbaikin program kerja..
    dan kata “kerja” yg dimaksud pak ahok itu bkn hanya kerja secara fisik sperti ilustrasi diatas..tp lbh kpd action!. Apa ada bawahan yg mau pnya boss yg cuma main suruh2..
    kl cuma gagasan..semua bisa. Gagasan beda tipis sm mimpi dan janji. Kan udah mainstream yg dibutuhkan itu realisasi..

  90. Gw disini mencoba netral bang, gw selalu ngeliat program dari masing masing paslon, contoh paslon 1 yang lebih sering akan memberi 1M per 1 RW, paslon 2 yang tetap fokus RPTRA dan rusun, paslon 3 yang buka usaha dan rumah tanpa DP. Jujur dari pertama kali mendengar, gw udah yakin ga akan pilih paslon 1, kenapa?

    1M per 1 RW itu yang membuat rakyat manja, ga jauh beda dengan anak kecil yang sering disuapi ibunya, ketika mereka disuruh makan sendiri, mereka tidak bisa atau malas karna sudah ke enakan disuapi.

    Paslon 2 yang lebih sering terdengar dengan kata kasar dan memaki, gw setuju ini memang kasar dan tidak layak untuk rakyat, kenapa? anak kecil bisa meniru dan ini hal yang tidak baik sekali untuk anak kecil. Penggusuran atau relokasi dari pinggiran kali ke rusun, gw disini antara setuju dan ga setuju sebenernya. Disatu sisi gw setuju karna memang benar yang gw rasakan sekarang jarang banjir, kalaupun banjir itu ga sampe sehari udah bisa surut. Pertanda kalo memang kali kita menjadi sempit karna mereka yang tinggal di pinggir kali, bahkan teman gw yang punya kenalan di kampung melayu pun bilang ke temen gw “Jujur nih mas H, saya jg merasa bersalah tinggal di pinggiran kali, tapi yah mau gimana lagi, beli tanah gk mungkin, apalagi beli rumah.” lalu ditanya jg gimana caranya bikin rumah begitu, “caranya yah dipatok mas, mksdnya dipatok tuh kita patok dulu pakai kayu, nah lama lama kan lumpur numpuk, terus jadi keras, sisanya ya kita patok terus sampe bisa buat bangun rumah”. Gw yang ngedenger kaya gitu pun kaget, pantesan kali jadi tambah sempit dan gampang banjir.

    Oke itu salah satu alasan kenapa gw setuju, alasan kenapa gw ga setuju ya karna itu, banyak masalah orang yang mata pecahariannya keganggu banget. Bayar sewa rusun okelah 300rb, itung kasarnya 1 hari sepuluh ribu. Pemikiran gw dengan kondisi ngirit dibagian makan masa iya sih gk bisa itu dapet 10rb sehari (mungkin gw sedikit naif disini). Ga lama jg muncul masalah karna listrik dan air jg bayar sendiri, fix disini gw gk bisa nentuin setuju apa engga.. Disatu sisi gw setuju karna jakarta jadi jarang banjir, disatu sisi gw merasa kasian sama mereka jg..
    untuk masalah reklamasi jujur gw gk paham sama sekali, yang gw denger itu berdampak buruk buat lingkungan. ada yang bilang berdampak buruk, ada yang bilang kaga. bingung kan? bingung pastinya.. nah ga lama baru ada info itu dari gubernur terdahulu dan itu sistemnya kontrak, yang artinya, kalo sampe ngebatalin kontrak sepihak, pasti ada konsekuensi yang ditanggung. Mungkin aja pemerintah harus bayar denda yang nilainya gede, ato mungkin bisa nuntut gubernur karna pembatalan kontrak. alhasil ya maju kena mundur kena, no win win solution.

    Paslon 3, gw setuju banget dengan programnya yang rumah tanpa DP, gw pun pengen punya rumah tapi, is it possible? seperti yang dijelasin paslon 2 kemaren pas debat, okelah rumah tanpa dp, tapi apa bank mau? udah gitu jg harus dicicil atau nabung istilahnya dan kalau memang benar hitungan paslon 2 benar, itu kurang lebih 800ribu per bulan. nah buat yang gaji UMR 3 juta, jelas berat lah 800rb per bulan.. gw ambil contoh dari link yang diatas deh, 500rb per bulan untuk air dan listrik. 800rb per bulan untuk biaya cicilan. Makan anggep deh ngirit banget anggep aja sekali makan 10rb, berarti 10 X 3 = 30rb X 30 hari = 900rb.. jelas itupun ga mungkin kan tiap hari 10rb? Belum kebutuhan untuk mandi, shampo dll kurang lebih 300rb per bulan.. Ongkos untuk pergi kerja pake angkot 3 ribu pulang juga 3 ribu, 6rb X 25 / 26 hari (dengan catatan sabtu masuk) = 150rb. 800 + 900 + 300 + 150 = 2,15 jt. Masih sisa 850rb, uang pulsa 50rb per bulan, sisa 800rb. kurang lebih 800 ribu itu udah abis buat biaya anak sekolah, di press deh mungkin jadi sisa 200-300 ribu. 200-300 ribu buat nabung, ketika lebaran pulang kampung, abis juga itu tabungan.. ini perhitungan segi gw pribadi loh, bisa jadi mungkin ada yg bisa lebih rendah dari ini.

    Nah ngeliat perhitungan diatas, gw ga yakin program rumah tanpa dp itu bisa sukses, okelah sukses tapi ingat, dp ditanggung pemerintah, pemerintah ada uang dari mana? dari apbd. Kaya paslon 2 bilang kemarin pas debat “Apakah DPRD izinkan ngutangin warga 30 tahun, itu sudah ganti berapa kali gubernur. Apalagi perbankan maksimal 25 tahun, satu unit Rp 30 juta saja mau bangun 100 unit sudah Rp 30 triliun, itu yang kami maksudkan,” kata Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Nilai segitu engga kecil loh, sedangkan keperluan jakarta itu banyak banget dari ngatasin banjir, macet, jalanan rusak, subsidi transjakarta dll..

    Terus kemaren gw jg denger yang angkot, bis dll hanya perlu 5rb untuk sekali jalan. Apa mungkin? subsidi transjakarta aja udah makan gede loh, ini angkot dan bis jg itungannya disubsidi jg, abis dong anggaran jakarta..

    Waktu itu paslon 3 juga sempat menantang paslon 2 untuk tutup alexis, sekarang saya balikan deh pertanyaannya. Apa bisa paslon 3 nutup alexis? yang sudah terkenal sebagai tempat prostitusi kalangan elite. Bahkan pas debat kemaren mereka juga ga bilang atau janji akan nutup alexis kan? hanya bilang akan tumpas narkoba.. ya kalau begitu paslon 2 juga sama dong udah menumpas narkoba dengan nutup kalijodo dan tempat hiburan yang ketauan ada narkoba..

    Itu aja sih kalo menurut gw, gw cuma pengen yang terbaik buat jakarta karna gw jg warga jakarta. gw gk pengen ada banjir, gk ada macet, serba enak lah bisa dibilang. Mau paslon 2 ato 3 yang penting jakarta enak buat dihuni.

  91. Pilihan boleh berbeda, saya menghargai pendapat mas pandji ttg calon gubernur DKI, kita punya sikap yg berbeda. Saya juga menghargai semangat mas pandji dalam mengangkat anies, tetapi kita juga harus melihat sisi positif calon lain, berimbang, komparasikan dengan program calon mas pandji.. Itu baru fair.. Salam

  92. Kenapa selalu merasa minoritas tertindas.. tidakkah kalian merasa saudara kita yang keturunan mayoritas taraf ekonominya lebih lebih baik dari pribumi. Ini berarti warga pribumi tidak melakukan intimidasi. Kenapa selalu menjadikan media sbg tolak ukur bahwa hanya islam yg paling berkuasa. Lihat saja kehidupan bertetangga kita fine fine saja. Kalaupun ada gesekan dan itu pun hanya dalam jumlah kecil yg disebabkan macam faktor entah karena terprofokasi atau bersifat personal.Tetutama di DKI ini warga masih bisa beribadah dengan aman.

  93. Dulu:
    “FPI jangan pernah dibubarkan dan harus tetap ada. Biar kita tau kalo orang yang gak sekolah jadinya kayak apa”

    Sekarang
    “Pandji Pragiwaksono Puji Langkah Anies Baswedan Temui Habib Rizieq”, demikian judul salah satu berita yang diturunkan Detikcom. Bagi yang belum tahu siapa itu Pandji Pragiwaksono, dia adalah stand-up comedian / presenter / juru bicara Anies Baswedan (profesi terbaru). Tentu saja, namanya juga juru bicara, pasti akan memuji jagoannya setinggi langit. Boleh-boleh saja. Malah kalau mengkritik jagoannya sendiri itu yang mengherankan. Itu namanya gol bunuh diri.

    Tapi apa yang seharusnya wajar itu malah jadi lucu, karena selama bertahun-tahun si Pandji ini tukang kritik FPI. Silahkan google saja postingan beliau tentang FPI. Termasuk postingan yang pernah bikin heboh. Yang dengan senang hati saya sertakan meme-nya di bawah ini.

    Jujur saya kasihan dengan si Pandji ini. Ibarat, ada orang yang selama ini kamu musuhi. Orang sekampung tahu kamu musuhan sama dia. Kamu udah cerita kemana-mana kejelekan orang itu. Eh.. Tahu-tahu orang itu jadi kakak ipar-mu. Mau ditaruh di mana muka ini…

    Ini saya kutip dari blognya Pandji. Tulisan yang ditulisnya Maret 2012.

    FPI seperti anak macan piaraan Jendral yang kini sudah jadi besar dan tidak bisa diatur lagi Dipuncak, adalah Habib Rizieq yang mengatur ini dan itu.
    Markas FPI adalah rumahnya Habib yang besarnya keterlaluan.

    Dari mana uang FPI? Dari orderan banyak sekali pihak. Adik saya kerja di event organizer, dia mengaku pernah mau digerebek FPI lalu FPInya dikasi uang. Niat FPI menggerebek langsung hilang. Ngga jadi.

    Bisa dibayangkan, “orderan” kepada FPI sangat banyak tergantung kebutuhan
    Pengalih isu? Persaingan bisnis? Persaingan Politik? Perusakan citra?

    Asal ada fulus, ada akal bulus

  94. Lumayan bagus bang panjie

    Perang pemikiran, bs dilihat dr jaman pak jokowi dan team kotak2 dahulu. Mereka over akting bersinergi dgn media media agar image nya bagus. Rakyat dikelabui, diadu domba dg berbagai macam cara.
    Semoga rakyat sadar mana pintar dan mana yg kasar.

  95. Bedanya Ahok dan Anies itu intinya… kita sudah melihat bagaimana kinerja Pak Basuki untuk Jakarta tetapi kita belum melihat bagaimana kinerja Pak Anies untuk Jakarta.

    Sedikit contoh hasil kinerja Pak Basuki:
    Intinya saya merasa senang sekali melihat proyek tol Tj. Priok sudah mendekati rampung, pengerjaannya pun cepat karena di targetin sama Pak Basuki. Malah pilar2 tol dinilai sudah tidak layak karena dibawah standart, akhirnya di ganti. Fyi proyek Tj. Priok sudah sekitar 9 tahun mangkrak???Kenapa bisa mangkrak??? Saya tidak tau. Apakah dalam meneruskan pembangunan Tol Tanjung Priok, akan dinilai juga bahwa Pak Basuki terlalu banyak membangun benda mati? Faktanya Tanjung Priuk merupakan akses terbesar Jakarta untuk bisnis Logistik (termasuk bisnis penting untuk pendapatan Daerah maupun Negara) Siapa yang diuntungkan? Banyak pihak yaitu bisa perusahaan2 Logistik dan perusahaan2 yang masih berkaitan dengan Logistik, DKI Jakarta (DKI Jakarta untuk siapa? Otomatis untuk warganya juga), sopir truk container dll. Ditambah lagi di Marunda (yang sering dilewatin truk container) banyak debu, tetapi ga ada sampah, bersih. Mengapa bisa begitu? Karena sering dijumpai tukang sapu di pinggir jalan yang sedang bekerja. Mengapa bisa terjadi? Tambah 1 lagi, deh kali di Jakarta sudah bersih. Manfaatnya buat siapa?

    Itu baru 1-2 contoh bagian Jakarta yang sudah ada dampaknya, bisa dilihat dan dirasakan.

    Saya senang dengan kinerja dan hasil kinerja Pak Basuki. Walaupun begitu.. Namanya juga manusia tidak ada yang sempurna, ada kelebihan pasti dan ada kekurangan.

    Jika Tuhan memang menghendaki seseorang untuk menjadi Pemimpin, ya itulah yang terjadi. Siapapun yang terpilih nanti InshaAllah yang terbaik, semoga selalu amanah dan memiliki integeritas tinggi. Bekerja untuk rakyat banyak yang melihat dari segala aspek dan tidak korupsi dalam menggunakan anggaran Triliunan itu. Amin

  96. Tau komentar dan sikap Pak Anies dulu sama sekarang tentang Prabowo, Gerindra, dan FPI, Nji? Kalo nggak tau ya buka Youtube. Tapi kalo tau, apa nggak jijik sih? Masak iya punya gubernur muka dua dan menghalalkan segala cara? Waduh..

  97. Well Spoken masbro… buat saya yg biasa2 saja menyikapi pilkada ini
    “Demikianlah cara pandang orang orang self-righteous yang merasa hanya dirinya yang benar. Hanya dirinya yang tulus. Yang lain salah. Yang lain pasti bayaran”

    jujur udah muak sama kampanye self -righteous AH#k ..kenapa saya bilang seperti itu ? karena Pak Djarot saya percaya berbeda dgn pasangannya… Rakyat juga udah muak sama kelakuan si pongah.
    Jakarta masih banjir bung hari ini !,,mana janjimu setelah menggeser/gusur begitu banyak ?

  98. postingan gw yang panjang kemaren kemana ji? kok ilang yah? gk sengaja keapus kah? ato emang sengaja karna lu ga bisa menjelaskan program dari paslon yang lu dukung? sedih loh gw udah ngetik panjang lebar gimana caranya rumah tanpa dp bisa dimiliki sama orang yang gaji UMR tanpa mencekik orang tersebut.. apalagi program yang gw tungguin itu yang angkot, bis dan transportasi lainnya hanya perlu 5 ribu untuk sekali jalan kemanapun.. kenapa semua pertanyaan gw hilang di telan bumi padahal baru gw post kemaren? takut yah liat para followers lu milih paslon sebelah karna “impossible” nya program dari paslon dukungan lu?

    rumah tanpa dp.. pfftt.. engga gw bkn bermaksud menghina, in fact gw setuju karna gw jg org yang blom punya rumah.. tapi dengan kondisi yang gw jelasin kemaren, itu sulit buat orang yang punya gaji UMR.. terus juga mengatasi banjir tanpa menggusur, bro itu gw jg setuju banget, tapi di debat kemaren pun engga ada solusi jelas.. paslon 2 udah jelas dengan cara peremajaan kali, pelebaran kali dengan menggusur rumah yang “illegal” karna ngebikin kali jadi sempit.. nah kalo paslon 3 solusi nya apa? tolonglah berpikir menggunakan logika, hati dan perasaan memang boleh, tapi kalau karna itu logika jadi gak dipakai, ya sama aja gagal..

    lu juga ketik “Mungkin pertanyaan lebih mendasar di Pilkada DKI Jakarta ini adalah: Anda memilih Gubernur untuk anda. Atau untuk seluruh warga Jakarta?

    Anda mencari pemimpin yang bisa memperjuangkan kepentingan anda, atau anda mencari pemimpin yang bisa memperjuangkan kepentingan seluruh warga Jakarta?

    Karena untuk setiap jawaban, anda akan bertemu dengan nama Gubernur yang berbeda.”

    kalau emang benar elu mikirin untuk seluruh warga jakarta, mau ga mau penggusuran di pinggir kali harus dilakukan.. dampaknya itu 1 jakarta loh, bukan seribu atau dua ribu orang.. terkadang membuat pilihan itu emang sulit, gk segampang balikin telapak tangan.. no pain no gain, untuk mendapat hasil terbaik harus ada pengorbanan.. pengorbanannya apa? ya terpaksa yang dipinggir kali digusur, warga yang kurang lebih ada seribu bahkan mungkin dua ratus ribu itu dibandingkan dengan satu jakarta yang bisa jutaan, itu nilainya kecil.. elu mau mencoba menghapus kemiskinan, itu impossible.. bahkan negara maju seperti amerika pun masih banyak kemiskinan..

    gw disini mengutarakan pendapat gw, bkn bermaksud memojokkan.. kita semua perlu solusi, bukan janji yang di iming-imingi hal impossible.. solusi bagus memang rumah tanpa dp, tapi dengan mengurasnya anggaran hanya untuk segilintir orang gw rasa bukan hal yang masuk akal.. ketika program itu dijalankan, apa akan ada anggaran untuk mencegah banjir? apa akan ada anggaran untuk memperbaiki jalan rusak? normalisasi kali dengan mengeruk lumpur di dalamnya, gaji pns, gaji pasukan orange dll.. apa akan ada anggarannya? belum lagi anggaran itu rawan untuk dikorupsi, kita semua udah tau kalo paslon 2 sampai saat ini masih bersih dari korupsi, bahkan paslon 2 malah ngebongkar korupsi.. nah apa mungkin paslon 3 bisa berkomitmen tidak korupsi? kemaren jg gw liat data kalo biaya kampanye paslon 3 itu gede banget, yang kemungkinan itu wakilnya yang membiayain.. apa lu bisa yakin kalo anggaran itu ga bakal di pake buat pribadi? ga usah gitu deh, suruh kaya paslon 2 deh, kasih liat semua tabungannya.. berani? gw rasa engga..

    memilih memang harus dengan hati, tapi hati aja engga cukup.. perlu logika untuk kedepannya, dipikirkan seberapa bagusnya, positif negatif dari program yang ada.. tau gak kenapa waktu jaman jokowi itu masih sering banjir? karna saat itu jokowi ga mau menggusur atau relokasi.. gw pun yakin beliau mencoba cara yang lebih manusiawi buat mengatasi banjir, tapi hasilnya apa? nihil.. banjir masih tinggi, surut pun bisa berhari bahkan bisa seminggu.. bandingkan dengan sekarang yang kali sudah di normalisasi, banjir surut kurang dari sehari.. “tapi lokasi A masih banjir, sama aja lah ngegusur jg”, buat gw itu beda.. ingat, tiap hari tanah kita selalu turun, yang membikin banjir bukan hanya kali yang sempit, sampah yang di got, tapi juga karna tanah yang turun tiap harinya..

    gw harap postingan gw yang ini engga di hapus kaya postingan kemaren, agar para followers lu pun bisa mikir dengan logika.. yang diurus ini jakarta, bukan segilintir orang..

  99. menggeser tidak menggusur itu cuman permainan kata-kata.

    menurut saya orang-orang yang dipindahkan ke rusun memang butuh waktu beradaptasi untuk tinggal di daerah yang lebih baik sekaligus untuk meningkatkan mental mereka untuk mencari uang bukan hanya mengeluh ketika tidak memiliki uang sama sekali.

    Tempat lebih bagus wajar pengeluaran lebih besar.

  100. Setuju dgn kalimat penutupnya, keren!

    Kalau begitu, saya jg siap dibayar anies sandi dgn maju kotanya, bahagia warganya.

    Bukan mundur kotanya, berantem warganya 🙂

  101. Anjing mengonggong kafilah berlalu.. biarlah mereka menggonggong terus mas, karena kerjaannya cuma bisa itu. Thank you, mas Panji! Merubah pilihan saya dari 2 ke 3 🙂

  102. Bagus bang panji, seperti bed time story… satu fakta yg sulit dibantah yaitu anis terlihat ada “pendekatan humanis” dengan hari tanujaya dan kelompok garis keras tentu jadi terpikir mungkinkah beliau tdk kompromi spt pak jokowi? Pak jokowi setahu saya walau tenang tapi tidak bekerja sama dgn pihak2 itu. Saya ragu dengan kerjasamanya dgn prabowo cs gerindra serta pks beliau bakal berani melawan bandit2 politik kelak melainkan kompromi. Apalagi dgn dana transferan yg masuk ke akun adik pak anis saat beliau menjabat sedang dikasuskan, walau belum terbukti tp diperhitungkan indikasi yg perlu dipikirkan. Dan mungkin kah pak anis bisa tidak disetir dengan prabowo or haritanu untuk kepentingan nyapres kelak.. bisa tegas menolak seperti ahok dgn gerindranya? Beliau jg membuat beberapa statement yg berubah2 lho pak panji seolah2 menggambarkan tiada pendirian asal menang.

    Pak ahok memang tidak sempurna dgn perangai tapi dia punya hati terhadap rakyat. Mungkin saat pembangunan rusun dan penggusuran baru muncul tentu ada perubahan yg menjadi kaget karena kluar dari zona nyaman yg tidak sehat, saya yakini sedang proses dicarikan solusi tapi demi kesehatan warga jamak tentu lebih mulia Mengijinkan warga secepatnya pindah drpd kerja cari makan tapiii penyakitan tujuh turunan pak. Solusi bertahap akan sulit diatasi saat bnyk senggolan politik yg membuat beliau bolak balik pengadilan. Saya rasa sejauh ini kerja pak ahok sudah jauh lebih baik dari yg terdahulu jadi masih layak dikasih kesempatan. Oia, firma2 arsitek tidak menggambar tapi menggagas lalu yg gambar bukan arsitek pak? Beliau sebagai arsitek atau owner? Grand design itu dibentuk dengan terus diperbaharui dan melibatkan tim kerja juga pak, harus terjun meeting jg pak panji. Pak ahok bukan yg nyetir traktor penggusur (ato apalah namanya) dia bukan yg mengerjakan, tapi dia paham grand design nya dan berusaha menjaga agar tetap on track…itu maksudnya pak ahok pekerja. Oia, tidak gusur tapi geser maksudnya? Geser ke pemukiman yang sudah padat? Teknisnya gimana sih, klo geser bukan lebih rumit dari memindahkan (baca: gusur)? Klo meja kita penuh terus digeser kekanan itu semua tentu tergeser kekanan jadi klo geser mereka artinya geser tata kota dong…pemukiman sekitar dimundurin biar muat dgn rmh yg lebih layak. Saya gagal paham pak panji

  103. Ya Tuhan, semoga Pak Anies menang. Semoga bisa menjadikan Jakarta lebih baik. Buat Pak Basuki, mari ke NTT Pak, atau daerah tertinggal lainnya macam Papua. Kami butuh pemimpin macam Bapak. Ladang penggembalaan Pak Basuki masih banyak Pak, tidak hanya di Jakarta saja. Semoga suatu saat NTT punya pemimpin macam Pak Basuki.. Amiiiiinnnnn…….

  104. Tulisan yg keren!

    Moga bisa buka mata hati warga Jakarta utk pilih pemimpin yang sayang dg warganya. Bukan yg arogan.

    I am with you to choose Anies!

  105. menurut saya, orang orang yang merasa terintimidasi dengan kepemimpinan ahok adalah orang-orang yang tidak bersih dan orang-orang yang salah. karena apa? ahok tidak akan berlaku keras kepada orang-orang yang benar, orang yang bersih. dan Jakarta memang butuh pemimpin yang tegas karena korupsi sudah jadi budaya yang dianggap wajar.

  106. Pandji yang saya idolakan dulu adalah Pandji yang idealis. bukan Pandji yang plin plan dan tidak punya pendirian. karena bang, yang saya lihat, omongan bang Pandji semenjak Anies maju jadi cagub kebanyakan bertolak belakang dengan apa yang pernah bang Pandji katakan dulu 🙂 semoga bisa menjadi bahan refleksi bang.. dan kalo bisa tetaplah menjadi Pandji yang kami idolakan

  107. Bang panji, saya mah komen nya anti mainstream. Web nya saya “bantu” kembangin bang, hehe.
    Tapi isinya sebennarnya relatif objektif. Ada data dan fakta, dimuat di media besar nasional. Pak anies juga gak sempurna, ada salahnya. Tapi banyak baiknya.
    Calon lain (Supaya gak dianggap subyektif dan menyerang secara personal atau malah berbau SARA) juga harus diterima dengan lapang dada oleh penggemarnya kalau memiliki salah.

  108. Sesaat setelah baca tulisan pandji, jelas terlihat kecerdasan bertutur kata seperti Anies, namun bila dibaca sekali lagi dengan pelan & hati-hati, yang terkesan justru Pandji yang berasa paling benar sendiri, Ahok & pendukung Ahok adalah orang-orang bodoh & ternista, tidak ada hal positif dari Ahok atau pendukung Ahok.

    Tidak mungkin rasanya membalas setiap argumen dalam tulisan di atas, karena bisa jauh lebih panjang dari tulisan itu sendiri. Argumen-argumen Pandji terlihat masuk akal, indah dituturkan, namun sebenarnya lemah karena tidak didasarkan pada pemahaman yang lebih menyeluruh dari persoalan yang terjadi. Secara garis besar di tulisan tersebut Pandji hanya melihat akibat bukan sebab dari tindakan-tindakan Ahok. Yah…, saya setuju ada beberapa tindakan Ahok yang berlebihan & blunder, tapi mencoba memahami duduk persoalan & akar masalahnya adalah hal yang bijaksana. Lagian…, apa Pandji & kita tahu info-info yang cuma Ahok yang tahu, & lebih baik memang cuma dia & beberapa orang penting lainnya yang tahu demi rencana yang lebih baik lagi, demi stabilitas, dsb.
    Saya dulu cukup terkesan dengan Anies, namun sedikit demi sedikit entah kenapa nurani saya berkata ada yang sepertinya “salah” dengan dia. Nurani yang juga terbentuk dengan berita-berita, info-info & analisa kiri kanan yang banyak beredar. Seperti mereka yang menolak Ahok karena nurani mereka, tidak salah juga bukan saya menolak Anies karena otak & nurani saya berkerja ?
    Menurut saya, salah satu “kesalahan/blunder” Anies dari kesalahan-kesalahan lainnya adalah kesengajaannya yang “memberi hati” yang lebih pada kelompok garis keras, utamanya FPI. Betul, dia harus merangkul sebanyak mungkin kalangan, namun tetap harus ada batasan. Tidak terbayangkan gelagat & kelakuan FPI kelak bila dia jadi memimpin Jakarta, atau apa reaksi FPI jika ternyata dia malah “melupakan” FPI. Jadi “mendekatnya” Anies dengan FPI atau garis keras lainnya buat saya akan menyakiti kelak salah satu kelompok pendukungnya karena mungkin merasa tertipu. Bisa yang anti garis keras maupun golongam keras tersebut yang merasa “tertipu”. Politik memang penuh intrik, tapi idealisme & akal sehat harusnya tetap diutamakan.
    Salah satu hal lainnya yang membuat saya berkerenyit sama seperti Pandji berkerenyit, mungkin karena Pandji kaget atau kecewa, adalah saat Najwa bertanya soal pemimpin yang harus beragama Islam ketika wawancara dengan Najwa. Videonya jelas nunjukkin kerenyitan itu loh Pandji. Duuuhh…. tenun kebangsaan yang selama ini Anis utarakan terkoyak dari atas sampai bawah. Sedih saya….
    Belum lagi beberapa program Anies yang kurang masuk akal & logika, tapi demi pencitraan dikeluarkan saja dulu, soal implementasi nanti bisa berkelit lah….
    Banyak kok yang sangat bisa dikritisi dari Anies seperti Pandji mengkritisi Ahok, mungkin malah bisa lebih banyak.

    Untuk penutup.
    Buat saya saat ini Jakarta ada persimpangan jalan antara jalan biasa, jalan rusak, jalan berbalik arah atau jalan tol menuju kemajuan & kebaikan maksimal Jakarta. Situasi ini sejatinya cukup kritis.
    Dihadapan rakyat Jakarta terbentang 2 pilihan dengan segala kebaikan & kekurangannya. Tidak pantas untuk hanya berbicara kekurangan namun juga tidak elok membaik-baikkan yang kurang.
    Ada pilihan pemimpin yang nyata telah menjadikan Jakarta cukup berbenah dari segala yang salah & tidak benar namun memiliki kekurangan dalam hal cara berkata atau bertindak yang kurang sesuai pada sebagian masyarakat. Bisa jadi kelak karakternya berubah 180 derajat, bisa juga tidak, apakah kita siap menerima itu ?!?
    Ada pilihan pemimpin yang dikenal santun & mempunyai visi yang besar juga namun masih sangat tanda tanya apakah mungkin kelak dia seperti yang dia janjikan. Kalau sesuai janji, syukurlah, bila tidak apa yang akan kita lakukan, karena penyesalan sudah tidak berguna, apa hanya menunggu 5 tahun lagi untuk menggesernya dengan segala kemandekan & kemunduran yang telah terjadi ?!?
    Setuju tidak setuju, sedikit atau banyak Jakarta sudah pada garis yang tepat untuk memperbaiki diri dari ketertinggalan, kekacauan, kemunduran, dan segala yang tidak baik & benar yang terjadi selama puluhan tahun ini. Warisan yang baik tersebut HARUS tetap berjalan dengan tetap diperbaiki & disempurnakan waktu demi waktu. Siapapun yang terpilih HARUS berusaha keras memastikan Jakarta akan jauh lebih baik lagi.

    Jabat tangan persaudaraan.
    Selamat memilih dengan nurani & kecerdasan.

  109. Keren mas Pandji.

    Putaran pertama sudah menuai hasil yang signifikan.

    Lanjutkan terus perjuangan untuk … “Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya” 🙂

  110. Berada di satu perahu meski tidak satu misi. Bang Pandji cukup bijak mengambil keputusan. Yah, semoga Allah senantiasa menjaga bang Pandji di jalan yang lurus. 🙂
    Jadi inget kata-kata ini”Some people aren’t loyal to you. They are loyal to the need of you. Once, their need changes so does their loyalty.”

  111. Kalo emang sayang sama warga jakarta yg terlanjur ke gusur gimana kalo lo bikin gerakan buat bantu ekonomi warga gusuran bang? Kan udah ga mungkin kalo suruh mereka balik tinggal di kali lagi, nanti orang yg udah bisa adaptasi sama keadaan baru malah protes lagi, mending ajakin pendengar lo buat bantu mendidik mereka untuk ngehasilin duit, kan anaknya udah dapet pendidikan dan alat sekolah, transportasi udah geratis, nahh berarti tinggal buat biaya hidup, uang kontrakan, dan pengembangan keuangan. Menurut gw pendengar lo banyak yg nasionalis, dan kalo lo bikin gerakan yg nasionalis pasti banyak yg ngikut, dari pada lo harus ngikut pak anies yg blm tau kerjanya bener/engga, kalo dari program2 beliau yg dulu gw liat emang bagus, tapi ga sebanyak yg di sampaikan di debat yg berhasil terlaksana dengan baik, dan ahirnya beliau di pecat, artinya beliau kerjanya ga sesuai dengan standar presiden, dan juga menurut gw ada unsur sara di dalam dalam program2nya. Dulu senior gw banyak yg IPKnya gede banyak yg daftar indonesia mengajar (yg kedaerah timur) tapi ga keterima, 38 senior gw yg memiliki agama minoritas dan berIPK 3.6+ di tolak semua bang, menurut lo gimana? Kalo yg mayoritas bisa sensitif kenapa yg minoritas engga??
    Sekedar pendapat bang, sorry kalo terkesan asal ngomong.

  112. Beberapa kritik anda tentang komunikasi Basuki dapa diterima, terutama menghadapi ibu Yusri. Lalu kalau hanya alasan itu anda terlibat dalam team paslon 3 yang jelas-jelas menggadaikan kebhinekaan bangsa ini dengan isu penolakan terhadap syiah dan ahmadiah hanya untuk menyenangkan FPI apa anda juga sebenarnya sama dengan FPI atau anda menjual pandangan anda tentang keberagaman demi cita-cita anda dan Anis? Saya kira harga dari komunikasi yang buruk dari pak Basuki tidak sebanding dengan usaha-usaha merobek-robek tenun kebangsaan.

  113. Saya cuma mau ngutip dari film NIXON, ketika Richard Nixon berbicara dengan pendemo soal perang vietnam.

    Mahasiswa Muda: Anda tidak ingin perang, kita tidak ingin perang, Vietnam tidak ingin perang, jadi mengapa perang terus berlanjut?
    Mahasiswa Muda: Anda tidak bisa menghentikannya, ya? Bahkan jika Anda ingin, anda tidak bisa karena itu bukan Anda, itu adalah sistem. sistem tidak akan membiarkan Anda menghentikannya.
    Richard Nixon: Ada…ada…ada yang dipertaruhkan di sini lebih daripada apa yang Anda inginkan, atau apa yang saya inginkan.
    Mahasiswa Muda: Lalu apa gunanya? Apa gunanya menjadi Presiden? Anda tidak berdaya!
    Richard Nixon: Tidak, tidak, aku bukan tidak berdaya. Tapi, karena, karena saya memahami sistem, dan saya percaya saya bisa, uh, aku bisa mengendalikannya. Mungkin tidak mengontrol-nya benar-benar, tapi menjinakkannya cukup untuk membuatnya melakukan beberapa hal yang baik.
    Mahasiswa Muda: Anda berbicara seakan-akan anda sedang menunggangi hewan ganas yang tidak bisa anda kendalikan
    Richard Nixon: Ya, mungkin aku…. (tak bisa berbicara apa-apa lagi)

    Mudah2an Anies nantinya lbh baik drpd Nixon. (kalo jadi)

    Rgrds,

  114. Bung Panji luar biasa pembodohannya. Semua mata melihat perubahan. Maaf termasuk matanya mas Panji pasti melihat perubahan yg reformis oleh Ahok-Djarot. Sdh 489 tahin kota Jakarta berdiri. Sdh belasan gubernur dari Soewirjo – Fauzi Bowo Jakarta semakin kotor, semakin banjir, semakin semrawut. Tapi 2 tahun Ahok-Djarot memimpin DKI, Inilah yg mereka lakukan:
    1. Kali ciliung tempat pembuangan sampah. Skrg jd tempat bermain/melancong warga DKI. Spt sungai di kota lain di luar negri.
    2. Puluhan Ruang Terbuka hijau dibangun (taman bermain)
    3. Puluhan Rumah Susun di bangun. Utk warga yg tidak tinggal di pinggir kali dan di kolong jembatan.
    4. Kartu Jakarta Pintar di bagikan
    5. BPJS utk semua warga DKI.
    Apakah maaf mata mas Panji tidak melihat semua ini ?

    Kasus ibu Nasir perlu sbg shock therapy. Krn warga ibu kota sdh terbiasa dg seenak idelnya. Itu perlu dan memang hrs di publisir biar warga lain mlht bahwa tindakan ibu itu salah dan tidak boleh ditiru. Jgn sok mau jadi dewa. Kita msh manusia dan tinggal di bumi.

    Reklamasi, skrg ente protes
    5 tahun lg anda pasti bilang begini: Oh…bnr juga ya, reklamasi itu. Mas Panji pasti tau “Sentosa Island” Spt apa business disana skrg. Negara kita harusnya bisa lebih dari Singapur, kalo semua gubernur di Indonesia seperti Ahok-Djarot. Saya impikan hal itu akan terjadi. Tp jgn 2050. Dimana Indonesia masuk big 5 ekonomi terbesar dunia. Spt ditulis koransindo 2 hari yg lewat. Mungkin mas Panji sm dgn konco ne yg nanya itu. Tanya juga bang Togar ini di bayar berapa oleh koko Shok n mad Djarot. Sy akan jawab. Aku di bayar dg bukti pekerjaan mereka, bukan janji dg retorika yg manis. Spt lagunya alm Rinto Harahap: TAPI JANJI TINGGAL JANJI……
    Sampai berjumpa lain waktu..

  115. waiting moderation…

    Bung Panji luar biasa pembodohannya. Semua mata melihat perubahan. Maaf termasuk matanya mas Panji pasti melihat perubahan yg reformis oleh Ahok-Djarot. Sdh 489 tahin kota Jakarta berdiri. Sdh belasan gubernur dari Soewirjo – Fauzi Bowo Jakarta semakin kotor, semakin banjir, semakin semrawut. Tapi 2 tahun Ahok-Djarot memimpin DKI, Inilah yg mereka lakukan:
    1. Kali ciliung tempat pembuangan sampah. Skrg jd tempat bermain/melancong warga DKI. Spt sungai di kota lain di luar negri.
    2. Puluhan Ruang Terbuka hijau dibangun (taman bermain)
    3. Puluhan Rumah Susun di bangun. Utk warga yg tidak tinggal di pinggir kali dan di kolong jembatan.
    4. Kartu Jakarta Pintar di bagikan
    5. BPJS utk semua warga DKI.
    Apakah maaf mata mas Panji tidak melihat semua ini ?

    Kasus ibu Nasir perlu sbg shock therapy. Krn warga ibu kota sdh terbiasa dg seenak idelnya. Itu perlu dan memang hrs di publisir biar warga lain mlht bahwa tindakan ibu itu salah dan tidak boleh ditiru. Jgn sok mau jadi dewa. Kita msh manusia dan tinggal di bumi.

    Reklamasi, skrg ente protes
    5 tahun lg anda pasti bilang begini: Oh…bnr juga ya, reklamasi itu. Mas Panji pasti tau “Sentosa Island” Spt apa business disana skrg. Negara kita harusnya bisa lebih dari Singapur, kalo semua gubernur di Indonesia seperti Ahok-Djarot. Saya impikan hal itu akan terjadi. Tp jgn 2050. Dimana Indonesia masuk big 5 ekonomi terbesar dunia. Spt ditulis koransindo 2 hari yg lewat. Mungkin mas Panji sm dgn konco ne yg nanya itu. Tanya juga bang Togar ini di bayar berapa oleh koko Shok n mad Djarot. Sy akan jawab. Aku di bayar dg bukti pekerjaan mereka, bukan janji dg retorika yg manis. Spt lagunya alm Rinto Harahap: TAPI JANJI TINGGAL JANJI……
    Sampai berjumpa lain waktu..

    Reply

  116. Mas Pandji,

    Sebagai seorang pendukung Ahok saya akui memang bapak satu itu memiliki kekurangan yg luarbiasa dalam cara komunikasi.

    Singkat aja, kekhawatiran kami2 pendukung Ahok adalah hal positif yg sudah kami rasakan selama Ahok menjabat (tidak perlu dijelaskan lagi) itu menjadi sirna saat digantikan orang lain.

    Apa sampeyan berani menjamin Jakarta tidak menjadi lebih buruk saat ditinggal Ahok? Apa sampeyan peduli suara hati kami yang sudah merasakan manfaat besar KJP, berobat pakai BPJS, selokan di lingkungan rumah tidak mampet lagi karena rajin dibersihkan pasukan oranye?

    Gak perlu dijawab Mas, ini cuma uneg2, bukan pertanyaan.

    Terima kasih.

  117. Saya nemu di Google anda seorang Actor pak, hebat sih tapi dengan segala hormat “hanya cukup” utk hanya jadi seorang Actor.

    Sebelum anda berikan semua data dan penyajian komparasi. Pertanyaan saya cuman beberapa (yang saya curiga anda ngga bisa jawab) :
    Apakah anda pernah turun ke lapangan utk mengecek hasil ?
    Apakah anda memiliki data yang valid, data tidak bisa dikatakan valid hanya apabila data itu dari sumber yang kredibel (tidak asal copas)

    Mas, tetap lah menjadi actor, jgn kebanyakan tau dan sok tau (menurut saya)

    saya pengusaha kecil di pulau kalimantan, dan tidak berhak memilih di DKI.

    Tapi saya akan tetap menjaga otak dan mulut saya untuk tidak memberikan ulasan, layaknya seorang aktor seperti anda yang namanya di Kalimantan aja belum banyak yang dengar.

    Jujur judulnya menarik, tapi itulah yang membuat anda hanya seorang aktor dan tidak akan lebih dari itu, apalagi motivator !!!

  118. Pandji dibayar anies? Terus kelebihan anies apa ya? Tulisan panjang2 koq, cuma nyinyir paslon lain doang. Katanya intelektual. Kalau cuma cari kesalahan aja sih, itu kerjaan anak sd dan tukang gosip.

  119. Mas Panji, saya pendengar kamu dulu di Hard Rock FM, saya tdk sangka kalau Panji sangat egois ?
    Janganlah beretorika ttg kepentingan warga Jakarta, tapi pikirkanlah nasib pendidikan dan masa depan anakmu di Jakarta. Apakah kamu betul2 tega memberikan masa depan anakmu di Jakarta pd gubernur Anies yg gagal menteri dan program lipstik ok – oce ?
    Jika kamu merasa mantap dgn pilihanmu, pelajari lbh jauh lagi, hal-hal negatip dan kebohongan yg tlh dilakukan Anies/Sandi, biar kamu tdk menyesal di kemudian hari?
    Pesan terakhir, apakah lbh penting omongan yg agak kasar Ahok atau tempat dan lingkungan yg indah dan nyaman utk anakmu ?

  120. ada yg bilang nelen ludah sendiri kalo elo berubah arah, bener! tapi tetep wajib dilakuin kalo elo berubah ke arah yang tepat.

  121. kaka panji… pembenahan terhadp jakarta tidak butuh waktu yg singkat… karna jakrta sudah tumbuh bgitu pesat mulai dri jaman presiden soekarno.. pembenahan jakarta pada saat sekrng..memang butuh sebuah perjuangan… yg di butuhkan masyrakat adalh bukan sekedar retorika… jakarta sekrng bukan seperti nabire,timika,ato daerah pdalam lain yg belum terjamah..yg masih jauh dr maslah kemacetan,banjir,kehidupan sosial,dll….posisi jakrta sekrng butuh org super..yg mampu menhadapi masyrakat yg super kepala batu seperti jakarta…,tinggal di kota metro politan yg peredarannya uanh bgitu cepat… tp kok masih minta bantuan dr PEMDA DKI.. hmm,to beruntng PEMDA DKI masih berbaik hati… seperti yg kak panji katakan… mngenai pnggusuran yg dlkukan oleh FOKE n AHOK.. mana yg lebih manusiawi??mana yg lebih cekatan.. FOKE gusur tnpa solusi..AHOK gusur dg solusi.. urusan merpaikan jakarta bukan dr cepat ato lambat seperti pesan almarhum ayah…jangan cepat”pelan saj..tp utk urusan jakarta harus cepat krna klo lambat… JAKARTA akan semakin smbrawut.. pertumbuhan populasi dll trus mningkat setiap tahunnya.. 5 tahun itu bukan waktu cepat… memang benar setiap pimpinan daerah di beri kesmpatan 5 tahun utk benahi jakrta tapi..menurut sy itu tidak cukup..ini sklanya JAKARTA.. bukan kabupaten,ato kota yg baru mulai berkembang… klo ada pemimpin yg cekatan macam AHOK… kenpa harus kjta harus ganti lgi dg pemimpin lain yg mngkin akan merubah sebuah program yg sudah d kemas rapi… liat skrng jakrta.. sungai,banjir,runag terbuka hijau..perlahan sudah mulai di benahi…itu bru 3 tahun d masa pimpinan beliau smnjak di mnggntikan pak jokowi..
    mengenai MULUT nya pak AHOK… kalo sy pribadi.. gpp kok.. marah itu perlu..dan ada sebab ada akibat… sy tdk pernah liat AHOK..marah tanpa sebab… tiba” mluap marah tnpa alasan….. klo ad videonya minta d share dunk kak panji… tp jangan d edit ya…heheh..
    mengenai bantaran sungai kampung akuarium dll… lokasi itu memang pantas d relokasi… krna memang sebagai manusia merka kawasan itu tdk layak utk d huni.. alsannya jelas..kak panji yg tau sndri… ini bukan untuk masa depan org tuanya.. tp untk masa depan anak”nya.. tmbuh d kawasan yg tak layak..baik dr segi keshatan,keamanan,kenyamanan.dll… pemberian rusun,dn biaya” gratis lainnya dr PEMDA itu sudah lebih dr cukup… dn masa depan anak” lebih terjamin… kak panji… sy pribadi tdk suka dg pak anies..knp??krna dia sudah pnya pembuktian terhdp kinerjanya… semasa mnjabad sbgai MENTRI dl.. lebih bnayk d retorikanya.. mulut aja yg dia pake… kaya mario teguh.. tp hasilnya?? biasa aja..tdk ad perubahan yg signifikan… jakarta itu itu butuh org yg keras kaya AHOK.. krna jakarta itu hidup penuh dg org” KERAS….. klo sy sih mndingan kak panji lanjutin aja stand up comedy.. drpada ikut” dukung.. salah satu paslon.. semua kita punya kepentingan terhdp diri kita masing.. menyalurkan kepntingan kita tdk harus masuk dlm TIM pemenangan..krn merka juga punya kepentingan yg sewaktu” bisa berubah.. namanya juga manusia… jika ingin membangun jkarta.. yg lebih baik.. kumpulkan semua ahli” yg ada di jakarta.. buat konsep penataan kawasan.. yg bisa mngatasi banjir,kemacetan tanpa harus merlekosi wilayah” yg menurut kak panji itu adalah kawasan yg tak boleh di relokasi… dr konsep itu..bawa k pak jokowi.. sy kira pak jokowi mau kok kak… kan kak yg pilih beliau juga,kan waktu itu..heheh… smngat berjuang kak panji….

  122. Apapun opini mas pandji saya hargai. Menurut saya,menjadi seorang pemimpin,tidak mungkin bisa memuaskan 100% semua pihak. Jadi indikator keberhasilan seorang pemimpin dlm hal ini gubernur jakarta adalah,jika kita melakukan survey pd seluruh warga dan hasilnya 50% + 1 merasa puas dan lebih baik atas kebijakan yg diambil,maka bs dikatakan pemimpin itu telah berhasil. Sekali lg,td mungkin bs memuaskan semua pihak.

  123. Mantabs Mas Pandji sekrang mereka yang selalu merasa benar itu lg cari2 sisi lemah lw yang mw diserang…
    Maju terus mas…

    #turnbackin2ndround

  124. Terimakasih Bang Pandji, kiranya tulisan ini juga bisa dibaca oleh Pak Ahok dan Pak Djarot untuk menjadi pembelajaran mereka supaya mereka menjadi lebih baik.
    Karena Bang Pandji punya kapasitas dan popularitas, saya berharap Bang Pandji bisa menggunakan itu untuk membuat tulisan-tulisan yang lebih objektif bila ingin membanding-bandingkan. Bisa disertai data-data pendukung, misalkan seberapa persen penduduk yang digusur yang merasa itu lebih baik dan yang merasa itu tidak baik. Seberapa persen juga untuk kasus reklamasi
    Karena kita sudah semakin dewasa secara politik, data tentu akan berbicara lebih faktual dibanding penilaian atan pemberitaan saja
    Terimakasih Bang, God bless you

  125. Sepanjang yang saya ketahui tentang sosok Pak Anies Baswedan, tulisan Mas Pandji ini sangat jauh untuk mewakili karakter Pak Anies Baswedan, yang santun dan ksatria. Tulisan ini terlalu dominan mendiskreditkan lawan. Pertanyaannya: Mengapa Mas Pandji tidak fokus saja mengangkat Sosok Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Bukankah warga DKI jauh lebih ingin tahu tentang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Perkara calon lain, mereka akan mencari tahu sendiri. Menurut saya, akan lebih elegan jika mempromosikan calon tanpa harus menyudutkan lain. Karena juga mengikuti perkembangan Pak Anies, bahkan ketika gerakan turun tangan. Saya sepakat, dan apa yang ditampikan oleh Anies waktu itu merupakan sikap yang ksatria dan elegan. Orang baik harus turun tangan, tapi tentu dengan cara yang baik pula. Saya yakin, warga tidak membutuhkan sikap yang tendensius. Ini hanya sekadar kritik saja. Semoga semua pasangan dapat memberikan pendidikan politik yang baik kepada warga. Salam.

  126. Oalah, bang Panji
    Sumber kok Tirto.id, ya sama juga boong
    Semua penghuni Rusun kan naik bis trans Jakarta gratis. Kalo masalah jarak, berapa banyak pekerja di Jkt yg rumahnya di Depok, Tangerang, dsk
    Bandingkan dengan program rumah DP 0 rupiah yang maha ajaib itu
    Kalo Bang Panji bisa bantu ngitungkan caranya, saya ganti haluan deh

    1. Masalah relokasi warga ke rusun,saya rasa langkah pak ahok sdh tepat. Kalo ada warga yg keberatan dg masalah jarak,saya rasa itu hal yg konyol. Kurang apa fasilitas yg sdh diberikan ke warga relokasi? Coba mas pandji carikan sy sewa rusun sebulan 300 ribu dg fasilitas seperti rusun pemda dki. Ada apa gk?! Mari kita ubah mental2 manja masyarakat selama ini. Apa2 minta pemerintah,sdh difasilitasi msh saja mengeluh. Kalo mau hidup sejahtera,ya harus berusaha dong,harus fight! Sy tdk rela klo uang pajak masyarakat hanya dipakai utk “nyuapin” masyarakat pemalas. Pak ahok sedang berjuang utk itu,mendidik dan membentuk mental warga dki mjd lebih baik. Bercerminlah pd mental “gambaru” bangsa jepang

  127. Tulisan yg jujur dari bang pandji, tapi setiap statement yang “menyerang,” terlihat gak pandji banget. banyak celahnya.

    Menunggu banget pandji yang objektif bersuara lagi. Anies tentunya punya kekurangan. Wajar banyak orang susah percaya sama Pak Anies, karena dari luar terlihat pandai berkata-kata, tapi kebijakan2 yang dipresentasikan nampak masih ‘mengambang’ dan sulit direalisasikan dengan kondisi warga Jakarta sekarang.

    Kalau dicermati, Pak Basuki juga seorang penggagas lho, gak mungkin infrastruktur dan kebijakan selama beliau bertugas dibangun tanpa adanya gagasan. Beliau juga “arsitektur” ulung menurut saya. Nilai plusnya lagi, banyak orang pasti sepakat, Pak Basuki sangat menguasai teknis dan medan kerjanya. Itu yang membuat instruksi kerja nya gak sembarangan. Tidak cuma memberi gagasan, tapi tau bagaimana caranya mencapai gagasan tersebut. Itu yang penting dari seorang pemimpin.

    Mungkin jauh lebih menarik mendengar opini & fakta dari pandji yang tidak dibayar 🙂

  128. Halo bang pandji dan kawan-kawan disini. Saya merupakan warga Jakarta tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk memilih karena sedang diluar 🙁 . Pertama kali saya mengenal sosok Anies Baswedan ketika Pemilu 2014, melalui video berjudul “Saya Siap Turun Tangan Ikut Melunasi Janji Kemerdekaan”. Saya melihat seperti ada pengharapan bahwa politik Indonesia yang kotor bisa menuju kejalan yang lebih baik ketika melihat kalimat2 Anies Baswedan di dalam video tersebut.
    Salah satu statement dari beliau yang sampai membekas saat ini, “Justru harus lebih banyak orang bersih, berintegritas, kompeten yang berada di pemerintahan politik, karena disana keputusan yang menyangkut kepentingan publik dibuat”. Video tersebut menggerakan hati saya untuk ingin masuk kedalam dunia politik, untuk menegakan keadilan sosial di Indonesia. Bahkan saat itu saya percaya bahwa Anies Baswedan lebih baik daripada Jokowi untuk maju menjadi presiden.

    Saya dapat kesempatan untuk mencicipi kerja Anies Baswedan sebelum dia turun dari pemerintahan. Saya baru lulus SMA tahun 2016. Di dalam 2 tahun masa kerja Anies (2014-2016), penetapan kurikulum yang berlaku di sekolah mulai bermasalah karena Anies mencoba ingin mengembalikan dari kurikulum baru ke kurikulum 2006. Ujian Nasional(UN) 2016 juga mengalami masalah yang sangat banyak, dimana sekolah yang menggunakan komputer untuk mengerjakan UN dapat bocoran soal yang sama dengan sekolah yang mengerjakan ujian kertas. Disitu ada kejomplangan hasil nilai yang sangat tinggi antara sekolah yang menggunakan komputer dan kertas biasa. Disini mulai titik permulaan kekecewaan performa kerja Anies.

    Dari debat pertama, saya sudah menyadari bahwa dia handal dalam retorika. Setiap kalimat-kalimat, kata-kata dan nada yang digunakan menarik simpatis emosi dari pendengar sehingga membuat kita selaras dengan pola pikirnya.
    Kekecewaan saya memuncak ketika melihat statement-statement debat dan interview dia di TV. Program-program paslon 3 seperti rumah tanpa dp, menekankan sakit hati digusur, menekankan akhlak dalam diskusi dengan warga bawah membuat saya sadar bahwa mereka membuat HANYA kelas bawah yang merupakan orang-orang yang hak sosialnya mesti diperjuangkan. Ingatkah ketika nama Sandiaga Uno muncul dalam Panama Papers?Contoh program lain seperti low cost green car dalam program mereka yang menurut saya tidak masuk akal. Bagaimana ingin mengurangi kemacetan jika kita berusaha menambah, mendukung program mobil murah? Dan mengapa statement Anies tentang FPI pada 2014 berubah total pada tahun 2017? Sedemikiannya kah diperlukan untung memperebutkan kekuasaan? Dimanakah integritas seorang pemimpin? Dimana dia ketika Jokowi ingin mengumumkan reshuffle kemarin? Diganti karena orang titipan? Memang sudah cek profil Mentri Pendidikan sekarang?. Ini seperti 180 drajat dari Anies yang saya kenal awal.

    Dari semua paslon-paslon, ada sebagian penggemar fanatik yang menggunakan media sosial untuk berkomentar dan menggunakan kata-kata yang tidak pakai otak dan hanya menggunakan caci maki, memecahkan persatuan dan persaudaraan kita. Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat bisa dibendung.

    -Satu kalimat yang diajarkan dari Guru yang saya sangat hormati, “Dimana uangmu berada, disitulah hatimu berada”-

    Sesuatu yang menarik ketika saya melihat laporan dana kampanye dari ketiga paslon di Kompas. Seperti yang kita sudah tahu, income dari dana kampanye mereka dipampang jelas di koran. Hal yang lucu, hanya paslon dua yang hampir 100% dana kampanye nya dari donasi masyarakat. Apakah dari pengusaha-pengusaha? Oh pasti ada. Banyak juga dari kalangan menegah keatas ataupun kebawah untuk memberikan donasi sebisanya. Bagaimana jika donasi tersebut dari korupsi? Ada jelasjelas NPWP yang bisa dilacak dalam seluruh donasi-donasi akun yang didapatkan oleh TimSes Ahok. Hal yang dilakukan mereka merupakan sejarah pertama yang tidak pernah dilakukan dalam dunia politik Indonesia. Teman saya pernah bertemu dengan seorang supir taksi yang mengatakan, Ahok yang membuat dia dikeluarkan dari pekerjaan sebelumnya, tetapi dia mengakui standar hidup yang dia punya sekarang jauh lebih baik daripada yang dulu.
    Dana paslon 3 hampir 100% dari pasangan calon sendiri dan partai. Dimanakah sekarang hatimu hai pendukung paslon 3?

    Hal lain yang perlu ditekankan adalah pengertian tentang toleransi. Toleransi merupakan kebudayaaan yang harus ada di dalam masyarakat, tetapi kita juga harus membedakannya dengan kompromi kepada orang yang memang berbuat salah. Ketika kita tidak mengerti hal ini, maka tidak ada keadilan sosial yang bisa diperjuangkan.

    Demikian seorang pemikir muda yang hanya melihat dari kacamata transparan. Kiranya diberikan pencerahan jika ada berita2 yang tidak benar dengan statement diatas.

    Untuk bang pandji, saya harap judul artikel in memang hanya untuk menarik pembaca saja, bukan kebalikannya :).

  129. Tulisan mas Pandji sangat mencerahkan….
    Kemaren tgl 15 Februari Pilkada Jakarta saya coblos nomor 2. Tapi sekarang jadi mikir lagi, setelah teman teman kotak kotak kelakuan nya tidak gue banget. Saya pilih 2 karena ikut-ikutan teman. Tapi sekarang inilah pilihan saya sesungguhnya…..Ditambah lagi usai baca tulisan mas Pandji…
    Saya jadi merubah haluan..
    Putaran kedua saya pilih Anies. Saya yakin jika beliau jadi gubernur, suasana akan kembali tenang dan nyaman…
    Saya sudah bosan berisik berisik melulu.

  130. Dulu konvensi demokrat, terus Kontra prabowo, sekarang pro prabowo, sekarang pro garis keras.
    “Tenun bangsa” memang kalo diucapkan selalu bikin semua orang orgasme.
    Sayang, semua hilang kalo udah nyari ” SURAT SUARA”
    Setidaknya no. 2 bekerja dan hasilnya dapat dinikmati
    Perubahan g akan langsung jadi, 5 tahun itu kurang.
    Lagipula, kalo no. 3 jadi gubernur, akankah program no. 2 dilanjutkan?
    Kayanya g, karena “ini rezim gue, bukan periode mantan yang gak berpeci”.

  131. Ahok byk negatifnya tapi kenapa masih byk yg dukung ?
    Karena Ahok melayani warga DKI seperti mendidik anak sendiri supaya tau aturan dan gak dimanja.
    Kalo warga salah ya harus dihukum

    Sedangkan Anies akan mengajari warga kalo berbuat salah gak apa2.
    Kalo warga bangun rumah di tanah negara, tenang aja, gak digusur kok.
    Kalo pun digusur akan dikasih ganti untung berkali2 lipat supaya bahagia warganya.

    Kalo warga gak ada uang beli rumah, tenang aja, akan dikasih bantuan uang tunai DP 0%.
    Menyalahi aturan gak apa2 yang penting bahagia warganya.
    Kalo warga gak ada duit beli pulsa, tenang aja, akan di kasih KJP plus tarik tunai
    Menyalahi aturan gak apa2 yang penting bahagia warganya.

    APBD akan dihabiskan semuanya gak ada sisa, DPRD happy, warga happy, kota maju.
    tapi mental bangsa akan hancur.
    Karena itu gua dukung Ahok karena cara kerja Ahok sudah benar sesuai keadilan sosial bagi semua, APBD gak dihamburkan2, warga diajarin kalo hidup DKI itu harus kerja keras, jangan cengeng minta tempat kerja di dkt rumah, jangan coba2 langgar aturan.

  132. Kerennn nih mas pandji, pencerahan dan tulisannya sangat berbobot dan berkualitas….
    Next mas pandji nyalonin aja jd gubernur DKI biar bisa praktek langsung jgn hanya teori.. Saya dukung mas brooo……

  133. Kelihatannya Pak Basuki ingin bekerja dengan cepat agar pembangunan berjalan. Tapi Ayah almarhum pernah berpesan “Cepat, boleh. Buru-buru, jangan”. Kena deh!!!

  134. ” Kalau anda mencari Gubernur untuk anda sendiri, maka pilih Pak Basuki, saya tidak akan menghalangi anda. Bahkan saya mendukung anda. Tapi saya akan ada di seberang anda.
    Karena saya tidak perlu dibantu oleh Gubernur DKI Jakarta. Saya terdidik dan saya berdaya. Saya bisa mandiri dan memperjuangkan keperluan saya sendiri.”
    La iyalah, kalo kondisi kehidupan anda sdh menyenangkan saat ini, buat apalagi ada perubahan di sekeliling anda. Walaupun kenyataan kondisi saat ini ada yg salah. Yg senang tetap senang, yg susah tetap aja susah, buat apa dipikirkan lagi.

  135. Yang Ngehitung Teknik Sipil bang, Arsitek pecahan dari teknik sipil bang. eh keluar konteks ya haha

  136. Hahahahaha

    Bagus juga caranya kampanye…
    Dlu respect banget ma si komedian ini.
    Tp ketika mulai retorika seperti si pemimpinnya terasa sdh sama persis cara ngibulin masyarakat dgn kata2 manis.

    Kebohongan2 anies mmg tdk terlihat karena dia pintar merangkai kata2 sehingga terlihat berpendidikan tinggi dan santun

    Tapi kata2 dalam debat pilkada hampir semua teori yg scra aturan pemerintah tdk bs dlaksanakan.

    Program rumah murah atw DP Rp. 0,- atw yg SEHARUSNYA DIAKUI dgn istilah DP 0%, klw wrg jakarta bs mghitung, cb analogikan dgn tabungan perbulan 1 jt bgi msyarakat dgn penghasilan dbwh 3 jt, apa masuk akal ??
    Apa pihak pengembang mau terima tabungan 6 bulan dbawah 1 jt/bln sbg uang muka ???
    Apa itu sesuai ketentuan regulasi BI ??
    Apa jika dibiayai dr PEMDA, brpa bnyak biaya dikeluarkan utk nutupin pengeluaran program tsb ?
    Buntut2nya mbuka peluang pihak2 lain utk korupsi dana tsb

    Maju kotanya (dgn cara ga masuk akal),
    bahagia warganya (bagi kalangan menengah keatas dan oknum2 pejabat yg dpt lahan baru utk korupsi)

  137. Mungkin timses bisa ngecek kepemilikan tanah exs- penggusuran Kalijodo. Disana terpasang papan pemberitahuan “Tanah ini milik Citraland Group”.
    Tanah itu aslinya punya pemda yg akhirnya dijual ke Citraland Group atau dari awal memang punya Citraland Group?
    1. Jika awalnya punya Pemda, kenapa sekarang jadi punya Citraland Group? Apa Pemda menjualnya? Kenapa dengan Citraland Group yg juga bagian dari Podomoro Group?
    2. Jika dari awal punya Citraland Group, kenapa Pemda sampai ikut turun tangan dalam penggusuran, ada apa Pemda dengan Citraland Group yg juga bagian dari Podomoro Group, salah satu pengembang pulau reklamasi?
    Ini jika dibawa ke debat Cagub putaran 2 pasti seru abis

  138. Menurut saya bang pandji terlalu berekspresi terlalu jebol.. Baik menggunakan mulut Dan pikiran tdk saling terkoneksi.saya sendiri bukan parpol’sekolah aja Lulusan sma doang.bang pandji pasti lebih memilih yg berkarakter santunlah yg selama ini saya n bang pandji lihat di tv, Jgn takut memilih bang “pak ahok&jarot mereka adalah pilihan hati semua warga Jakarta”,.Dan saya yakin Tuhan masih sayang dengan pak ahok&jarot untuk memimpin lagi Jakarta”..trimakasih

  139. Gw dukung karya lu Ndji. Apalagi album pertama lu Provocative Proactive dulu bela2in suruh kk gw utk beliin tuh album di Jkt. Dan puncaknya saat lu datang ke Medan di acara ultahnya radio Kiss FM, lu keren Ndji gw salut sama lu. Sampai skrg gw msh penikmat karya lu Ndji, tp tdk dgn politik lu. Wassalam.

  140. Balik lagi ke judul deh, jadi anda di bayar atau tidak sih pak pandji? Berapa bayaranya? Daritadi tulisanya hanya retorika-retorika saja tidak nyambung dengan judulnya.
    Saya merasa ke tipu sama judulnya padahal ujung-ujungnya cuman kampanye dan menjatuhkan pihak lawan, pede dong kalo memang pilihan anda lebih baik fokus saja dengan kelebihan pilihan anda, setau saya orang hebat tidak perlu merendahkan orang lain untuk terlihat hebat, apalagi mengumbar kekurangan lawan nya yg padahal kekurangan itu hanya dari kacamata anda sebagai jubir salah satu paslon ckck. Kalo kata saya sih norak

  141. Permainan kata-kata yang menarik dari seorang komika sempurna. Seakan-akan dialah yang paling sempurna tanpa ada kesalahan dalam hidupnya.
    dialah yang paling benar dan orang lain salah.
    good job Pandji.

  142. mas pandji saya tetap dukung karya2 mas padji !

    tapi selama kampanye ini saya anggap mas padji hanyalah manusia biasa yang dibesarkan di indonesia dengan tradisi indonesia yang kental akan tali silaturahmi , satun dan budi pekerti ( ala asal nulis ini saya ) .

    kenapa mas padji mendukung pakanies itu hanya mas Padji yang tau dan hak padji , tapi bila mas padji kampanye sukanya membeberkan hasil kinerja pak Basuki aka ahok yang katanya suka mengusur , pro swasta , beda agama dan hal-hal negative dari seorang manusia biasa yang bernama Basuki tjahaja purnama mungkin mas Padji perlu menggunakan sejenak dan dengarkan kata hati mas padji .

    Karena publik sudah melihat kinerja pak Basuki yang sudah dilakukan saat ini Pak basuki dan pak djarot butuh waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas mereka yang belum selesai .

    Hanya memberikan opini saya pribadi bukanya kampanye yak toh saya domisili Bandung tapi saya Orang indonesia yang ingin Melihat Ibu Kota Negara Saya Terlihat Maju sejajar dengan Negara Asia Lainya.

    Terima kasih ,
    Hendy

  143. lu itu di bayar pake janji manissss panjiiii…
    lu bilang penggusuran foke 3200 ??? lu liat anarkis nya satpol PP gimana…
    lu sama aja kaya si OK OC, klo ngmng ga detail, masalah rumah susun, ga semua nya di untung kan pasti ada pro dan kontra, sama kaya kita sekarang.
    tinggal nunggu beradaptasi juga selsai urusannya.

    bilang in sama anis dan sandi klo jelasin program jangan menimbulkan pertanyaan lagi dan yg jelas!!
    di tanya bagaimana mentasi urbanisasi malah ngmng membuka lapangan kerja….
    dari penjelasan nya ga di kasih tau efek dari urbanisasi yaitu kemacetan…
    lu buka in aja sono lapangan kerja tp jangan ngeluh macet.

    satu lagi, gw ga bisa kasih pembangunan jakarta ke tangan orang yg di pecat gara2 kerja nya lama. <—-

  144. Banyak yang sebut NO SARA dll tapi tetap saja bawa-bawa SARA termasuk paslon no.3.

    Sekarang begini aja deh… jika misalnya MISALNYA.. Ahok dan Anies gak punya agama, gak punya suku, gak punya ras… kira-kira siapa yang dipilih buat jadi Gubernur DKI?

    Atau jika pertanyaan tadi dihubungkan dengan SARA… pertanyaannya menjadi:
    Jika Anies BUKAN MUSLIM, apakah pencapaian suaranya akan sebanyak itu?

  145. berisik kalian yg komentar negatif terserah mas panji lah mao milih siapa aja itu kan udah haknya.sudut pandang orang ya beda beda,jadi siapa aja bebas dong untuk beragumentasi.

  146. Saya denger2 sih, warga gusuran atau penghuni rusunawa yang berpendapat / berkomentar kalo pindah ke rusun itu malah bagus, baik, enak dan lain sebagainya bisa bicara begitu karena dibayar katanya, hmm miris deh 🙁

  147. Bang Pandji, mohon maaf saya tidak sanggup meneruskan pembacaan artikel ini.
    Sangat menggelitik urat-urat saya.

    Mas pandji mbok yaa merenung sekali lagi, kenapa bisa men-satu-hati-kan diri dengan Anies Baswedan. Jangan jawab karna dari awal memang tidak mendukung Basuki. Ada apa dengan beliau, sehingga mas Pandji bisa setega itu mengkhianati hati dan pikiran sehat nan waras mas Pandji selama ini??? Lihat ndji, lihat, dia Anies Baswedan. Dia adalah dia yang sekarang, adalah dia yg senyata-nyatanya saat ini, wagu sekali, wagu…!!!!

    Sebagai juru bicara pasangan no.3, apakah mas Pandji selalu mengikuti dan mengkritisi sekaligus merenungi setiap jejak manouver yang dilancarkan Anies Baswedan? Hmm??
    Iya, harusnya iya.. Ya kan? Pasti..

    Saya tantang sampeyan, coba, sekali lagi perhatikan mas..

    COBA MAS PANDJI TIRUKAN SEMUA SIKAP DAN KELAKUAN ANTARA PERKATAAN DAN PERBUATAN, GAYA BERFIKIR DAN GAYA OPORTUNIES, YANG SUDAH MAS PANDJI PELAJARI DARI SEORANG ANIES BASWEDAN YANG MANA DENGAN TEKAT BULAT DAN PIKIRAN TERBUKA TELAH MAS DUKUNG DENGAN SEPENUH HATI DAN JIWA.

    Saya ini masih waras mas. Normal. Jangan semata-mata karna saya tidak mendukung Anies atau bahkan mengharapkan keberadaannya, lalu dianggap pendukung calon sebelah.

    Salah mas, jangan berpikir demikian, tidak perlu sampai segitunya, cukup dengan menganggap saya orang yang masih punya otak dan waras, sudah cukup. Tapi memang, saya mengakui sangat mendukung yang namanya si “KAFIR” AHOK itu dan tentu tanpa diminta apapun. Ya, karna saya memang masih waras dan normal. Saya tidak ingin melecehkan diri saya sendiri.

    Dan sekali lagi tolong, buatkan saya sebuah artikel dengan tema

    “LOGIKA DAN PERSEPSI ANIS BASWEDAN YANG SUNGGUH BRILLIANT” (renungkan)

    Tujuannya apa, saya hanya ingin mengetuk Mas Pandji, apakah masih betah memenjarakan diri sendiri sembari rela ditertawai oleh sisi lain yang mas miliki.

  148. Ini bukan surat terbuka, tulisan ini hanyalah catatan imajinasi saya untuk tulisan mas Pandji Pragiwaksono berjudul “Saya dibayar Anies Baswedan”

    Awalnya saya mengira tulisan itu sebagai sebuah klarifikasi ringan dan renyah dari sang Juru Bicara, sekaligus bentuk peng-iya-an — istilah yang lebih pas mengganti kata terserah — mas Pandji menjawab banyaknya pertanyaan teman-teman Mas Pandji yang datang sebagai juru tanya teman-temannya. Mereka semua kompak heran dan bertanya “Pandji Kenapa?”.

    Membaca tulisan mas Pandji hingga tuntas, memantik nyali saya untuk memberi catatan terhadap jawaban pertanyaan selanjutnya “Jadi elo tuh kenapa milih Anies?”. Sebuah jawaban panjang yang mengantarkan ingatan saya kepada celotehan Ratna Sarumpaet cs kepada Ahok yang tetap menggusur Kalijodo dan sejumlah pemukiman tak manusiawi lainnya.

    Mas Pandji mencoba menggiring pembaca untuk fokus kepada hal-hal yang membuatnya tidak memilih Ahok dengan kalimat, “Karena saya sejak awal tidak memilih beliau. Saya memilih Pak Jokowi. Saya memilih Gubernur yang peduli dengan CARA dia melakukan sesuatu bukan hanya melakukan tanpa pertimbangan dalam tindakan. Gubernur yang memilih pendekatan humanis”.

    Pendapat tersebut lalu diperkuat dengan dua tautan video. Video pertama adalah video hasil editan dengan adegan ngeyel-ngeyelan Ahok vs Jokowi soal istilah gusur dan geser. Kocak dan bisa membuat saya tertawa.

    Tertawaan itu kemudian mendadak berhenti saat mengetuk tautan video kedua, video hasil suntingan berdurasi 2 menit 5 detik dari yang seharusnya hanya berdurasi 59 detik. Entah Mas Pandji sadar atau tidak bahwa video tersebut dipublikasikan oleh kanal youtube milik kelompok radikal berisi materi-materi fitnah kepada Pak Jokowi pilihan mas Pandji sendiri, serta penuh dengan materi propaganda kekhalifahan yang menjadi agenda utama kelompok tersebut.

    Apakah mas Pandji hanya melakukan tanpa pertimbangan dalam tindakan itu, cuma mas Pandji dan Tuhan yang tahu. Yang jelas tautan itu berpotensi diketuk setidaknya oleh satu juta pengikut mas Pandji di twiiter. Alih-alih bantu masyarakat kita yang masih cukup mudah terprovokasi, menghindarkan mereka dari informasi seperti itu, Mas Pandji justru ikut-ikutan menjadi juru bicara kanal intoleran tersebut.

    Tulisan mas Pandji lebih banyak menarasikan sebagian kecil warga menengah kebawah sebagai korban. Mirip tulisan para bigot bayaran yang selalu mengisahkan nestapa warga miskin di bantaran kali, di pinggiran rel kereta api, dan di lahan sengketa, yang pada kenyataannya memang dipelihara dan dijadikan tameng hidup oleh para mafia tanah.

    Mas Pandji lebih memilih mengesampingkan warga menengah kebawah lainnya yang harus ikut menanggung terpaan banjir bertahun-tahun lamanya akibat permukiman liar yang terus menggerus lebar sungai-sungai di Jakarta.

    Mas Pandji menarasikan terburu-burunya Ahok merelokasi 8000 Kepala Keluarga dalam beberapa bulan saja, lalu membandingkannya dengan era Gubernur Foke yang hanya 3200 Kepala Keluarga selama kurun waktu 5 tahun. Mas Pandji justu menampik fakta soal pertimbangan Ahok dalam relokasi yang bertujuan melunasi janji-janji Gubernur Foke dan sebelum-sebelumnya untuk menyelesaikan masalah banjir Ibu Kota. Tidak hanya untuk 8000 kk itu saja, tapi seluruh masyarakat Jakarta.

    Seperti yang sudah saya jelaskan diawal tulisan ini, membaca tulisan mas Pandji benar-benar menggiring pada suatu imajinasi mas Pandji yang sedang ngomel ala Ratna Sarumpaet cs. Menggunakan testimoni tak lebih dari 10 orang sudah dianggap mewakili ribuan bahkan jutaan orang lainnya.

    Mas Pandji juga menggiring opini pembaca dengan sebuah kalimat tanya “memilih untuk diri sendiri atau memilih untuk seluruh warga Jakarta ?” Mas Pandji lupa, bahwa sebelum kasus Al-Maidah 51, menurut hasil survey yang dilakukan SMRC Oktober 2016 lalu, 75% warga Jakarta puas akan kinerja Gubernur Ahok. Dalam survey itu rata-rata 90% warga Jakarta menilai pelayanan Pemerintah DKI soal sarana dan prasanana baik/sangat baik.

    Bahkan, dalam hasil survey yang sama, disebutkan empat sifat kepemimpinan yang paling penting dimiliki seorang Gubernur menurut masyarakat DKI, yaitu bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, mampu memimpin, perhatian pada rakyat serta tegas dan berwibawa, Pak Basuki mengguli dua kandidat lainnya.

    Memang, seperti diakui sendiri oleh Pak Basuki soal gaya komunikasinya yang apa adanya dan tak jarang terkesan arogan, kurang disukai bahkan akhirnya menjadi batu sandungan. Tapi ketegaran Pak Basuki untuk tetap bangkit berdiri, berbesar hati mengakui kesalahan, dan mulai memperbaiki kekurangan itu, bagi saya dan mungkin bagi Ahokers lainnya adalah sikap kesatria yang makin meyakinkan bahwa pilihan kami sudah tepat.

    Soal reklamasi yang mas Pandji bahas, saya belum bisa berkomentar banyak. Dalam pandangan saya sebagai pecinta lingkungan saya setuju dengan pendapat mas Pandji dan para pakar lingkungan. Bagi saya yang juga pendukung Jokowi, lebih baik menghindari spekulasi sambil menunggu proses pembahasan yang sedang bergulir antara Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, dan pihak-pihak lain yang lebih berkompeten, agar isu tersebut tidak menjadi bola liar.

    Saya ingin memberi catatan terhadap pertanyaan yang sudah mas Pandji simpulkan sendiri. Sesungguhnya mas Pandji terlalu terburu-buru memberikan stigma kepada kami, bahwa kami memilih Pak Basuki semata-mata untuk kami sendiri. Tidak mas!

    Kami memilih Pak Basuki sebagai Gubernur yang setia dan taat pada konstitusi, bukan pada konstituen seperti kebanyakan politikus negeri ini. Kami mempercayakan provinsi kami kepada orang baik yang meski babak belur dihatam terpaan isu, tapi tetap gigih bertahan pada prinsip keadilan sosial yang tak berpihak hingga saat ini.

    Dari situ, saya sampai pada satu pendapat bahwa mereka yang heran terhadap pilihan mas Pandji berbanding lurus dengan banyaknya komentar negatif yang ditujukan kepada Pak Anies saat sungkeman ke Petamburan menghadap ayahanda Rizieq Shihab. Keheranan bagi mereka yang masih memandang Pak Anies sebagai seorang akademisi atau negarawan.

    Sementara bagi saya, Pak Anies sesungguhnya telah meninggalkan perannya sebagai akademisi, apalagi negarawan sejak beliau memutuskan maju dalam Konvensi Capres Partai Demokrat pada Agustus 2013 lalu. Sejak saat itu saya memprediksi bahwa kalimat-kalimat motivasi dari seorang Pak Anies tak lebih dari sekadar ungkapan seorang oportunis.

    Benar saja, pada Pilpres 2014 lalu Pak Anies sebagai Jubir Jokowi menghajar habis Prabowo, lalu di Pilgub DKI Jakarta 2017 ini berbalik mengelu-elukan Prabowo sebagai Negawaran. Serupa dengan kunjungan ke markas FPI dengan dalih persamaan hak sebagai warga negara, setelah sebelumnya mengatakan FPI sebagai organisasi ekstremis yang anti keberagaman.

    Tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan. Dan Pak Anies sampai hari ini telah menujukkan kualitasnya sebagai Politikus.

    Ada satu pesan penting dari Pak Anies agar kita menjaga tenun kebangsaan, buat kami adalah motivasi yang seharusnya terus diingat dan dijalankan. Sekalipun Pak Anies saat ini sedang tidak membutuhkannya. Kita semua termasuk mas Pandji harus terus bergerak seirama indahnya kalimat tersebut, Meski Pak Anies kali ini hanya butuh sebagian benangnya saja.

    Saya harap mas Pandji menonton sebuah video iklan politik Turki, bagaimana jutaan rakyat Turki tergerak secara spontan bahu-membahu menaikkan kembali sang Ay Yıldız setelah ada pihak yang mencoba menurunkannya.

    Kira-kira seperti itulah gambaran semangat kami semua yang bergerak secara spontan memberi dukungan kepada Pak Basuki. Kami memang berbeda dengan mas Pandji, yang ternyata butuh diundang secara pribadi oleh Pak Anies untuk membantunya.

    Seperti halnya mas Pandji yang sudah memilih berada diseberang saya. Sayapun tidak akan menghalangi mas Pandji. Bahkan saya mendukung Mas Pandji dan berharap semoga kelak jika Pak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies benar-benar melunasi bayaran yang dijanjikan kepada mas Pandji juga kepada kami semua yang tidak memilihnya.

    Kita ternyata sama-sama dibayar mas. Bedanya bayaran dengan DP 0% seperti yang Pak Anies janjikan kepada mas Pandji, serupa dengan DP 75% dari bayaran yang telah kami dapatkan dari Pak Basuki.

    Terakhir saya ingin menyampaikan pesan dari juru bayar Pak Basuki, bahwa seluruh warga DKI harusnya sudah terima. Jika mas Pandji, pak Anies, dan om Sandiaga sebagai warga Jakarta merasa belum kebagian, silakan datang pagi-pagi ke kantor gubernur. Pak Basuki langsung yang akan melayani pengaduan seluruh warga Jakarta.

    Semoga Pak Anies dan Sandiaga membayar lunas anda Panji..

  149. Jadi intinya Mas Pandji pilih Pak Anies bukan karena Pak Anies punya kelebihan nyata, tapi karena petahana, Pak Basuki punya banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan sebagai seorang pemimpin ya? Sekarang semua menjadi jelas. Terimakasih atas penjelasannya 🙂

  150. Sepertinya banjir itu bukan karena gubernurnya siapa, yakinlah jika Anies jadi gubernur pasti banjir akan terjadi lagi…

  151. Assalamu’alaikum bro panji, dari seluruh komika gw paling demen sama lu..lawakan lu enak,tenang dan gak berantakan. Gw kadang juga ada yg gak cocok sama bahan yg lu bawa tapi tetap bikin gw ketawa. Masalah lu nyindir FPI terus lu sekarang malah menjadi bagian yg sejalan sama mereka bagi gw itu namanya kejujuran. Lu manusia yg punya prinsip karena ketika ada prinsip lu yg sejalan dengan org yg pernah lu sindir, lu tetep bertahan dengan prinsip lu bagi gw lu orang yg punya HARGA DIRI!

    Bagi ahokers, doa gw cuma 1 buat lu semua semoga lu bisa berkumpul sama ahok di akhirat sana. Karena Tuhan itu Maha Penyayang, makanya yg sayang dan cinta sama ahok pasti akan dikumpulkan bersama. Di dunia aja dia orang baik masa di akhirat gak? Selamat berkumpul di akhirat bareng ahok ya teman ahok..

    Salam 5 jari

  152. Selamat siang mas,

    Sekarang kita bisa melihat bahwa Anies-Sandi sudah melakukan pendekatan terbuka kepada keluarga Cendana. Sekarang apa pendapat anda tentang hal ini?

    Salam,

    Rizky

  153. Kecewa bgt sm Pandji. Anies jd Mentri yg ga se-hands-on itu aja ga becus, gimana kacau nya nanti jadi gubernur. Dari debat jg udah keliatan jelas, Anies ditanya apa, jawab apa, yg penting pakai kata2 besar.

    Anies represents everything that I hate about Indonesia, now you’re just part of the disappointment Pandji

Comments are closed.