“Ngapain sih nonton sinetron Bu? Kan sedih..”
Saya tanya kepada salah satu Ibu yang ada di lantai 4 RS Kanker Dharmais.
Saya setiap minggu, sesibuk apapun selalu menyempatkan datang ke Dharmais untuk bertemu keluarga dan terutama anak anak pasien kanker yang kurang mampu, yang dibantu oleh yayasan saya YPKAI(@YPKAI_C3). Selain untuk koordinasi, memantau dan mengontrol kerja yayasan, saya sempatkan ke sana karena anak anak senang kalau ketemu saya dan orang tuanya senang foto foto dengan saya. Tumben kan. Heheheh.
Setiap kali saya ke sana, para pasien dan orang tua sedang menonton sinetron di kamar mereka. Lama lama saya penasaran dan menanyakan pertanyaan tadi..
“Bagus tau mas sinetron…” kata si Ibu
“Iya tapi kan ceritanya gitu gitu aja, sedih pula, dikit dikit tampar tamparan, mana orang orangnya jahatnya
berlebihan deh. Sampe siram kopi ke muka orang..” balas saya
“Sinetron itu mas, hiburan kami satu satunya. Soalnya se-sedih-sedih-nya si tokoh utama, akhirnya akan bahagia juga..”
Dalam obrolan saya lebih lanjut, saya akhirnya memahami. Bagi beberapa orang ini, sinetro seperti penggambaran ekstrim dari kehidupan mereka.
Beratnya hidup, jahatnya orang orang di sekitar mereka, ketidak adilan yang mereka rasakan, kekurangan uang dan kondisi ekonomi yang dibawah rata rata tergambarkan lewat sosok tokoh utama. Mereka seakan menempel menonton sinetron karena ingin tahu kapan dan bagaimana kehidupan tokoh utama ini berputar balik. Lama memang, dibikin gantung ber-episode -episode, tapi kan kehidupan berat mereka juga mereka jalani setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahun.
Selama judul sinetron ini masih ada, masih ada harapan untuk si tokoh utama mendapatkan kebahagiaan pada akhirnya, dan selama itu juga mereka bertahan untuk menonton.
Kesamaan rasa dan harapan, adalah 2 hal utama yang membuat mereka suka menonton sinetron
Saya tidak pernah membayangkan bahwa sinetron jadi semacam penyaluran bagi banyak rakyat Indonesia.
“Tapi ibu kalau tidur di Rumah Sakit gak full make-up kayak di sinetron kaaann?” tanya saya sambil becanda
“Hahahahaha ya enggak lah mas…. alat make-upnya kan ditinggal di rumaah”
Lah? :))))
bener banget mass broo.. apa lagi ibu2 rumah tangga, hiburan untuk membunuh kejenuhan menunggu suami pulang itu.
Bagus bgt bang. Membuka pikiran saya tentang sinetron. Saya tu suka sebel kalo ada yg liat sinetron. Tiap adegan mesti saya komentari. Tp bener jg kalo sinetron adalah salah 1 hiburan. Buktinya ibu saya tiap liat sinetron bisa ketawa ngakak. Tp kl sinetronnya udah habis uring2an lg gara2 liat anak2nya yg gak bs diatur :))
Wah salut bngt dgn mas Pandji yg meluangkan waktu utk anak2 & keluarga pasien kanker Dharmais. Smoga mas Pandji sehat slalu & terus menginspirasi 🙂
Tapi sinetron itu bikin bodoh kan bang. Ibarat seorang anak Datang ke sekolah trus dikelas malah nonton sinetron. Hahaha #apasih #BitnyaBangPandji
Hmm… Bener juga ya bang. Saya termasuk nggak suka nonton sinetron karena ceritanya selalu lebay dan nggak mutu (menurut saya). Tapi ibu saya fans fanatik sinetron tukang bubur naik haji dan suka maksa saya nemani beliau nonton. Biasanyasih saya suka bete karena ceritanya sinetronnya ngawur menurut logika saya. Jadi sepanjang sinetronnya main saya komentari macem-macem ini itu yang malah bikin nyokap jadi bete ke saya. He3x.
Tulisan ini menyadarkan saya, bahwa nyokap mungkin melihat sisi lain yang tak terlihat oleh saya. Bahwa disinetron seajaib apapun ceritanya, selalu ada mimpi dan harapan yang dijual. Dan orang-orang membutuhkan melihat itu, setidaknya untuk pelepasan dari kehidupan nyata yang rumit.
like bgt…
ibu2 demen banget tu sma sinetron, tp anaknya kadang comel,,
plajaran hari ini “harus bisa melihat hal lain dari sisi yang berbeda”
🙂
Pak BJ Habibie dan mendiang Bu Ainun (dokter tamatan FK UI) adalah penonton fanatik sinetron Cinta Fitri. Masih bilang sinotron itu tontonan orang bodoh?
Sebaiknya sinetron Indonesia itu lebih mengangkat kisah yang sebenarnya dalam hidup… jangan hanya mengajarkan patah hati, balas dendam, dll tapi juga ajarkan Cara Untuk tetap bertahan pada keadaan hidup yg sebenarnya, ajarkan masyarakat tentang arti semangar dalam menjalani kehidupan…
as I know, kebanyakan sinetro cuma isinya mewek2n aja
” POTRET KEHIDUPAN YANG MENYESATKAN DAN MENYEDIHKAN “. Digampar, nangis trus sholat. Hahaha
pengen banget nonton sinetron yang ceritanya mendidik dan menghibur