Waktunya untuk ingat kembali…

Anak ini sedang bersiap untuk melakukan proses kemoterapi.
Dia begitu takut akan disuntik sehingga seorang psikolog harus mengalihkan perhatiannya kepada rekaman video anak anak naik delman yang tersimpan di handphone-nya.
Dia akan diambil sumsumnya dari tulang belakangnya untuk diperiksa kankernya yang dicurigai mengarah ke otak. Di lokasi suntik yang sama dia diberikan obat yang dia butuhkan.
Begitu takutnya dia dengan proses itu, berulang kali dia bertanya,
“Suntiknya dimana Ma? Suntiknya dimana Ma?”
Menjelang dia disuntik, dia mulai memanggil manggil mama-nya dalam keadaan terbius.
Disampingnya, Sang Ibu berbisik di kupingnya “Mama disini sayang…”
Disampingnya, koleksi kerang yang dia simpan di dalam sebuah kotak.
Disampingnya, kami yang menyaksikan dia dengan kuyu dalam pengaruh obat memanggil manggil Mamanya…
Rintihan yang akan membuat bahkan siapapun meneteskan air mata.
Tidak terkecuali gue.
Kemarin gue baru dari RS Kanker Dharmais…
Bertemu dengan anak anak yang umurnya bervariasi antara 5 tahun sampai 12 tahun yang menderita kanker.
They are all kids…
Kids.
The kind of creature that are pure from sins and guilts and bad things that looms earth.
Gue teringat kembali betapa mereka masih (dan akan selalu) membutuhkan bantuan kita.
Uang?
Uang hanya satu cara untuk membantu.
Masih ada sumbangan waktu, atau sumbangan tenaga yang bisa kita berikan..
Yang mau bantu tenaga dan waktunya, email ke provocativeproactive@yahoo.com
I’ll show you what we can do.
Untuk yang mau menyumbangkan dana, silakan ke rekening dibawah:
BCA: 0844287778
Mandiri: 116.000.516814.2
Keduanya atas nama Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia
Atau lebih kalian kenal sebagai C3, Community for Children with Cancer.
Do what’s right.

Milestone…

Hanya mau mencatat saja.
Hari ini gue masuk infotainment GO SPOT di RCTI.
Membahas proyek besar gue untuk tahun ini.

I want to remember today.
Sehingga kelak suatu hari gue bisa mengingat dengan persis tanggal ketika proyek ini pertama kali dapet exposure TV.

Udah masuk provocative-proactive.com bloom?

Hope for a brighter future…

Gue ambil ini di atas jalan tol.

Gue lagi ngeliatin rumah kumuh di bawah. Membayangkan Indonesia yang mungkin tidak akan lepas dari kemiskinan.

Lebih dari 100 tahun yg lalu, seorang ekonom melakukan sensus di Italia. Namanya adalah Pareto. Dia menemukan fakta bahwa 80% uang yang bersirkulasi di sebuah negara dihasilkan dan dinikmati oleh hanya 20% rakyatnya. Ini berlaku dimanapun. Termasuk Indonesia.

Penemuan tadi pada akhirnya dinamakan THE PARETO LAW atau lebih dikenal dgn nama THE 80-20 RULE.

Ini membawa gue kepada sebuah pemikiran… Selama ini gue salah, gue selalu berharap meningkatnya jumlah orang yang “mampu”. Padahal yang bener seharusnya orang “mampu” lebih mau untuk memberi. Biar gimanapun juga, di Indonesia orang kurang mampu akan selalu lebih banyak dari yang mampu. Karena itu yg mampu sudah seharusnya lebih banyak memberi. Filantrofi harus jadi bagian dari gaya hidup. Bukan hanya ketika Idul Adha atau Idul Fitri.

Ada banyak yang butuh bantuan elo dan gue. Anak2 Learning Difficulties di pantara, anak2 penderita kanker di C3, anak2 muda yg di lapas anak tangerang, mereka yg mengungsi karena longsor dan banjir di jawa tengah, dan masi byk lagi. Pilihlah satu. Pilih satu area utk elo bantu. Tolong mereka. Mereka orang Indonesia. Kayak elo dan gua.

Bantuan bukan hanya uang, tapi juga tenaga, waktu, bahkan expertise! Apa expertise elo? Memasak? Organizing? Desain? Marketing? Berbicara? Jangan naif dan berpikir expertise tadi ga bisa menolong orang2 yang butuh bantuan kita.

You can always help.

Question is, would you?

Would you help for hope of a better future?