“Terima kasih Tuhan, satu lagi impianku Kau kabulkan…”

Kalimat itu nyelonong dari mulut gue kemarin di atas lagu “Kembali Tertawa”

Ketika acara usai, yang pertama gue lihat bukanlah istri gue, tapi ke atas.

Berharap bisa menemukan Tuhan.

Sebentar…

Mari gue tarik mundur kisah mengenai launching gue…

Mari mundur ke press conference…

Jam 16.00 seharusnya adalah press conference gue. Tapi nampaknya wartawan undangan gue dan Mbak Telni (media coordinator gue) terlambat karena acara yang mereka liput sebelumnya (katanya) terlambat.

Jadi dengan senewen gue menanti momen utk naik panggung. Gue memakai kemeja hitam dan dilapisi lagi dengan kaos REF hitam.  Rambut gue biarkan biasa saja karena gue pikir toh cuma press conference (keputusan yang kelak gue sesali)

Jam 17.00 akhirnya dimulai press conference-nya.

Harus gue akui, ketika gue duduk di meja, gue sangat sangat grogi.

Gue baru inget bahwa gue tidak mempersiapkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin akan muncul. Gue tidak mempersiapkan mental gue.  Untung, Endru ada disamping gue sebagai perwakilan dari Rizky Rekordz. Ada temen utk berhadapan dengan press, dan ada yang ngingetin gue kalau gue melakukan hal hal yg tidak semestinya (seperti secara refleks baca sms yang masuk ke HP gue… )

Untuk mempersingkat kisah… Fokus pertanyaan banyak yang jatuh kepada

1. Gamila, karena kisah gue tentang dukungan dia terhadap karir rap gue

2. Sumbangan 50% profit kepada C3 dari keuntungan penjualan CD.

Dan yang paling seru adalah

3. Judul lagu “BAJAK LAGU INI”

Ini adalah topik terpanas. Banyak pertanyaan pertanyaan yang seru dari teman teman wartawan.

Nampaknya usaha provokasi dari album gue cukup berhasil.

Gue tahu ketika track pertama di album gue kasih judul “BAJAK LAGU INI” , pasti akan jadi bahan pertanyaan wartawan. Dan memang gue pengen ditanya 🙂

Gue ingin orang tahu bahwa ada sisi serius dan kritis dari seorang Pandji yang mereka pikir cuma bisa ngelucu di TV.  Ini akan membuat branding seorang Pandji semakin berkembang.

Inti dari lagu BAJAK LAGU INI adalah bahwa gue membolehkan kalau ada yang memutuskan utk beli bajakannya album gue.

Dan gue menyatakan bahwa dalam konteks bajakan, jangan buang tenaga dan konsentrasi pada area yang salah…

Kita tidak bisa menghentikan pembajakan.

Kita bahkan tidak seharusnya menghentikan pembajakan. Harusnya pemerintah lewat kepolisan yang menghentikan. Mereka yang punya wewenang. Mereka yang punya kapasitas dan fasilitas. Kenapa masih ada?

Nggak mungkin dong mereka ga tau? Gue aja tau musti kemana utk beli bajakan.

Masak mereka yg punya tim lengkap ga punya informan utk cari tau tempat jual brg bajakan?

Lalu kenapa masih ada?

Kita tidak bisa menghentikan pembajakan.

Tapi kita bisa mengalahkan pembajakan.

Kalau mau, tuangkan konsentrasi kita ksana.

Ada cara untuk mengalahkan pembajakan.

Ada ilmu yang mengajarkan itu.

Ilmunya, MARKETING.

Bukan sales ya?

Orang major label taunya SALES. Bukan MARKETING.

Gue tau karena gue ngobrol dengan sejumlah label dan denger cara mereka berjualan.

Kata kuncinya? VALUE.

That, however is another story…

Press conference selesai dengan gue membawakan lagu BAJAK LAGU INI.

Setelahnya mereka tepuk tangan dan bilang salut.

Rasanya mereka tulus.

But i’ll never know.

bersambung…

Questions to ask…

“FLAME GRILL TASTES BETTER”

True.

But dont you think the sentence is incomplete?

It should be:

“FLAME GRILL TASTES BETTER, BUT SERVED LONGER”

Dont you think?

Should we trade fast service for good food?
OR should we choose fast service for a generic tasted burger instead?

A man in Indian (native american) costume was promoting his album at MKG 3
He sang kenny g songs, my hear will gogon, and other big mellow ballad hits using his traditional indian flute.

If he sings pop songs with indian flute, wouldnt he be selling the flute instead of the culture?

Its just like any other musician palying cover version.

If he is just playing pop songs with indian flute

Why is he wearing traditional indian costume?

Why do people blame China and Indonesia as the source of pirated DVDs?
Every pirated DVD buyers knows, that when we watch pirated DVDs there’s a running text saying “FOR SCREENING PURPOSE ONLY. NOT FOR SALE” or “JURY MATERIALS ONLY. NOT FOR SALE”

That means, people working to rate movies and jury for Oscars took the material they have and gave it to someone else to copy (if not by himself)

Dont you think that the biggest pirates are really americans?

And why do people act like americans dont buy fake products?
Do you know that in New York at Canal Street there are markets for fake prada, gucci, LV, etc?

Do you even know that when you purchase a fake item at canal street you have to pay an extra 8% tax?
It’s New york city sales tax!

Dont you think that the New York city administration is feeding from fake products?

Why does Liverpool, Arsenal, Chelsea and especially Manchester United fail to go at least to FA cup finals?
Why all four leaders of EPL fail?

Why do people in Indonesia never trusts it’s president after 1 year im position?

Why did a lot of people hailed SBY and even chose him to be president and then disappeared from supporting him?

Why does the press thinks that big changes can happen in 100 days in position?

Havent they led anything in life?

Havent they read the mega selling book “FROM GOOD TO GREAT” by Jim Collins that stated “THERE IS NO MAGIC MOMENT IN EVERY SUCCESS”

Why do people still think demonstration is the best way to show our expression?

Why do people seem to think that Indonesian Hiphop is a form of guilty pleasure?

Why motorcycles are still able to fly free at the fast lane?
Where are the police officers?
WHy do the police think they can have laws obeyed without consistency in making sure the law is obeyed?

Do you understand my previous question?

Do you think i should write a book?

From blog, to album, to its very own radio show

WAHAY PEMBACAKU YANG SETIA.

Mulai Rabu tanggal 5 maret 2008 jam 20.00 – 22.00

Elo bisa mendengarkan PROVOCATIVE PROACTIVE THE RADIO SHOW.

Its a spin off from the blog.

Berisi kurang lebih semangat yang sama dengan yang biasanya kalian temukan di blog gue.

Rabu ini adalah tayangan perdananya.
Pembaca setia gue HARUS ngabsen ya ? 🙂

Back to normal…

Sehubungan dengan lelahnya gue, pada masa rekaman gue tidak menulis catatan di laptop tentang proses rekamannya sendiri…
Walaupun, gue merekam semuanya dan bikin video diary tentang prosesnya.
Entah apakah semua itu akan dipublikasikan atau tidak.

Nah, karena itu, sekarang gue akan kembali ke normal blog gue, sambil menceritakan pengalaman gue dalam bikin album SAAT INI alias PRESENT DAY.

I listened to you guys…
So here we are, back to where we use to be 🙂

Garis hidup…

Foto gue (entah kenapa) membuat gue merinding…

Anak kecil di tengah adalah Tommy…
Itulah yang membuat gue merinding…


Ini waktu beliau menjalankan SUPERSEMAR. Katanya 500.000 orang tewas ketika beliau “membersihkan” Indonesia dari PKI.


Yang menjabat sebelum dan yang menggantikan sesudahnya…


Pertama kali duduk di kursi kepresidenan 1967.


Dua presiden kontroversial.
Nixon dan Soeharto.


Jendral Lengser
“What you do in life, Echoes in eternity”
-Maximus Aurellius, Gladiator-

foto diambil dari time.com

Pemandangan aneh…

Gue bingung liat pemandangan ini…
Maksud gue, kok bisa ya?

Mana duluan nih? Tiang ini atau rumah?
Rasanya sih rumah ya…

Tapi kok mau tinggal kayak gini?

Sori berhubung gue rada lemot… Inikah yang dinamakan sutet?

Help anybody?

Kontradiktif…

Katanya jaman sekarang mudah sekali untuk menulis dan menerbitkan buku.
Mungkin ilustrasi ini bisa membantu.
Ada 2 buku yang berseberangan ide didisplay samping sampingan.
Yang satu nyuruh ninggalin sekolah, yang satu lagi nyuruh bertahan…

Ironisnya, sudah sekitar 6 bulan gue membantu bokap gue untuk sejumlah buku yang dia tulis “MUSTIKA KARATE” tentang filisofi hidup di balik Karate, “YOTSUYA” sebuah novel fiksi mengenai mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jepang pada masa kemerdekaan Indonesia atas Jepang, “ALEXITIMIA” novel fiksi juga tentang seseorang yang mengidap Alexitimia. Penyakit kejiwaan yang korslet antara rasa dan ingatan.

Gue mondar mandir tapi susaaaaaaaaaahhh banget ketemu pintu tembus menuju naik cetak.

Bener kata Gamila “Its easy when you know how”

Gue harus berusaha lebih giat dan menemukan caranya sendiri.
Setelah buku pertama terbit, Insya Allah akan jadi lebih mudah.

Sofa ternyaman sedunia ada di Bali…

Mau tau sofa ternyaman, terenak, terPW di seluruh dunia ada dimana?

Di STARBUCKS DISCOVERY MALL BALI!


Teksturnya, umur kulitnya, kelembutannya, WUADUUUHHH…


Keluarga gue betah banget nongkrong disono sampe puas…

Saran gue,
Sekali dalam hidup elo, sempatkan untuk datang ke Starbucks Discovery mall Bali.

You wont regret it.