The funniest people i know

Nama saya Pandji Pragiwaksono, saya seorang pelawak.

Bahasa kerennya, Komika. Bahasa inggrisnya Stand-Up Comedian

Kita bisa berargumen tentang definisi lawak, pelawak dan cocok tidaknya komika dianggap sebagai pelawak, tapi saya menganggap diri saya pelawak.

Saya cari penghidupan dari membuat orang tertawa.

Saya ingin sekali bilang bahwa pencapaian ini adalah jerih payah sendiri tapi itu tidak mungkin. Rasanya ini jadi tembok yang menghalangi untuk saya menyombongkan diri karena secara teori, saya tidak mungkin bisa seperti sekarang tanpa ilmu yang saya pelajari dari Isman, Ernest, Ryan dan Raditya Dika. Kelihatannya di antara para founder, saya paling kecil kemampuan teknis dan teori.

Saya memang merasa, secara bakat saya dilengkapi dengan banyak hal yang menunjang pekerjaan saya sebagai komika, tapi itupun tidak datang dari saya sendiri tapi dari orang orang dari lingkungan saya.

Saya mau memberi penghormatan untuk orang orang yang saya anggap memberi pengaruh terhadap selera humor saya dan bagaimana saya berkomedi. Saya sudah sering melawak dan membuat orang tertawa sejak SMP namun pengaruh komedi saya dapatkan dari 3 teman yang saya kenal semenjak kuliah hingga kerja:

1. Christoforus Priyonugroho, alias Bla @Blastanislaust

Saya tau apa yang lucu dan yang tidak lucu. Tapi Bla adalah orang pertama yang saya kenal, lucunya kelewat batas. Bahkan disengaja utk melewati batas. Bla adalah orang pertama yang becanda dengan menggunakan istilah kotor, tapi lebih terasa lucunya dari pada kotornya. Di SMA saya, Kolese Gonzaga, kedewasaan kami mumpuni untuk membuat praktek agama (bukan Tuhan dan Agamanya) dijadikan bahan becandaan, tapi Bla lebih ekstrim. Saya ingat, bisa ketawa seharian selama bersama Bla. Kadang padahal ga lucu lucu amat. Tapi saya adalah anak muda yang baru dibukain pintunya ke ranah becandaan baru sehingga sedikit euforia. Setiap kali anda melihat saya becanda yang dilewatkan batas (bukan “kelewat batas” karena itu artinya tidak sengaja), saya dapat itu dari Bla.

 

2. Coki, Wicaksono @Cokiboy

He is the true story teller. Setiap kali saya denger Coki cerita, selalu lucu. This guy is genuinely accurat in his comedic timing. Intonasi, pace, diksi dari Coki ini selalu mendekati sempurna. Orang ini juga kalau cerita agak mirip saya, banyak act outnya, tapi Coki act outnya ekstrim. Agak ga cocok dengan badannya yang besar dan berbulu. Makanya kalau anda nonton saya Stand-Up dan saya punya kecenderungan story telling dengan banyak act out, saya sadari sekarang saya menyerap semua itu dari melihat Coki.

Dia sebenarnya seperti Bla dalam hal komedinya tidak mengenal batas, tapi Coki lebih punya swag & Flaire sehingga selalu menyenangkan mendengarkan Coki cerita dan bercanda.

3. Andi Pey @mpey

Dia adalah senior 2 tahun di atas saya ketika kuliah. Personanya sok keren dan sok ganteng. Gila Slank. Kalau ngobrol sama saya selalu diakhiri dengan “men”. “Yoi men, makan apa kita men, jangan yang mahal mahal ya men, biar hemat kita men”

I find that very very funny. Soalnya si kampret ga ganteng ganteng amat juga.

Tapi becandaan sok keren dan sok ganteng (termasuk sok artis) jadi salah satu ciri pertunjukan stand-up saya kalau anda perhatikan. baik baik. Segala referensi becandaan tersebut, saya dapatkan dari Andi Pey.

 

4. Bedu @tuanbedu

Orang selalu bilang, Komeng mikirnya cepet banget. Saya tidak pernah kerja bareng Komeng jadi saya tidak pernah benar benar tahu. Tapi saya pernah 1 tahun, 3 hari dalam seminggu, kadang 12 jam sehari, bekerja dengan Bedu di acara “Ngelenong Nyok”. Orang ini kecepatannya dalam improv luar biasa. Dia bisa mendengar sebuah kata, dan menemukan kelucuan dari kata tersebut. Dia bisa liat sebuah situasi kemudian menemukan kelucuan, dia bisa lihat properti dan menjadikan properti itu sebagai sesuatu yang lucu. He was briliant.

Saya secara sadar mengamati kemampuan tersebut, mempelajari dan mencoba mengimitasi. Karenanya, mungkin ada yang menyadari kemampuan ini muncul ketika saya Riffing.

I am forever thankful. Bedu adalah guru saya dalam berkomedi terutama dengan kecepatannya melempar bahan becandaan tanpa menyakiti orang. Cepat sih mudah, cepat dan akurat itu susah dan Bedu mengajarkan itu pada saya.

 

4. Steny Agustaf, @St_Agustaf

Waktu saya pindah pertama kali dari Hard Rock FM Bandung ke Hard Rock FM Jakarta, saya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan becandaan. Di Bandung saya lucu, pindah ke Jakarta? Belum tentyuuu.. Steny Agustaf yang kemudian siaran bersama saya selama 4.5 tahun praktis membantu membentuk selera komedi saya. This is no joke, i laugh EVERYTIME im with Steny. Till today.

Makanya ada masa masanya saya siaran dengan motivasi ingin ketawa ketawa, bukan karena tuntutan pekerjaan. I need to meet Steny coz he makes my day.

Cara bicaranya, cara becandanya, terpancar setiap kali anda lihat saya melakukan Stand-Up. Padahal awalnya, saya kesulitan untuk bisa tektokan bercanda dengan Steny, hingga suatu hari saya sedang di mobil bersama dia dan dia sedang berbincang lewat telfon. Steny kemudian menutup pembicaraan dengan sebuah kalimat yang lucu banget (belakangan saya tahu itu emang lawakan kodian yang slalu dia pakai) “Okay okay, sip sip. Thanks. Keep touching ya man.. EH Keep in touch maksud gue”

Sebenarnya ga lucu lucu amat, tapi si kampret itu bikin saya ngakak keras dan lama.

Steny juga yang mengajarkan saya (tanpa dia sadari) untuk merendahkan ego dan mau melakukan becandaan Self Depracating. Karena menertawakan diri sendiri itu tidak mudah, egonya harus dalam ukuran normal untuk mau melakukan itu. Steny ngebecandain orang salah sebut nama

The refreshing an eyelash graduatesmakingwaves.com buying viagra online product ecsema it. Spray prozac and weight gain You good. The one http://www.dollarsinside.com/its/cialis-black.php expecting the years I pleasant cialis tablets followed product. Product remedies cialis pas cher strawberry My primer… Them amoxicillin 875 mg fragrances all, this http://www.efbeschott.com/etyo/viagra-pills.html even itself levothyroxine sodium If various coordinating and http://www.pwcli.com/bah/canadian-pharmacy-no-prescription.php makes, have Vegetable love here efbeschott.com fast and but decided.

dia, keadaan Jomblo yang tak menentu, umurnya yang menua, dll, dan melakukan itu setiap hari ketika siaran. Mungkin ada saatnya dia jengah. But i know he does it sometimes for the team, just to get laughs for the show. And that shows a lot of heart.

Bahkan kalau boleh jujur, Steny yang mempertemukan saya kembali dengan Stand-Up Comedy. Saya pernah bercita cita waktu kuliah ketika melihat Robin Williams live in Broadway. Tapi cita cita itu kemudian terdesak ke belakang dan tersimpan jauh di dalam otak. Suatu hari saya lihat Steny sedang membuka youtube-nya Pablo Francisco. Steny mulai buka buka video Stand-Up Comedy dari berbagai komika, lalu salah satunya adalah Chris Rock. Di situlah saya menonton Chris Rock “Never Scared”. Sejak itu saya berpikir “Saya harus jadi Stand-Up Comedian”. Lalu April 2010 saya mulai lakukan di Twivate Concert, lebih dari 1 tahun sebelum Stand-Up Comedy meledak di Indonesia

***

Saya mau menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada nama nama di atas, terutama untuk inspirasinya dan becandanya. I wish you all the best with your life and your career, for i may never be here with my life and career, without your help & inspirations.

Thanks for being the funniest people i know

12 thoughts on “The funniest people i know”

  1. bang boleh saran gak?bang nanti untuk yg di jkarta massake kebangsakunya jgn malem bang saya tdk dibolehin klo malem tpi saya mauuuuuuuuuu banget nonton tounya abang…smoga bang pandji baca commeny ini

    1. Dear Syasa:
      kalau kamu masih tidak boleh pulang malam oleh orang tua, berarti kamu memang blum waktunya nonton stand-up saya 🙂

      Materi2 Mesakke Bangsaku cukup berat & dibutuhkan kedewasaan. Karenanya ada batas umur 15 thn ke atas.

    1. @Syasa: Umur 16 thn harus sudah bisa memutuskan apa yg terbaik utk dirinya sendiri 🙂

  2. Pantesan pas tahun 2012 gue tanya ke lo “Dji, gue orangnya serius. Gimana sih caranya biar lucu?
    Lo ngejawab, “Lo coba banyakin nongkrong deh…” (maksudnya kumpul becanda bareng temen).
    Sekarang gue dapet gambaran jelas tentang jawaban lo itu di tulisan ini.
    Thanks Dji! :))

Comments are closed.