Bagaimana rasanya, bikin konser yang terasa seperti reuni padahal penontonnya tidak saling kenal? Itulah Twivate Concert.
Supaya paham maksud saya, berikut adalah beberapa tulisan dari mereka yang datang ke Twivate Concert. Sengaja saya masukkan, agar anda bisa membaca langsung emosi dari mereka yang pernah datang dan kesaksian langsung akan bagian bagian yang membuat mereka selalu terkenang dari acara ini.
Desi Indira:
#TwivateConcert : Mulai Dari Serunya Pesen Tiket, Guest Star yang Keren-Keren, Sampai Posisi Menentukan Prestasi
Pengalaman menonton #TwivateConcert merupakan salah satu pengalaman yang begitu membekas di hati dan ingatan saya. Bagaimana tidak, sepanjang April hingga Desember 2010 saya tidak pernah absen datang ke acara yang hampir setiap bulannya di gelar di Sinou Kaffe Hausen, Panglima Polim (kecuali di Bulan July, di adakan di Bondies Café, Ampera). Kalau ditanya bagaimana acaranya? Saya dengan pasti dan yakin akan menjawab : SERU BANGET!!!
Banyak banget keseruan yang di dapat selama #TwivateConcert berlangsung, diantaranya yang masih bisa saya ingat dengan jelas adalah :
1. Soal pemesanan tiket.
Ngomongin soal pesan memesan tiket #TwivateConcert, sebenernya susah-susah gampang. Awal-awal sih masih lumayan lah gak terlalu susah. Tapi setelah #TwivateConcert yang ketiga (menurut saya), ketika semakin banyak yang tahu acara ini, maka memesan tiket #TwivateConcert sama susahnya dengan memesan tiket konser artis luar negeri!! (ini serius, saya gak lebay ). Dalam hal memesan tiket, saya harus siap siaga mantengin timeline twitter @pandjimusic dan @twivateconcert. Jadi begitu Pandji mengumumkan di tanggal berapa tiket bisa di beli, maka pas di jam 00:00 di tanggal yang telah ditentukan, saya sudah bersiap-siap untuk nge-tweet pemesanan tiket ke akun @twivateconcert. Saya harus bersaing dengan ribuan follower di akun @twivateconcert, untuk memerebutkan jatah kursi yang Cuma ada 100! Belum lagi ada yang sekali pesan langsung ngeborong sampai lebih dari sepuluh tiket!! Makin susah kan tuh. Yah, Namanya juga #TwivateConcert, yang artinya Twitter Private Concert, jadi kapasitasnya memang gak banyak. Untung saya bisa selalu berhasil memesan tiket
2. Bintang Tamunya Keren-Keren
Selain memang ingin melihat penampilan Pandji setiap bulannya, yang menjadi magnet berikutnya adalah bintang tamu yang di bawa Pandji . Mulai dari Steny Agustaf, Tompi, Angga (Maliq & D’Essentials), Kamga (Tangga), hingga Dira Sugandi. Semua bintang tamunya memang oke punya, tapi ada beberapa yang berkesan di benak saya. Yang pertama adalah Steny Agustaf, di edisi perdana #TwivateConcert. Kenapa? Karena setelah tidak lagi menjadi partner siaran di Good Morning Hardrockers Show di HardRock FM, sudah pasti Stendji (panggilan Steny dan Pandji) di sibukkan dengan kegiatan masing-masing. Nah di #TwivateConcert inilah saya sebagai pendengar mereka dulu berasa kaya lagi nostalgia, ditambah kehadiran Trias (buat yang suka dengerin GMHR pasti tahu Trias). Ada Pandji + Steny + Trias = CAFÉ BANTAM!! Aaaahhhh, beneran deh ketawa puas melihat mereka beradu lirik. Lalu bintang tamu berikutnya yang juga berkesan adalah Tompi. Bukan karena suaranya Tompi yang keren (kalau itu sih, gak usah diragukan lagi), tapi karena disini Tompi dan Pandji saling cela-celaan. Asli itu lucu bangeeeet, saya sampai tertawa terpingkal-pingkal. Dan yang gak kalah berkesanya adalah penampilan saat Dira Sugandi menjadi bintang tamu. Saya lupa di edisi bulan keberapa Dira Sugandi menjadi bintang tamu, tapi setelah selama ini hanya melihat penampilan Dira Sugandi di layar kaca, malam itu saya bisa menyaksikan secara langsung, dan gokiiil suara Dira Sugandi keren banget. Oya satu lagi kulit dia sexy
3. Ada Stand Up Comedy di sela-sela acara
Jadi, sebelum stand up comedy meledak seperti sekarang, sebenarnya Pandji sudah lebih dulu mempraktekan Stand Up Comedy saat #TwivateConcert 2010. Di sela-sela penampilannya membawakan lagu-lagunya, Pandji menyelipkan 20 menit untuk tampil membawakan materi Stand Up Comedy. Bit yang saya ingat adalah ketika Pandji menirukan Susno Duadji. Sampai sekarang saya gak bisa lupa, hehe
4. ON TIME
Pelajaran berharga yang saya dapat selama Sembilan bulan datang ke #TwivateConcert adalah : ON TIME. Saya selalu ingat kalimat yang di ucapkan Pandji : “Bukan tidak ingin menunggu yang telat, tapi menghargai yang tepat waktu”. Kira-kira begitulah kalimat yang selalu di ucapkan Pandji tentang alasan mengapa #TwivateConcert selalu on time.
5. Posisi Menentukan Prestasi
Maksudnya adalah siapa yang hadir lebih dulu, maka bakal dapet tempat strategis untuk melihat ke arah panggung. Jadi jangan harap datang lima menit sebelum acara di mulai akan dapet tempat yang oke. Saya pernah datang setengah jam sebelum mulai, dan sudah gak dapet tempat yang oke, kehalang sama tiang. Ahhhh asli nyesel banget karena sudah menunda-nunda berangkat dari kantor ke Panglima Polim – Karena mikirnya ahhh masih sempet, tapi ternyata menyesal. Sejak itu berniat untuk datang lebih ‘pagi’, hehehe.
6. Dapat Teman Baru
Karena setiap bulannya datang ke #TwivateConcert, dan karena acara ini private untuk follower akun @pandjimusic dan @twivateconcert, maka tidak dipungkiri jika bisa menemukan wajah-wajah yang hampir sama setiap bulannya. Pertemanan berawal dari sering lihat, saling lempar senyum, hingga akhirnya kenalan dan saling follow di twitter. Bahkan setelah #TwivateConcert tidak lagi di gelar, saya masih sering ketemu dengan teman-teman ini di beberapa kesempatan ketika menonton Pandji show hiphop ataupun ketika Pandji sedang standup
7. Di Salamin Satu-Satu
Ini serius! Saya inget banget saat edisi perdana #TwivateConcert bulan April itu selesai, Pandji menghampiri meja kami, dan menyalami satu-satu. Seratus ribu yang saya keluarkan saat itu menjadi tidak ada nilainya ketika saya sebagai penonton di hargai lebih dari itu oleh orang yang saya kagumi . Dan ini terus terjadi setiap bulannya, Pandji selalu menyempatkan menghampiri meja dan mengucapkan terimakasih.
Begitulah kira-kira yang masih bisa saya ingat dengan jelas sampai sekarang mengenai #TwivateConcert. Acaranya memang tidak lagi ada, tetapi pengalamannya begitu membekas, bahkan setelah dua tahun #TwivateConcert berakhir, saya masih suka bernostalgia dengan melihat #TwivateConcert via youtube
P.s : Thanks ya Mas Pandji sudah ngasih saya kesempatan untuk menuliskan pengalaman dan kesan selama nonton #TwivateConcert
Hendrik Komandangi:
Pada waktu @pandji mengumumkan akan mengadakan konser mininya yang pertama dengan mengundang @st_agustaf dan Tryas (waktu itu blm punya twitter doi) untuk sekalian reuni Cafe Bantam yang sangat legendaris di GMHR jaman StenDji, saya langsung sangat tertarik untuk ikutan. Ketika itu pun @pandji sempat meng-RT beberapa twit followers-nya yang juga tertarik untuk ikut. Saat itu saya mengira bahwa yang tertarik akan banyak nih, makanya saat diumumkan tanggal pemesanan tiket, saya langsung pasang reminder untuk pesan segera. Takut gak kebagian karena saya tahu followers @pandji cukup banyak, kalau tidak salah ingat saat itu sekitar 30rban dan konsernya hanya untuk 100 orang penonton tanpa dibatasi maksimal pesanan per orang.
Jadi akhirnya setelah pemesanan konser yang dinamakan #twivateconcert itu dibuka via twitter, saya langsung pesan dan senang rasanya pas dikonfirmasi dapat.
Hanya berdua dengan pacar saat itu yang juga sudah tahu saya penggemar GMHR versi mereka, berangkatlah kami ke Sinou Kaffee Panglima Polim, medio April 2010.
Kami berangkat cukup awal, dengan intensi mau dapat posisi yang strategis, meski ternyata gak kesampean, karena saya bukan anak selatan, jadi sempet muter-muter juga nyari Sinou (waktu itu belum pakai google map :p). Alhasil, tempat strategis gagal kami peroleh. Tempat di depan stage sudah cukup full, jadilah kami memilih meja agak ke samping tetapi masih dapat view lumayan ke panggung. Pada saat dimulai ternyata konser mini itu tidak terlalu penuh sebenarnya, cuma memang kebetulan tempat-tempat strategis nya sudah dipenuhi orang.
And it was worth it!! We had so much fun! FYI, I had already Pandji’s CDs before the concert, the 1st and 2nd, so my girl friend who has better memory than I, had already memorized some of his songs which we think quite interesting on our way to Sinou (especially the song with quite unique lyrics – one of Pandjimusic’s strength for me is his lyrics selection) which could make her sing along a few of his songs plus of course, the songs sung in Café Bantam segment. I was amazed by the imagination of Café Bantam which brought alive entirely with the free style “nyela-nyela orang” songs, old time boy band songs, etc performed duet or sometimes trio by Steny, Pandji & Tryas.
PUAS!!
Ditambah ternyata hari itu konser mini diawali oleh Gamila yang me-released single pertama nya, Changes yang juga sangat enak didengar dan sing-along song banget menurut saya (di konser-konser berikutnya pacar saya sudah bisa nyanyi dengan hafal bersama Mila sementara saya hanya bisa bagian reff nya :P).
Pulang konser kami lalui dengan menyetel kembali CD Pandji sambil menyanyikan lagu-lagu yang kami mulai suka seperti Mulanya Biasa Saja, Penasaran, Ada Yang Salah, dll.
Sejak itu tiap bulan di tahun 2010 kami pasti hadir di @twivateconcert. Termasuk edisi Special Adji (penderita kanker anak asuhan Yayasan Pita Kuning) di Bondies Ampera yang saya lupa di bulan apa. Cuma memang sudah tidak berdua lagi, karena teman-teman kami banyak yang ikutan setelah mendengar promosi dari kami. Hampir missed edisi terakhir di Desember 2010 karena salah reminder tanggal pemesanan, tapi untung si pemilik acara berbaik hati untuk memberikan undangan spesial buat kami berdua (saya dan pacar) setelah saya mentioned dia bilang gak kebagian tiket. 😀
It’s a legendary mini concert. IMO.
Sesa Opas:
Twivate Concert. Sebuah Mini Concert Private yang diadakan di sebuah café oleh Pandji Pragiwaksono beserta timnya. Saya sendiri udah lupa tepatnya tahun berapa pelaksanaan event yang penuh keceriaan tersebut. Saya sempat hadir di konser yang kedua dan ketiga tersebut.
Mini Konser itu menyajikan stand-up comedy dari empunya acara biasanya di awal atau di antara lagu yang bisa menghangatkan penonton. Stand-Up ini dilakukan Pandji jauh sebelum Stand-Up Comedy memasuki budaya populer di Jakarta bahkan Indonesia. Saya sendiri pernah menjadi korban roast dari Pandji tapi mungkin yang paling saya ingat adalah saat Pandji melakukan impersonation sekaligus act out dari Thomas Djorghi dimana Pandji sendiri tidak sadar saat yang bersangkutan (entah kebetulan atau sengaja) juga hadir di cafe tersebut. Setelah bit itu selesai, Thomas Djorghi pun langsung naik ke lantai atas. Entah untuk alasan apa.
Tidak lupa suguhan utama dari Twivate Concert ini tentunya adalah musiknya. Musik yang disajikan biasanya berasal dari albumnya Pandji sendiri ditambah lagi dengan cover version lagu-lagu populer lain ataupun penampilan dari bintang tamu. Oleh karena itu, tema musik yang dibawakan sangat tergantung dari siapa bintang tamu. Untuk penggemar lagu hip-hopnya pandji, di konser ini temponya diperlambat disesuaikan dengan suasananya. Mungkin yang berkesan bagi saya adalah saat Pandji dan Dr Tompi melakukan “Battle”. Kalau di Hip-Hop kita biasa mengenal “Freestyle Battle”, Pandji dan Dr Tompi menyajikan “Battle” dengan nuansa Jazzy dan celaan yang menggelitik.
Selain dari stand-up dan musiknya, para penonton juga ikut dilibatkan. Biasanya ada penonton yang dipanggil ke panggung ataupun di roast. Adapun sekali waktu, salah satu koki dari café tersebut yang dipanggil ke panggung oleh Pandji dan Steny Agustaf yang kebetulan menjadi bintang tamu.
Setelah acaranya selesai, biasanya pandji akan secara pribadi berterimakasih dan menyalami satu-satu kepada pengunjung yang datang.
Secara keseluruhan, Twivate Concert menghadirkan “suasana” yang hangat. Sebuah acara dimana kita merasa terlibat di dalamnya dengan menghadirkan hiburan berupa tawa kecil maupun besar beserta iringan musik populer bertempo tidak terlalu cepat yang dapat dinikmati di café-café.
Agung Gina Mahardhika Putri (@giyna)
Tawaran yang berat memang ketika mendapatkan mention dari akun @pandji tentang pengalaman Twivate Concert. Karena memang saya tidak mempunyai kemampuan menulis yang baik. Sampai ketika tulisan (saya lebih suka menyebut ini cerita) ini diunggah di e-book Pandji, semoga tidak mengecewakan bagi yang membacanya 🙂
Cukup ya basa-basinya…
Memang diakui Pandji Pragiwaksono selalu berhasil menerapkan sistem pemasaran ke setiap karya yang dihasilkannya. Sebut saja salah satunya adalah Twivate-Twitter Private-Concert yang diciptakan olehnya. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di link https://pandji.com/twivate-concert
Dari delapan kali Twivate Concert yang disenggarakan mulai dari bulan April 2010, saya hanya menyambangi tiga kali. Ya.. 3 kali saja, dikarenakan jadwal kerja yang tidak seperti manusia kantoran pada umumnya. Tiga kali kenangan dan kesenangan yang tidak bisa dilupakan. Lebay ya? Coba siapa di sini bisa move on dari Twivate Concert? Hayo ngaku :p
Mini konser atau show case yang khusus ditujukan untuk lebih kurang 100 followers penikmat karya Pandji memang menjanjikan sebuah keintiman antara Pandji, pengisi acara, crew dan penonton tentunya. Ngga sekali-crew yang saya lupa namanya- digoda Pandji di sela-sela manggung. Venue yang dipilih juga terbilang mumpuni, walau ada beberapa pilar yang tak ayal menghalangi penglihatan ke stage. Sinou Kaffe Hausen dibilangan Panglima Polim tempatnya. Lokasinya juga tidak begitu sulit, tapi yang selalu saya buat patokan adalah toko buah dan 7 Eleven (maklum bukan anak selatan :p). Itu dari segi venue, dari segi penampil Twivate Concert selalu dikejutkan dengan guest star yang apik. Dari Tompi yang kerap dibully Pandji lalu diakhiri dengan battle di antara mereka, kemudian, Yahya dan Steny Agustaf partner siaran dulu di Good Morning Hard Rockers Show (hoooh, i do really miss StenDji), plus Trias melengkapi si banci tampil Cafe Bantam. Lalu kemudian ada Angga-Maliq & D’Essentials-Puradiredja dan segenap featuring di album-album Pandji tentunya. Tapi dari sekian banyak guest star tersebut-jujur-saya selalu menantikan idola saya Gamila Mustika Burhan atau yang dikenal dengan Gamila Arief, seperti yang kita semua ketahui sebagai istri dari Pandji.
Tidak hanya menyanyikan lagu-lagu yang terdapat di album Pandji, tapi mereka juga membawakan lagu dari Boys II Men sampai Backstreet Boys. Memang diakui bahwa Cafe Bantam itu juaranya, walau sekarang bisa terobati dengan Lirik Komedi TV yang hadir hari Selasa malam di Metro TV, tapi euphoria-nya terasa berbeda dan itu yang membuat mengapa Twivate Concert tak bisa dilupakan.
Tidak hanya pertunjukan musik yang monoton, karena Pandji dan seluruh guest star dengan segala improvisasi, keriangan, bahkan sampai bawa teks lagu disaat tampil membuat keintiman dan interaksi antar penonton. Ngga hanya sampai di situ saja, di sela-sela acara Pandji memecahkan gelak tawa kami dengan menyuguhkan stand-up comedy dengan melempar bit-bit yang saat ini sudah jarang kita dengar lagi.
Sampai di sini pasti anda lagi flash back pengalaman Twivate Concert yang anda hadiri. Ya memang diakui semua momen-momen tersebut ga bisa dilupakan 🙂
Dari hampir setiap hari mantengin 3 akun : @pandji, @pandjimusic dan @twivateconcert supaya ngga ketinggalan informasi, sampai susah payahnya berebut booking tiket via Twitter jam 00:00 PAS, karena kalau sending tweet jam 23:59 juga ga masuk hitungan (istilahnya: ga aci) :))
Ngga hanya sampai di situ saja, karena walaupun sudah nge-tweet pas di jam 00:00 setelah itu kita harus nge-stalk mention-an akun @twivateconcert dan menghitung apakah booking kita masuk dalam kuota, karena tiket bisa sold out hanya dalam hitungan menit. Dari pemesanan sampai penyelenggaraan Twivate Concert itu sendiri kita bisa melihat konsekuensi Pandji dengan memulai acara tepat pada waktunya. Tidak hanya dalam Twivate Concert, tapi dalam setiap acara yang Pandji dan manajemen adakan selalu tepat waktu, tengok saja konser #BeraniMengubah dan stand-up special Bhinneka Tunggal Tawa.
Pengalaman dan kenangan berharga yang saya dapatkan dari Twivate Concert dan sebagian besar buah karya Pandji adalah salah satunya berkenalan dengan Desy Indira (@deindira). Kawan saya satu ini sangat beruntung, dia tidak pernah absen atau melewatkan kedelapan Twivate Concert sampai penghujung penutupan di tanggal 30 Desember 2010 yang mengharu biru, terlebih ketika Steny membawakan Never Say Goodbye. Salut sekaligus iri. Menurut saya dia orang yang paling beruntung dalam sejarah Twivate Concert. Dan sayapun beruntung bisa berkenalan dengan dia :’)
Setahun kemudian berlalu, ketika di tanggal 28 Okbtober Twivate Concert kembali dihidupkan pada konser #BeraniMengubah bertempat di Anomali Coffee Plaza Indonesia. Dan sampai saat ini Seperti dikatakan Pandji di dalam blognya, Twivate Concert menjadi seperti urban legend.
Dari berkenalan hingga menjadi teman antar sesama penikmat karya Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo dan juga Gamila Mustika Burhan. Sebut saja Desy Indira (@deindira), Robert Simatupang (@robert17412), Mila Rahmania (@milarahmania) yang sekarang bergabung dalam manajemen Pandji, Anugrah (@61618351) yang akhirnya saya dapat berjumpa di INDONESIA: 8 Desember 2012 nanti, adalah orang-orang yang saya kenal berkat karya Pandji. Satu kesamaan di antara kami adalah kami mendapatkan banyak pelajaran dibalik setiap karya-karyanya.
Sampai cerita ini selesai dibuat, saat ini di Twitter sedang ramai-ramainya (tagar) #jujur dan #berani. Di sini saya ungkapkan #berani #jujur dari setiap pembelajaran dari Pandji, #jujur ada satu hal yang belum saya perbuat adalah berhenti merokok. Dan semoga saya #berani berhenti merokok. Doakan :)) Kami adalah Wongsoyudan yang takdirnya berjuang. You jump, I jump.
Endru March Sukardi, Mentor, Producer, Music Director album MERDESA & 32
‘Dru, gw mau bikin acaranya, namanya’twivate’…..trus dia ngejelasin bla…bla..bla..dan penjelasan dia yang paling nampol di gw adalah..ya gw bikin acara ini agar gw bisa manggung bawain lagu2 gw, abis jarang sih ada yang nawarin gw manggung. Nah!!! Bagi gw, Pandji is that guy who talks the talk and walk the walk. He is his own boss. Dia yang menjemput bola dan membuka pintu opportunity nya dia sendiri.
Twivate yg pertama kali itu gw hadir bersama Tabib Qiu & Masaru Riupassa dan Tommy dari 2313 MGMT. Kalo gak salah memang hanya dijatahin 50 bangku, dan menurut gw, tempat dan nuansanya sangat pas banget, gak kegedean,gak kekecilan, paling cuman kehalangan tiang-tiang doang. Pasti yang pernah nonton twivate tau konsep acaranya seperti apa. Dan menurut gw, dari acara inilah Pandji the stand up comedian itu lahir. Gw memang penggemar stand up comedy, tapi belum pernah nonton yang lokal apalagi Pandji, dude is funny but not that funny…hahahaha. Ternyata seperti tebakan gw sebelumnya mengenai Pandji, gw salah. That night I laughed my ass so hard that it hurts, and I’m STRAIGHT!!!!
Ibarat guru menjadi murid dan murid menjadi guru, itu kurang lebih apa yang terjadi antara Pandji dan gw. Gw pikir, pemikiran gw itu udah sangat ‘Indie’ tapi Pandji membuka mata gw kalau walaupun ‘Independen’ we can still be ‘major’ because at the end of the day, it’s all about you and your target market. Konser twivate inilah yang membuat followers nya Pandji jadi lebih banyak di twitter. Musiknya dia makin luas terdengar, sampai-sampai ide untuk menggratiskan album ke 3 nya itu menghasilkan sesuatu yang musisi lain terutama hiphop lokal, gak pernah kesampaian dari segi materi. He did it, he created his own brand, he fullfil his mission and ‘On to the next one!’
***
Setelah anda membaca kesaksian para penonton Twivate Concert, saya mau memberikan 2 pengumuman:
1. Tulisan di atas adalah sebagian dari isi e-book INDIEPRENEUR yang akan rilis dalam waktu dekat. Tentang bagaimana orang bisa berkarya dan hidup dari karyanya
2. Twivate Concert akan hidup lagi di tahun 2013. Setiap bulan. Dimulai dari bulan Maret 🙂
Untuk info lebih lanjut, silakan follow akun @pandjimusic
Join the fun and have a taste of such GR8 Experience
Aaaaah kangen twitvateconcert…suasananya bener-bener membuat kita lepas ngakak, terpingkal – pingkal dan banyak kesan serta pesan yang gw bisa dapat dari acara tersebut, and buat desy aka @deindira gw akan tetap selalu jadi teman setia lo di saat event” itu dan memang benar, yang tadi gak kenal jadi kenalan dan punya beberapa teman yang bisa dikatakan “fans berat Pandji ” salah satunya @giyna (sampai kita kopdaran ya…saking penasaran dengan si wongsoyudan bareng Desy *hahahaha)
Harapan gw smoga twitvateconcert diadain lagi Asleeeee gw Kangeeeeen thats Event….ayolah pandji adain lagiii :'(
jadi penasaran nih, kaya apa sebenarnya…
Udah ke Twivate Concert April 2013 dan puaaaasss bangeeeet!
Saking puasnya sampe harus nulis di blog http://www.dinikopi.com/2013/05/twivateconcert-pecah-banget.html biar senengnya nggak terlalu meluap-luap 😛