Malu menjadi orang Indonesia.
Pernah merasa seperti ini?
Saya sih tidak, tapi ada beberapa kenalan saya yang pernah mengalami itu.
Ketika berada di Singapura, ada seorang teman yang berbelanja sepatu si Sungewang ( bener nggak ya tulisannya.. seperti ITC yg gedungnya rada pink.. )
Ketika dia mau beli sepatu yang dia inginkan, dia merasa perlu menawar.
Adegan tawar tawaran berlangsung sengit, hingga si pedagang bertanya “Where are you from? Indonesia?”
Sejenak teman saya terpekur dan berpikir “Wah, kok dia tau? Apa jangan jangan orang Indonesia emang suka nawar ya? Apa jangan jangan orang Indonesia itu pelit ya?”
Secara refleks, karena ingin ngeles dari tuduhan orang pelit dia menjawab “No, im Malaysian”
J
Ada kejadian yang serupa ketika seorang kenalan sedang di Malaysia (ini parah nih kejadiannya) dia tahu bahwa di Indonesia, isu yang sedang hangat adalah korupsi yang merebak (ini era sebelum ada KPK) lalu ketika sedang berjalan jalan, dia berdiri di dekat segerombolan orang beragam etnis (ada orang bule, berdarah tionghoa, india dan berwajah melayu) sedang membi carakan Indonesia yang katanya penuh koruptor. Tiba tiba, salah satu diantara mereka sadar kehadiran kenalan saya yang ada disampingnya… lalu bertanya “Im sorry, where are you from?”
Refleks kenalan saya menjawab “Im Singaporean”
😛
HARI INI
Mungkin tidak banyak kejadian seperti ini
Tapi hari ini, masih banyak orang yang canggung hanya untuk mengaku bangga kepada Indonesia
Lagu lagu gue, tidak aneh aneh.
Di salah satu lagu, gue hanya minta mereka untuk mengangkat tangan mereka untuk Indonesia
Angkat tangan saja. Ga perlu dilambai lambaikan ala hiphop.
Angkat tangan saja.
Salah satu lagu , mereka tidak perlu melakukan apa apa. Tidak perlu melakukan tindakan apa apa.
Hanya saya minta untuk mengucapkan, tidak perlu berteriak, hanya ucapkan, sambil duduk boleh, sambil berpangku tangan boleh, yang penting mengucapkan INDONESIA.
Tapi sepanjang manggung.. saya sering ketemu orang orang yang tidak mau baik menyebut INDONESIA atau mengangkat tangan mereka.
Kadang, saya merasa, mungkin saya yang kurang mampu “menggerakkan” penonton. Kurang mampu “menyihir” penonton.
Mungkin juga benar. Saya kurang enerjik atau kharismatik untuk membuat orang larut dalam lagu saya.
Tapi mungkin juga memang mereka yang canggung, karena memang, jarang ada orang atau jarang ada kejadian yang membuat mereka harus mengucap lantang INDONESIA atau mengangkat tangan mereka untuk Indonesia.
Tapi tidak semua orang seperti itu.
Banyak yang mau berteriak INDONESIA.
Banyak yang mau mengangkat tangan mereka.
Salah satunya waktu SOULNATION 2009
Ketika intro lagu UNTUK INDONESIA berkumandang, tanpa saya komando, ratusan, mungkin dekat ke angka 1000 mengangkat tangan mereka sambil berteriak “ANGKAT TANGANMU UNTUK INDONESIA”
I cant hide my face.
I was so proud.
Proud of myself but above all, proud of THEM and their firm stand for the country they love.
Sekarang, perjuangan saya, ada pada skala.
Gimana caranya, yang bangga dan berani untuk menyuarakan kebanggaannya lebih banyak daripada yang canggung dan malu malu …