Awalnya saya ditanya soal apa maksud oleh orang yang membuat baligo ini.
Saya jawab kelihatannya “kita” yg dimaksud adalah warga. Lalu yang dimaksud “Rebut kembali” kelihatannya adalah merebut kembali Jakarta dari kepentingan korporasi yang pada akhirnya jadi di atas kepentingan rakyat.
Contoh yang paling sering muncul terkait hal tadi, adalah reklamasi. Anehnya ijin AMDAL, isu lingkungan, dan beberapa hal lain membuat banyak orang mempertanyakan sebenarnya ini dilakukan untuk siapa.
Ada banyak sudut pandang terkait reklamasi. Mereka yang mendukung memberikan banyak argumen yg masuk akal
Di sisi lain, orang banyak menolak reklamasi dengan argumen yang tidak kalah banyak
Bagaimanapun, alasan utama orang menolak adalah karena anggapan tingginya keberpihakan pemprov kepada pemodal. Korporasi yang menurut mereka lebih banyak diuntungkan oleh terjadinya reklamasi tersebut ketimbang rakyat yang tinggal di daerah situ.
Bisa jadi yang dimaksud adalah yg di atas, atau mungkin yang dimaksud adalah Jakarta direbut kembali dari Gubernur yang mereka tidak suka & dikembalikan kepada rakyat yang selama ini memang tidak menyukai Pak Basuki.
Yang manapun, hal hal tadi sering kali jadi narasi mereka yang ada di kubu seberang Pak Basuki.
NAH
Gak tau gimana caranya, di twitter banyak yang menjadikan seakan poin di atas adalah opini saya.
Padahal yang ditanyakan saja pada awalnya, adalah apa yang dimaksud oleh mereka yang membuat baligo.
Saya kan ga ikut buat itu baligo :)))
Mereka yang tidak kenal saya, atau yang membela penuh paslonnya apapun yang terjadi, atau memang tidak suka saya, akan dengan sigap mengamini anggapan bahwa itu opini pribadi. Ketimbang menyadari bahwa saya sedang menjawab opini apa kira2 yang dimaksud oleh pembuat baligo.
Mereka yang kenal saya, kemungkinan tidak mudah larut dalam anggapan tersebut. Karena mereka tahu, sebagai orang yang gemar dengan pemasaran, saya malah sering kerja sama dgn korporasi.
Lah memang gimana caranya saya bisa 2x tur dunia kalau bukan karena kerja sama dengan perusahaan.
Tapi ya di era pilkada ini bukanlah hal yang aneh ketika ada pemelintiran atau sekadar salah tangkap dan salah persepsi.
Yang penting saya sudah menjelaskan, untuk yang kebingungan dan mencari jawaban.
Bukan kepada yang memang kontra karena kecil kemungkinan akan memaklumi. Kalau mereka mah, yaudahlahya.
Semoga Anies dan Sandi menang supaya ga ada reklamasi. Tapi kita lihat aja bila menang gimana
anda pernah ke amsterdam dan roterdam? pernah ke palm island dubai? itu hasil reklasmasi. keren dan berguna. moet je een keer naar deze stad dan je hersen te gebruiken
Bang warna webnya gak mau di ubah, kesannya gak full color kayak ” Nusantarap”. Apa menyesuaikan bagi bang pandji yang udah mau lepas masa muda..haha
Makanya jng tol*l t*lol amat lah. Bisa ngomong komunikasi Ahok itu buruk, sendirinya ama calon yang dijunjung suka kepeleset lidah bikin orang salah paham. Tapi maap aja nih, kalo kasus baliho ini kayaknya lu bukan kepeleset lidah, tapi NGELES ji.
@AroonP @ernestprakasa @amasna “Kita” itu warga, rebut kembali kota ini dari kepentingan pengembang & korporasi. Case in point: Reklamasi.
yaudahlahya
Penilaian pribadi aja sih.
Mungkin dengan cara menjelaskan yang sebenarnya bukan dr pemikiran sendiri, langkah yg kurang tepat ya. Malah jadi bumerang. Dan tidak menjawab pertanyaan apapun dan tidak membuat jernih permasalahan.
Hanya opini pribadi, Bang
Menurut saya message nya jelas, bahwa jakarta adalah milik warga, bukan milik segelintir org berduit/berkuasa.
Pembangunan untuk kemajuan jakarta, semestinya untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan warga masyarakat Jakarta.
Seriously bro?
You are another f**cking FPI, just different skin.
Sbg “juru bicara” sy akui anda jago ngeles
Sy aktif ikut tulisan di blog anda sjk merdeka dalam tawa
jago ngeles
Alasan lu yg “Saya kan ga ikut buat itu baligo :)))” agak miris gitu ya.. Lu jawab pertanyaan @AroonP dengan pasti (karena tidak ada kata mungkin, kayanya, dll), tapi giliran blunder lu pake alasan kaya gitu..
Kalo emang lu merasa gak punya kapasitas untuk menjawab karena bukan lu yg buat baliho itu, ya mending gak usah dijawab.. Daripada lu jawab, akhirnya blunder & pake alasan itu.. Lu kan juru bicara resmi..
Kakanda miris melihatnya
Untuk calon yang sangat memerhatikan kata-kata…
kata-kata sarat salah tafsir diatas sepertinya disengaja…
karena dalam spanduknya tidak dijelaskan siapa itu “kita” dan rebut dari siapa…
“Karena itu, gagasan diterjemahkan dalam kata, diterjemahkan dalam karya,” tambah Anies.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/20/10070091/anies.seringkali.kita.anggap.kata-kata.tidak.penting.yang.penting.kerja
mau itu ngeles atau apapun, saya rasa yg namanya “nunjuk” orang salah itu lebih gampang dari pada bertindak “lebih benar”. terlepas bang pandji ngeles atau ngga, ya udah lah ya..emang kita udah se”BENAR”itu? kita udah punya karya?jujur saya sih belum jadi apa2,masih piyik. cuma saya hanya mencoba mengerjakan sesuatu tanpa harus menyalahkan dan berdebat soal permasalahan yg kayanya gak perlu dibesar-besarkan. cukup menyimak,ambil positifnya, ya lakukan apa yg bisa kita lakukan untuk indonesia.
IMHO
bang pandji
bisa ga membayangkan, misal anies sandi menang, trus next pilpres prabowo menggandeng pak anies jadi cawapresnya, dan kampanye, tulisan apa yg bakal ditulis
Suporter bola bebas dukung…. ga ada masalah. Ya ga bang Pandji. Lalu keyboard rusak dan tinta pun kering
Berawal dari kata-kata pada baligo menimbulkan banyak opini tersendiri sehingga bilamana opini tersebut tepat, diharapkan tercapai tujuan si pembuat baligo. Sukses buat anies-sandi.
Alasan lu yg “Saya kan ga ikut buat itu baligo :)))” agak miris gitu ya.. Lu jawab pertanyaan @AroonP dengan pasti (karena tidak ada kata mungkin, kayanya, dll), tapi giliran blunder lu pake alasan kaya gitu..
Kalo emang lu merasa gak punya kapasitas untuk menjawab karena bukan lu yg buat baliho itu, ya mending gak usah dijawab.. Daripada lu jawab, akhirnya blunder & pake alasan itu.. Lu kan juru bicara resmi..
Kakanda miris melihatnya
Percaya deh, bang.. sehebat2nya baliho, sekuat2nya isu sara, secanggih2nya jubir bicara, sejago2nya paslon berjanji, tidak akan mempengaruhi pilihan pemilih.. Rakyat Jakarta itu pintar2
Semoga pasangan Anies-Sandi bisa menang di pilgub mendatang. Semoga tidak ada “kampanye hitam” dari ke semua calon dan bersaing sehat, beradu program yg baik dan sportif.
Sejauh ini saya cukup puas dgn kinerja Ahok di Jakarta, hasilnya dapat saya rasakan. Namun, menurut saya Ahok hanya dijadikan “boneka” dibalik orang-orang besar dgn berbagai macam kepentingan pribadi agar tidak ada masalah dalam usaha mereka.
Dan bisa jadi apabila Ahok terpilih kembali, ini hanya jadi batu loncatan semata untuk menjadi RI 1 di pemilu 2019. Ingat ketika Jokowi masih menjabat sbg Gubernur lalu mencalonkan diri.
Tetapi saya yakin, kans Ahok untuk menjadi presiden sangat tipis. Karena prediksi saya, Jokowi akan sampai 2 periode dan Ahok tidak mungkin jadi presiden. Banyak hal yang memberatkan jalan Ahok untuk menuju kesana.
Karena setelah Jokowi nanti Pak Anies atau bahkan Mas Pandji yang jadi RI 1 hehehe 😝
…Saya bukan pemilih di PIlkada DKI Jakarta, namun saya bangga dengan 3 Pasangan yang akan maju di Pilkada Jakarta. Saya yakin (haqqul yakin malah…) mereka orang baik dan capable untuk memimpin Jakarta lebih baik ke depan, jarang saya menemukan di Pilkada dengan Calon yang diusung Parpol benar-benar berkualitas, dan dicintai masyarakat. Harusnya teman-teman di Jakarta merasa beruntung, karena meskipun calon yang mereka pilih kalah dalam pemilihan umum kepala daerah nanti, toh yang nantinya menang adalah orang-orang baik juga. Kita justru diperhadapkan dengan kondisi memilih yang terbaik dari yang terbaik. Tidak perlu berselisih berlebihan, tidak perlu saling memfitnah ataupun menjatuhkan, mari kita sama-sama sukseskan Pilkada DKI Jakarta Februari nanti. Karena Pilkada DKI Jakarta selalu menjadi tolak ukur pelaksanaan Pilkada di daerah lain. Saya jadi ingat postingan Pandji 2 September 2013 http://pandji.com/exactly-my-point/
“Good guys should stick together…!!!!!”
Salam Kasih dari Manado, Sulawesi Utara..!!!
Bang Pandji ditunggu tulisannya mengenai peristiwa 4 November ya. Perlukah peristiwa tersebut? 🙂 Jangan sampe orang mengira karna gak ngedukung Ahok bang Panji hilang untuk mengkritisi peristiwa tsb. 🙂
Gua penikmat karya lo meskipun sekarang berbeda pandangan politik ya ga masalah sih menurut gua. Ya karena ga ada yg harus dipermasalahkan dari perbedaan apapun bentuknya. Terus berkarya bang. Respect
Blog ini uda jadi ajang kampanye politik, mulai gak terasa asik aku menyadur tulisan fikiran mas pandji. Saya bukan warga Jakarta, mungkin setelah demam pilkada selesai baru saya akan kembali melihat blog mas pandji idola saya.
Bukannya yg sekongkol sama korporasi dibalik reklamasi itu dari orang Gerindra ya ?
Lalu orang Gerindra jg yg dukung Anies.
Jadi bingung…
Saya nggak terlalu suka Bang Pandji yang ikutan berpolitik, tapi saya juga nggak melarang. Saya yakin semuanya pasti udah dipikirin dulu sebelum bertindak.
Sepertinya memang cuma anies dan sandi yang paling pas