You are right.

“Pandji… I’m one of your fans… gua sering denger sisi2 wisdom lu … dan gua inget satu kalimat lu “only you who can ruin your own reputation”… bukan org lain… reaksi kita thd action org lain yang justify apakah reputasi kita rusak gak… and thanks to your comment, i become a better man… gua bisa lebih sabar skrg dalam menghadapi org2 yang bikin gua kesel…

so.. gua juga berharap lu bisa jalanin wisdom dari kata2 lu sendiri, dalam hadapin reaksi org2 yang gak setuju sama kata2 elu… you cannot achieve something with compliments.. but you can improve yourself with critics… gak selamanya org yang masuk blog lu akan setuju dgn kata2 elo… tapi yg care, yg masuk blog dan leave comments.. albeit spicy ones… adalah yang bener2 ingin menyumbangkan sarannya atau ingin diyakinkan ulang… sama elo…

dan kalo lu bisa bersikap cool … and give some room for disagreement… baru akan nunjukkin gimana elo matang sbg satu pribadi….. karena selamanya ada aja org yang gak akan setuju sama elo….. dulu Obama kalo di kritik pedes… selalu bersikap cool.. and end up winning majority’s vote… although some of them may not agree to all the things that he says….”

Itu adalah comments dari seseorang bernama Tony

This is a result of a very long, and wonderful, discussion, or debate depends on how you look at it on my previous post.

Di posting sebelum ini, gue mengumumkan, kemudian membela keputusan gue untuk meminta orang membayar utk masuk ke dalam launching gue.

Semangat yang mendasari adalah keinginan untuk menyelamatkan industri kreatif. Mengajak orang untuk belajar menghargai.

But along the way, it seems that i got carried away.

I was upset of comments that made me feel like i wasnt being appreciated.

I got upset because i got misunderstood.

You know something?

I love hiphop.

I wish to see it flourish here in Indonesia.

But truth is, a lot of nightclubs that features hiphop and r&b had to close down their business. Coz hiphop heads are very used to free enterance and guest lists.

They didnt realize its killing the business.

And hiphop got smeared.

Sponsors say hiphop is unprofitable.

And because no sponsors want to link with hiphop, hiphop faded.

And while we can see faces that we dont recognize on TV being the number 9 in Forbes Richest Rapper. Rappers here in Indonesia had to swallow their pride of riding Bentley to riding motor bebek.

I want to save hiphop.

Ga cuma hiphop yang sperti ini.

Arsitek.

Desainer. Apakah itu fashion, interior,  product, graphic, whatever.

Banyak yang merasa tidak dihargai.

Gue rasa, harus ada yang berani bilang bahwa bukan kita yang pelit kalau kita ga mau ngasi karya kita. MEREKA YANG PELIT karena tidak mau menghargai

Mungkin karena saat ini gue yang baru berani berbicara seperti itu, maka gue harus terima reaksi negatif yang mengesankan gue pelit dan aneh.

I dont mind.

Gue emang ngotot.

Dan gue akui, ngototnya gue kadang melampaui batas.

Di posting sebelum ini, disaat gue menemukan comments yang berseberangan, gue cenderung menyerang.

CAPSLOCK GUE DIANGGAP BERTERIAK.

PADAHAL CAPSLOCK GUE GUNAKAN UNTUK MENEKANKAN KALIMAT KALIMAT TERTENTU KARENA KALAU NULIS DI COMMENTS, GA BISA PAKE BOLD.

🙂

Kalau di posting, kalimat yang gue rasa penting dan ingin gue tekankan, gue tulis pake bold.

karena ga bisa, YA GUE PAKE CAPSLOCK.

Tapiiii, gue pun mengaku bahwa gue emosi.

Dan itu salah.

Karena itu gue minta maaf.

Tau nggak gue udan nulis berapa banyak posting blog?

592.

593 termasuk yang ini.

Gue mendapatkan cacian yang sama banyaknya dengan pujian.

Itulah inti dari blog.

Gue mau nge-tes pemikiran gue.

Laboratoriumnya adalah pandji.com

Biasanya (dan elo bisa buktikan sendiri dengan membaca posting gue) gue bisa menghandle kritik dengan baik.

Kemarin, gue gagal.

Kemudian diantara comments yang kemarin, ada 1 yang berbunyi seperti ini

“Pandji, Pandji..
I used to be one of your admirer.
But having read this post -and your further defensive comments- I think I find another side of you. Too bad, you just lost one fan.”

🙂

I dont mind losing a fan. As long as i dont lose him as my friend.

Fans expect me to be perfect. Saying that they admire and look up to me.

Friends, are , well, friends.

They take me as i am.

I am not perfect.

Friends accept that. Because imperfect is what they are.

Imperfect is what we all are.

Dont be a fan. Be a friend

🙂

Last but not least

Tony, you are right.

Thank for the reminder dear friend.